Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Singkat

:: SEJARAH LAPAN ::

Kronologi Pembentukan LAPAN

Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua
Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI).

Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB.
Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya.

Tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan
Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN.

Penyempurnaan organisasi LAPAN melalui :

 Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974,


 Keppres Nomor 33 Tahun 1988,
 Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994,
 Keppres Nomor 132 Tahun 1998,
 Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres Nomor
62 Tahun 2001,
 Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres
60 Tahun 2001,
 Keppres Nomor 103 Tahun 2001.

Lingkup Kegiatan

 Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh.


 Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa.
 Pengembangan teknologi dirgantara.
 Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional.

:: SEJARAH BALAI PENGINDERAAN JAUH LAPAN PAREPARE ::

Tahun 1993 dibangun Stasiun Bumi Satelit Penginderaan Jauh (SBSPJ) LAPAN, yang diresmikan oleh Presiden
Soeharto pada tanggal 29 September 1993 dan dikepalai oleh Ir. Nur Hidayat. Letak stasiun ini berada di tepi
kota Parepare, sekitar 155 km sebelah utara Kota Makassar (Provinsi Sulawesi selatan).

Beberapa alasan SBSPJ dibangun di Parepare, yaitu:

 daerah liputan optimal (95 % Wilayah Indonesia),


 tersedianya fasilitas pendukung (listrik dan telekomunikasi internasional), dan
 tersedianya lokasi yang memenuhi persyaratan teknis.

Fungsi dari SBSPJ Lapan Parepare adalah :

 melaksanakan penerimaan, perekaman, dan pengelolaaan data satelit penginderaan jauh,


 melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Stasiun Bumi,
 menginventarisasi kebutuhan bahan penunjang dan suku cadang untuk kelancaran operasi dan
pemeliharaan dan perbaikan Stasiun Bumi, dan
 melakukan koordinasi dengan bidang lain dalam penelitian dan pengembangan untuk menunjang
kelancaran operasi Stasiun Bumi.

Stasiun Bumi tersebut menerima data satelit JERS-1 (data SAR (Synthetic Aperture Radar) dan OPS (Optical
Sensor)), SPOT2, LANDSAT, ERS-1, dan ERS-2.

Tahun 2001, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBSPJ) berubah namanya menjadi Instalasi Penginderaan Jauh
Sumber Daya Alam (IISDA) LAPAN Parepare. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala LAPAN Nomor
Kep/010/II/2001, Instalasi Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam (Instalasi Inderaja SDA LAPAN) mempunyai
tugas melaksanakan : Penerimaan, Perekaman, dan Pengelolaan Data satelit serta distribusi dan pelayanan
teknis pemanfaatan data satelit Indraja untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah. IISDA LAPAN Parepare
dikepalai oleh Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si dan Kasubbag TU perbantuan Drs. Ngadino. Pada Tahun 2007,
Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si digantikan oleh Ir Dedi Irawadi dan Kasubbag TU perbantuan Drs. Ngadino
digantikan oleh Winanto, A.Md.

Visi IISDA LAPAN Parepare :


Produsen Data Penginderaan Jauh yang Berorientasi Pasar, Mampu Memberikan Pelayanan Prima dan
Bersaing.
Misi IISDA LAPAN Parepare :
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
• Mempertahankan standar Internasional Group Station (IGS)
• Meningkatkan delivery data dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pada periode ini data satelit penginderaan jauh yang direkam yaitu dari satelit Landsat, SPOT2, SPOT4, dan
Modis (Aqua dan Terra).

Tahun 2011 tepatnya tanggal 20 Juni 2011 IISDA LAPAN PAREPARE berubah namanya menjadi UPT Balai
Penginderaan Jauh Parepare dan dikepalai oleh Ir. Dedi Irawadi. Pejabat struktural yang berada di bawah Kepala
Balai ada 4 Kasi, yaitu: Kasi Akuisisi (Winanto, A.Md.), Kasi Data (Ahmad Luthfi H., S.T., M.Sc), Kasi Pengguna
(Sarip Hidayat, S.Pi., M.T.), dan Kasubbag TU (Aries Maulana). Data satelit yang direkam adalah data SPOT4
dan Modis (Aqua dan Terra).

Dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2011, Balai Penginderaan Jauh LAPAN Parepare menggunakan 3 antena
untuk merekam data satelit penginderaan jauh. Ketiga antena tersebut antara lain dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

1. Antena Scientific Atalanta

Antena ini mulai dioperasikan dari tahun 1993 sampai dengan 10 Maret 2010.

2. Antena NEC
Antena ini mulai dioperasikan dari tahun 1995 sampai dengan 9 November 2004.

2. Antena Seaspace

Antena ini mulai dioperasikan dari tanggal 29 Juni 2009 sampai dengan sekarang.

Jenis-jenis satelit yang telah direkam di Balai Penginderaan Jauh Parepare dari tahun 1993 sampai dengan
sekarang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Anda mungkin juga menyukai