Kerajaan
Tertua Di Nusantara
Kerajaan Kutai diketahui sebagai kerajaan tertua yang ada di Indonesia. Maka tak heran jika sejarah
Kerajaan Kutai sangatlah panjang.
Berbicara tentang Kerajaan Kutai Martadipura, satu tokoh yang paling dikenal adalah Mulawarman.
Mulawarman adalah raja ketiga yang merupakan penerus dari sang ayah, yakni Aswawarman.
Semasa pemerintahan Mulawarman, sejarah mencatat bahwa Kerajaan Kutai mencapai zaman
keemasannya dengan penuh stabilitas dari mulai kehidupan sosial, politik, hingga ekonomi.
Selain dicatat sebagai kerajaan tertua di Indonesia, kerajaan tersebut juga dicatat sebagai kerajaan
Hindu tertua di Indonesia.
Namun, kerajaan tersebut mengalami transisi dalam masa pemerintahannya dari Kerajaan Kutai
Mulawarman yang merupakan kerajaan Hindu menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara yang merupakan
kesultanan Islam.
sumber: satujam.com
Prasasti Yupa adalah monumen batu yang memuat tulisan dengan bahasa Sansekerta.
Bahasa Sansekerta sendiri diketahui sebagai bahasa klasik India yang merupakan sebuah bahasa
liturgis dalam kepercayaan kepada tuhan Hindu, Buddha, dan Jainisme.
sumber: dosenpendidikan.com
Aswawarman merupakan seorang raja yang pandai mengatur sistem pemerintahan sehingga diberi
gelar Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga raja.
Selain itu, Aswawarman juga diketahui sebagai raja Kutai pertama yang menganut agama Hindu,
sebab Kudungga belum menganut agama Hindu dan pada masa pemerintahannya diyakini hanya
berperan sebagai kepala suku.
Setelah masa pemerintahan Aswawarman selesai, pemerintahan Kerajaan Kutai kemudian dilanjutkan
oleh anak sulungnya yang bernama Mulawarman.
Mulawarman dikenal sebagai raja Kutai yang membawa kerajaan tersebut pada masa kejayaannya.
Bahkan beberapa sejarawan menganggap bahwa Mulawarman adalah pendiri Kerajaan Kutai karena ia
mampu membawa stabilitas pada kerajaan tersebut.
Silsilah Kerajaan Kutai
Maharaja Kudungga Anumerta Dewawarman
Maharaja Aswawarman
Maharaja Mulawarman
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa
Maharaja Guna Parana Dewa
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa
Maharaja Mulia Putera
Maharaja Nala Pandita
Maharaja Indra Paruta Dewa
Maharaja Dharma Setia
Kemajuan perekonomiannya tidak berhenti hanya sampai di situ, bahkan diperkirakan Kerajaan Kutai
telah menjalin hubungan perdagangan internasional yang cukup besar.
Para saudagar yang melewati jalur perdagangan internasional diperkirakan kerap singgah terlebih
dahulu di Kerajaan Kutai.
Inilah salah satu alasan kenapa Kerajaan Kutai mengalami kemajuan perekonomian yang pesat hingga
mencapai masa kejayaannya.
Tak hanya itu, kejayaan ini juga terlihat dari adanya golongan terdidik yang terdiri dari kasta Ksatria
dan Brahmana.
Golongan tersebut kemungkinan besar telah berlayar ke India atau pusat-pusat penyebaran agama
Hindu di wilayah Asia Tenggara.
Yupa sendiri memiliki tiga fungsi utama, yakni sebagai prasasti, tiang pengikat hewan dalam acara
keagamaan, dan lambang kebesaran raja.
Prasasti yang juga kerap disebut sebagai prasasti Mulawarman tersebut berisi tentang kisah Kudungga,
Aswawarman, dan Mulawarman.
Berikut keterangan isi tujuh yupa yang telah diterjemahkan oleh para ahli:
1. Sebagian besar berisi tentang silsilah raja yang memerintah Kerajaan Kutai
2. Letak geografis Kerajaan Kutai yang berada di hilir sungai Mahakam, yakni Muara Kaman
3. Agama Hindu mulai menyebar pada masa pemerintahan Aswawarman
4. Aswawarman disebut sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai dan menyandang gelar Wangsekerta
5. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur
6. Menggambarkan kondisi kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai yang sejahtera dan aman
7. Menceritakan kebaikan Raja Mulawarman yang menyumbankan 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana