ATLETIK
1. Sejarah Atletik
Dalam Sejarah, Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan Atletik. Hal ini
dapat kita ketahui dari karya pujangga asal Yunani Purba bernama Homerus. Atletik berasal dari bahasa
Yunani yaitu "Athlos" artinya adalah Lomba. Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan
pentahhlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba.
Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat berkunjung
ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku dengan mengadakan upacara
penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang diperlombakan seperti lompat,lari,lempar
cakram, gulat dan tinju. Sedangkan pada tahun 776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam
lomba tersebut pemenang adalah yang menjadi juara Petahlon.
Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang bernama
Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini cabang atletik merupakan
tambang medali yang menjadi perebutan.
Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom, Swedia.
Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi tersebut bernama “International
Amateur Athletic Federation” atau dapat disingkat dengan IAAF.
Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun tersebut Indonesia
mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa disingkat dengan PASI.
Demikian Pengertian dan Sejarah Atletik di Indonesia & Dunia Adalah. Semoga Artikel di atas dapat
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda tentang Sejarah Atletik.
2. Pengertian Atletik
Atletik merupakan salah satu olahraga yang sering dilombakan dalam ajang perlombaan seperti SEA
GAMES, ASEAN GAMES, OLYMPIADE, PON dan banyak lagi Ajang olahraga lainnya. Namun sejarah
Atletik ini berasal dari bangsa Eropa.
Atletik merupakan kata berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Athlon atau Athlum, kata ini
mempunyai makna pertandingan, perjuangan, pergulatan atau perlombaan. Sedangkan orang yang
melakukannya disebut dengan Athleta atau atlet.
Dalam Atletik juga kita pernah menjumpai kata "Pentahtlon", Pentahtlon sendiri terdiri dari dua kata
yaitu Penda dan Athlon. Penda mempunyai arti Lima atau Panca sedangkan Athlon mempunyai arti
Lomba. Jadi artinya adalah perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Dari pengertian di atas maka kita dapat menyimpulkan jika Atletik adalah sebuah cabang olahraga
yang diperlombakan terdiri dari nomor jalan, lari, lempar dan lompat.
Bentuk Lapangan Lari
a. Jalan Cepat
Jalan juga termasuk dari nomor atletik yang diperlombakan, yang dilakukan hanya berjalan dengan
secepat mungkin.
Macam-macam jalan cepat dalam atletik adalah 3 km, 5 km, 10 km, dan 20 km (Wanita) dan 10 km, 20
km, 30 km, 50 km (Pria)
b. Lari
Lari didefiisikan sebagai cara tercepat bagi makhluk hidup (hewan dan manusia) untuk bergerak
dengan kaki. Dalam istilah olahraga, lari diartikan sebagai gerakan tubuh, di mana pada suatu saat
semua kaki tidak menginjak tanah.
1. Lari jarak pendek (sprint) : 100 m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 200 m gawang, 400 m gawang,
4 × 100 m estafet, dan 4 × 400 m estafet.
2. Lari jarak menengah (middle distance run) : 800 m, 1.500 m, dan 3.000 m.
c. Lompat
Lompat adalah gerakan mengangkat kaki ke depan dan dengan cepat menurunkannya. Lompat dalam
atletik, contohnya lompat jauh, lompat tinggi, lompat tinggi galah, dan lompat jangkit.
d. Lempar/Tolak
Gerakan melempar atau menolak tidak berbeda dengan gerakan melompat pada atletik. Contoh
lempar/tolak dalam atletik adalah lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru, dan lontar martil.
B. LARI JARAK PENDEK
Lari cepat atau sprint, yaitu perlombaan lari yang semua peserta berlari dengan kecepatan penuh
dengan menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat
/ sprint adalah start atau pertolakan. Keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start
sangat merugikan seorang pelari cepat atau sprinter.
Dalam setiap perlombaan atletik lari ada 3 macam bentuk dalam melakukan start yaitu:
1. Start jongkok (crouching start) teknik ini dipakai saat lari jarak pendek.
2. Start berdiri (standing start) teknik ini dipakai saat lari jarak menengah, jarak jauh dan marathon.
3. Start melayang (flying start) teknik ini dipakai saat saat lari sambung atau estafet oleh pelari yang
kedua dan pelari selanjutnya.
Pada garis start sampai block start depan diukur 16 inchi. Ketika melakukan jongkok lutut salah satu kaki
berada di depan ujung kaki yang lain. Jika berdiri, bagian ujung kaki belakang kaki berada di samping
tumit. Teknik start ini akan menghasilkan kecepatan yang tinggi jika dilakukan secara benar, teapi untuk
anak-anak teknik start ini tidak cocok digunakan, sebab dengan posisi kaki yang berdekatan, peran
kedua tangan juga akan terasa lebih berat, sehingga teknik start ini sesuai bila digunakan oleh atlet yang
terlatih.
Pada garis start sampai block start depan diukur 21 inchi. Ketika melakukan jongkok lutut kaki bagian
belakang berada di samping lekukan telapak kaki depan. Teknik ini dapat menghasilkan kecepatan yang
tinggi. Saat posisi ini dilakukan atlet perlu mengeluarkan tenaga yang cukup besar untuk melesat jauh
dari block start dengan kecepatan tinggi. Karena itu teknik ini banyak digunakan oleh para atlet.
Pada garis start sampai block start depan diukur 21 inchi, dengan jarak antar block 26 inchi diantara
block. Ketika melakukan jongkok lutut kaki bagian belakang berada di samping atau kira-kira sejajar
dengan tumit kaki bagian depan atau bagian lutut berada sedikit lebih mundur, kedua telapak kaki saling
berjauhan. Pada teknik ini jarang dilakukan oleh para atlet, hanya pelari yang mempunyai kaki panjang
saja dalam melakukan teknik start ini.
Start Jongkok merupakan salah sikap atau gaya paling mendasar yang harus dilakukan oleh seorang
pelari ketika akan melakukan gerakan berlari (lari jarak pendek). Karena dengan cara ini seorang pelari
akan mendapatkan Teknik start jongkok yang baik dan benar. Berikut ini beberapa teknik dasar start
jongkok yang harus dipelajari oleh seorang pelari yaitu :
Cara melakukannya :
Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik.
Bahu condong ke depan, sedikit di depan tangan dan lengan lurus.
Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, dan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter di
muka garis start.
Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk start yang digunakan.
Cara melakukannya :
Angkat penggul ke depan atas dengan tenang sampai sedikit lebih tinggi dari bahu, garis punggung
sedikit menurun ke depan, dan erat badan lebih ke depan.
Kepala rendah, leher tetap kendor, pandangan ke bawah kira-kira 1-1,5 meter di muka garis start.
Cara melakukannya :
Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai tekejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepat
itu pula mencapai tanah.
Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. 6-9 langkah pertama merupakan langkah peralihan dari
langkah-langkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
c. Teknik yang dilakukan Saat Melakukan Lari Jarak Pendek 100 meter.
1. Langkah Kaki
Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kecepatan lari adalah gerakan kaki atau langkah kaki. Jika
kita berlari dengan menggunakan teknik yang salah. hal ini sangat berpengaruh pada kecepatan langkah
kaki. Ada beberapa teknik gerakan kaki yaitu tahap melangkah (drive), kontak (contact), support dan
tahap pemulihan (recovery).
2. Gerakan Tangan
Ketika melakukan teknik lari jarak pendek ayunan tangan akan bergerak lebih cepat dibandingkan
dengan lari jarak menengah atau jauh. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kecepatan lari
3. Kemiringan Badan
Pada teknik lari jarak pendek ini posisi kemiringan badan lebih condong kedepan, tidak
membusungkan dada dan juga tidak membungkukan tubuh, untuk pandangan mata sebaiknya tidak
terlalu jauh mengarah kedepan, disarankan 5 sampai 10 meter kedepan.
Tetapi berbeda dengan kenyataan pada atlet kelas dunia, seperti Carl Lewis dan Ben Johnson, posisi
badan mereka tidak condong kedepan, tetapi lebih cenderung menegakan badan. Hal ini dipengaruhi
oleh kecepatan lari yang sangat tinggi, hingga badan otomatis akan menegak dengan sendirinya.
Posisi dada sedikit dicondongkan ke depan, kedua tangan diayunkan dari bawah ke belakang. Di negara
Amerika umumnya disebut merobohkan diri atau the lunge.
Posisi dada diputar menggunakan ayunan tangan ke depan atas hingga bahu sebelah sedikit maju ke
depan.
Saat mendekati garis finish, teknik yang umum dipakai oleh pelari jarak pendek adalah dengan
menggunakan cara posisi dada dicondongkan kedepan, kedua tangan di ayunkan ke belakang.
C. LOMPAT JAUH
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer
dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah
suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di
udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu
kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak
lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari
papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
2. Bentuk latihan
Awalan
Dilakukan dengan lari secepat-cepatnya dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
Tidak diperkenankan untuk merubah kecepatan dan langkah saat akan menolak pada papan tumpuan.
Tolakan
Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat
dengan mengubah kecepatan horizontal ke kecepatan vertikal.
Saat kaki melakukan tolakan, posisi badan lebih ditegakkan, dan kaki belakang serta kedua lengan
diayunkan ke depan atas.
Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan, dimulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada ujung telapak
kaki.
Di udara
Saat akan mendarat kaki dan lengan diluruskan ke depan bersamaan berat badan di bawa ke depan
Mendarat
Mendarat pada bak lompat diawali dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.
Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok bersamaan berat badan di bawa ke depan. Ke dua
lengan di depan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan ke depan.
Dalam penggunaan teknik lompat jauh yang sebenarnya, perbedaannya terletak pada teknik saat di
udara, baik lompat jauh gaya jongkok maupun gaya menggantung.
Awalan
Lari secepat-cepatnya.
Tidak mengubah kecepatan dan langkah saat akan bertumpu pada papan tumpuan.
Tolakan
Saat kaki tumpu menolak pada papan tumpuan, posisi badan lebih ditegakkan.
Urutan tumpuan kaki menolak pada papan tumpuan, mulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada
ujung telapak kaki.
Gerak mengayun kaki belakang ke depan atas bersamaan dengan kedua lengan
Sikap di Udara
Mendarat
Saat kedua kaki akan menyentuh tempat pendaratan, luruskan ke depan dan mendarat dengan kedua
tumit terlebih dahulu.
Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengepet dan berat badan dibawa kedepan.
Ancang-ancang
Tergantung tingkat prestasi, lari ancang-ancang beragam antara 10 lengkah (untuk pemula) sampai 20
langkah (untuk atlet)
Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit –demi sedikit sampai sebelum bertolak
Tolakan
Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada waktu bertolak.
Melayang/Berjalan di Udara
Sesudah bertolak, tariklah kaki bebas ke bawah dan belakang
Pada saat yang sama, tariklah kaki yang bertolak ke depan dan ke atas.
Mendarat
Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh pasir.
Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan,tolakan, melayang dan mendarat
serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara gaya yang satu dengan gaya yang lainnya
pada saat melayang diudara. Uraian mengenai keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai
berikut:
Teknik atau kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan
massa ke depan lebih besar. Latihan kecepatan awalan dapat dilakukan dengan latihan-latihan sprint 10
- 20 meter yang di lakukan berulang-ulang. Panjang langkah, jumlah langkah, dan kecepatan berlari
dalam mengambil awalan harus selalu sama. Menjelang tiga sampai empat langkah sebelum balok
tumpu, seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi untuk dapat melakukan tumpuan dengan kuat.
Dengan catatan tanpa mengurangi kecepatan.
Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatannya, dan
untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan
juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan
dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.
2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada
balok tumpu.
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan
kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga
keseimbangan berat badan sedikit di depan titik tumpuan.
c. Melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap
terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini
terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu
kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum
mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara
melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian
disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-
dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap terpelihara hingga
mendarat.
d. Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah
kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak
cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Untuk menghindarkan
pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh
pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang,
melainkan lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini
memerlukan waktu (timing) yang tepat.