Anda di halaman 1dari 1

Perbedaan Legal Opinion dan Legal Memorandum

Legal opinion adalah dokumen hukum yang berisikan pendapat hukum yang dibuat oleh
advokat. Pembuatan dari legal opinion ini sendiri dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan
klien, dalam hal ini klien tersebut membutuhkan saran tertulis mengenai permasalahan
hukum yang dihadapi. Tidak ada ketentuan yang spesifik yang mengatur mengenai Legal
Opinion. Namun meskipun tidak ada ketentuan mengenai Legal Opinion secara baku,
sebaiknya dalam pembuatan Legal Opinion dibuat berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1. Dibuat dengan tata bahasa yang benar, jelas, tegas dan sistematis.
2. Legal Opinion yang dibuat didasarkan pada Hukum yang berlaku di Indonesia
3. Legal Opinon yang dibuat tidak memberikan jaminan bahwasanya suatu keadaan
yang ditulis dalam Legal Opinion akan terjadi seperti apa yang ditulis

4. Legal Opinion yang dibuat harus secara jujur dan lengkap

Mengenai kekuatan mengikat dari Legal Opinion pada umumnya tidak bersifat mengikat
seperti yang dituliskan pada prinsip diatas, serta menjadi kebebasan klien untuk mengikuti
saran tersebut atau tidak, sehingga apabila ada kerugian yang diperoleh akibat dari Legal
Opinion hal tersebut menjadi tanggung jawab klien itu sendiri. Pada beberapa Legal Opinion
juga dituliskan mengenai pembatasan dari Legal Opinion itu sendiri, yang berarti Legal
Opinion itu tidak memberikan akibat hukum apapun.

Mengenai Legal Memorandum memiliki kemiripan dengan Legal Opinion yaitu sama sama
berisikan nasihat hukum, hanya saja Legal Memorandum memiliki pembahasan yang lebih
luas dan tidak hanya dituliskan oleh advokat saja, dapat juga dibuat oleh Mahasiswa Hukum.
Legal Memorandum juga biasanya berisikan mengenai kedudukan klien dalam perkara yang
sedang dihadapi, ditinjau dari aturan-aturan hukum positif yang berlaku, hak dan kewajiban,
klien hingga dampak positif dan negatif yang potensial akan dihadapi maupun diantisipasi.
Legal Memorandum juga dapat digunakan untuk mengoreksi Legal Opinion.

Pada dasarnya tidak ada aturan penulisan baku mengenai Legal Opinion maupun Legal
Memorandum, namun dalam suatu penyusunan dokumen yang berisikan pendapat terdapat
suatu aturan dasar yang dikenal dengan istilah five golden rules yang harus diikuti, yang
terdiri dari:
1. Issues atau Pokok Permasalahan
2. Facts atau Fakta-Fakta
3. Rules atau Aturan Hukum yang dapat atau mungkin dapat diterapkan dalam kasus
tersebut.
4. Application atau Penerapan Hukum
5. Conclusion atau Kesimpulan.

Dikarenakan tidak ada aturan baku mengenai penulisan Legal Opinion dan Legal
Memorandum maka five golden rules diatas dapat diijadikan landasan penulisan suatu Legal
Opinion maupun Legal Memorandum.

Anda mungkin juga menyukai