Dalam pasal 3 ayat (1) juga disebutkan bahwa untuk syarat menjadi
advokat adalah: (a) warga Negara RI; (b) bertempat tinggal di Indonesia; (c)
tidak berstatus sebagai pejabat Negara atau pegawai negeri; (d) berusia
minimal 25 tahun; (e) berijasah sarjana yang berlatar belakang hukum
sebagaimana pasal 2 ayat 1; (f) lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi
Advokat; (g) sekurang-kurangnya magang 2 tahun terus menerus pada
kantor Advokat; (h) tidak pernah melakukan tindak pidana dan dipidana
penjra 5 tahun atau lebih; (i) berperilaku baik, jujur, bertangungjawab,
adil, dan berintegritas tinggi.
Page 1 of 6
adalah sama, perbedaannya hanya jika dilihat dari segi kompetensinya
saja.
Page 2 of 6
Memberikan laporan dan penjelasan secara periodik kepada kliennya
mengenai tugas yang dipercayakan padanya;
Menghindarkan diri dari berbagai bentuk pemerasan terselubung
terhadap kliennya;
Bersikap simpatik dan turut merasakan apa yang diderita oleh
kliennya bahkan mengutamakan kepentingan kliennya daripada
kepentingan pribadinya;
Antara kuasa hukum atau advokat dengan kliennya haruslah terjalin
hubungan saling percaya dan dapat dipercaya sehingga tidak saling
merugikan dan dirugikan.
Melaksanakan tugas profesi sebagai pemberi jasa hukum bertindak
jujur, adil, dan bertanggung jawab berdasarkan hukum dan keadilan;
Advokat juga berkewajiban memberikan bantuan hukum secara
cuma-cuma bagi klien yang tidak mampu, hal ini sesuai dengan
keputusan Mahkamah Agung No. 5/KMA/1972 tentang golongan yang
wajib memberikan bantuan hukum.
Dalam kode etik profesi advokat, selain ada kode etik kepribadian
advokat juga terdapat kode etik terkait hubungannya dengan klien (pasal
4 kode etik advokat) yaitu:
Page 3 of 6
yang dilakukan oleh subjek hukum, baik melalui prosedur peradilan
ataupun melalui prosedur arbitrase dan mekanisme penyelesaian seng-
keta lainnya (alternative desputes or conflicts resolution). Bahkan, dalam
pengertian yang lebih luas lagi, kegiatan penegakan hukum mencakup
pula segala aktifitas yang dimaksudkan agar hukum sebagai perangkat
kaedah normatif yang mengatur dan mengikat para subjek hukum dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara benar-benar
ditaati dan sungguh-sungguh dijalankan sebagaimana mestinya. Dalam
arti sempit, penegakan hukum itu menyangkut kegiatan penindakan
terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan, khususnya yang lebih sempit lagi melalui proses
peradilan pidana yang melibatkan peran aparat kepolisian, kejaksaan,
advokat atau pengacara, dan badan-badan peradilan.
Page 4 of 6
salah, ia akan melakukan apa saja yang dibolehkan agar putusan hakim
tidak akan merugikan klien, ataukah tugas advokat sama dengan tugas
hakim atau penegak hukum lainnya yaitu untuk menegakkan hukum
demi kepentingan umum dengan menyandang predikat penegak hukum.
Sehingga konsekuensinya, advokat tidak boleh membela kepentingan
klien secara membabi buta karena juga harus ikut menegakkan hukum.
D. Kesimpulan
Page 5 of 6
partisipasi publik, Organisasi Advokat tidak akan dapat menjalankan
fungsinya meningkatkan kualitas advokat demi tegaknya hukum dan
keadilan sesuai dengan amanat Undang-Undang Advokat.
Page 6 of 6