LATAR BELAKANG
Salah satu spesies yang melakukan migrasi adalah penyu laut yang
dapat menyebrangi lintas negara dan bertahan hidup di lautan lepas, akan tetapi dalam
migrasi Penyu laut terdapat beberapa gangguan yang mengganggu siklus
kehidupannya seperti predator pantai (burung, anjing laut, ular) dan telurnya diambil
oleh manusia karna memiliki nilai ekonomi. IUCN (International Union for the
Conservation of Nature and Natural Resources) merupakan organisasi internasional
untuk melindungi dan melestarikan lingkungan yang didirikan pada 5 Oktober 1948
di Istana Fontainbleau, Paris.5 Oleh karena itu penyu tidak dapat diperniagakan oleh
siapapun tanpa adanya kepentingan yang ikhwal, hal ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
Spesies penyu belimbing dengan nama latin ini bertelur di Indonesia, tepatnya
di kawasan Pantai Jeen Womom, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Mereka lalu
menghabiskan masa dewasanya mencari makan di pesisir barat pantai Amerika
Serikat, tepatnya di daerah pesisir Negara Bagian California dan sekitarnya.
Pasalnya, di pesisir tersebut terdapat banyak ubur-ubur--santapan favorit penyu
belimbing. Selain ubur-ubur, penyu belimbing ini juga gemar menyantap cumi-cumi
dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut). Makanan utama hewan ini adalah
ubur-ubur. Penyu belimbing selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain
untuk mencari sarang. Masa migrasi hewan ini antara 2 - 3 tahun dengan istirahat
antara 9 - 10 hari. Jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai 6 sarang. Telur
yang dihasilkan antara 80 - 100 butir. Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit anak
penyu yang bisa bertahan sampai dewasa karena banyaknya bahaya di laut bagi bayi
penyu yang baru menetas. Penyu belimbing memiliki migrasi terpanjang dari semua
penyu. Mereka telah telah ditemukan pernah bermigrasi lebih dari 4.831 km (3.000
mil) dari pantai bersarang mereka. Populasi penyu hijau bermigrasi terutama di
sepanjang pantai dari tempat bersarang ke tempat makan. Namun, beberapa populasi
akan melakukan perjalanan 2.094 km (1.300 mil) melintasi Samudra Atlantik dari
tempat bersarang Pulau Ascension ke ruaya pakan di Brasil. Untuk penyu hijau,
seekor Induk betina dapat melepaskan telur-telurnya sebanyak 60 – 150 butir, dan
secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak yang
berhasil sampai kelaut kembali untuk berenang bebas untuk tumbuh dewasa.
Bersarang
Penyu betina akan keluar dari air dan merangkak, sesekali dia akan berhenti
untuk melakukan pengamatan ke berbagai arah. Kadang-kadang dia merangkak
ke pantai namun untuk alasan yang belum diketahui dia akan kembali ke laut dan
mengurungkan bersarang. Ini disebut jejak palsu atau “false crawl”, hal ini dapat
terjadi secara alami atau adanya gangguan dari manusia sehingga induk penyu itu
tidak merasa aman. Sekurangnya penyu betina bersarang hingga dua kali dalam
satu musim, sementara individu lain
Bertelur
Normalnya penyu mulai bertelur pada malam hari dan berakhir sebelum
subuh. Penyu betina akan memilih tempat bertelur yang bersih dari sampah.
Dengan menggunakan sirip belakangnya untuk menggali pasir membuat lubang
dengan kedalaman 50 – 70 Cm. Satu atau dua telur akan jatuh secara bersamaan,
lendir akan keluar pada proses itu. Besarnya jumlah telur bervariasi antara 50
sampai 150 telur, bergantung pada jenis spesiesnya. Penyu sangat mudah
terganggu ketika datang ke tepi pantai atau dalam mempersiapkan sarangnya.
Gerakan manusia dan sinar cahaya akan membuatnya kembali ke laut tanpa
bertelur. Ketika penyu mulai bertelur, ia akan sangat tidak senang jika diganggu.
Dengan menggunakan sirip belakangnya penyu menutupi sarangnya, dan dengan
sirip depannya untuk menambah pasir sehingga sarangnya tersembunyi, penyu ini
akan kembali ke laut setelah melewati beberapa jam yang melelahkan.
Kemunculan Tukik
Tukik adalah sebutan untuk anak penyu, mereka memiliki naluri alami ketika
menetas keluar dari sarangnya akan menuju lautan, dengan bantuan sinar bulan.
Setelah memecah cangkang telur, dalam masa inkubasi kurang lebih 2 bulan,
tukik akan memulai perjuangannya keluar dari dalam sarangnya sebagai sebuah
kelompok. Banyak tantangan bagi tukik di laut. Hiu, ikan besar dan burung yang
berputar-putar semuanya memakan tukik, dan belum lagi yang mati karena
memakan tar dan sampah plastik. Tantangan itu begitu besar bagi penyu sehingga
nyaris hanya 1 diantara 1.000 tukik yang berhasil selamat menjadi penyu dewasa.
Segera setelah menetas tukik-tukik ini akan hilang dari perairan dangkal dekat
tempat menetasnya. Mereka akan sangat jarang dapat ditemui lagi dalam
beberapa tahun. Selama periode ini mereka mengikuti arus laut dan memakan
plankton yang dekat dengan permukaan laut. Karena observasi yang sangat
jarang dilakukan, sangat sedikit yang diketahui tentang ‘tahun menghilang’ (lost
year) ini. Penyu muda mungkin akan tetap berada dalam satu area tempat makan
selama beberapa tahun sebelum mereka pindah ke tempat lainnya. Sampai
mencapai umur dewasa mereka akan kembali untuk melkukan proses perkawinan
atau berekmbang biak. Penyu akan mulai berkembang biak pada umur 30 – 50
tahun. Setiap dua sampai delapan tahun tergantung kondisi dari penyu dewasa
melakukan migrasi untuk berkembang biak dari tempat mereka mencari makan
menuju ke pantai tempat peneluran. Migrasi ini sejauh 50 – 3.000 Km.
Banyaknya migrasi yang dilakukan penyu sepanjang hidupnya belum diketahui
dengan pasti, seberapa banyak yang dapat mereka lakukan belum dapat dihitung.
Bagaimanapun nampaknya mereka akan berkembang biak dalam kurun waktu
puluhan tahun.