Anda di halaman 1dari 4

Krisna Naufal Fitra

202010110311131

Fakultas hukum

PLKH II Kelas D

Pre-Test PLKH

1. Legal Opinion Nasehat hukum tersebut dapat berupa nasehat tertulis maupun nasehat lisan.
Nasehat hukum ini dikenal dengan istilah legal opinion yang berarti pendapat atau pandangan.
Legal opinion juga dikenal sebagai kumpulan dokumen tertulis yang berisi pendapat dari
advokat. Pendapat ini berasal dari pengacara baik swasta maupun pengacara pemerintah yang
ditujukan untuk membela klien. Legal opinion hanya berisikan nasehat, sehingga hal ini tidak
mengikat kedua belah pihak. Advokat hanya mempunyai tanggung jawab atas isi di
dalamnya. Jadi, saat klien mengikuti nasihat tersebut dan timbul kerugian, maka bukan
tanggung jawab advokat.
Legal Memorandum Legal memorandum bertujuan untuk memberikan informasi dari hasil
penelitian dan analisis hukum kepada sesame professional hukum dengan sudut pandang klien
untuk membantu klien mengambil keputusan. Format yang dibahas dalam legal memorandum
mirip dengan legal opinion secara umum, namun bahasanya dalam bidang yang lebih luas.
Legal memorandum dibuat oleh selain advokat, seperti akademisi hukum, mahasiswa hukum
dan paralegal dibawah pengawasan advokat.
Legal Audit atau biasa dikenal legal due diligence. Legal audit merupakan pemeriksaan
secara seksama dari segi hukum yang dilakukan oleh konsultan hukum terhadap suatu
perusahaan atau objek transaksi sesuai dengan tujuan transaksi. Legal audit juga bertujuan
untuk memperoleh informasi atau fakta material yang dapat menggambarkan kondisi suatu
perusahaan atau objek transaksi. Legal audit dilakukan melalui:

1. Pemeriksaan dokumen

2. Menghadiri rapat verifikasi dengan manajemen

3. Pencarian informasi yang tersedia untuk publik

Temuan legal auditor atau advokat dalam legal audit akan menjadi bahan dalam sebuah legal
opinion.
2. Perbedaan fakta hukum dan non hukum seperti analogi apabila ada seseorang sebut si “A”
sedeang berkendara namun waktu sampai di lampu merah si “A” tersebut melanggar aturan
dengan cara menerobos lampu lalu lintas jadi dari segi alur rentetan penyusunannya ada pada
peristiwa apa yang terjadi dan dimuat dalam isi legal opinion tersebut.
3. Sebagai bentuk pendapat analisis mendalam dengan kajian yang objektiv terhadap suatu kasus
permasalahan atau peristiwa sosial yang berakibat hukum.
4. mencakup identifikasi masalah hukum, identifikasi fakta hukum, inventarisasi aturan hukum,
pengaplikasian peraturan terhadap permasalahan, pembuatan analisis hukum, dan pembuatan
kesimpulan yang menjawab permasalahan hukum yang dihadapi.
5. Legal opinion merupakan sumber hukum yang bisa dikategorikan sebagai doktrin, dan akan
mempunyai kekuatan hukum mengikat jika sudah menjadi putusan hakim. Jadi dalam
kesimpulannya dapat dijadikan acuan doktrin dalam analisis kepenulisan legal opinion
tersebut.
6. a. Legal Opinion dibuat dengan mendasarkan pada hukum Indonesia. Advokat yang
berpraktek dalam wilayah Republik Indonesia dimana hukum yang dikuasai adalah hukum
Indonesia, tidak berkompeten untuk menyampaikan pendapat hukum yang didasarkan pada
hukum selain hukum Indonesia.
b. Legal Opinion disampaikan secara lugas, jelas dan tegas dengan tata bahasa yang benar dan
sistematis. Legal Opinion disampaikan secara lugas, jelas dan tegas, artinya legal opinion
tersebut harus mudah dipahami oleh klien atau bagi pihak yang membacanya. Karena
disampaikan dengan bahasa yang baik dan sistematis serta tegas maka Legal Opinion tersebut
tidak menimbulkan tafsiran berganda (bias) dan diharapkan melalui Legal Opinion tersebut
terciptalah suatu kepastian hukum.
c. Legal Opinion tidak memberikan jaminan terjadinya suatu keadaan. Dalam Legal opinion,
advokat tidak boleh memberikan jaminan atau kepastian akan kondisi suatu penyelesaian
persoalan dalam praktek. Hal ini sesuai pula dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 4
butir c Kode Etik Advokat yang berbunyi: “Advokat tidak dibenarkan menjamin kepada
kliennya bahwa perkara yang ditanganinya akan menang”. Dilihat dari isi Kode Etik Advokat
tersebut dapat disimpulkan bahwa advokat di dalam Legal Opinionnya tidak dapat
memberikan jaminan kepada klien bahwa perkara yang ditanganinya akan menang.
d. Legal Opinion harus diberikan secara jujur dan lengkap. Jujur, artinya Legal Opinion harus
disampaikan kepada klien sebagaimana adanya, tidak dibuat-buat dan tidak semata-mata
memberikan pendapat hanya untuk mengakomodir keinginan klien. Jika berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku keinginan klien tidak dapat terpenuhi, maka hal tersebut harus
dikemukakan dengan jelas dalam Legal Opinion, tanpa ada yang ditutupi. Penjelasan dalam
Legal Opinion harus diberikan dengan selengkapnya. Dalam Legal Opinion advokat tidak
memberikan pendapat yang mengharuskan klien untuk melakukan tindakan tertentu. Legal
Opinion hanya bersifat memberikan pendapat mengenai tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan oleh klien tetapi klien sendiri yang akan memutuskan apakah akan melakukan
tindakan tersebut atau tidak. Oleh karena itu Legal Opinion harus memberikan penjelasan
yang selengkapnya, sehingga klien memiliki bahan pertimbangan yang cukup untuk
mengambil suatu keputusan.
e. Legal Opinion tidak mengikat bagi advokat dan bagi klien Advokat bertanggung jawab atas
isi dan juga bertanggung jawab atas kebenaran dari Legal Opinion yang dibuatnya., tetapi
advokat tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban atas kerugian yang timbul akibat klien
mengambil tindakan berdasarkan Legal Opinion tersebut. Legal Opinion yang dibuat oleh
advokat yang ditunjuk tersebut tidak mengikat klien atau pihak-pihak yang meminta Legal
Opinion untuk melaksanakan sebagian atau seluruh isi dari Legal Opinion. Keputusan untuk
mengambil atau tidak mengambil tindakan berdasarkan Legal Opinion, sepenuhnya
tergantung dari klien yang bersangkutan dan menjadi tanggung jawab dari pengambil
keputusan. | suduthukum.com
7. Secara garis besar, tata cara pembuatan legal opinion harus memuat:
1. Pokok permasalahan

2. Fakta-fakta atas permasalahan

3. Aturan hukum yang mungkin bisa diterapkan pada kasus tersebut

4. Penerapan hukum

5. Kesimpulan yang berisi nasehat dari advokat


8. Dalam hukum sendiri legal opinon berperan penting dalam kajian perumusan hukum itu
sendiri karna dalam proses pembuatan Legal opinion berisi tentang analisis suatu peristiwa
hukum secara sistematis, objektif dan berbasis data konkrit , oleh karnanya dalam isi dari
legal opinion sendiri cukup berkompeten apabila kemudian dijadikan sebagai kiblat dalam
kajian pembentukan hukum yang mana sangat berkontribusi sekali.
9. Mengandung unsur objektivitas dan bersifat netral tanpa menyudutkan pihak manapun dalam
proses pembuatannya.
10. Dalam penyusunannya sendiri pertama terdapat issu yang akan diangkat dalam legal opinion
yang akan kita buat, kedua harus berdasarkan fakta/faktual tidak berdasarkan
cerita/fiksi/fiktif, ketiga rules/ aturan hukum yang bisa ditetapkan dalam kasus yang kita
angkat atau kaji, keempat adalah penerapan hukumnya dan kelima adalah kesimpulan dari
hasil analisis dan kajian yang telah kita lakukan.

Anda mungkin juga menyukai