Anda di halaman 1dari 5

FLORA DAN FAUNA SUMATERA SELATAN

A. FLORA
1. Duku (Lansium domesticum Corr.)
Klasifikasi:

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Sapindales

Famili: Meliaceae

Genus: Lansium

Spesies: Lansium domesticum Corr.

Deskripsi:
Tumbuhan duku merupakan tumbuhan khas wilayah tropis yang memiliki
nilai ekonomis dan nilai kesehatan yang tinggi. Menurut Lim (2012), di Indonesia,
buah duku tersebar di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Bahkan di
Provinsi Sumatera Selatan, duku merupakan salah satu buah unggulan dan komoditi
penting yang dikenal sebagai duku Palembang karena memiliki rasa yang manis,
segar, sedikit bijinya dan memiliki kulit yang tipis.
Tumbuhan ini berbuah secara musiman dan hanya sekali dalam setahun.
Menurut Hanum dan Kasiamdari (2013), duku dapat tumbuh baik di dataran rendah
sampai pada ketinggian 500 m dpl, dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm
pertahun dan merata sepanjang tahun. Duku umumnya memiliki pohon yang bertajuk
besar, daun berwarna hijau cerah dengan permukaan atas dan bawah gundul dengan
tandan yang relatif pendek dan berisi sedikit buah, bulir perbuahan berisi 3-10 butir
buah per tandan. Buahnya besar, berbentuk bulat dan memiliki kulit buah yang agak
tebal (+ 6 mm) dan tidak bergetah bila masak, buah berdaging tebal, memiliki biji
kecil, terasa manis atau masam, dan berbau harum.
2. Tembesu (Fagraea fragrans Roxb.)

Klasifikasi:

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Gentianales

Famili: Gentianaceae

Genus: Fagraea

Spesies: Fagraea fragrans Roxb.

Deskripsi:
Tembesu (Fagraea fragrans) merupakan jenis pohon penghasil kayu bernilai
tinggi yang tersebar secara alami di Sumatera, Kalimantan, Irian, dan Jawa Barat.
Menurut Junaidah et al (2014), tembesu tumbuh baik pada pada tanah datar dan
sarang atau tempat yang tidak becek, tanah liat berpasir. Lokasi penaman tembesu
sebaiknya pada lokasi dengan tipe curah hujan termasuk klasifikasi A sampai B
berdasarkan klasifikasi Schmidt & Ferguson, dan berada pada ketinggian 0±500 m
dpl, namun jenis ini tumbuh juga pada ketinggian 1000-1100 m dpl.
Tembesu merupakan jenis tanaman yang memiliki habitat alami di Sumatera
Selatan. Menurut Martawijaya et al (2005), tinggi tanaman tembesu dapat mencapai
40 m, tinggi bebas cabang sampai 25 m dengan diameter dapat mencapai 150 cm.
Batang pohon tembesu memiliki ciri fisik bergelombang lemah tanpa banir. Kulit
batangnya tebal dan cukup keras, warna coklat sampai hitam, beralur dangkal. Bunga
tembesu berwarna putih dan termasuk bunga tunggal dengan aroma berbau harum,
tabung daun mahkota bunga berbentuk corong dengan panjang berkisar 0,7 - 2,3 cm.
Buah tembesu, pada musim berbuah akan menghasilkan buah dalam jumlah sangat
banyak, buah berbentuk bulat dengan diameter sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna hijau
atau kuning pada saat muda dan berwarna merah atau orange bila telah masak.
B. FAUNA
1. Ikan Belida (Notoptera chitala)
Klasifikasi:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Pisces

Ordo: Osteoglossiformes

Famili: Notopteridae

Genus: Notoptera

Spesies: Notoptera chitala

Deskripsi:
Ikan belida termasuk ke dalam kelompok ikan asli lndonesia yang penting dan
memilki nilai ekonomis yang tinggi. Menurut Wibowo dan Sunarno (2006), di
Sumatera Selatan, ikan belida di tetapkan sebagai maskot fauna Sumatera Selatan
oleh pemerintah daerah setempat, selain itu juga digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan makanan khas daerah seperti empek-empek, kerupuk, kemplang, dan
bahan pangan yang lain Di Provinsi Jambi ikan ini sebagai ikan unggulan daerah
yang habitatnya tersebar di daerah aliran Sungai Batanghari beserta anak-anak
sungainya yaitu Sungai Batang Tebo, Sungai Batang Tabir, dan Sungai Batang
Tembesi.
Ikan belida tergolong ikan dengan bentuk tubuh yang unik. Menurut
Direktorat Bina Sumberhayati (1990), ikan belida memiliki bentuk tubuh simetri
bilateral, kepala kecil dan bungkuk di bagian tengkuk. Sirip ekor langsung
bersambungan dengan sirip anal. Mulut dapat disembulkan dengan posisi terminal.
Posisi sirip perut terhadap sirip dada abdominal. Sirip dorsal kecil seperti bulu. Tubuh
agak licin, bagian atas kehitaman agak kelabu sedangkan bagian bawah keperakan.
Garis lurus (linea lateralis) satu buah, lengkap tidak terputus
2. Kelinci Belang Sumatera (Nesolagus netscheri)

Klasifikasi:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Lagomorpha

Famili: Leporidae

Genus: Nesolagus

Spesies: Nesolagus netscheri

Deskripsi:
Kelinci belang sumatera termasuk salah satu jenis kelinci liar yang merupakan
satwa endemik Sumatera. Kelinci ini diyakini sebagai satu-satunya ras kelinci yang
asli Indonesia. Menurut Alamendah (2010), kelinci belang sumatera mempunyai
ukuran panjang tubuh sekitar 40 cm dan berat sekitar 1,5 kg. Bulu kelinci belang
sumatera berwarna coklat kekuningan dengan garis warna hitam yang membujur
sepanjang tubuhnya. Sedangkan bulu di bagian perutnya berwarna putih. Di sekitar
mata dan sisi kepala di bagian belakang mata hingga pangkal telinga berwarna hitam.
Ciri khusus Kelinci Belang Sumatera adalah ukuran telinganya yang lebih pendek
dari pada ukuran telinga kelinci lainnya. Ekor kelinci asli Indonesia ini juga
berukuran lebih pendek dengan warna bulu coklat kemerahanan.
DAFTAR PUSTAKA

Lim, T.K. 2012. Edible Medicinal And Non Medicinal Plants: Volume 3, Fruits.
Springer: New York.
Hanum, L., dan Kasiamdari, R.S. 2013. Tumbuhan Duku: Senyawa Bioaktif,
Aktivitas Farmaklogis dan Prospeknya dalam Bidang Kesehatan. Jurnal
Biologi Papua. 5(2): 85.
Junaidah., A. Sofyan., dan Nasrun. 2014. Tembesu, Kayu Raja Andalan
Sumatera: Mengenal Karakteristik Tanaman Tembesu. Bogor: FORDA
PRESS.
Martawijaya, A., I. Kartasujana., Y.I. Mandang., S.A. Prawira., dan K. Kadir. 2005.
Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Bogor: FORDA PRESS.
Wibowo, A., dan M.T.D. Sunarno. 2006. Karakteristik Habitat Ikan Belida
(Notoptera chitala)
Direktorat Bina Sumberhayati. 1990. Identifikasi dan Penyebaran Beberapa Jenis
Sumberdaya Ikan Air Tawar Di Perairan Umum Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jenderal Perikanan.
Alamendah. 2010. Kelinci Belang Sumatera (Nesolagus netscheri) Asli Indonesia.
https://alamendah.org/2010/07/08/kelinci-belang-sumatera-nesolagus-netscheri-
asliindonesia/#:~:text=Kelinci%20Belang%20Sumatera%20mempunyai
%20ukuran,hitam%20yang%20membujur%20sepanjang
%20tubuhnya.&text=Di%20sekitar%20mata%20dan%20sisi,hingga
%20pangkal%20telinga%20berwarna%20hitam. (Diakses pada tanggal 23 Juni
2020)

Anda mungkin juga menyukai