Anda di halaman 1dari 5

Profil Bambang Pamungkas - Atlet Sepak Bola Nasional

Biografi atlet Indonesia kali ini akan mengupas tokoh atlet sepak bola nasional. Dia adalah
Bambang Pamungkas, salah satu legenda sepak bola Indonesia. Menjadi pencetak gol terbanyak
di beberapa liga, termasuk pada musim pertamanya di Liga Indonesia bersama Persija.
Namanya semakin dikenal di kawasan Asia Tenggara ketika berhasil mencetak gol tunggal untuk
Indonesia di Piala Tiger 2002, ketika melawan Malaysia.

Kehidupan Awal

Bambang Pamungkas adalah pesepakbola Indonesia yang lahir di Getas, Semarang, 10 Juni
1980. Bambang Pamungkas yang akrab disapa Bepe, merupakan anak keenam dari tujuh
bersaudara pasangan H. Misranto dan Hj. Suriptinah.

Bambang menikah, istrinya bernama Tribuana Tungga Dewi, dengan dia ia memiliki tiga anak:
Salsa Alicia, Jane Abel, Syaura Abana dan. Kedua bungsu berumur 7 tahun. Ia awalnya tidak
punya pikiran untuk menjadi pesepakbola. Dia suka membaca dan memasak, dan memiliki
ambisi untuk menjadi seorang guru atau koki setelah karier sepakbola nya selesai.

Agama Bambang Pamungkas adalah Islam.

Bambang mencurahkan sebagian waktu luangnya untuk kegiatan amal, mempromosikan


Yayasan Bambang Pamungkas bahwa ia dibentuk untuk memberikan bantuan keuangan dan
sumber daya untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Dia juga terlibat dalam penggalangan dana
bagi badan amal kanker anak-anak.
Pendidikan Bambang Pamungkas

Taman Kanak-kanak Bangun 1 Getas Kab. Semarang (1984-1986)      


SD Negeri Kauman Lor 3 Getas Kab. Semarang (1986-1992)     
SMP Negeri 1 Salatiga, *Kelas 1C  *Kelas 2C  *Kelas 3A (1993-1996)     
SMU Negeri 1 Salatiga, *Kelas 1C  *Kelas 2C *Kelas 3 IPS 2 (1997-1999)
Sekolah Tinggi  Ekonomi Indonesia Rawamangun (2 semester)

Karir Sepak Bola


Karier sepak bola juniornya dimulai di klub lokal SSB Hobby Sepakbola Getas tahun 1988.
Bepe kecil tergabung di beberapa klub lokal sejak ia berusia delapan tahun, seperti di SSB Getas
(1988-1989), SSB Ungaran Serasi (1989-1993) dan Klub Diklat Salatiga (1996-1999). Saat masih
bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala
Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol
terbanyak untuk skuat Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol. Bepe beraksi di
rumput hijau tingkat internasional pertama kali sebagai pemain timnas U-19 di turnamen Piala
Asia. Ketika itu Bepe berhasil mengantongi gelar "Top Scorer" dengan mencetak tujuh gol
selama turnamen berlangsung. Prestasi yang ditorehkannya tersebut memberinya modal untuk
mencoba seleksi pemain Persija pada 1999 dan ia pun lolos.

Bambang menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang
diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang
bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan
kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan
setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua
pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.

Pada tahun 2005 Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Pada tahun itu dia
menjadi pencetak gol terbanyak Liga Malaysia dengan 22 gol. Pada Musim 2007 ia kembali
memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.

Pada tahun 2010 ia hendak menjalani masa trial di Selandia Baru, klub Wellington Phoenix FC.
tetapi gagal untuk mengamankan kontrak.
Pada 9 Desember 2013, ia menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan Pelita
Bandung Raya. Dia mencetak 2 gol debut bagi klubnya saat melawan Persija dan pertandingan
berakhir dengan hasil imbang

Karir Internasional
Bepe kembali membela timnas di pertandingan persahabatan melawan Lituania. Pria yang
memiliki hobi memasak dan kuliner ini mampu mencetak gol di pertandingan tersebut,
sehingga pertandingan berakhir dengan hasil seri, 2-2. Melihat kemampuan yang dimiliki bapak
dari tiga anak ini, klub-klub Eropa seperti Roda JC Kerkrade Belanda, FC Koeln Jerman dan
Borussia Moncengladbach Jerman, tertarik menawarinya masa percobaan.

Namun akhirnya, pilihan Bepe jatuh pada klub divisi tiga Belanda, EHC Norad. Bepe tak
memperpanjang masa kontraknya di negara kincir angin tersebut karena gagal beradaptasi
dengan cuaca. Pria yang ketika kecil mengidolakan Maradona ini pulang ke Indonesia setelah
membela EHC Norad selama empat bulan.

Bepe, yang gemar mendengarkan musik R&B sebelum bertanding, kembali mengenakan
seragam Persija pada 2000-2004. Musim baru di awal 2005, Bepe memutuskan untuk
merumput di negeri tetangga, Malaysia, dengan membela klub Selangor FC. Di sana, Bepe
sukses menyarangkan gol di pertandingan pertama ia diturunkan, yaitu partai Selangor FC
melawan Malaka FC. Ia pun berhasil membawa Selangor FC memenangkan Piala FA Malaysia,
Piala Malaysia dan Liga Utama Malaysia. Selama karirnya di negeri jiran itu, Bepe sukses
menyarangkan 63 gol di seluruh kompetisi resmi.

Kembali Berkarir di Klub Nasional

Kecintaannya pada Persija, membuat Bepe mengakhiri dua tahun karir emasnya di Malaysia
dan kembali ke Indonesia. Ia kemudian mengenakan seragam Persija bernomor punggung 20
kebanggaannya dan membela klub itu lagi hingga saat ini.

Berbagai prestasi telah sukses ia torehkan, baik di Liga Indonesia, Indonesia Super League,
hingga kompetisi internasional seperti Piala Suzuki AFF 2010 dan Kualifikasi Pra-Piala Dunia
2014. Bepe bahkan dinobatkan sebagai pemegang rekor penampilan terbanyak dan top skorer
Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol versi FIFA kategori A.

Bambang mencurahkan sebagian waktu luangnya untuk kegiatan amal, mempromosikan


Yayasan Bambang Pamungkas bahwa ia dibentuk untuk memberikan bantuan keuangan dan
sumber daya untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Dia juga terlibat dalam penggalangan dana
bagi badan amal kanker anak-anak.

Bepe juga dikenal sebagai pemain yang sangat nasionalisme. Contohnya pada saat Gejolak yang
mendera persepakbolaan Indonesia tak lantas membuat semangat Bepe untuk membela
timnas surut. Larangan dari pihak Persija agar Bepe tidak membela Timnas Indonesia pada
perhelatan piala aff 2012 dihiraukanya, Bepe lebih memilih untuk membela Timnas Garuda
daripada bermain dalam kompetisi ISL. Dampaknya pun Bepe diberi sanksi oleh pihak Persija
sehingga memicu keretakan kedua belah pihak.

Saat ini Bambang menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan Top Skorer untuk
Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol sesuai dengan pertandingan katagori A FIFA. Tetapi
jika mengikutkan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan Klub dan Tim Nasional U-23)
maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.

Pada tanggal 1 April 2013, Bambang Pamungkas menyatakan pensiun dari Timnas Indonesia.

Prestasi

Prestasi Individu      Haornas Cup Most Valuable Player (1996)


                                Top Skor Liga Indonesia (1999)
                                Pemain Terbaik Liga Indonesia ( 2001)
                                Top Skor Piala Tiger  2002
                                Top Skor Liga Malaysia (2005)                     
                                Player of the year Malaysia Cup (2005)
                               Top Skor FA Cup Malaysia (2005)
                               Pemain Terbaik Copa Indonesia (2007)
.
Prestasi Timnas          : - Juara Piala Kemerdekaan (  2000 & 2008)

Demikian biografi Bambang Pamungkas, yang setelah pensiun kini mengelola situs olahraga
sendiri. Ada pula yang mengatakan bahwa dia menjadi wartawan setelah pensiun. Dia juga
sudah menerbitkan bukunya sendiri yang berjudul BEPE20 Ketika Jemariku Menari

Anda mungkin juga menyukai