Burung Merak”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran B. Indonesia
Disusun Oleh :
Sri Rafika Efendi
Siti Lia Fitriani
Nur Azizah
Kelas : X IIS 3
SMAN 1 MUARAGEMBONG
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
1
Daftar Isi
2
BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia, terdapat 3 spesies burung merak, yaitu Merak India yang dikenal juga dengan nama
Merak Biru, Merak Jawa yang dikenal juga dengan nama Merak Hijau, dan Merak Kongo.
Memiliki nama latin Pavomuticus dan dikenal juga dengan nama Merak Jawa. Memiliki ukuran tubuh
yang cenderung lebih besar daripada Merak India. Memiliki bulu berwarna hijau keemasan dan
dikepalanya terdapat jambul tegak. Bisa dibilang, Merak Hijau adalah spesies merak yang bertubuh
paling besar. Meskipun Merak Hijau bertubuh besar, tetapi burung ini tetaplah pandai terbang.
Habitat dan penyebaran burung merak hijau adalah di daerah hutan terbuka dengan padang
rumput di Cina, Indocina, dan Indonesia (Jawa). Sayangnya, penyempitan hutan dan penangkapan liar
membuat populasi merak hijau terancam.
B. Tujuan Observasi
Menjelaskan Secara Rincin Tentang Burung Merak yaitu : Jenis, Populasi, Habitat, Cara Berkembang
biak serta cara memelihara burung merak agar terjaga kelestariannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. BURUNG MERAK
Burung Merak (Pavo Cristatus), dikenal juga dengan sebutan 'peacock', adalah burung
berukuran sedang yang terkenal dengan kecantikan bulunya. Tidak seperti sepupunya,
burung pheasant, yang umumnya mendiami wilayah di belahan bumi utara, burung merak ditemukan
di iklim hangat di belahan bumi selatan. Ada tiga jenis utama dari burung merak, yaitu burung merak
Afrika Kongo, burung merak India dan burung merak hijau. Kesemua jenis burung merak
diperkirakan berasal di Asia tetapi saat ini ditemukan juga di Afrika dan bagian dari Australia.
Burung yang biasa disebut Merak jawa ini untuk Betinanya berukuran lebih kecil dibanding jantan
serta bulu-bulunya kurang mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan tanpa dihiasi bulu penutup ekor
(Courtsy : Kaskus.co.id)
Burung merak jantan terkenal dengan bulu ekor yang sangat besar yang dapat mengembang
hingga mencapai dua meter panjangnya. Burung merak jantan akan mengembangkan ekornya saat
mereka terancam dan saat mereka ingin menarik burung merak betina untuk tujuan kawin. Merak
jantan menarik betina untuk kawin dengan dengan memamerkan warna-warni bulu ekornya yang
cantik. Dan ketika merak jantan merasa terancam, dia akan mengembangkan ekornya untuk membuat
dirinya terlihat lebih besar dan mencoba untuk mengintimidasi predator yang mendekat.
Burung merak adalah burung omnivora yang memakan serangga, tanaman, biji, dan kepala
bunga. Burung merak juga telah diketahui memburu mamalia kecil dan reptil untuk melengkapi diet
mereka untuk menjamin bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang tepat. Burung merak memiliki
sejumlah predator alami di alam liar, seperti: anjing dan kucing liar, mamalia berukuran sedang
seperti rakun dan bahkan harimau telah dikenal sering berburu burung merak.
Burung merak dapat hidup sampai umur 20 tahun. Meskipun beigut, burung merak diketahui dapat
hidup lebih lama terutama pada burung merak yang ada di penangkaran. Pada umumnya, populasi
burung merak tidak termasuk daftar hewan yang terancam punah, akan tetapi salah satu jenis dari
burung merak yaitu burung merak hijau sudah terdaftar sebagai hewan dilindungi dari kepunahan
akibat dari perburuan liar dan hilangnya habitat.
4
B. KARAKTERISTIK BURUNG MERAK
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Pavo
Nama Ilmiah : Pavo Cristatus
Jenis : Burung
Diet : Omnivora
Ukuran (L) : 86cm - 107cm
Bentang Sayap: 120cm - 300cm
Berat : 2.7kg - 6kg
Kecepatan : 16 km/jam
Rentang Hidup: 12 - 20 tahun
Gaya Hidup : Soliter (Menyendiri)
Status Konservasi: Dilindungi
Warna : Coklat, Biru, Hijau, Abu-abu
Jenis Kulit : Bulu
Makanan Favorit: Biji-bijian
Habitat : Daerah Savanah
Makanan : Biji-bijian dan Serangga
Predator : Anjing, Rakun, Harimau, Kucing Liar
Untuk ciri ciri jenis burung merak dan cara membedakan antara burung merak jantan dan betina
adalah
1. Burung jantan memiliki ukuran tubuh yang besar bila di bandingakan dengan merak betina
2. Bulu ekor burung merak jantan sangat panjang sekali hingga mencapai 300 cm sedangkan
untuk yang betina tidak lebih dari setengah meter saja.
3. Merak jantan memiliki jambul yang menjulang tinggi tegap keatas.
4. Untuk burung merak jantan anakan ciri cirinya anakan merak yang masih berumur 1 bulan
memiliki badan yang lebih besar bila di bandingkan dengan merak betina.
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu dari tiga
spesies merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa
berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang
berwarna hijau metalik.
5
Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Populasi Merak Biru tersebar di hutan
terbuka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies
ini ditemukan juga diBangladesh, namun sekarang kemungkinan besar telah punah di sana.
Merak biru adalah burung nasional negara India. Spesies ini juga memegang peranan penting dalam
mitologi Buddha, Hindu dan kebudayaan-kebudayaan lainnya.
Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina,
Indocina dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan
Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Walaupun berukuran sangat besar, Merak Hijau
adalah burung yang pandai terbang.
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu
penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga
sampai enam telur.
Pakan burung Merak Hijau terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga,
serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
Namun karena banyaknya habitat hutan yang hilang dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta
daerah dimana burung ini ditemukan sangat terpencar, Merak Hijau dievaluasikan sebagai rentan di
dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.
6
3. Merak Kongo (afropavo congensis)
Merak kongo atau dalam nama ilmiahnya Afropavo congensis adalah salah satu burung dari tiga
spesies merak. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga Afropavo dan merak yang
terdapat di Afrika. Penampilannya menyerupai burung merak Pavo dari Asia yang masih muda.
Burung jantan dewasa berukuran besar, dengan panjang mencapai 70 cm, dan memiliki bulu berwarna
biru gelap dihiasi warna hijau dan ungu mengilap. Kulit lehernya berwarna merah dan di atas
kepalanya terdapat jambul tegak berwarna putih. Burung betina berwarna coklat, dengan bulu-bulu
sayap dan di belakang tubuhnya berwarna hijau mengilap. Di kepalanya terdapat jambul berwarna
coklat.
Burung ini endemik di Republik Demokratik Kongo, populasi merak Kongo hanya ditemukan di
hutan dataran rendah di negara Afrika ini. Pakan burung merak Kongo terdiri dari aneka biji-bijian,
pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil.
Merak kongo pertama ditemukan sebagai spesies baru ke dunia pengetahuan pada tahun 1936 oleh Dr.
James Chapin, berdasarkan dari dua ekor spesimen di Museum Kongo di Belgia.
Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas
mengancam populasi burung merak Kongo. Spesies ini dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN
Red List.
4. Merak Putih
Merak warna putih ini masih dalam jenis merak india dan merupakan
merak yang sangat langka karena warnanya yang bisa dibilang aneh
dan tidak banyak dijumpai di dunia ini, biasanya hanya dijumpai di
kebun binatang dan beberapa dijadikan hewan peliharaan di rumah.
7
D. HABITAT BURUNG MERAK
Di alam bebas, merak hidup di hutan-hutan dataran rendah. Makanan–nya berupa biji-bijian,
buah-buahan jatuh, cacing tanah, dan serangga. Ia juga sangat suka makan rumput, di tempat terbuka
yang dekat dengan sumber air. Merak biasa tidur bertengger di pohon-pohon yang tidak terlalu
rimbun daunnya. Dalam hal mengasuh anak, merak betinalah yang paling berperan. Merak jantan
hanya bertugas mengasuh dan mengawini merak-merak betina yang sudah siap kawin.
Setelah itu, ia pergi entah ke mana. Seekor induk betina biasanya akan mengasuh 2 sampai 5
ekor anak. Pada usia 2 minggu, anak-anak merak itu sudah mampu meloncat dan hinggap di dahan
setinggi 1 meter. Jika ada bahaya mengancam, misalnya harimau lewat, musang mendekat, atau ular
merayap, anak-anak merak akan berlindung beramai-ramai di bawah sayap induknya.
Bulu-bulu ekor merak jantan biasanya rontok setelah musim kawin berakhir. Sepanjang masa
ini, bulu ekor yang rontok itu jumlahnya bisa sampai 100 – 150 lembar. Karena keindahannya, maka
bulu-bulu ekor ini sudah lama telah dimanfaatkan sebagai penghias Singo Barong(topeng harimau
bermahkota bulu-bulu merak) yang merupakan sarana utama dalam kesenian Reog Ponorogo.
Selama musim kawin, merak jantan dapat melakukan perkawinan dengan enam merka betina
yang berbeda. Merak betina biasanya meletakkan antara 4 sampai 8 telur yang berwarna coklat.
Merak betina mengerami telurnya dengan cara mendudukinya, sama halnya seperti ayam.Anak-anak
merak menetas akan menetas setelah masa inkubasi sekitar satu bulan. Merak betina menjaga dan
merawat anak-anaknya sendiri, tanpa bantuan dari merak jantan.
Merak paling sering ditemukan di padang pasir dan daerah savana kering. Merak juga ditemukan di
hutan dengan dedaunan lebat terutama saat musim kawin, saat burung merak betina mencoba untuk
menetaskan telur mereka dan untuk melindungi anak-anaknya dari predator .
F. MEMELIHARA MERAK
Merak diberi makan gabah, jagung giling, dedak, taoge, irisan kangkung, kacang tanah,
kacang panjang, serta pepaya. Pemberian makan dilakukan setiap hari, setelah kandang dibersihkan.
Dalam kandang disediakan pokok kayu kering sebagai tempat bertengger, sarang tempat bertelur,
kolam kecil dan bak pasir sebagai “area bermain”. Untuk mencegah serangan penyakit, sebulan sekali
merak putih diberi obat Rajamix U yang mengandung antibiotika, vitamin dan mineral.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Burung merak adalah burung omnivora yang memakan serangga, tanaman, biji, dan kepala bunga.
Burung merak juga telah diketahui memburu mamalia kecil dan reptil untuk melengkapi diet mereka
untuk menjamin bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang tepat. Burung merak memiliki sejumlah
predator alami di alam liar, seperti: anjing dan kucing liar, mamalia berukuran sedang seperti rakun
dan bahkan harimau telah dikenal sering berburu burung merak.
Burung merak dapat hidup sampai umur 20 tahun. Meskipun beigut, burung merak diketahui dapat
hidup lebih lama terutama pada burung merak yang ada di penangkaran. Pada umumnya, populasi
burung merak tidak termasuk daftar hewan yang terancam punah, akan tetapi salah satu jenis dari
burung merak yaitu burung merak hijau sudah terdaftar sebagai hewan dilindungi dari kepunahan
akibat dari perburuan liar dan hilangnya habitat.
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, maka dapat kami sampaikan saran – saran sebagai berikut:
1. Perlu dijaganya kelestarian berbagai jenis merak yang ada sebagai kekayaan alam di
Indonesia.
2. Kita yang menyukai alam, dianjurkan untuk turut menjaga keindahan alam, serta
mengeksplorasi pembuatan habitat bagi hewan-hewan langka, seperti burung merak.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gambarbinatang.com/2015/03/kumpulan-gambar-burung-merak-cantik.html
http://www.florafauna.web.id/2016/04/burung-merak-deskripsi-fakta.html
http://www.yomusa.com/2015/03/burung-merak-berasal-dari-daerah-mana/
http://www.burungperkicau.com/2015/08/jenis-burung-merak-dan-daerah-asalnya.html
10