Anda di halaman 1dari 6

RUAYA (MIGRASI) PENYU

LATAR BELAKANG

Di bumi ini terdapat berbagai macam kehidupan satwa, seperti kehidupan


satwa di lautan. Terdapat berbagai macam mekanisme kehidupan untuk bertahan
hidup di lautan salah satunya melakukan migrasi untuk melangsungkan kehidupannya
mulai untuk makanan, tempat hidup serta tempat peneluran. Beberapa hewan laut
yang melakuakan migrasi dalam siklus hidupnya seperti ikan hiu, ikan salmon dan
penyu laut. Untuk dapat melestarikan kehidupan migrasi hewan dilaut diperlukannya
kesadaran manusia untuk dapat mendukung proses migrasi satwa-satwa tersebut
dengan cara memberikan perlindungan, penjagaan dari kerusakan, pencemaran dan
hal-hal yang merusak terhadap habitat aslinya.

Salah satu spesies yang melakukan migrasi adalah penyu laut yang
dapat menyebrangi lintas negara dan bertahan hidup di lautan lepas, akan tetapi dalam
migrasi Penyu laut terdapat beberapa gangguan yang mengganggu siklus
kehidupannya seperti predator pantai (burung, anjing laut, ular) dan telurnya diambil
oleh manusia karna memiliki nilai ekonomi. IUCN (International Union for the
Conservation of Nature and Natural Resources) merupakan organisasi internasional
untuk melindungi dan melestarikan lingkungan yang didirikan pada 5 Oktober 1948
di Istana Fontainbleau, Paris.5 Oleh karena itu penyu tidak dapat diperniagakan oleh
siapapun tanpa adanya kepentingan yang ikhwal, hal ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.

Secara umum penyu adalah binatang soliter (penyendiri) yang


menghabiskan waktu dengan menyelam dan berenang. Mereka sangat jarang
berinteraksi antara satu dengan yang lain kecuali untuk kawin. Kemampuan penyu
dalam melakukan migrasi yang jaraknya ratusan hingga ribuan kilometer dari ruaya
pakan ke habitat pantai peneluran ini adalah sesuatu yang paling mengagumkan dalam
kerajaan binatang. Fakta bahwa induk penyu selalu kembali ke tempat di mana dia
dulu menetas, menambah kekaguman ini. Penyu ditemukan di laut yang hangat dan
sedang di seluruh dunia. Penyu laut melakukan migrasi jauh antara tempat sumber
makanan dengan lokasi peneluran. Penyu laut umumnya mencari makan di perairan
yang ditumbuhi tanaman atau alga laut. Penyu laut yang dewasa bermigrasi ke daerah
pantai peneluran pada periode musim kawin (Nuitja, 1992).

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sebagian besar luas


wilayah Indonesia adalah perairan dan berada pada segitiga terumbu karang.
Banyaknya kekayaan biota laut dan sumber daya alam lainya (mineral, minyak bumi,
gas bumi) menjadikan perairan Indonesia penting bagi pengembaraan enam dari tujuh
jenis penyu laut dunia. Indonesia sebagai Negara kepulauan menjadikan beberapa
pulau dan pantainya sebagai lokasi persinggahan peneluran serta konservasi penyu
laut oleh karenanya sebagian besar jenis penyu berada di Indonesia. Jenis-jenis penyu
yang ada di Indonesia adalah: Chelonia mydas (Penyu hijau), Eretmochelys imbricate
(Penyu sisik), Dermochelys Coricea (Penyu Belimbing), Lepidochelys olivacea
(Penyu lekang), Natator depressus (Penyu pipih) dan Caretta caretta (Penyu
tempayan).
PEMBAHASAN

2.1. Ruaya Penyu

Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudra di dunia.


Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang
memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya
berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap
harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu
bernapas dengan paru-paru. Migrasi penyu laut merupakan fenomena alam untuk
memenuhi kebutuhan biologis, seperti mencari makan, beristirahat, menemukan
pasangan, kawin dan mendapatkan lokasi untuk bersarang (peneluran). Pergerakan
penyu secara periodik ini mampu menempuh jarak ribuan kilometer melintasi
samudera dan melewati batas negara. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak
yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat
ditempuh 58 - 73 hari. Penyu ditemukan di laut yang hangat dan sedang di seluruh
dunia. Penyu laut melakukan migrasi jauh antara tempat sumber makanan dengan
lokasi peneluran. Penyu laut umumnya mencari makan di perairan yang ditumbuhi
tanaman atau alga laut. Penyu laut yang dewasa bermigrasi ke daerah pantai
peneluran pada periode musim kawin. Kebiasaan migrasi berbeda tidak hanya di
antara spesies tetapi juga di antara populasi yang berbeda dari spesies yang sama.
Beberapa populasi penyu bersarang dan mencari makan di area umum yang sama;
yang lainnya bermigrasi dari jarak yang sangat jauh.

Spesies penyu belimbing dengan nama latin ini bertelur di Indonesia, tepatnya
di kawasan Pantai Jeen Womom, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Mereka lalu
menghabiskan masa dewasanya mencari makan di pesisir barat pantai Amerika
Serikat, tepatnya di daerah pesisir Negara Bagian California dan sekitarnya.
Pasalnya, di pesisir tersebut terdapat banyak ubur-ubur--santapan favorit penyu
belimbing. Selain ubur-ubur, penyu belimbing ini juga gemar menyantap cumi-cumi
dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut). Makanan utama hewan ini adalah
ubur-ubur. Penyu belimbing selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain
untuk mencari sarang. Masa migrasi hewan ini antara 2 - 3 tahun dengan istirahat
antara 9 - 10 hari. Jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai 6 sarang. Telur
yang dihasilkan antara 80 - 100 butir. Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit anak
penyu yang bisa bertahan sampai dewasa karena banyaknya bahaya di laut bagi bayi
penyu yang baru menetas. Penyu belimbing memiliki migrasi terpanjang dari semua
penyu. Mereka telah telah ditemukan pernah bermigrasi lebih dari 4.831 km (3.000
mil) dari pantai bersarang mereka. Populasi penyu hijau bermigrasi terutama di
sepanjang pantai dari tempat bersarang ke tempat makan. Namun, beberapa populasi
akan melakukan perjalanan 2.094 km (1.300 mil) melintasi Samudra Atlantik dari
tempat bersarang Pulau Ascension ke ruaya pakan di Brasil. Untuk penyu hijau,
seekor Induk betina dapat melepaskan telur-telurnya sebanyak 60 – 150 butir, dan
secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak yang
berhasil sampai kelaut kembali untuk berenang bebas untuk tumbuh dewasa.

Penyu Tempayan meninggalkan daerah ruaya pakan untuk melakukan migrasi


dan berkembang biak dengan jangkauan jelajah berkisar antara beberapa kilometer
hingga ribuan kilometer .Penyu Kempi mengikuti dua rute utama di Teluk Meksiko:
satu ke utara ke daerah Mississippi, yang lain ke selatan ke Campeche Bank, dekat
Semenanjung Yucatan. Populasi Penyu Lekang telah diamati dalam kelompok besar
yang bepergian antara tempat makan dan tempat bersarang di Pasifik Timur dan
Samudra Hindia. Studi migrasi penyu sisik terbatas. Bukti menunjukkan bahwa
beberapa populasi penyu sisik menunjukkan siklus migrasi bersarang. Peneliti lain
telah mendokumentasikan populasi penyu sisik tidak bermigrasi atau penyu sisik lain
bermigrasi jarak pendek. Penyu Pipih pindah dari tempat bersarang mereka di pantai
utara Australia dan pulau-pulau ke tempat mencari makan di perairan dangkal
Australia timur laut. Jarak yang ditempuh berkisar dari 215 hingga 1.300 km (134 –
807 mil).

2.2. Siklus Hidup

 Bercumbu dan Kawin

Masa bercumbu dan kawin bagi kebanyakan penyu dipercaya hanya


terjadi pada periode “menerima” yang terjadi secara singkat, pada masa awal
musim penyu bersarang. Setelah itu penyu betina akan mendarat di pantai,
penyu jantan hampir sama sekali tidak mendarat begitu mereka meninggalkan
pantai di mana mereka menetas. Pada masa kawin, penyu jantan dapat
mencumbu penyu betina dengan cara mengelus kepala penyu betina, atau
menggigit dengan lembut leher belakang atau flipper belakang penyu betina.
Apabila penyu betina tidak menjauh maka penyu pejantan akan menempatkan
diri di belakang karapas penyu betina, memegang bagian atas karapas penyu
betina dengan kuku yang tersemat di flipper depan pejantan. Kemudian penyu
jantan akan membengkokkan ekornya yang panjang itu ke balik karapas penyu
betina untuk bersenggama. Penyu betina yang diamati di pantai peneluran itu
terlihat ada goresan pada karapas, bahkan mungkin berdarah. Luka itu
kemungkinan dibuat pejantan yang telah berusaha mengkaitkan flippernya ke
karapas betina. Kegiatan sanggama dilakukan baik di permukaan laut ataupun
dibawah air. Kadang-kadang beberapa pejantan itu salin berkompetisi untuk
mengawini penyu betina, bahkan sampai berkelahi diantara mereka. Para
peneliti juga melaporkan bahwa peyu jantan dan betina dapat sangat agresif
pada masa ini. Penyu betina dapat kawin dengan beberapa pejantan dan
menyimpan sperma mereka hingga beberapa bulan. Ketika pada akhirnya penyu
itu meletakan telur, kemungkinan besar telur-telur itu telah dibuahi oleh lebih
dari satu pejantan. Perilku ini membantu kekayaan genetik pada sebuah populasi

 Bersarang

Penyu betina akan keluar dari air dan merangkak, sesekali dia akan berhenti
untuk melakukan pengamatan ke berbagai arah. Kadang-kadang dia merangkak
ke pantai namun untuk alasan yang belum diketahui dia akan kembali ke laut dan
mengurungkan bersarang. Ini disebut jejak palsu atau “false crawl”, hal ini dapat
terjadi secara alami atau adanya gangguan dari manusia sehingga induk penyu itu
tidak merasa aman. Sekurangnya penyu betina bersarang hingga dua kali dalam
satu musim, sementara individu lain

 Bertelur

Normalnya penyu mulai bertelur pada malam hari dan berakhir sebelum
subuh. Penyu betina akan memilih tempat bertelur yang bersih dari sampah.
Dengan menggunakan sirip belakangnya untuk menggali pasir membuat lubang
dengan kedalaman 50 – 70 Cm. Satu atau dua telur akan jatuh secara bersamaan,
lendir akan keluar pada proses itu. Besarnya jumlah telur bervariasi antara 50
sampai 150 telur, bergantung pada jenis spesiesnya. Penyu sangat mudah
terganggu ketika datang ke tepi pantai atau dalam mempersiapkan sarangnya.
Gerakan manusia dan sinar cahaya akan membuatnya kembali ke laut tanpa
bertelur. Ketika penyu mulai bertelur, ia akan sangat tidak senang jika diganggu.
Dengan menggunakan sirip belakangnya penyu menutupi sarangnya, dan dengan
sirip depannya untuk menambah pasir sehingga sarangnya tersembunyi, penyu ini
akan kembali ke laut setelah melewati beberapa jam yang melelahkan.

 Kemunculan Tukik

Tukik adalah sebutan untuk anak penyu, mereka memiliki naluri alami ketika
menetas keluar dari sarangnya akan menuju lautan, dengan bantuan sinar bulan.
Setelah memecah cangkang telur, dalam masa inkubasi kurang lebih 2 bulan,
tukik akan memulai perjuangannya keluar dari dalam sarangnya sebagai sebuah
kelompok. Banyak tantangan bagi tukik di laut. Hiu, ikan besar dan burung yang
berputar-putar semuanya memakan tukik, dan belum lagi yang mati karena
memakan tar dan sampah plastik. Tantangan itu begitu besar bagi penyu sehingga
nyaris hanya 1 diantara 1.000 tukik yang berhasil selamat menjadi penyu dewasa.
Segera setelah menetas tukik-tukik ini akan hilang dari perairan dangkal dekat
tempat menetasnya. Mereka akan sangat jarang dapat ditemui lagi dalam
beberapa tahun. Selama periode ini mereka mengikuti arus laut dan memakan
plankton yang dekat dengan permukaan laut. Karena observasi yang sangat
jarang dilakukan, sangat sedikit yang diketahui tentang ‘tahun menghilang’ (lost
year) ini. Penyu muda mungkin akan tetap berada dalam satu area tempat makan
selama beberapa tahun sebelum mereka pindah ke tempat lainnya. Sampai
mencapai umur dewasa mereka akan kembali untuk melkukan proses perkawinan
atau berekmbang biak. Penyu akan mulai berkembang biak pada umur 30 – 50
tahun. Setiap dua sampai delapan tahun tergantung kondisi dari penyu dewasa
melakukan migrasi untuk berkembang biak dari tempat mereka mencari makan
menuju ke pantai tempat peneluran. Migrasi ini sejauh 50 – 3.000 Km.
Banyaknya migrasi yang dilakukan penyu sepanjang hidupnya belum diketahui
dengan pasti, seberapa banyak yang dapat mereka lakukan belum dapat dihitung.
Bagaimanapun nampaknya mereka akan berkembang biak dalam kurun waktu
puluhan tahun.

2.3. Manfaat Penyu

Anda mungkin juga menyukai