Npm : 2020510063
1. Tujuan dari dilaksanakannya legal due diligence adalah mengetahui kedudukan dan
keadaan perusahaan (emiten) dari segi hukum, keterbukaan (disclosure) informasi, dan
jaminan bagi calon investor/pihak yang akan melakukan transaksi.
Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan Definisi Legal Audit,
Penggunaan Legal Audit, Tata Cara Pelaksanaan Legal Audit, Objek Pemeriksaan, Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam Legal Audit, Format Laporan Legal, dan Peran
Advokat & In House Lawyer dalam Legal Audit.
Kata "audit hukum" terdiri atas 2 kata yang memiliki signifikasi satu sama lain, yaitu
"hukum" dan "audit". Oleh karena itu, kata "audit hukum" terbagi atas dua kata yang
sangat penting untuk didefinisikan secara terpisah demi mudahnya para pengusaha,
individu, sektor swasta dan semua orang untuk mengetahui arti penting, maksud, dan
penandaan kata "audit hukum" sehingga dapat meminimalisasi proses litigasi yang
dilakukan sekarang dan masa akan datang.
Legal Audit hukum merupakan aktivitas dari proses penilain terhadap data dan fakta
antar transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak lain untuk menilai tingkat
keamanan perusahaan, terutama dalam hal legal risk aspect yang pada akhirnya akan
membahayakan harta perusahaan, yang disajikan dalam lapora hasil pemeriksaan
mengenai opini dan saran perbaikan.
Dengan kata lain, audit hukum adalah suatu proses penilaian terhadap data dan fakta
mengenai transaksi yang dilakukan oleh perusahaan/bank dengan pihak lainnya untuk
menilai tingkat keamanan, bank perusahaan terutama dalam hal legal risk aspect yang
membahayakan perusahaan/bank yang disajikan dalam laporan hasil pemeriksaan opini
dan saran perbaikan legal audit merupakan bagian dari proses perusahaan berkaitan
dengan keadaan perusahaan untuk mewujudkan pelaksanaan good corporate governance
dan legal audit menyangkut segala aspek yang berkaitan dengan perusahaan. Jadi, legal
audit adalah kegiatan pemeriksaan secara seksama dari segi hukum yang dilakukan oleh
konsultan hukum terhadap suatu perusahaan atau obyek transaksi sesuai dengan tujuan
transaksi, untuk memperoleh informasi atau fakta material yang dapat menggambarkan
kondisi suatu perusahaan atau obyek transaksi.
Mengacu kepada pengertian legal audit tersebut, karena hasil laporan pemeriksaan
hukum tersebut akan diwujudkan sebagai suatu pernyataan hukum profesional, dapat
dikatakan bahwa audit legal hanya dapat dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian
di bidang hukum yang menentukan validitasnya berdasarkan etika profesional sebagai
suatu profesi.
Prinsip-prinsip Legal Audit Sebagai suatu catatan paling tidak Legal Audit memiliki
beberapa prinsip utama yaitu :
1. Kerelaan, yaitu bahwa subjek hukum yang akan diperiksa harus secara sukarela
membuka diri untuk pemeriksaan;
2. Keterbukaan, yaitu bahwa subjek hukum yang akan diperiksa harus membuka diri
seluas-luasnya agar pemeriksa dapat melakukan pekerjaanya dengan baik;
3. Kerahasiaan, yaitu bahwa hasil pemeriksaan merupakan kerahasiaan yang hanya akan
diketahui oleh pihak pemeriksa dan pihak yang diperiksa sampai pada saat kewajiban
atau kebutuhan untuk membuka informasi tersebut;
4. Tanggung jawab, yaitu pihak yang diperiksa bertanggung jawab penuh terhadap hasil
audit hukum.
Fungsi Audit Hukum
Seperti telah dikemukakan bahwa legal audit adalah kegiatan pemeriksaan secara
seksama dari segi hukum yang dilakukan oleh konsultan hukum terhadap suatu
perusahaan atau obyek transaksi sesuai dengan tujuan transaksi. Legal audit
mempunyai tujuan guna melakukan penilaian terhadap tingkat keamanan perusahaan,
terutama dalam hal legal risk aspect yang dapat membahayakan aset yang dimiliki oleh
perusahaan dan untuk memperoleh informasi atau fakta material yang dapat
menggambarkan kondisi suatu perusahaan atau obyek transaksi. Legal audit kemudian
akan menjadi dasar pertimbangan bagi klien untuk mengambil keputusan tentang
langkah selanjutnya sehubungan dengan transaksi.
Langkah-langkah dalam pembuatan dan pelaksanaan legal audit adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Adapun dokumentasi dan administrasi prosedur dan penelaahan legal audit adalah :
Berkaitan dengan itu, dikutip dari materi seminar "Strategi Pembuatan Legal Due
Diligence yang Tanpa Celah" kerjasama Peradi dan Hukumonline.com, pada 30
November 2010, menurut Melli Darsa, tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk
melakukan LDD adalah:
4. Pemeriksaan Dokumen.
Untuk keperluan suatu Legal Audit tersebut di atas, maka dokumen-dokumen yang
diperlukan, antara lain, sebagai berikut:
a. Anggaran dasar perusahaan, antara lain akta pendirian perusahaan, berita acara rapat
para pemegang saham, daftar pemegang saham perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, daftar bukti penyetoran modal perusahaan dan anggaran dasar perusahaan
yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas ;
1. Penelitian secara fisik atau penelitian area, lapangan dan pengamatan terhadap suatu
obyek untuk memastikan kebenaran;
`Untuk memberikan gambaran mengenai penyusunan audit hukum, berikut ini diuraikan
secara singkat tahap-tahap penyusunan audit hukum sebagai berikut:
Tujuan adalah mempersiapkan prosedur yang akan dijalankan. Hal ini untuk
memudahkan tim yang akan melakukan proses legal audit. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini, antara lain :
a. Memahami bisnis klien, dengan melakukan review atas semua dokumen pendukung,
seperti: Legal Review, laporan audit, laporan keuangan selama beberapa periode,
rencana bisnis perusahaan, dan lain-lain.
Dalam tahap ini dilakukan penelitian lapangan dengan program yang telah di susun,
yaitu:
laporan keuangan, ledger, rincian hutang, daftar supplier, rekening koran dan
sebagainya.
b. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya, Anggaran Dasar Perusahaan, izin-izin
perusahaan yang terkait dengan usaha.
a) Analisa review penjualan, HPP, komisi, dan beban operasi untuk melihat hubungan
antara cash flow dan operasional.
Pada akhir penugasan akan dikeluarkan laporan atas hasil pemeriksaan uji tuntas.
Untuk memudahkan perlu dibuat out line nya, dan didiskusikan antara pemberi kerja
dan konsultan yang bersangkutan, sehingga tidak ada kekurangan di masa akhir
pemeriksaan.
Dari evaluasi diharapkan mendapatkan pemahaman mengenai kondisi bisnis saat ini dan
prospeknya di masa yang akan datang. Adapun kegiatan yang dilakukan, antara lain :
a. Menganalisa rencana pengembangan yang telah ada, yang sedang, dan yang akan
dilaksanakan.
c. Evaluasi dan Analisis (kualitatif dan kuantitatif) terhadap data dan informasi yang
diperoleh.
Tahap 5: Evaluasi Kondisi Keuangan Group
a. Analisa laporan keuangan baik vertikal, horisontal, dengan tujuan untuk mengetahui
pertumbuhan perusahaan, keuntungan, efisiensi, tingkat investasi investasi dan lain-lain.
c. Analisa investasi.
a. Kondisi makro ekonomi Indonesia seperti tingkat bunga, deposit, kredit Bank,
pertumbuhan GDB dan lain-lain.
Kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan skenario dan alternatif
berbagai restrukturisasi hutang, antara lain menggunakan:
Langkah ini bertujuan untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari sisi masing-
masing alternatif tersebut. Kegiatan yang dilakukan, antar lain:
a) Risiko yang akan dihadapi oleh kreditur dan manajemen, serta penanggulangan yang
tepat.
b) Alternatif-alternatif sumber daya yang tersedia, yang dapat memberikan hasil yang
optimal bagi usaha, seperti obligasi, biaya, pendanaan dari LN, aset penjualan dsbnya.
Objek Pemeriksaan
Untuk menentukan obyek legal audit, pengacara atau konsultan hukum perlu terlebih
dahulu mengetahui transaksi yang akan dilakukan. Obyek legal audit wajib ditaati,
namun tidak dapat ditafsirkan sebagai daftar yang lengkap (exhaustive list). Oleh
karena itu, dalam rangka memperoleh informasi dan fakta material pengacara atau
Konsultan Hukum wajib menambah legal audit yang tidak terdapat dalam ketentuan
lazim, apabila berdasarkan pertimbangan profesionalnya penambahan obyek legal audit
tersebut sepatutnya atau seharusnya dilakukan.
Sebelum melakukan Legal Audit, perlu diperhatikan langkah standar agar tidak
terbebani dengan resiko pertanggungjawaban profesi yaitu:
3. Berasumsi bahwa semua dokumen yang diberikan itu sesuai dengan aslinya
4. Menyandarkan pernyataan dan komunikasi yang diterima hanya dari pihak yang
berhak memberikan informasi.
Langkah-langkah tersebut perlu diperhatikan mengingat hasil legal audit akan membuka
kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Hasil itu akan mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan. Dalam praktik, jarang pengacara atau konsultan hukum memiliki kendala
dalam melakukan audit hukum karena perusahaan "menyembunyikan" beberapa
informasi agar "penyakit" perusahaan tidak nampak. Tidak semua perusahaan siap
dianggap tidak sehat, yang tidak dapat menyebabkan menurunnya investasi. Jadi baik
atau tidaknya hasil audit hukum sangat tergantung pada kesiapan dari perusahaan
membuka diri terhadap kondisi riel perusahaannya.
Peran Advokat dan In House Lawyer dalam Legal Audit
Legal audit pengacara atau konsultan hukum untuk memperoleh fakta atau informasi
material yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan dan transaksi yang akan dibeli
dalam kepentingan pendapat hukum yang akan diterbitkannya. Pelaksanaan legal audit
ini juga dimaksudkan untuk menegakan prinsip keterbukaan di pasar modal, dimana
perusahaan yang akan melakukan transaksi di pasar modal wajib untuk keadaannya
kepada publik (baik sebagai investor maupun selaku pemegang dari perusahaan).
Dengan legal audit pemeriksaan yang dilakukan pengacara atau konsultan hukum,
emiten akan membeberkan segala aspek hukum yang tentang emiten dan perlu diketahui
oleh investor.