View Image
foto: softilmu.com
Di ekosistem sawah terdapat berbagai macam makhluk hidup yang beragam. Misalnya seperti
contoh gambar diatas yakni:
Pada contoh tersebut maka padi adalah produsen yang mempu menghasilkan makanan sendiri.
Selanjutnya padi dimakan oleh tikus, maka tikus menjadi komsumen I. Tikus dimakan oleh ular
sawah, brarti ular sawah menjadi konsumen II. Setelah itu ular dimakan elang, maka elang
menjadi konsumen ke III. Saat elang mati, ia kemudian jatuh ke tanah dan diuraikan oleh bakteri,
fungsi bakteri di sini adalah sebagai pengurai atau dekomposer. Sebagai tambahan referensi,
berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem sawah:
View Image
foto: informazone.com
Dalam ekosistem hutan terdapat proses makan memakan dari berbagai tingkat. Beragam
makhluk hidup juga hidup dihutan. Dalam gambar yang telah disajikan diatas, dapat diuraikan
bahwa rantai makanannya sebagai berikut:
Dari contoh di atas, maka produsen dalam rantai makanan di ekosistem hutan adalah rumput dan
beri. Sedangkan konsumen I adalah rusa, belibis, marmut dan kupu-kupu. Selanjutnya konsumen
II nya adalah beruang dan elang. Lalu pengurainya adalah bakteri dan jamur. Sebagai tambahan
berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem hutan:
View Image
foto:mikirbae.com
Dari gambar diatas, maka dapat kita uraikan bahwa rantai makanannya sebagai berikut:
Fitoplankton dalam rantai makanan berperan sebagai produsen. Sebab ia juga memiliki
kemampuan membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.
Selanjutnya fitoplangton akan dimakan oleh zooplankton sebagai konsumen I. Zooplanton
dimakan ikan kecil sebagai konsumen II. Lalu ikan kecil dimakan ikan besar sebagai konsumen
III. Ikan besar masih dimakan oleh paus bergigi sebagai konsumen ke IV. Setelah paus mati, ia
terurai lalu tumbuh lah kembali fitoplankton dan seterusnya. Contoh lain rantai makanan di
ekosistem laut:
View Image
foto:g-excess.com
Dalam contoh gambar diatas, kita ambil salah satu contoh:
Dalam rantai makanan tersebut, rumput adalah produsen. Kemudian zebra menjadi konsumen I
karena telah memakan produsen. Zebra dimakan singa sehingga singa menjadi konsumen II. Saat
singa mati, ia diuraikan oleh bakteri dan menyatu dalam tanah. Dari tanah tersebut, rumput
kembali tumbuh dan teruslah terjadi rantai makanan. Sebagai tambahan referensi, berikut contoh
lain rantai makanan di ekositem padang rumput:
View Image
foto: ruangguru.co.id
Sungai juga merupakan salah satu ekosistem yang terdiri oleh banyak makhluk hidup. Contoh
rantai makanan di ekosistem sungai dalam gambar di atas, sebagai berikut:
Alga berperan sebagai produsen, lalu siput menjadi konsumen I, kemudian ular memakan siput
sehingga ular menjadi konsumen II. Ular dimangsa bangau dan menajadi konsumen III. Bangau
yang mati kemudian terurai. Sebagai tambahan berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem
sungai:
foto: usaha321.net
Di hamparan padang es seperti kutub utara dan kutub selatan sekalipun pasti terdapat rantai
makanan. Dalam gambar diatas, dapat diambil satu contoh rantai makanan, yaitu:
Pada contoh tersebut maka rerumputan adalah produsen dalam rantai makanan ekosistem padang
es. Selanjutnya rumput dimakan oleh kelinci, maka kelinci menjadi komsumen I. Kelinci
dimakan oleh burung hantu salju, berarti burung hantu menjadi konsumen II. Setelah itu burung
hantu dimakan serigala, maka serigala menjadi konsumen ke III. Saat serigala mati, ia kemudian
jatuh ketanah dan diuraikan oleh bakteri, fungsi bakteri disini adalah sebagai pengurai atau
dekomposer. Sebagai tambahan referensi, berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem
padang es:
Contoh yang ada di sawah ini adalah contoh yang paling mudah bagi kalian untuk mencari atau
menjelaskan. Dimana di sawah yang masuk dalam tingkat trofik produsen sudah jelas padi.
Selain padi, bisa juga rumput. Sudah itu aja, nanti untuk makhluk yang masuk dalam tingkat
trofik kedua dan ketiga nggak lepas dari tikus, leang, belalang, ular, katak, serangga, burung, dan
sebagainya.
Beda ekosistem maka akan beda rantai makanan yang terjadi, kalau tokoh atau pelaku yang di
sawah mengarah kepada padi, tikus, dan lenag, maka yang di laut mengarah atau identik dengan
fitoplankton, zooplankton, pemangsa atau predator, dan dekomposer atau pengurai.
Fitoplankton di sini adalah tumbuhan yang tumbuh di laut. Bisa berupa terumbu karang yang
berdaun hijau sehingga jelas memiliki klorofil yang digunakan untuk memasak makanannya
sendiri karena memang sudah menjadi persyaratan wajib di trofik pertama dalam rantai
makanan.
kemudian yang kedua adalah zooplankton yang tidak hanya mengarah kepada kata “zoo” yang
berhubungan dengan hewan saja, melainkan juga pada tumbuhan laut yang tidak bisa memasak
makanan sendiri. Kemudian yang jelas berhubungan dengan hewan laut adalah bagian trofik
predator atau pemangsanya.
Rantai makanan di laut berakhir pada dekomposer atau pengurai. Berikut adalah contoh-
contohnya :
1. Plankton → ikan → manusia → pengurai
2. Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan besar → pengurai
3. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → predator → pengurai
4. Plankton → ikan badut → ikan hiu → dekomposer
Hampir sama dengan rantai makanan di laut, prinsip yang ada di sungai ini juga tidak lepas dari
adanya fitoplankton ( tumbuhan hijau dalam air) dan zooplankton ( hewan air ). Kalian nggak
perlu bingung jiga buat mencari contoh-contohnya.
Di sungai, akan muncul tumbuhan alga yang bermacam-macam. Ikan-ikan kecil yang ada di
sungai akan mendapatkan makanan dari produsen tersebut. Ikan besar akan memangsa ikan-ikan
kecilnya.
Berikut adalah contoh rantai makanan di sungai yang bisa kalian jadikan referensi.
1. Matahari → alga → ikan wader → bangau → pengurai
2. Matahari → fitoplankton → kepiting → buaya → pengurai
3. Matahari → alga → ikan kecil → burung pelikan → pengurai
4. Matahari → fitoplankton → ikan → manusia
Untuk bertahan hidup di hutan, makhluk hidup akan melakukan kegiatan makan atau memangsa.
Di mana hewan yang ada di sana membutuhkan makanan untuk hidup. Bisa dari tumbuhan
maupun hewan lainnya.
Di ekosistem hutan inilah akan sangat mudah mencari contoh rantai makanan dan jaring-jaring
makanan yang lebih panjang soalnya banyak banget macam hewannya dengan jenis makanan
masing-masing.
Trus apa bedanya rantai makanan di kebun dengan yang ada di sawah. Keduanya kan sama-sama
lahan yang dikelola atau diolah manusia. Yups, berikut adalah contoh-contohnya sehingga kalian
bisa langsung mendapat pencerahan.
Jadi bisa diambil perbedaan dari rantai makanan di sawah dan di kebun yang berasal dari jenis
tanaman yang ditanam. Di mana kalau di sawah produsennya adalah padi, kalau di kebun bisa
jagung, kedelai, kelapa, atau tanaman kebun yang lainnya.
Air danau yang tidak berombak atau tidak deras, memungkinkan perbedaan produsen dan
konsumen yang hidup didalamnya. Berikut adalah contoh rantai makanan di danau:
1. Fitoplankton → ikan → ular → burung → dekomposer
2. Energi matahari → fitoplankton → eceng gondok → manusia
3. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → larva → ikan kecil → manusia →
dekomposer.
Hewan padang rumput adalah para herbivora, seperti kambing, sapi, jerapah, zebra, domba,
kerbau, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemudian yang menjadi predatornya pun hampir
semua macam hewan yang ada di hutan, karena padang rumput berada di kawasan hutan.
Dari arti kata detritus itu sendiri, arti dari rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang
tidak diawali oleh trofik pertama yaitu produsen yang berupa tumbuhan, melainkan diawali
dengan detritivor atau dekomposer atau pengurai.
Beberapa komponen yang wajib ada di dalam detritus adalah cacing, keluwing, rayap, guguran
daun kering, dan kemudian dimakan oleh konsumen satu yang memang makanannya adalah
detritus, seperti ayam, bebek, atau cacing tanah.
Ternyata rantai makanan juga berjalan juga lho di sana. Walaupun belum kepikiran hewannya
apa saja. Kalau tumbuhannya sih si kaktus. Hehe. Tapi jelas banget lho harus ada rantai makanan
di gurun buat bertahan hidup.