Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DAN FUNGSI ADVOKAT

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Farid Al Fatah (201912060)
Zamzawir Akbar (201912056)

Dosen Pembimbing : Dr. Mahli, M. Ag

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE


FAKULTAS SYARIAH
HUKUM EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan


rahmat dan sehingga kami dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “Tugas dan
Fungsi Advokat”.
Shalawat beriring salam kepangkuan baginda Nabi Muhammad Saw, yang
telah membawa ummatnya dari alam kebodohan sampai ke alam kebodohan
sampai ke alam yang penuh ilmu pengetahuan. Kami juga berterima kasih kepada
dosen mata kuliah, yang telah memberikan inspirasi dan motivasi sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
didalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun
dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua.

Lhokseumawe, 10 Juni 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kedudukan advokat sebagai pemberi bantuan hukum atau jasa hukum
kepada masyarakat yang menghadapi masalah hukum, keberadaannya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, seiring dengan meningkatnya kesadaran hukum
masyarakat serta kompleksitasnya masalah hukum. Advokat dalam menjalankan
tugas dan fungsinya berperan sebagai pendamping, pemberi nasihat, atau menjadi
kuasa hukum untuk dan atas nama klien. Dalam memberikan bantuan hukum
kepada masyarakat seorang advokat dapat melakukannya secara cuma-cuma atau
pun atas dasar mendapatkan honorarium dari kliennya.
Dalam usaha mewujudkan prinsip negara hukum, peran serta fungsi
Advokat merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan jasa hukum
kepada masyarakat serta turut serta menciptakan lembaga peradilan yang bebas
dari campur tangan pihak lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Advokat?
2. Bagaimana Tugas Advokat?
3. Bagaimana Fungsi Advokat?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Advokat
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam
maupun diluar pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan
undang-undang, jasa hukum adalah jasa yang diberikan advokat berupa
memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan
hukum klien. Klien adalah orang, badan hukum, atau kembaga lain menerima jasa
hukum dari advokat. Bantuan hukum adalah jasa hujum yang diberikan advokat
secara Cuma-Cuma kepada klien yang tidak mampu.
Kata advokat itu sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “Advocare” yang
berarti to deffend, to call one said, to vouch or to warrant. Sedangkan dalam
bahasa Inggris disebut “Advocate” yang berarti to speakin favorof or defend by
argument, to support, indicate or recommand publicly. Dalam bahasa Belandajuga
disebutkan bahwa advokat berasal dari kata “Advocaat” yakni seorang yang telah
resmi dianggakat dalam profesinya sebagai Meester in de Rechten (Mr).
Di Indonesia sendiri, muncul penamaan-penamaan yang berkaitan dengan
profesi advokat ini diantaranya lawyer, pengacara, barrister, penasehat hukum, dan
konsultan hukum. Variasi dari penamaan-penamaan tersebut dikarenakan dalam
undang-undang memakai istilah yang berbeda-beda, misalkan dalam undang-
undang no.1 tahun 1981 tentang kitab undang-undang hukum acara pidana
(KUHAP) mengunakan istilah penasehat hukum, sedangkan dengan disahkannya
undang-undang no.18 tahun 2003 tentang advokat, maka seluruh penamaan yang
berhubungan dengan dengan konteks pembelaan baik didalam ataupun diluar
persidangan telah disatukan menjadi “advokat”, sehingga semua penamaan yang
lain sudh tidak dipakai lagi.
Sedangkan menurut Kode Etik Advokat (disahkan tahun 23 mei tahun
2002), advokat adalah orang yang berpraktek memberi jasa hukum, baik didalam
maupun diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan bedasarkan undan-undang
yang berlaku, baik sebagai advokat, pengacara,penasehat hukum, pengacara
praktek, ataupun sebgai konsultan hukum. Dalam hal ini seorang advokat selain
memberikan bantuan hukum diluar pengadilan, berupa konsultasi hukum,
negosiasi,maupundalamhal pembuatan perjanjian kontrak-kontrak dagang ataupun
melakukan tindakan hukum lainnya untuk kepentingan hukum dari klien baik
orang maupun lembaga atau badan hukum yang menerima jasa hukum dari
advokat.

B. Tugas Advokat
Pelaksanaan hukum didalam masyarakat sangatlah bergantung pada
kesadaran hukum suatu masyarakat dikarenakan ia menjadi subjek hukum. Namun
selain tergantung pada kesadaran hukum masyarakat juga tergantung dan sangat
ditentukan oleh pelaksanaan penegakan hukum oleh para petugas penegak hukum.
Oleh karenanya banyak peraturan hukum yang tidak dapat terlaksana dengan baik
dikarenakan oknum penegak hukum kurang paham dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya.
Adapun tugas dan tanggungjawab yang diemban advokat dan harus
diperhatikan dalam menangani suatu perkara adalah sebagai berikut:
1. Menjunjung tinggi kode etik profesinya;
2. Membimbing dan melindungi kliennya dari petaka duniawi dan
ukhrawi agar dapat menemukan kebenaran dan keadilan yang
memuaskan semua pihak, sesuai dengan nilai-nilai hukum, moral dan
agama;
3. Membantu terciptanya proses peradilan yang sederhana, cepat dan
biaya ringan, serta tercapainya penyelesaian perkara secara final;
4. Menghormati lembaga peradilan dan proses peradilan sesuai dengan
norma hukum, agama, dan moral;
5. Melindungi kliennya dari kedzaliman pihak lain dan melindunginya
pula dari berbuat dzalim kepada pihak lain;
6. Memegang teguh amanah yang diberikan kliennya dengan penuh
tanggungjawab baik terhadap kliennya, diri sendiri, hukum dan moral,
maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
7. Memberikan laporan dan penjelasan secara periodik kepada kliennya
mengenai tugas yang dipercayakan padanya;
8. Menghindarkan diri dari berbagai bentuk pemerasan terselubung
terhadap kliennya;
9. Bersikap simpatik dan turut merasakan apa yang diderita oleh kliennya
bahkan mengutamakan kepentingan kliennya daripada kepentingan
pribadinya;
10. Antara kuasa hukum atau advokat dengan kliennya haruslah terjalin
hubungan saling percaya dan dapat dipercaya sehingga tidak saling
merugikan dan dirugikan.
11. Melaksanakan tugas profesi sebagai pemberi jasa hukum bertindak
jujur, adil, dan bertanggung jawab berdasarkan hukum dan keadilan; •
Advokat juga berkewajiban memberikan bantuan hukum secara cuma-
cuma bagi klien yang tidak mampu, hal ini sesuai dengan keputusan
Mahkamah Agung No. 5/KMA/1972 tentang golongan yang wajib
memberikan bantuan hukum.
Dalam kode etik profesi advokat, selain ada kode etik kepribadian advokat
juga terdapat kode etik terkait hubungannya dengan klien (pasal 4 kode etik
advokat) yaitu: 1.
1. Advokat harus mengutamakan penyelesaian dengan jalan damai;
2. Tidak dibenarkan memberikan keterangan yang menyesatkan klien dan
tidak dibenarkan pula untuk menjamin bahwa ia akan memenangkan
perkara;
3. Dalam menentukan honorarium advokat harus mendasarkan pada
kemampuan klien dan tidak dibenarkan membebani klien dengan biaya
yang tidak perlu;
4. Wajib menjaga rahasia klien bahkan sampai berakhirnya hubungan
antara advokat dan klien tersebut;
5. Mementingkan kepentingan klien diatas kepentingan pribadinya.
Adapun kode etik yang berhubungan dengan cara kerja advokat khususnya
dalam menangani perkara seorang advokat harus memegang rahasia yang
berkaitan dengan rahasia jabatan yang melekat pada dirinya. Advokat dalam
membela kliennya harus memegang teguh prinsip Equality before the Law yakni
jaminan kesederajatan dihadapan hukum dan prinsip Presumption of innocence
(Praduga tak bersalah) yakni menganggap kliennya benar berdasarkan data dan
informasi yang diberikan padanya. Prinsip tersebut dilaksanakan agar didalam
pembelaannya, seorang Advokat berani menjalankan profesi dan fungsinya
dengan efektif.

C. Fungsi Advokat
Peran dan fungsi advokat tidak akan lepas dari yang namanya penegakan
hukum, khususnya di Indonesia. Pola penegakan hukum dipengaruhi oleh tingkat
perkembangan masyarakat, tempat hukum itu berlaku atau diberlakukan (locus
tempus). Dalam masyarakat yang sederhana, pola penegakan hukumnya
dilaksanakan berdasarkan mekanisme dan prosedur yang sedehana pula, namun
dalam perkembangan masyarakat yang modern atau bisa dikatakan sedikit lebih
maju perkembangannya yang memiliki tingkat rasionalitas dan tingkat spesialisasi
dan differensiasi yang begitu tinggi,pengognisasian penegakan hukum menjadi
lebih kompleks dan birokratis dalam proses penegakan hukumnya.
Sebagai akibatnya, penegakan hukum bukan lagi berbicara tentang orang
yang menjadi apaarat penegak hukum tersebut,tapi juga organisasi yang mengatur
dan mengoprasionalisasikan proses penegakan hukum tersebut. Secara sosiologis,
ada suatu jenis hukum yang mempunyai daya laku bisa lebih kuat dibanding
hukum yang lain. Banyak didapati hukum yang ada sebagai produk dari sebuah
kekuasaan tidak sesuai dengan kenyataanya dengan hukum yang nyata di
masyarakat. Maka berdasarkan pada fenomena tersebut, fungsi dan peranan
advokat dalam upaya penegakan hukum menurut ketentuan pasal 5 ayat (1)
undang-undang no.18 tahun 2003 tentang advokat dan lainnya adalah secara garis
besar sebagai berikut:
1. Advokat berstatus sebagai penegak hukum bebas dan mandiri yang
dijaminoleh hukum dan peraturn perundang-undangan. Artinya profesi
advokat bisa disamakan dengan kedudukan penegak hukum lainnya
dalammenegakan hukum dan keadilan.
2. Memberikan bantuan hukum kepada setiap orang yang membutuhkan
dengan tidak boleh membedakan antara ras, suku, dan agama dalam
melakukan praktek penegakan hukum tersebut.
3. Menjunjung tinggi nilai keadilan dan morlitas serta kebenaran.
4. Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia.
5. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan advokat terhadap
masyarakat dengan cara belajar terus menerus (continues legal
education) untuk memperluas wawasn keilmuannya.
6. Membela kepentingan klien (litigsi) diluar pengadilan dan mewakili
klien di muka pengadilan (legal representation).
7. Memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat
yang lemah dan tidak mampu (pro bono publico).
8. Memberikan pelayanan hukum (legal service), konsultasi hukum (legal
consultation),nasehat hukum (legal advice), pendapat hukum (legal
opinion), informasi hukum (legal information), dan dan menyusun
kontrak-kontrak atau perjanjian (legal drafting).
9. Memegang teguh sumpah advokat dalam rangka menegakan hukum,
keadilan, dan kebenaran.
10. Melindungi dan memelihara kemandirian, kebebasan, derajat, dan
martabat advokat.
11. Menjaga hubungan baik dengan klien maupun dengan teman sejawat.
12. Memelihara persatuan dan kesatuan advokat agar sesuai dengan
maksud dan tujuan organisasi advokat.
13. Menangani perkara-perkara sesuai dengan kode etik advokat, baik
secara nasional mauoun internasional.
14. Mencegah penyalahgunaan keahlian dan pengetahuan yang merugikan
masyarakat dengan cara mengawasi pelaksanaan etika profesi advokat
melalui Dewan Kehormatan Asosiasi Advokat.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam
maupun diluar pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan
undang-undang ,adapun peran dan fungsi advokat tidak akan lepas dari yang
namanya penegakan hukum karena advokat merupakan satu dari empat catur
wangsa penegakan hukum selain dari hakim, jaksa dan polisi.
Dalam organisasi advokat yang diakui oleh undang-undang terdapat dewan
kehormatan. Dewan kehormatan inilah yang berperan untuk memberikan sanksi
kepada seorang advokat yang melanggar kode etik. Sejauh ini, peranan Dewan
Kehormatan dipandang cukup efektif. Kode etik advokat merupakan hukum
tertinggi dalam menjalankan profesi, yang menjamin dan melindungi, tetapi
membebankan kewajiban kepada setiap advokat untuk jujur dan bertanggung
jawab dalam menjalankan profesinya, baik pada klien, pengadilan, teman sejawat,
negara atau masyarakat, dan terutama kepada dirinya sendiri. Jadi dalam hal ini
hubungan antara undang-undang yang mengatur tentang advokat.
Berkesinambungan dengan kode etik advokat yang mengatur tata cara
bagaimana advokat itu bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam kode
etik tersebut agar apa yang dialkukan tidak melenceng jauh dari apa yang telah
diatur dan ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat.


Luhut M.P Pangaribuan. Advokat dalam Contempt of Court Satu Proses di Dewan
Kehormatan Profesi. Dalam Amir Syamsuddin. Tanggung jawab Profesi
dan Etika Advokat.
http//:Click-gtg.blogspot.com/2017/03
Sidarta. Moralitas Profesi Hukum: Suatu Tawaran Kerangka Berfikir. Bandung
Refika Aditama. 2006.
Nuh, Muhammad. Etika Profesi Hukum. Bandung: CV Pustaka Setia. 2011.
Nasution, M.Irsan. Buku Daras Etika Profesi Hukum. Bandung. 2017.
Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta;
Erlangga. 2009.

Anda mungkin juga menyukai