Anda di halaman 1dari 24

LEGAL OPINION

A. PENDAHULUAN

Istilah Legal Opinion (pendapat dari segi hukum) sudah populer


dikalangan mereka yang berkecimpung di bidang hukum. Dan bagi seorang
Sarjana Hukum, kiranya tidak lengkap jika ia tidak memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk membuat Legal Opinion walaupun mungkin hanya dalam
bentuk lisan sekalipun.
Legal Opinion dapat diartikan sebagai : “suatu Opini tentang keadaan
atau peristiwa hukum tertentu yang sedang dihadapi”.
Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dimilki oleh seorang
praktisi hukum (Lawyer) dalam membuat atau memberikan Legal Opinion,
antara lain :
a. Pengetahuan dasar hukum
b. Pengetahuan hukum dibidang yang diberikan pendapatnya;
c. Pengetahuan bidang ilmu lain yang terkait dengan legal Opinion tersebut;
d. Penggunaan bahasa hukum yang spesifik, antara lain :
 Harus akurat, tidak memiliki dua arti atau samar;
 Menunjukan kejelasan hak dan kewajiban
 Ada penunjukan teks original
 Penggunaan istilah hukum yang standar
e. Penggunaan logika hukum
f. Style atau format tertentu dari Legal Opinion tertentu
g. Dan lain-lain

Untuk menguasai semua faktor tersbut diatas tidaklah mudah, dan


memerlukan waktu. Oleh karena itu, baik atau tidaknya suatu Legal Opinion
yang dibuat oleh lawyer, sangat tergantung kepada kemampuan intelektual
plus pengalamannya.

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 1


B. MACAM-MACAM LEGAL OPINION

Terdapat beberapa macam Legal Opinion, tergantung dari


kebutuhannya, untuk apa Legal Opinion diperlukan.
Secara Garis Besar, ada 4 (empat) macam Legal Opinion, yaitu ;
1. LEGAL OPINION UMUM
Legal Opinion macam ini diperlukan untuk masalah hukum apapun
yang sedang dihadapi, baik menyangkut masalah bisnis ataupun masalah
hukum keluarga/pribadi. Dalam hal ini seorang Lawyer akan memberikan
opininya sesuai dengan peraturan dan praktek hukum yang ada, dan
tentunya Legal Opinion seperti ini akan bervariasi dan membidangi hampir
seluruh masalah atau bidang hukum yang ada.
Legal Opinion dalam arti umum ini biasanya diberikan oleh
seorang Lawyer, setelah Lawyer tersebut mendapat informasi yang sejelas-
jelasnya mengenai kasus yang sedang dihadapi oleh Klien, baik setelah
sekali atau beberapa kali meeting dengan kliennya atau setelah mendapat
informasi yang lengkap dari klien, dan juga tentunya setelah membaca
seluruh dokumen yang ada, yang biasanya terdiri dari :
 Kontrak-kontrak
 Korespondensi
 Anggaran Dasar Perusahaan
 Dokumen-dokumen perusahaan lainnya, seperti Ijin Usaha dan ijin-ijin
lainnya sejauh relevan dengan kasus yang dihadapi;
 Dokumen-dokumen apapun yang dianggap penting.
Perlu dibedakan antara Legal Opinion dengan “Legal
Memorandum”. Walaupun dalam praktek kedua bentuk tersebut sering
dipertukarkan.
Legal Memorandum bersifat lebih luas, dengan mengemukakan fakta
secara lebih jelas. Jadi tidak sekedar “opinion” seperti dalam Legal
Opinion. Karena itu, Legal Memorandum biasanya diberikan jika kasus
yang dihadapi sangat rumit sehingga faktapun perlu dilukiskan dengan

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 2


jelas, ataupun bentuk Legal Memorandum lebih dipilih jika naskah
tersebut akan diberikan kepada pihak-pihak yang tidak begitu mengerti
fakta atau duduk persoalan yang sebenarnnya.
Perbedaan lainnya adalah Legal Opinion biasanya tidak terikat
dengan suatu format tertentu, sedangkan Legal Memorandum secara garis
besar biasanya mempunyai format sebagai berikut :
a. Fakta-fakta atau kasus posisi; di sini perlu diuraikan secara ringkas,
akurat dengan menggunakan point-point.
b. Permasalahan; Di sini dikemukakan masalah-masalah yang ditemukan
berdasarkan fakta-fakta/kasus posisi, didukung oleh dokumen-
dokumen yang relevan, termasuk kemungkinan tindakan lawan;
c. Pemecahan masalah; pemecahan maslah berkisar pada hal-hal yang
relevan termasuk antisipasi terhadap tindakan lawan, berdasarkan
prinsip-prinsip ketentuan hukum yang berkaitan dengan masalah
d. Kesimpulan. Di sini menegaskan tentang kedudukan atau posisi klien
berkaitan dengan keadaan atau peristiwa yang dihadapi;
e. Saran-saran; Di sini Lawyer memberikan rekomendasi langkah-
langkah dan/atau tindakan apa yang sebenarnya dilakukan oleh klien.
Baik Legal Opinion Umum maupun Legal Memorandum yang
diberikan oleh Lawyer kepada kliennya, biasanya bersifat Confidential,
artinya hanya boleh diketahui oleh yang berkepentingan atau pihak-pihak
yang berhak saja.
2. LEGAL OPINION TERHADAP PERUSAHAAN DALAM RANGKA
PENGAMBILAN LOAN (HUTANG/KREDIT PERBANKAN)
Sehubungan dengan dibuatnya Loan Agreement (perjanjian utang-
piutang/kredit) antara Bank dengan nasabahnya, sering dimintakan agar
pihak Lawyer memberikan Legal Opinion terhadap keabsahan dan posisi
hukum dari transaksi kredit yang bersangkutan.
Legal Opinion seperti ini biasanya diberikan oleh dua Lawyer dari
dua Law Firm yang berbeda, satu untuk kreditur dan lainnya untuk debitur.
Adapun isi dari Legal Opinion tersebut, pada prinsipnya berkisar
pada :

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 3


a. Keabsahan transaksi dari segi hukum setempat;
b. Kewenangan panandatangan transaksi dengan menghubungkan dengan
article of association (Anggaran Dasar) Perseroan dan Power of
Attorney (surat kuasa khusus)
c. Status hukum dari pinjaman, dibandingkan dengan pinjaman lain jika
ada
d. Kedudukan dari jaminan-jaminan hutang
e. Keabsahan dokumentasi-dokumentasi terkait lainnya
f. Pembatasan tanggung jawab pemberi opini (Lawyer) lewat asumsi-
asumsi tertentu
Biasanya Legal Opinion dari Lawyer terhadap Loan Agreement ini
dilampirkan menjadi exhibit dari naskah Loan Agreement yang
bersangkutan.

3. LEGAL OPINION TERHADAP PERUSAHAAN DALAM RANGKA


GO PUBLIK
Apabila suatu perusahaaan ingin Go Publik (melakukan penawaran
umum atas sahamnya), maka salah satu Profesi Penunjang Pasar Modal
yang wajib dilibatkan adalah Konsultan Hukum. Dalam hal ini yang dapat
mendampingi perusahaan tersebut, tentunya hanya Konsultan Hukum yang
sudah mempunyai ijin dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan
terdaftar di Bursa Efek dimana Perusahaan tersebut akan mencatatkan
dan/atau memperdagangkan efeknya kelak.
Untuk Keperluan Go Publik tersebut, ada 2 (dua) macam dokumen
yang diperlukan dan dibuat oleh Konsultan Hukum, yaitu Legal Audit
(Pemeriksaan Hukum) dan Legal Opinion (Pendapat Hukum). Dokumen-
dokumen tersebut merupakan penilaian dari segi hukum oleh Lawyer yang
bersangkutan mengenai perusahaan yang akan Go Publik tersebut, yang
dilakukan secara professional.
Kedua dokumen tersebut tidak jauh berbeda. Hanya saja sesuai
dengan namanya, maka Legal Audit merupakan pemeriksaan ke dalam

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 4


perusahaan tersebut, yaitu terhadap segala kegiatan dan dokumentasi yang
berkenaan dengan hukum. Jadi penekanannya terhadap pemeriksaannya.
Sedangkan dalam Legal Opinion, Lawyer yang bersangkutan memberikan
opininya, dus penekannya pada pemberian pendapat. Di samping itu untuk
Legal Audit tidak di muat dalam Prospektus, tetapi tetap harus tersedia
sebagai informasi bagi publik yang ingin mengetahuinya, sedangkan Legal
Opinion harus dimuat di dalam Prospektus.
Legal Audit dapat diartikan sebagai “kegiatan pemeriksaan hukum
sebagai proses penyusunan Legal Opinion, dan tindakan berupa kajian
yuridis dalam bentuk analisis dan mengemukakan fakta-fakta dalam suatu
bentuk laporan Legal Audit
Dari pengertian tersebut di atas, maka Legal Audit merupakan
dasar dari dibuatnya Legal Opinion, Jadi secara teoritis maka Legal Audit
harus dibuat terlebih dahulu sebelum dibuatnya Legal Opinion, termasuk
dalam pemberian nomor administrasinya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dan dilaksanakan Lawyer
dalam membuat Legal Audit adalah :
a. Tujuan dibuatnya Legal Audit adalah untuk memenuhi prinsip
keterbukaan (disclosure) di Pasar Modal, sehingga Legal Audit harus
tersedia sebagai Public Information.
b. Legal Audit dipergunakan sebagai landasan untuk membuat Legal
Opinion
c. Dalam membuat Legal Audit, Lawyer harus mengobservasi hal-hal
yang bersifat material dari Emiten (perusahaan yang go publik)
d. Harus menggunakan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaaan fisik
2. Pemeriksaan dokumen, yaitu menganalisis keabsahannya
3. Pemeriksaan berdasarkan informasi; yaitu harus diteliti
kebenarannya
Mengenai materi atau apa saja yang harus diperikas oleh seorang
Konsultan Hukum dalam Legal Auditnya untuk suatu perusahaan yang

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 5


akan go publik, Himpunan Konsultasi Hukum Pasar Modal telah
mengeluarkan standar khusus, yang secara ringkas sebagai berikut :

1. Anggaran Dasar Emiten berikut perubahannya


Dalam hal ini, minimal yang harus diperiksa dan dilaporkan adalah
hal-hal sebagai berikut;
a. Pengesahan akta pendirian dan persetujuan atas perusahaannya
b. Pengumuman dalam Berita Negara/Tambahan Berita Negara
 Terhadap pendirian
 Terhadap seluruh perubahan Anggaran Dasar.
2. Permodalan dan Saham yang diliputi :
a. Besarnya modal dasar, modal ditempatkan dan modal setor pada
saat terakhir sebelum emisi dan perubahannya dalam rangka emisi
b. Jenis-jenis Saham yang dikeluarkan emiten
c. Buku daftar Saham
d. Susunan pemilikan Saham
e. Riwayat Permodalan
f. Bukti tentang penyetoran modal
g. Pengendalian terhadap Emiten.
3. Direksi dan Dewan Komisaris, meliputi :
a. Keabsahan direksi dan dewan komisaris yang sedang menjabat
b. Status kewarganegaraan
c. Ketersangkutannya dalam perkara perdata, pidana, perburuhan,
arbitrase atau lainnya.
4. Ijin dan persetujuan, meliputi :
a. Kelengkapan ijin dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan
b. NPWP dan Nomor Pengusaha Kena Pajak (PKP)
c. Ijin-ijin lain seperti :
 Ijin usaha
 Ijin undang-undang gangguan (HO)
 Ijin lokasi
 Ijn mendirikan bangunan (IMB)

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 6


 Ijin Penggunaan Bangunan (IPB)
 Ijin untuk Pabrik
 Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 Ijin Pengelolaan Limbah
 Pendaftaran tentang Produk
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dalam rangka Wajib Daftar
Perusahaan.
5. Aset Meliputi :
a. Tanah
b. Bangunan-bangunan
c. Kepemilikan saham di perusahaan lain
d. Hak Milik Intelektual
e. Mesin-mesin dan peralatan serta kendaraan
6. Asuransi, meliputi :
a. Jenis asuransi
b. Pihak tertanggung
c. Obyek yang diasuransikan
d. Jumlah pertanggungan
e. Jangka waktu asuransi dan tanggal berlakunya
7. Tenaga kerja, meliputi :
a. Bukti pendaftaran tenaga kerja perusahaan
b. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan
c. Pengggunaan Tenaga Kerja Asing
d. Jaminan Sosial karyawan dan keikutsertaan dalam program
Jamsostek
e. Uni Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SPSI) di perusahaan Emiten
f. Koperasi Karyawan
g. Program Dana Pensiun Untuk Karyawan
h. Upah minimum regironal/profinsi/kota/kabupaten
i. Ijin Khusus di bidang ketenagakerjaan (mis:bekerja pada malam
hari)
8. Penyertaan di perusahaan lain, meliputi :

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 7


a. Jika penyetaan 50% atau lebih, maka perlu dilakukan Full Audit
b. Jika kurang dari 50% tetapi merupakan pengendali, perlu diselidiki
keabsahan penyertaan tersebut (dengan meneliti permodalan, dan
sebagainya).
9. Perjanjian-perjanjian dalam rangka aktivitas, meliputi :
a. Perjanjian pinjam-meminjam uang dan/atau barang, termasuk
leasing
b. Perjanjian kerja sama
c. Perjanjian usaha patungan
d. Perjanjian Penggunaan Merk
e. Perjanjian Lisensi
f. Perjanjian distribusi atau keagenan
g. Perjanjian pemasokan bahan baku
10. Perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi, meliputi :
a. Perjanjian penjaminan Emisi
b. Perjanjian dengan Agen Penjualan
c. Perjanjian dengan Biro administrasi Efek
d. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek
e. Perjanjian Perwaliamanatan (untuk Obligasi)
f. Perjanjian dengan Agen Pembayaran (untuk Obligasi)
g. Perjanjian Penanggungan (untuk Obligasi).
11. Perkara-perkara, meliputi :
a. Surat keterangan dari pengadilan Negeri atau badan-badan lain
tentang keterlibatan dalam perkara, baik Emiten, anggota direksi
maupun anggota komisaris.
b. Surat pernyataan dari masing-masing anggota direksi dan anggota
komisaris tentang ketidakterlibatan Emiten dalam perkara.
4. LEGAL OPINION UNTUK PERUSAHAAN DALAM RANGKA
KEGIATAN LAIN-LAIN.
Di samping macam-macam Legal Opinion sebagaimana tersebut di
atas, masih terdapat berbagai macam Legal Opinion untuk perusahaan
yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Terutama terdapat

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 8


transaksi-transaksi yang serius dilakukan oleh Perusahaan, seperti
Akuisisi, Merger atau Konsolidasi. Juga untuk menjual surat hutang
seperti Obligasi, Commercial Paper/Promissory Notes, atau Juga dalam
hal perusahaan melakukan Private Placement (penawaran terbatas),
misalnya lewat penerbitan Convertible Bonds kepada pihak penyandang
dan tertentu.
Dalam hal ini Legal Opinion dilakukan terhadap hal-hal yang
menyangkut/tentang keabsahan transaksi yang bersangkutan dan juga
mengenai masalah-masalah yuridis yang sedang atau akan dihadapi oleh
perusahaan yang bersangkutan. Bahkan juga mengenai prosedur hukum
yang harus ditempuh, baik sebelum, pada saat, atau setelah transaksi
dilakukan. Bahkan kadang-kadang jika masalahnya complicated atau
serius, yang dimintakan justru Legal Auditnya. Tentunya Legal Audit
seperti ini tidak mempunyai pola khusu, melainkan tergantung kepada
situasi dan kondisi perusahaan yang bersangkutan. Namun demikian, ada
baiknya sedapat mungkin mencontoh Legal Audit atau Legal Opinion
untuk perusahaan go publik yang memang sudah hampir-hampir baku.
Pada prinsipnya Legal Opinion atau Legal Audit untuk keperluan
sebagaimana tersebut diatas adalah serupa dengan Legal Opinion atau
Legal Audit dalam rangka Go Publik. Hanya saja syaratnya tidak begitu
ketat, mengingat tensi kepentingan peublik yang terlibat tidak begitu
intens.

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 9


CONTOH FORMAT LEGAL OPINION
DALAM RANGKA PERUSAHAAN GO PUBLIC

Kop Surat (Identitas Konsultan Hukum), Misal :

LAW OFFICE
“ATTAYA PRIMUS INTER PARES”
CANSEBU Hotel & Resort
Jl. Cikopo Selatan (Jalur Alternatif Puncak) Bogor 16770
Telephones/Facsimile : (0251) 8068073
e-mail : gusto_adini@yahoo.com

Tanggal dan nomor surat, Misal


Bogor, 1 Desember 2016
No. : 234/LO/APIP/XII/2016
Alamat yang dituju (pihak yang berkepentingan atas L.O), Misal :
Kepada Yth :

PT. BAHANA SECURITIES


GRAHA NIAGA Lt. 18
JL. Jend Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190
(CATATAN : PIHAK YANG DITUJU (YANG SANGAT BERKENTINGAN)
ADALAH PENJAMIN PELAKSANA EMISI DAN BISA LEBIH DARI
SATU)

Isi dan/atau maksud dan tujuan L.O. (secara lengkap) Meliputi ;


A. Perihal : PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION) – PENAWARAN
UMUM SAHAM/OBLIGASI PT. ………………..Tbk. [Untuk
BUMN tambah kata (PERSERO)]

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 10


B. Pernyataan tentang dasar pelaksanaan tugas membuat L.O., Misal :

Perusahan Perseroan PT…………….Tbk. atau disingkat PT…………..Tbk.


selanjutnya disebut “perseroan”), satu perseroan terbatas berkedudukan
di …………… berdasarkan surat Direksi Perseroan No. DIR/../../.. tanggal 1
Oktober 2016, telah menunjuk kami Law Office ATTAYA PRIMUS INTER
PARES, sebagai konsultan hukum perseroan sehubungan dengan maksud
perseroan untuk melakukan Penawaran umum (Initial Public Offering) atas
sebanyak-banyaknya…………(…..) saham biasa (atas nama/atas tunjuk)
yang merupakan Saham baru dengan nominal Rp………..(………) tiap
saham, melalui Pasar Modal di Indoneisa dengan mencatakan saham-
saham tersebut pada Bursa Efek ………(selanjutnya disebut “Penawaran
Umum”). Dalam rangka Penawaran Umum, Perseroan juga telah
menunjuk PT. BAHANA SECURITIES, PT…………….. masing-masing
sebagai penjamin Pelaksana dan Penjamin Emisi berdasarkan perjanjian
yang akan disebutkan di bawah.

C. Pernyataan tentang Independensi dan Prosedur, serta cara pendekatan


dalam pelaksanaan tugas penyusunan L.O, Misal :

Dalam kedudukan sebagai Konsultan Hukum yang Independent, kami


diminta untuk memberikan Pendapat Hukum (Legal Opinion) mengenai
Perseroan. Untuk keperluan tersebut kami secara terperinci dan lengkap
telah melakukan Pemeriksaan Hukum (Legal Audit) terhadap Perseroan
sebagaimana yang telah kami uraikan dalam Laporan Pemeriksaan Hukum
(Legal Audit Report) dengan surat bernomor : 123/LA /APIP/XI/2016 tanggal
1 November 2016 yang kami tujukan kepada para Penjamin Pelaksana Emisi
dengan tembusan kepada BADAN PENGAWASAN PASAR MODAL dan
Perseroan yang dalam hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari dan merupakan satu kesatuan dengan Pendapat Hukum ini.

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 11


Istilah “Sepanjang Pengetahuan Kami yang Terbaik”, di dalam Pendapat
Hukum ini mempunyai pengertian, bahwa kami tidak mempunyai
pengetahuan yang bertentangan dengan masalah yang bersangkutan dan
kami tidak mengadakan penyelidikan di luar dokumen-dokumen yang telah
diberikan kepada kami mengenai masalah tersebut, serta mendasarkan
pendapat kami pada pernyataan-pernyataan dan/atau keterangan-
keterangan yang dibuat oleh Perseroan.

D. Pernyaraan tentang Pendapat Hukum, meliputi :


Berdasarkan hal-hal di atas serta pengetahuan kami yang terbaik dalam
bidang hukum dan tunduk pada pembatasan-pembatasan sebagaimana
akan disebutkan di bawah ini, berikut ini kami sampaikan pendapat hukum
kami :
1. Status dan bidang Usaha Perseroan, Misal :
Perseroan adalah suatu Perusahaan Perseroan berkedudukan
di………… bergerak dibidang……… serta didirikan secara sah
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia.
2. Nama; Akta Pendirian; anggaran Dasar beserta perubahannya dan
Pengumuman Perseroan sebelum Emisi; Misal :
Perseroan didirikan dengan nama PT. ………. Berdasarkan Akta
Pendirian No…..Tanggal….Tahun…., Tambahan No…….Anggaran
Dasar Perseroan telah diubah dengan Akta
No…..Tanggal…..Tahun….dan Akta No…..Tanggal….Tahun…..,
keduanya dibuat di hadapan …………Notaris di……, yang telah
diumumkan dalam Berita Negara No…..Tanggal…..Tahun……,
Tambahan No……(Cat: Perubahan mungkin satu kali atau lebih).

3. Perubahan anggaran Dasar, Nama Perseroan (jika nama diubah);


persertujuan dan Pendaftaran dalam rangka Emisi; Misal :

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 12


Dalam rangka Penawaran Umum, seluruh ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan telah diubah dengan Akta No. ……. Tanggal…..Tahun…..
(Akta No…/….), dibuat di hadapan……Notaris di……., dan perubahan
tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
No. …….Tanggal ….. Tahun…… serta didaftarkan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kota/Kab ………. Dengan No.
…..Tanggal……Tahun…..Dalam Perubahan itu termasuk perubahan
nama Perseroan menjadi “PERUSAHAAN PERSEROAN PT………..Tbk”
disingkat “PT………Tbk”
4. Bidang usaha perseroan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
terbaru dalam rangka Emisi; Misal :
Berdasarkan Pasal…..Anggaran Dasar Perseroan Sebagaimana
tercantum dalam Akta No…../….., ruang lingkup usaha Perseroan
adalah untuk melakukan tugas dan usaha di bidang…………..dalam
arti kata seluas-luasnya sesuai dengan hukum dan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
5. Permodalan dan saham Perseroan yang meliputi Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal setor pada saat terakhir sebelum Emisi; misal :
Pada Waktu dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, dan sebelum
dijalankannya Penawaran Umum. Struktur permodalan Perseroan yang
terakhir adalah sebagai berikut :
a. Modal Dasar : Rp………(………..), terbagi atas ………..(………..)
saham (sebut/kemukakan pula jika saham perseroan terdiri lebih
dari satu macam atau klasifikasi). Dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp….(………);
b. Modal ditempatkan : Rp………(………..), terdiri dari ……
(………..) saham (sebutkan pula jumlah saham lainnya jika terdiri
lebih dari satu macam/klasifikasi saham) dengan nilai nominal
masing-masing saham sebesar Rp………(………..), dan

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 13


c. Modal Disetor : Keseluruhan Modal Ditempatkan di atas telah
disetor penuh dengan Komposisi sebagai berikut :
1) ……(…….) Saham atau senilai Rp…(…..), atau…%. oleh…..; dan
2) ……(….....) Saham senilai Rp…(…..), atau…%. oleh…………….

6. Penjelasan mengenai jenis-jenis saham (jika modal/saham perusahaan


lebih dari satu jenis/klasifikasi saham; Misal : (contoh untuk Perusahaan
BUMN)
Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia dengan hak-hak untuk menghadiri dan menyetujui
Rapat Umum Pemegang Saham Mengenai Pengangkatan dan
Pemberhentian Direksi dan Komisaris serta Perubahan Anggaran Dasar,
yang tanpa Kehadiran Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, Rapat
Umum Pemegang Saham tidak dapat mengambil suatu keputusan
mengenai hal-hal dimaksud. Saham Seri A Dwiwarna tidak dapat
dialihkan. Saham Seri B adalah saham biasa atas nama yang
memberikan kepada para pemegangnya yang sah dan berwenang
untuk memanfaatkan semua hak selaku pemegang saham seri B sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
Saham–saham Seri B yang ditawarkan kepada masyarkat dalam rangka
Penawaran Umum adalah Saham Seri B yang merupakan saham-saham
baru. Dengan demikian para pemegang Saham Seri B yang
memperoleh saham melalui Penawaran Umum akan mempunyai hak
yang sama dan sederajat dengan hak-hak yang dimiliki oleh pemegang
Saham Seri B yang lain, yaitu Negara Republik Indonesia, termasuk
tetapi tidak terbatas pada hak untuk memperoleh deviden, menghadiri
dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 14


7. Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan serta landasan hukum
jabatan-jabatan tersebut, Misal :
Pada waktu Pendapat Hukum Ini dikeluarkan, susunan Direksi dan
Komisaris Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perseroan serta Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No…… tanggal….tahun….yang dibuat di
hadapan …………Notaris di………., adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama :……………
Komisaris :……………
Komisaris :…………...
Direksi
Direktur Utama :…………….
Direktur :…………….
Direktur :…………….

8. Persetujuan RUPS/RULBPS mengenai perubahan status; Penawaran


Umum dan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan; Misal :
Sehubungan dengan Penawaran Umum, Perseroran telah
menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
yang tertuang dalam Akta No….Tanggal…..Tahun….., dibuat di
hadapan…….., Notaris di ……..yang antara lain menyetujui :
i. Perubahan status Perseroan dari Perseroan tertutup menjadi
Perseroan Terbuka (Tbk.);
ii. Penawaran/penjualan Saham seri…..(jika terdapat lebih dari satu
klasifikasi) baru yang dikeluarkan dari simpanan (portepel);
iii. Perubahan seluruh anggaran Dasar Perseroan, sebagaimana yang
telah diuraikan di atas.

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 15


9. Perizinan; Misal :
Perseroan telah memenuhi syarat-syarat dan memiliki izin-izin,
termasuk di bidang ketenagakerjaan, untuk menjalankan usaha
sebagaimana yang sedang dilakukannya sekarang. Perseroan dengan
demikian mempunyai hak dan wewenang untuk menjalankan
usahanya. Sepanjang pengetahuan kami yang terbaik, perseroan tidak
melanggar atau lalai dalam memenuhi peraturan perundangan-
undangan atau izin-izin yang berlaku yang mengikatnya.
10. NPWP dan PKP; Misal :
Perseroan telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak serta telah mendapatkan Surat
Keterangan Fiskal yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.
11. Polis-polis Asuransi yang ditutup Oleh Perusahaan; Misal :
Polis-polis asuransi yang ditutup oleh Perseroan untuk harta
kekayaannya, antara lain meliputi bangunan-bangunan dan kendaraan
bermotor sebagaimana tercantum dalam Laporan Pemeriksaan
Hukum, sepanjang pengetahuan kami yang terbaik adalah sah dan
mengikat sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam masing-masing polis yang bersangkutan.
12. Aset-aset perusahaan meliputi jenis, jumlah, nilai, lokasi, status dan
pembebanan (jika ada), Misal:
Pada saat Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah
secara sah memiliki dan/atau menguasai harta kekayaannya, yang
secara terperinci kami jabarkan dalam Laporan Pemeriksaan Hukum,
diantaranya :
 750 persil tanah yang terletak di daerah-daerah dalam wilayah
Republik Indonesia dengan 405 sertifikat HGB dan Hak Milik
 172 kendaraan bermotor

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 16


Di luar Negeri Perseroan memilki persil tanah dan bangunan, yaitu
masing-masing di Singapura, Hongkong, Tokyo dan New York.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Konsultan Hukum
setempat, Perseroan secara sah memiliki dan/atau menguasai aset-aset
tersebut.
Berdasarkan dokumen-dokumen yang kami periksa dan dikuatkan
dengan pernyataan Perseroan tanggal 10 Agustus 2002 tidak ada dari
harta kekayaan tersebut yang dijaminkan atau dibebani dengan hak
tanggungan.
13. Hak Milik Intelektual beserta nomor, tanggal dan tahun
pendaftarannya, Misal :
Merek dagang Perseroan telah terdaftar atas nama Perseroan dalam
daftar Umum Merek pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, di
bawah Nomor……samapai dengan Nomor……..Tahun……
14. Penyertaan di Perusahaan lain (jika ada), serta Jumlah Prosentase
Penyertaan masing-masing; Misal :
a. 50% atau lebih :
 PT………………………………….: 69,30%
 PT………………………………….: 100%
 PT………………………………….: 99,85%
Sesuai dengan Stnadar Pemeriksaan Hukum yang dikeluarkan
oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Sebagaimana
tercantum dalam Surat Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKH/1995
tanggal 30 Maret 1995, perusahaan-perusahaan dengan
pernyataan Perseroan sebesar 50 % atau lebih dari modal yang
ditempatkan pada perusahaan-perusahaan tersebut, telah kami
periksa secara penuh (full audit). Hasil pemeriksaaan hukum
tersebut, yang secara terperinci termaktub dalam Laporan
Pemeriksaan Hukum, akan diringkas pada butir 15 di bawah ini.

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 17


b. Di atas 20% :
 PT………………………………….: 35,58%
 PT………………………………….: 27,21%
15. Pendapat Hukum mengenai anak-anak perusahaan khusus dengan
penyertaaan 50 % atau lebih, Misal :
Pendapat Hukum mengenai anak-anak perusahaan seperti dirujuk
dalam butir 14 huruf a adalah sebagai berikut :
(dibuat sub format dengan nomor secara berurutan untuk pendapat
hukum terhadap masing-masing/tiap-tiap anak perusahaan-anak
perusahaan yang disebut dalam butir 14 a di atas), Misal : (untuk PT.
dengan penyertaan 69,30 %, demikian pula untuk dua anak perusahaan
yang lainnya)
a. PT……………….
(1)
(2)
dst.
Pendapat hukum yang diberikan atas anak-anak perusahaan (dalam
sub-sub nomor tersebut di atas), meliputi hal-hal yang terpenting
dan relevan, yaitu :
1. Status, kedudukan dan bidang usaha;
2. Nama, Akta Pendirian, Anggaran Dasar serta perubahannya dan
pengumuman;
3. Struktur Permodalan dan saham, kepemilikan beserta
prosentasenya masing-masing;
4. Susunan Direksi dan Komisaris serta landasan hukum jabatan-
jabatan tersebut;
5. Perizinan;
6. NPWP dan PKP;
7. Aset-aset;

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 18


8. Perjanjian-perjanjian yang ditandatangani beserta
kedudukannya dalam perjanjian tersebut (Misal : sebagai
debitur atau kreditur);
9. Perkara-perkara (dengan menyatakan ada atau tidak, baik
menyangkut gugatan perdata, pidana, kepailitan, sengketa TUN,
arbitrase maupun perburuhan).
16. Keabsahan dan pelaksanaan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga
yang mempunyai pengaruh penting terhadap kelangsungan usaha
Perseroan; Misal :
Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh perseroan dengan
pihak ketiga yang mempunyai pengaruh penting terhadap
kelangsungan usaha perseroan, yang hasilnya dilaporkan secara
lengkap dalam Laporan Pemeriksaan Hukum, adalah sah dan mengikat
Perseroan berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum di dalammnya sepanjang pengetahuan kami yang terbaik,
sejauh ini Perseroan tidak pernah melanggar ketentuan-ketentuan
material dari perjanjian-perjanjian tersebut.
17. Macam dan jenis perjanjian dalam rangka kegiatan usaha, yang meliputi
perjanjian Utang Piutang termasuk Leasing (Khususnya dalam
kedudukannya sebagai debitur), termasuk persetujuan, pemberitahuan
dari/dan atau ke pihak-pihak yang terkait dengan perjanjian tersebut
mengenai rencana Penawaran Umum, dan pernyataan mengenai
pelaksanaan dari perjanjian-perjanjian tersebut, Misal :
Perjanjian-perjanjian kredit, yang ditutup oleh Perseroan dalam
kedudukannya selaku debitur. Terdiri dari dua jenis, yaitu Loan
agreements dan floating rates notes (“FRN”)
Yang keseluruhannya berjumlah 10 buah, yaitu :
a. Subscription Agreement tanggal 30 September 1998 dan Fiscal
Agency Agreement tanggal 30 September 1998 berupa Floating

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 19


Rates Notes sejumlah US$151,500,000,- (seratus lima puluh satu juta
lima ratus Dolar amerika Serikat)
b. Loan Agreement 16 Juli 1999 sejumlah US$ 147,000,000,- (seratus
empat puluh tujuh juta Dolar Amerika Serikat).
c. Credit Agreement tanggal 28 Februari 2000 sejumlah US$
10,000,000,- (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat)
d. Subscription Agrement tanggal 30 September 2000, Agent Bank
Agreement tanggal 30 September 2000, Fiscal agency Agreement
tanggal 19 Oktober 2000 berupa Floating Rates Notes sejumlah US$
148,000,000,- (seratus empat puluh delapan juta Dolar Amerika
Serikat)
e. Facility Agreement tanggal 28 Maret 2001 sejumlah US$20,000,000,-
(dua puluh juta Dolar Amerika Serikat)
f. Facility Agreement tanggal 28 Maret 2001 sejumlah US$20,000,000,-
(dua puluh juta Dolar Amerika Serikat)
g. Subscription Agreement tanggal 14 Agustus 2001, Fiscal Agency
Agreement tanggal 22 Agustus 2001, Agent Bank Agreement tanggal
14 Agustus 2001 dan Deed of Covenant tanggal 22 Agustus 2001
berupa Floating Rate Notes sejumlah US$170,000,000,- (seratus
tujuh puluh juta Dolar Amerika Serikat)
h. Term Loan Agreement tanggal 11 Januari 2002 sejumlah
US$45,000,000,- (empat puluh lima juta Dolar Amerika Serikat)
i. Term Loan Agreement tanggal 14 Maret 2002 sejumlah
US$155,000,000,- (seratus lima puluh lima juta Dolar Amerika
Serikat)
j. Subscription Agreement tanggal 30 Maret 2002 dan Fiscal Agency
Agreement tanggal 31 Maret 2002 berupa Floating Rates Notes
sejumlah US$20,000,000,- (dua puluh juta Dolar amerika Serikat)

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 20


Secara umum, tidak diperlukan persetujuan dari para Kreditur dan
Pemegang Notes bagi Penawaran Umum, namun Perseroan telah
Menyampaikan pemberitahuan kepada semua Kreditur dan Pemegang
Notes melalui Agent atau Arranger tentang rencana Penawaran Umum.
Disamping itu Perseroan telah mendapatkan Persetujuan-persetujuan
dari para Kreditur mengenai hal-hal, yang berdasarkan dari perjanjian-
perjanjian tersebut, memerlukan adanya persetujuan Kreditur.
Sepanjang pengetahuan kami yang terbaik, sampai saat pendapat
Hukum ini dikeluarkan, Perseroan tidak melanggar ketentuan-
ketentuan material dari perjanjian-perjanjian tersebut.
18. Perkara-perkara baik yang menyangkut perusahaan maupun Direksi
dan komisaris. Jika Perusahaan sedang atau pernah berperkara di
pengadilan (baik di dalam negeri maupun di luar negeri), maka
dipisahkan antara perkara yang melibatkan perusahaan dan perkara
yang melibatkan Direksi atau Komisaris (masing-masing dibuat sub
nomor sendiri).
Terhadap perkara-perkara yang melibatkan Perusahaan, agar disajikan
secara jelas mengenai Kasus Posisi dan Putusan-putusan (dari PN
sampai MA) untuk tiap-tiap perkara yang dihadapi, Misal :
…………………..vs Perseroan
…………………..vs Perseroan
Untuk perkara yang melibatkan Perusahaan di luar negeri, sebaiknya
dibuat sub nomor tersendiri.
Jika baik perusahaan maupun Direksi dan Komisaris tidak terlibat dalam
perkara-perkara di pengadilan, maka pernyataan lawyer dapat
disatukan dalam satu sub nomor, Misal :
Sampai dengan tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, tidak
terdapat tuntutan pidana, perdata, kepailitan dan perkara-perkara lain
yang melibatkan perseroan dan/atau anggota Direksi dan/atau
Komisaris di wilayah kewenangan Pengadilan Negeri di tempat

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 21


kedudukan Hukum mereka, yang dapat mempengaruhi usaha dan
kegiatan Perseroan, seperti terbukti dari keterangan-keterangan yang
kami terima dari beberapa Pengadilan Negeri tempat kediaman
Perseroan dan pejabat-pejabat Perseroan serta surat pernyataan
masing-masing dari pejabat-pejabat Perseroan tersebut yang secara
terperinci diuraikan dalam Laporan Pemeriksaan Hukum.
19. Program Kesejahteraan Pekerjaan/Karyawan, Misal :
Seluruh pekerja telah terdaftar sebagai peserta dalam semua Program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), serta Program Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Bank BNI 1946 (kecuali yang telah berusia
di atas 55 tahun). Dalam Perusahaan telah pula didirikan koperasi
Karyawan yang kesemuanya dimaksudkan untuk mendukung
kesejahteraan karyawan dalam rangka pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
20. Perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi, Misal
Dalam Rangka Penawaran Umum, Perseroan telah menandatangani
perjanjian-perjanjian berikut :
a. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan PT.
BAHANA SECURITIES, PT………………,PT……………… Masing-
masing sebagai penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin
Emisi Efek, sebagaimana termaktub dalam Akta
No………..tanggal…..tahun....di buat di hadapan………..notaris
di......yang telah diubah dengan Peubahan I Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek sebgaiman Termaktub dalam Akta
No…..tanggal…..tahun….dibuat di hadapan…………notaris
di……….
b. Perjanjian Pencetakan SKS (jika emisi saham) antara perseroan
dengan perusahaan PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
sebagaiman termuat dalam Akta No……
tanggal…….tahun….dibuat di hadapan………….

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 22


c. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Perseroan
dengan PT……….sebagai Biro Administrasi Efek sebagaimana
termuat dalam Akta No…….tanggal....tahun........dibuat
dihadapan……….Notaris di………….
d. Perjanjian Pendahuluan pencatatan saham antara Perseroan
dengan PT. Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia)
No……………..tanggal……………..tahun…..yang dibuat di bawah
tangan dan bermaterai cukup
e. Perjanjian Pendahuluan pencatatan saham antara Perseroan
dengan PT. Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia)
No……………..tanggal……………..tahun….yang dibuat di bawah
tangan dan bermaterai cukup
E. Asumsi-asumsi dari Lawyer (Pemberi opini), Misal :
Pendapat Hukum ini dikeluarkan dengan berpegang pada beberapa asumsi
berikut :
1. Jika oleh Perseroan sesuatu dokumen dinyatakan asli, maka kami
berpegang pada pernyataan demikian;
2. Fotokopi dari suatu dokumen asli adalah benar-benar sama dengan
dokumen aslinya;
3. Semua tanda tangan yang ada pada dokumen-dokumen yang diberikan
kepada kami adalah otentik;
4. Semua personel atau pihak yang menandatangani dokumen-dokumen
perseroan adalah personel atau pihak yang secara hukum berhak
menandatangani dokumen-dokumen tersebut;
5. Semua keterangan dan/atau pernyataan yang diberitahukan oleh
pejabat Perseroan yang sengaja ditunjuk untuk hal tersebut atau yang
secara organisatoris untuk hal tersebut mengikat Perseroan.
F. Pembatasan-pembatasan atas Pendapat Hukum, Misal :
Selanjutnya pendapat Hukum ini tunduk pada pembatasan-pembatasan
berikut:

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 23


1. Pendapat Hukum ini dikeluarkan semata-mata berdasarkan hukum dan
peraturan perundangan-undangan Indonesia dan tidak bisa ditafsirkan
lain selain dari hukum dan peraturan perundangan-undangan dalam
yurisdiksi tersebut;
2. Pendapat Hukum ini hanya didasarkan pada dokumen-dokumen,
pernyataan-pernyataan dan/atau keterangan-keterangan yang
diberikan oleh perseroan, baik melalui Direksi atau pejabat Perseroan
yang mempunyai kewenangan untuk itu, dan tidak ada dokumen-
dokumen, pernyataan-pernyataan dan/atau keterangan-keterangan itu
diketahui, mungkin akan dapat mempengaruhi Pendapat Hukum ini;
3. Kami tidak melakukan penilaian ekonomis, finansial dan Komersial atas
sesuatu masalah yang kami periksa;
4. Pelaksanaan Penawaran Umum mungkin akan dipengaruhi oleh
peraturan perundangan-undangan yang bersifat memaksa, termasuk
berkaitan dengan hak-hak kreditur.
G. Kalimat Penutup, Misal :
Demikian pendapat hukum ini kami sampaikan semata-mata untuk
kepentingan Penawaran Umum dan ditujukan kepada para Penjamin
Pelaksana Emisi dengan tembusan kepada BADAN PENGAWAS PASAR
MODAL dan Perseroan. Sebagai konsultan Hukum yang independent, kami
membuat Pendapat Hukum ini dengan seobyektif mungkin.
H. Tanda tangan pemberi opini :
Hormat Kami,
LAW OFFICE “ATTAYA PRIMUS INTER PARES”
ttd.

AGUS SATORY, S.H., M.H.


STTD No. 78/STTD-KH/PM/2006

I. Tembusan :
- BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (OTORITAS JASA KEUANGAN)
- PERSEROAN (SEBUTKAN : PT……………..Tbk.)

Modul Legal Opinion/Agus Satory Page 24

Anda mungkin juga menyukai