Dibuat oleh :
X IPS 3
SULAWESI SELATAN
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SEJARAH KERAJAAN
KALINGGA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata pejaran Sejarah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang seperti apa sejarah kerajaan Kalingga bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 3
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 3
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................................................. 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. SEJARAH KERAJAAN KALINGGA ....................................................................................... 5
B. PENINGGALAN KERAJAAN KALINGGA ............................................................................ 6
C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN KALINGGA ..................................................................................... 7
D. MASA KEHANCURAN KERAJAAN KALINGGA ................................................................ 8
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat
hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti
India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia
diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain:
Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau
Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha,
yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad
ke-16. Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit.
Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang
pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang
sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa
Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan
Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364,
Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian
besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari
masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa,
seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan
bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di
Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri
kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini. Kerajaan
kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Budha di Indonesia lalu seperti apa
sejarah kerajaan ini terbentuk, akan kami bahas di dalam makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagimana sejarah terbentuknya kerajaan Kalingga ?
2. Apa saja peninggalannya ?.
3. Seperti apa kerajaan Kalingga pada masa kejayaaanya?
3
4. Apa yang menyebabkan kerajaan Kalingga runtuh?
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia serta untuk mengetahui sejarah kerajaan yang ada di Indonesia.
.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. PENINGGALAN KERAJAAN KALINGGA
Sebagai salah satu kerajaan yang sebagian besar penduduknya memeluk ajaran
Hindu-Budha tentu memiliki peninggalan-peninggalan sejarah tersendiri. Apalagi
disebutkan jika sejak abad ke-7 Kerajaan Ho-ling dibawah pemerintahan Ratu Shima
sudah menjadi salah satu pusat kebudayaan Budha Hinayana. Bentuk peninggalan
bersejarah Kerajaan Ho-ling yang terkenal tersebut antara lain berupa 2 prasasti, candi
dan situs bersejarah.
1. Prasasti
Terdapat 2 prasasti yang ditemukan di daerah sekitar pesisir pantai utara pulau
Jawa. Kedua prasasti ini sebagai peninggalan sejarah Kerajaan Kalingga yang
dulunya dipimpin oleh Ratu Shima. Prasasti-prasasti ini sebagai bukti sejarah
kalau Kerajaan Ho-ling dulunya memang benar-benar ada yaitu:
Prasasti Tukmas
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu alam besar dekat sebuah mata air
sekitar abad ke-7 M. Dalam prasasti ada gambar kendi, trisula, kapak,
cakra, kelangsangka, dan bunga teratai yang melambangkan hubungan
antara manusia dengan dewa-dewa Hindu. Prasasti Tukmas menyebutkan
mengenai mata air yang jernih dan bersih serta sungai yang mengalir sama
dengan Sungai Gangga di India.
Prasasti Sojomerto
6
raja keturunan Wangsa Syailendra yang pernah berkuasa di Kerajaan
Mataram Hindu.
2. Candi
Selain 2 prasasti tersebut diatas bentuk lain dari peninggalan Kerajaan Kalingga
adalah berupa candi dan situs bersejarah. Candi dan situs bersejarah ini sama-
sama ditemukan di seputar puncak Gunung Muria. Semua terletak secara
berdekatan dan tersebar dari bawah hingga hampir ke puncak gunung.
Masih disekitar puncak tersebut pada tahun 1990 Balai Arkeologi Yogyakarta
juga menemukan Prasasti Rahtawun. Selain 4 arca tersebut di kawasan itu
terdapat juga 6 tempat pemujaan yang tersebar dari arah bawah hingga puncak
gunung. Keenam tempat pemujaan tersebut diberi nama tokoh pewayangan
seperti Abiyoso, Bambang Sakri, Jonggring Saloko, Pandu Dewonoto, Sekutrem
dan Kamunoyoso.
Keadaan ini membuat wilayah sekitar kerajaan Ratu Shima sering disebut Di
Hyang yang artinya tempat bersatunya dua kepercayaan Budha dan Hindu. Dalam hal
bercocok tanam Ratu Shima mengadopsi suatu sistem pertanian kerajaan kakak
mertuanya yang diberi nama subak. Kebudayaan baru inilah yang melahirkan istilah
Tanibhala yaitu masyarakat dengan mata pencaharian bercocok tanam (bertani).
7
D. MASA KEHANCURAN KERAJAAN KALINGGA
8
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Sebagai sebuah kerajaan yang bercorak Hindu di Jawa Tengah kerajaan Ho-ling ini
memiliki pertalian yang erat dengan Kerajaan Galuh. Dibawah kepemimpinan Ratu Shima
yang sangat disiplin serta menjunjung tinggi peraturan kerajaan Hindu ini mencapai puncak
kejayaan. Hal ini membuat kerajaan-kerajaan lain di sekitar Kalingga menaruh rasa hormat
dan segan terhadap sang ratu.