Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FAHMIL ULUM

NIM : 201810110311116
KELOMPOK :5
INSTRUKTUR : RADHITYAS SINTA, S.H., M.Kn

SOAL DAN JAWABAN


Pre Test PLKH II
Due Diligence

1. Jelaskan pengertian dari due diligence!


Due Diligence berasal dari kata Due (sesuatu yang terhutang atau merupakan
kewajiban moral) dan Diligence yaitu Vigilant (Ketekunan), Activity (kegiatan),
atau affentivieness (Perhatian). Due Diligence merupakan istilah yang digunakan
untuk penyelidikan penilaian kinerja perusahaan atau seseorang, pot kinerja dari
suatu kegiatan guna memenuhi standar baku yang ditetapkan.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis due diligence!


Ada dua jenis Due Diligence yaitu:
a. Full Due diligence
Due diligence jenis ini biasanya diminta apabila suatu perusaaan hendak
melakukan emisi efek (go public) ataupun melakukan akuisisi, merger dan
konsolidasi. Full Due Diligence merupakan pemeriksaan lengkap secara
menyeluruh yang dilakukan atas seluruh aspek hukum perusahaan, antara lain:
 Anggaran dasar perusahaan dan seluruh perubahannya.
 Struktur permodalan dan saham.
 Susunan pemegang saham, direksi dan komisaris.
 Perizinan dan persetujuan.
 Harta kekayaan.
 Asuransi.
 Tenaga kerja.
 Perjanjian dengan pihak ketiga.
 Perkara dan sengketa yang melibatkan perusahaan, direksi, dan komisaris
serta pemegang saham.
b. Limited due diligence
Due Diligence jenis ini merupakan pemeriksaan hukum secara per-orangan
yang berkaitan dengan pemberian pinjaman, pemberian lisensi, pengambilalihan
asset atau transaksi tertentu yang berkaitan dengan gaji, pekerjaan, usaha, asset,
kepribadian dll.

3. Sebutkan dan jelaskan subjek dan objek due diligence!


Subyek Due Diligence yaitu Seorang Ahli Hukum yang memiliki Kemampuan
untuk dapat dimintakan dan diberikan wewenang oleh Klien untuk Melakukan Due
Diligence. Sedangkan Obyek Due Diligence yaitu Badan Hukum yang didalamnya
terdapat Pengurus dan memiliki legalitas yang jelas untuk melakukan Aktivitasnya
sesuai aturan hukum yang berlaku. Obyek Due Diligence meliputi Akta Pendirian
dan akta perubahan, Struktur Permodalan & Kepemilikan saham, Susunan
Pemegang Saham, Direksi Komisaris, Legalitas (Perizinan), Tenaga Kerja,
Perjanjian dengan Pihak Ketiga, Perkara dan Sengketa.

4. Jelaskan tujuan dari perusahaan melakukan due diligence!


Due diligence bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran atau informasi aspek
hukum mengenai suatu perusahaan, harta kekayaan tertentu atau hubungan hukum
tertentu sehingga hasil due diligence merupakan salah satu bahan pertimbangan
bagi pihak yang berkepentingan (misalnya investor) dalam mengambil keputusan
sehubungan dengan transaksi yang akan dilakukan, seperti akuisisi saham atau
harta kekayaan, merger, konsolidasi, emisi efek ataupun pemberian pinjaman.

5. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap penyusunan due diligence!


Langkah dan Tahapan:
 Memastikan tujuan dilakukan LDD (akuisisi, merger, jual-beli aset atau tujuan
lain)
 Membentuk tim kerja konsultan/pemeriksa. 
 Mendalami siapa pihak perusahaan yang ditangani (yang memerlukan LDD dan
objek LDD).
 Membuat Kesepakatan Kerja.
 Time line / jadwal kerja.
 Perjanjian Kerahasiaan (Non Disclosure Agreement).
 Kick off meeting.

6. Sebutkan dan jelaskan metode penyusunan due diligence!


Metode Due Diligence

- Pemeriksaan Dokumen. Sebagian besar kegiatan due diligence dilakukan melalui


pemeriksaan dokumen. Dokumen yang diberikan dapat berupa asli atau foto
copi. Dalam melakukan pemeriksaan dokumen dilakukan dengan meneliti dan
menganalisa semua dokumen yang dianggap perlu dan material sehubungan
dengan transaksi yang akan dilakukan, asumsi-asumsinya adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa dokumen yang diperiksa adalah otentik dan jika hanya dalam salinan
dokumen yang diperlihatkan haruslah salinan tersebut sesuai dengan
aslinya.
2. Bahwa tanda tangan yang terdapat dalam suatu dokumen, baik otentik
maupun salinan adalah tanda-tanda otentik dari orang yang disebutkan
dalam dokumen tersebut.
3. Bahwa sampai dengan dikeluarkannya laporan pemeriksaan hukum,
dokumen-dokumen, keterangan-keterangan serta pernyataan-pernyataan
yang disampaikan kepada  advokat adalah benar, lengkap serta tidak
mengalami perubahan.
4. Pemeriksaan yang dilakukan melalui tanya jawab.

-  Pemeriksaan melalui tanya jawab dapat dilakukan dengan cara wawancara


dengan pihak manajemen dan pihak yang ditunjuk oleh manajemen, serta pihak
terkait lainnya yang berhubungan dengan obyek transaksi.
-  Pemeriksaan Fisik atau lokasi (Site Visit).Biasanya dilakukan atas tanah dan
bangunan. Sebagai catatan dalam melakukan pemeriksaan dilapangan,
usahakalah untuk mendapatkan informasi dari data atau sumber langsung
dilapangan. Seperti dari desa, kecamatan atau kantor pertanahan.
-  Pemeriksaan berdasarkan informasi (pernyataan tertulis). Hal ini biasanya
dilakukan dengan cara meminta keterangan dari pengadilan (pemeriksaan
hukum) tentang adanya sengketa atau tidak.
- Konfirmasi (Cross Checking) dengan lembaga atau profesi penunjang pasar
modal lainnya.Apabila diperlukan sehubungan dengan transaksi yang dilakukan,
Konsultan Hukum dapat melakukan komunikasi dengan lembaga atau profesi
penunjang pasar modal lainnya guna melakukan konfirmasi (cross checking)
atas hasil Uji Tuntas yang dilakukannya dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh lembaga atau profesi penunjang pasar modal lainnya.

7. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam melakukan due diligence!


Prinsip dalam melakukan  Due Diligence  yaitu pertama, professional berarti
konsultan hukum memang mempunyai keahlian, kehati-hatian, integritas serta
kepastian hukum Kedua, disclosure yaitu adanya asas keterbukaan serta
materialitas. Ketiga, prinsip independensi yang sering kali "ditawar" pada saat
melakukan Legal Due Diligence pada perusahaan perseroan terbuka (tbk).

8. Sebutkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melakukan due diligence


dalam rangka akuisisi Perseroan Terbatas!
Dokumen tersebut, antara lain:
a. Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain berupa akta pendirian perusahaan,
berita acara rapat pemegang umum saham, daftar pemegang saham perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, daftar bukti penyetoran modal perusahaan,
anggaran dasar perusahaan yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b. Dokumen-dokumen mengenai aset perusahaan, berupa sertifikat-sertifikat
tanah, surat-surat tanda bukti kepemilikan kendaraan bermotor, dokumen-
dokumen kepemilikan saham pada perusahaan lain, dan sebagainya.
c. Perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh perusahaan dengan
pihak ketiga, antara lain berupa perjanjian hutang piutang, perjanjian kerja
sama, perjanjian dengan (para) pemegang saham, perjanjian-perjanjian dengan
supplier; dan sebagainya.
d. Dokumen-dokumen mengenai perizinan dan persetujuan perusahaan, antara
lain berupa surat keterangan domisili perusahaan, tanda daftar perusahaan,
perizinan dan persetujuan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah, dan
sebagainya.
e. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan kepegawaian
perusahaan, antara lain berupa peraturan perusahaan, dokumen mengenai
jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), dokumen mengenai ijin tenaga kerja
asing, dokumen mengenai perijinan dan kewajiban pelaporan mengenai
kepegawaian, dokumen mengenai upah tenaga kerja, dokumen mengenai
kesepakatan kerja bersama dan sebagainya.
f. Dokumen-dokumen mengenai asuransi perusahaan, antara lain berupa polis
asuransi gedung, polis kendaraan, polis mengenai gangguan usaha, polis untuk
pihak ketiga (misalnya konsumen), polis koperasi, polis dana yang tersimpan
dan sebagainya.
g. Dokumen-dokumen mengenai pajak perusahaan, antara lain berupa Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan, dokumen mengenai Pajak Bumi
Bangunan (PBB), dokumen mengenai pajak-pajak terhutang dan lain-lain.
h. Dokumen-dokumen yang berkenaan dengan terkait atau tidak terkaitnya
perusahaan dengan tuntutan dan/atau sengketa baik di dalam maupun di luar
Pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai