Anda di halaman 1dari 5

Daniel Wenas

Pemain kedua yang memailiki skill terbaik bola basket di Indonesia adalah Daniel Wenas. Ia
adalah salah satu atlit bola basket terbaik dan berbakat yang berasal dari Indonesia.

Daniel Wenas adalah pemain yang lahir pada tanggal 8 Agustus tahun 1992. Para penggemar
bola basket Indonesia sudah tidak asing lagi dengan pemain yang satu ini.

Pemain yang tingginya adalah 190 cm ini bisa jadi adalah pemain tertinggi di timnas Indonesia.

Ia telah bermain bola basket sejak usia 13 tahun. Maka tidak heran kalau ia jago dalam bermain
basket.

Keahlian dan kegigihannya dalam bermain bola basket mengantarkan Daniel masuk tim nasional
junior pada usia 16 tahun.

Sejak itulah, Daniel terus berkembang menjadi pemain bola basket profesional Indoensia sampai
menjadi Timnas basket Indonesia.

Saat ini juga ia tengah bermain basket di klub Pelita Jaya.


Lahir dari keluarga atlet, Nandita Ayu Salsabila serius mengikuti jejak ibunya. Ia
menorehkan berbagai prestasi sebagai pemain voli.

NANDITA AYU SALSABILA


12 Juli 1997

Nandita Ayu Salsabila atau biasa disapa Ayu ini lahir di Jakarta, 12 Juli 1997. Ia tumbuh
dari keluarga olahraga. Sang ayah, Sudirman adalah seorang pemain sepakbola profesional
dan ibunya Tri Wahyuni atlet voli yang pernah membela Timnas Indonesia.
Ayu sudah mengenal voli sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Kelas 2 SD ia sering
melihat ibunya bermain voli. Awalnya, ia berlatih voli dengan melakukan passing.
Melihat anaknya mulai menyukai olahraga voli, ibunya langsung mengarahkan Ayu untuk
lebih serius. Selain kedua orang tuanya seorang atlet, kedua adik Ayu juga menggeluti
bidang olahraga. Adik pertamanya, Tasya seorang atlet voli dan yang paling bungsu, Rizky
M Sudirman seorang pesepakbola.
Berada dalam keluarga atlet, Ayu dengan mantap fokus untuk menekuni karier dan menjadi
atlet profesional bergabung dengan Sekolah Khusus atlet di Ragunan, Jakarta. Meskipun
begitu ia tidak pernah merasa terpaksa dengan sekolah di sana.
Ayu sudah mengikuti kejuaraan nasional ketika duduk di kelas 2 SMP dengan membela
DKI Jakarta. Penampilannya yang memukau di kejurnas, ia terpilih untuk mengikuti
ASEAN School Games pada 2012 di Thailand. Saat itu, ia menjadi pemain timnas paling
muda.Pada tahun itu juga, Ayu bergabung dengan Jakarta Popsivo Polwan untuk berkiprah
di Proliga. Hebatnya, ia berhasil membawa Popsivo menjadi juara Proliga dua kali berturut-
turut, tahun 2012 dan 2013.Pemain yang berposisi sebagai open spike ini terpilih Timnas
Indonesia untuk mengikuti ajang SEA Games Myanmar 2013. Sayangnya, Indonesia hanya
meraih medali perunggu.
Pada tahun 2016, Ayu kembali terpilih membela Indonesia untuk mengikuti Piala VTV
2016. Meskipun finis diperingkat ketiga, Ayu dinobatkan menjadi Miss Bola Voli di ajang
tersebut.Pada Proliga 2017, Ayu memperkuat tim Jakarta Pertamina Energi. Ia dan kawan-
kawan hanya berhasil menjadi runner up, setelah di final kalah dari Jakarta Elektrik PLN.
Permainan Ayu yang semakin matang membuatnya kembali dipanggil Timnas Indonesia
untuk ajang SEA Games Malaysia 2017. Ayu dan kawan-kawan hanya sanggup meraih
medali perak setelah dikalahkan Thailand di final. Dengan hasil tersebut, Ayu hanya
mampu menyamai pencapaian prestasi ibunya yang pernah juga meraih perak pada ajang
SEA Games. (AA/DN) (Photo: Instagram/Nandita Ayu Salsabila)

KELUARGA
Ayah    : Sudirman
Ibu        : Tri Wahyuni
Saudara    :Tasya Aprilia Putri
                  Rizky M Sudirman
KARIER
Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan, Jakarta
Jakarta Popsivo Polwan, 2012
Jakarta Pertamina Energi, 2017
Timnas Indonesia, 2012-2017
PRESTASI
Juara Proliga 2012, Jakarta Popsivo Polwan
Juara Proliga 2013, Jakarta Popsivo Polwan
Medali Perunggu, Timnas Indonesia, SEA Games Myanmar 2013
Medali Perunggu, Timnas Indonesia, SEA Games Singapura 2015
Medali Perak, Timnas Indonesia, SEA Games Malaysia 2017
Runner Up Proliga 2017, Jakarta Pertamina Energi
Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas adalah pesepakbola Indonesia yang lahir di Getas, Semarang, 10 Juni
1980. Bambang Pamungkas yang akrab disapa Bepe, merupakan anak keenam dari tujuh
bersaudara pasangan H. Misranto dan Hj. Suriptinah. Bepe menikah dengan Tribuana Tungga
Dewi dan telah dikaruniai tiga anak, Salsa Alicia, Jane Abel dan Syaura Abana.

Sejak kecil, pemain yang membela skuad Persija Jakarta dengan nomor punggung 20 ini sudah
menggeluti sepak bola. Bepe kecil tergabung di beberapa klub lokal sejak ia berusia delapan
tahun, seperti di SSB Getas (1988-1989), SSB Ungaran Serasi (1989-1993) dan Klub Diklat
Salatiga (1996-1999). Bepe beraksi di rumput hijau tingkat internasional pertama kali sebagai
pemain timnas U-19 di turnamen Piala Asia. Ketika itu Bepe berhasil mengantongi gelar "Top
Scorer" dengan mencetak tujuh gol selama turnamen berlangsung. Prestasi yang ditorehkannya
tersebut memberinya modal untuk mencoba seleksi pemain Persija pada 1999 dan ia pun lolos.

Bepe kembali membela timnas di pertandingan persahabatan melawan Lituania. Pria yang
memiliki hobi memasak dan kuliner ini mampu mencetak gol di pertandingan tersebut, sehingga
pertandingan berakhir dengan hasil seri, 2-2. Melihat kemampuan yang dimiliki bapak dari tiga
anak ini, klub-klub Eropa seperti Roda JC Kerkrade Belanda, FC Koeln Jerman dan Borussia
Moncengladbach Jerman, tertarik menawarinya masa percobaan.

Namun akhirnya, pilihan Bepe jatuh pada klub divisi tiga Belanda, EHC Norad. Bepe tak
memperpanjang masa kontraknya di negara kincir angin tersebut karena gagal beradaptasi
dengan cuaca. Pria yang ketika kecil mengidolakan Maradona ini pulang ke Indonesia setelah
membela EHC Norad selama empat bulan.

Bepe, yang gemar mendengarkan musik R&B sebelum bertanding, kembali mengenakan
seragam Persija pada 2000-2004. Musim baru di awal 2005, Bepe memutuskan untuk merumput
di negeri tetangga, Malaysia, dengan membela klub Selangor FC. Di sana, Bepe sukses
menyarangkan gol di pertandingan pertama ia diturunkan, yaitu partai Selangor FC melawan
Malaka FC. Ia pun berhasil membawa Selangor FC memenangkan Piala FA Malaysia, Piala
Malaysia dan Liga Utama Malaysia. Selama karirnya di negeri jiran itu, Bepe sukses
menyarangkan 63 gol di seluruh kompetisi resmi.

Kecintaannya pada Persija, membuat Bepe mengakhiri dua tahun karir emasnya di Malaysia dan
kembali ke Indonesia. Ia kemudian mengenakan seragam Persija bernomor punggung 20
kebanggaannya dan membela klub itu lagi hingga saat ini.

Berbagai prestasi telah sukses ia torehkan, baik di Liga Indonesia, Indonesia Super League,
hingga kompetisi internasional seperti Piala Suzuki AFF 2010 dan Kualifikasi Pra-Piala Dunia
2014. Bepe bahkan dinobatkan sebagai pemegang rekor penampilan terbanyak dan top skorer
Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol versi FIFA kategori A.
Rony Gunawan

Rony Gunawan (lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, 20 Agustus 1980; umur 37 tahun) adalah
seorang pemain bola basket putra nasional Indonesia yang bermain di IBL dan bertinggi tubuh
194 cm dan bermain di klub Satria Muda Pertamina.

Rony Gunawan merupakan salah satu pemain tengah terbaik nasional saat ini, di mana pada awal
kariernya bersama CLS, dia berhasil mendampingi center veteran Hari Suharsono.  Pada tahun
2006, Rony Gunawan bergabung bersama Satria Muda Britama. Pada tahun pertamanya ia
berhasil meraih Juara IBL Cup setelah mengalahkan Aspac Putra Riau di Final.

Ia juga menyandang gelar MVP pada pertandingan tersebut. Musim berikutnya, Rony berhasil
membawa klubnya kembali meraih gelar juara IBL. Rony juga terpilih sebagai salah satu pemain
bola basket yang memperkuat tim nasional di SEA Games 2005 dan 2007 (seagames 2011 dan
2015 ) dimana pada ajang terakhir timnas Indonesia berhasil merebut perak, selain juga
memperkuat Indonesia di Kejuaraan Asia 2005,2007 dan 2011. dia juga memperkuat indonesia
warriors dari tahun 2010 dan 2012 dimana indonesia warriors menjadi juara ABL di tahun
tersebut.
KLIPING
ATLIT

DI
S
U
S
U
N
OLEH

1. NAUFAL SEPTIAN PRAMUDYA


2. PURWO JOKO SATRIO
3. JIAN NUR KASIH
4. M. ADAM HARIS
5. MARSELA

KELAS : IX.7

GURU PEMBIMBING: RONALDO YOGI FIRNANDO,

SMP NEGERI MEGANG SAKTI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai