Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayu Purnamasari

Nim : 1808015136

Mata Kuliah : Etika Profesi D

ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI HAKIM, JAKSA DAN NOTARIS

Kode etik profesi dalam Undang-undang Nomor 8 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, Kode
Profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dalam
kehidupan sehari-hari. Dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidupdalam kalangan profesi
itu sendiri. Sehingga seorang profesi hukum harus memiliki etika dan tanggungjawab yang
baik sesuai dengan kode etiknya karena seorang profesi hukum dituntut untuk memberikan
pelayanan dan konsultasi dalam bantuan hukum.

A. Tanggungjawab Hakim

Hakim atau bisa disebut dengan Yang Mulia, dipercaya sebagai tangan Tuhan dalam
memutuskan suatu perkara tentulah memiliki etika dan tanggungjawab profesi yang
sangat besar sebab tidak semua orang mampu menjadi hakim. Dalam hal ini,
setidaknya hakim harus memiliki sepuluh prinsip dalam hidupnya yaitu berperilaku
adil, jujur, arif dan bijaksana, bersikap mandiri, berintergritas tinggi,
bertanggungjawab, menjunjung tinggi harga diri, berdisiplin tinggi, berperilaku
rendah hati dan bersikap profesional.

Maka dari itu, seorang hakim haruslah dapat memegang penuh prinsip-prinsip
tersebut. Kemudian, apa yang akan terjadi jika seorang hakim tidak bertanggungjawab
atas profesinya? Tentu yang pertama akan timbul krisis rasa percaya dalam
masyarakat, kedua jatuhnya nilai hukum di Negara sendiri dan, yang ketiga hal seperti
ini bisa menjadi contoh yang buruk untuk profesi hukum yang lainnya.

B. Tanggungjawab Jaksa

Berbeda dengan hakim yang harus memtuskan keadilan bagi kedua belah pihak. Jaksa
memiliki tugas segai penegak hukum yang lebih berperan dalam menciptakan kondisi
yang mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila serta berkewajiban untuk turut
menjaga dan menegakkan kewibawaan pemerintah dan Negara serta melindungi
kepentingan masyarakat.

Adapun tanggungjawab jaksa adalah mentaati kaidah hukum serta pertauran


perundang-undangan dan peraturan lainnya, menghormati prinsipcepat dan sederhana,
bersikap mandiri dan bebas dari pengaruh, dalam mencapai keadilan harus
berdasarkan pada keyakinan dan alat bukti, tidak memihak dan memberikan hak-hak
yang dimilki oleh tersangka maupun korban.

Kode etik jaksa serupa dengan kode etik profesi yang lain. Mengandung nilai-nilai
luhur dan ideal sebagai pedoman berperilaku dalam satu profesi. Yang apabila
nantinya dapat dijalankan sesuai dengan tujuan akan melahirkan jaksa-jaksa yang
memang mempunyai kualitas moral yang baik dalam melaksanakan tugasnya.
Sehingga kehidupan peradilan di Negara kita akan mengarah pada keberhasilan.

C. Tanggungjawab Notaris

Dalam Pasal 1 Ayat (1) UUJN Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk
membuat akta autentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang ini atau yang lainnya. Tanggungjawab notaris dalam profesinya tentu
tidak jauh-jauh dari yang sudah penulis tuliskan diatas seperti memiliki intergritas
moral yang mantap, bersikap jujur, sadar akan batas kewenanganbta, dan tidak
semata-mata berdasarkan bertimbangan uang.

Namun, ada beberapa hal yang menjadi larangan dalam dalam kode etik notaris yaitu:

1. Memiliki lebih dari satu kantor cabang maupun perwakilan;


2. Memasang papan nama atau kantor yang berbunyi “Notaris/Kantor Notaris” di
luar lingkungan kantor;
3. Melakukan publikasi atau promosi diri sendiri maupun kelompok dengan
mencantumkan nama dan jabatannya mengunakan sarana cetak atau elektronik
dalam bentuk iklan, ucapan, dan kegiatan;
4. Menandatangani akta yang proses pebuatannya tela dipersiapkan oleh pihak
lain;
5. Melakukan pemaksaan kepada klien dengan cara menahan dokumen-dokumen
yang telah diserahkan atau melakukan tekanan psikologis dengan maksud agar
klien tetap mengungakan jasanya;
6. Mentepkan honorium yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang lebih
rendah dari honorium yang telah ditetapkan perkumpuluan;
7. Dan lain sebagainya.

Diingat kembali bahwa seorang notaris sebagai pejabat umum memiliki kewenangan
untuk mengesahkan suatu dokumen sebagai bentuk pelayanan hukum yang diberikan
kepada masyarakat. Notaris dalam menjalankan jabatannya harus memperhatikan dan
tunduk pada Undang-undang yang telah ditetapkan. Untuk itu, seorang notaris dalam
menjalankantugasnya diwajibkan untuk melaksanakan sumpah jabatan dan
menjunjung tinggai martabat jabatan notaris.

Memiliki tingkat ketelitian, ketekunan, sikap kritis dan pengabdian yang tinggi merupakan
bentuk tanggungjawab dari profesi hukum. Tanpa adanya etika dan tanggungjawab, seorang
profesi hukum tidak akan menjadi apapun. Untuk itu Hakim, Jaksa dan Notaris sangat
diharapkan memiliki etika dan tanggungjawab yang baik guna melahirkan keadilan dan
kepercayaan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai