Anda di halaman 1dari 12

Peranan Advokat dalam Membela Hukum dan Hak Asasi Klien

Abstract:

Advocate is a profession that has an important role in the legal system. In defending the law
and client's human rights, advocates must understand and use the law and maintain
professional ethics properly. This study aims to analyze the role of advocates in defending the
law and client's human rights and to identify the functions and responsibilities of advocates
in the legal system. The method used in this research is literature study and document
analysis. The results of this study indicate that advocates have an important role in defending
the law and client's human rights, such as providing legal assistance, representing clients in
court proceedings, and providing legal advice. In addition, advocates also have a sizable
responsibility in maintaining professional ethics and ensuring justice for clients. However, in
carrying out their duties, advocates must also pay attention to other aspects such as conflicts
of interest and the fairness of legal costs.

Keywords: Advocate, human rights, judicial process, representing clients,

Abstrak:

Advokat merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam sistem hukum. Dalam
membela hukum dan hak asasi klien, advokat harus memahami dan mempergunakan hukum
serta menjaga etika profesi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan
advokat dalam membela hukum dan hak asasi klien serta mengidentifikasi fungsi dan
tanggung jawab advokat dalam sistem hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
advokat memiliki peran yang cukup penting dalam membela hukum dan hak asasi klien,
seperti memberikan bantuan hukum, mewakili klien dalam proses peradilan, serta
memberikan nasihat hukum. Selain itu, advokat juga memiliki tanggung jawab yang cukup
besar dalam menjaga etika profesi dan menjamin keadilan bagi klien. Namun, dalam
melakukan tugasnya, advokat juga harus memperhatikan aspek-aspek lain seperti konflik
kepentingan dan kewajaran biaya hukum.

Kata kunci : Advokat, hak asasi, proses peradilan, mewakili klien,


BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Advokat merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam sistem hukum. Dalam
membela hukum dan hak asasi klien, advokat harus memahami dan mempergunakan hukum
serta menjaga etika profesi dengan baik. Advokat merupakan pembela hukum yang
diharapkan dapat memberikan bantuan hukum yang profesional dan memperjuangkan hak-
hak klien secara adil dan proporsional. Dalam sistem hukum, advokat memiliki peran yang
sangat penting dalam memastikan bahwa proses peradilan berlangsung dengan fair dan adil.
Advokat diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum yang diperlukan oleh klien dan
memastikan bahwa hak asasi klien diakui dan dilindungi.

Advokat juga diharapkan dapat memberikan nasihat hukum yang dapat digunakan oleh klien
dalam mengambil keputusan yang tepat. Advokat harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang hukum dan harus mampu memberikan nasihat yang tepat sesuai dengan kondisi klien.
Dalam hal ini, advokat harus mampu memberikan nasihat hukum yang dapat digunakan oleh
klien dalam mengambil keputusan yang tepat.

Selain itu, advokat juga harus memahami aspek-aspek lain seperti konflik kepentingan dan
kewajaran biaya hukum. Dalam hal ini, advokat harus mampu memberikan nasihat hukum
yang dapat digunakan oleh klien dalam mengambil keputusan yang tepat. Advokat harus
mampu memberikan nasihat hukum yang dapat digunakan oleh klien dalam mengambil
keputusan yang tepat.

Advokat juga harus memahami etika profesi dan harus mampu menjaga etika profesi dengan
baik. Etika profesi advokat merupakan kode etik yang harus diikuti oleh advokat dalam
melakukan tugasnya. Etika profesi advokat harus diikuti oleh advokat dalam melakukan
tugasnya. Etika profesi advokat harus diikuti oleh advokat dalam melakukan tugasnya.

Memahami hak kekebalan, para pendukung sering percaya bahwa semua tindakan mereka
sah. dan hukum pertanggungjawabannya tidak dapat diminta. Hak kekebalan bagi advokat,
diungkapkan langkah-langkah perlindungan bagi advokat dalam upaya mencari keadilan bagi
kliennya, dan penegak hukum harus merasa aman, terlindungi, dan tidak gentar ketika ada
pihak yang mengancam atau mengintervensi selama pembelaan; meskipun demikian, apa
yang dilakukan tidak boleh ilegal.
Dalam menjalankan fungsi sebagai advokat tentunya tidak dilindungi oleh undang-undang,
seseorang harus melawan, menentang peraturan tindakan dan melampaui batas yang
ditetapkan dalam kode etik.Meski diistimewakan imunitas, lindungi advokat yang
memberikan pembelaan yang proporsional dengan tetap dalam batas-batas prinsip etika
profesi advokat yang mendalam.

Sebenarnya masih ada advokat yang membantu klien yang mengkriminalisasi dan mengadili
advokat yang mengkriminalkan dan menuntut hukum pidana dan perdata kontemporer untuk
membantu klien. Mengingat bahwa menjadi advokat merupakan profesi yang terhormat dan
bermartabat (officium nobile), pasal-pasal yang mengatur tentang hak imunitas advokat tidak
dapat dilakukan secara sewenang-wenang; melainkan harus dipahami secara utuh,
menyeluruh, dan utuh untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga martabat profesi
advokat. Karena hak kekebalan mereka, advokat lebih mampu melindungi diri mereka sendiri
saat bekerja dan tampil lebih kompeten sendiri. Meskipun, hak Advokat bisa saja sewenang-
wenang dalam menjalankan profesinya karena imunitas. advokat berkedok pembelaan hak
imunitas untuk mempercepat strategi pembelaan kliennya. Melihat peran yang penting dari
advokat dalam sistem hukum dan juga peran yang penting dari advokat dalam membela
hukum dan hak asasi klien, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan advokat
dalam membela hukum dan hak asasi klien.

2.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah advokat dapat melindungi hak asasi klien dalam proses hukum?

2. Apakah peran advokat dalam memastikan bahwa klien mendapat perlakuan yang adil
dalam sistem peradilan?

3. Bagaimana advokat dapat membantu klien dalam mengajukan dan menegakkan hak-
hak hukum yang dimilikinya?
BAB II

PEMBAHASAN

1.Peran advokat dapat melindungi hak asasi klien dalam proses hukum

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memperjelas bahwa negara adalah negara
hukum. Jaminan persamaan di depan hukum merupakan salah satu syarat yang diatur oleh
prinsip negara hukum (equality before the law). Oleh karena itu Konsekuensinya, konstitusi
juga menetapkan bahwa setiap orang berhak atas persamaan di depan hukum, pengakuan,
jaminan, dan perlindungan.

Selain lembaga peradilan dan penegak hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan, peran dan
fungsi advokat sebagai profesi yang bebas, otonom, dan akuntabel sangat penting bagi
negara. Advokat menjalankan tanggung jawab profesinya dengan menawarkan jasa hukum
dalam rangka menegakkan keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan terwujudnya
keadilan sosial, termasuk prakarsa agar masyarakat memahami hak-hak dasarnya di depan
hukum. Salah satu pilar dalam mempertahankan supremasi hukum dan hak asasi manusia
adalah advokasi sebagai bagian dari penegakan hukum di pengadilan.

Setiap individu yang karirnya melibatkan memberikan jasa hukum dan membantu klien
menyelesaikan sengketa hukum mereka melalui litigasi dan non-litigasi dianggap sebagai
advokat, dan sejak masa lalu keberadaan advokat selalu penuh dengan ambiguitas. Masalah
ini membayangi kita terus-menerus . Advokat dipandang sebagai profesi yang senang
bermain-main dengan hukum dan membangun perkara karena litigasi merupakan komponen
utama pekerjaannya, dan disinilah karakter moral seorang Advokat diuji dan reputasinya
dipertaruhkan. Namun di sisi lain, jika kita memikirkannya, siapa lagi yang dapat membantu
mereka yang berselisih dengan sesama warga atau bahkan dengan pemimpin atau negara
yang sikap sosialnya seringkali sangat berbeda.

Menurut analisis Frans Hendra Winata, peran advokat adalah untuk mengabdikan dirinya
kepada masyarakat agar dituntut untuk selalu berpartisipasi dalam membela hak asasi
manusia. Dalam menjalankan profesinya, advokat bebas membela siapa saja dan tidak
dibatasi oleh perintah dari klien atau oleh siapa klien ditentang, termasuk anggota kelas yang
kuat, pejabat pemerintah, dan bahkan orang miskin sekalipun.

Tugas seorang advokat yang patut diperhatikan tidak hanya sebagai spesialisasi dalam
menyelesaikan konflik antar manusia, tetapi juga sebagai spesialisasi dalam hubungan antara
warga negara dan institusi pemerintah, yaitu antara masyarakat dan negara, adalah hal lain.
Tanpa seorang profesional untuk menjalankan peran tersebut dalam negara kontemporer,
warga negara akan lebih rentan terhadap penindasan dan manipulasi pemerintah.

Peran advokat sangat penting untuk mengadvokasi kepentingan publik di hadapan pemerintah
dan melampaui kasus pengadilan. Kewajiban untuk mewakili warga negara dalam masalah
dengan negara atau warga negara lainnya jatuh pada advokat karena mereka terlatih dalam
bentuk, lembaga, dan hukum negara. Dalam keadaan seperti ini, sejumlah besar Advokat mau
tidak mau terlibat dalam politik, masalah sosial, pendidikan, perjuangan untuk perubahan
politik atau ekonomi, dan seringkali menjadi pemimpin gerakan reformasi. Tidak hanya
sebagai advokat tentunya, tetapi juga sebagai profesi yang berperan penting dalam sejarah
negara modern sebagai sumber pemikiran dan perjuangan modernisasi, keadilan, dan hak
asasi manusia, serta konstitusionalisme dan isu-isu serupa. .
Hampir setiap orang di Indonesia yang memiliki masalah hukum harus terlebih dahulu
berkonsultasi dengan pengacara. Di era reformasi ini, kasus-kasus yang melibatkan orang
kaya dan terkenal. Seperti KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), kasus perbankan, kasus
artis, dan kasus yang melibatkan orang biasa atau orang miskin—seperti pencurian ayam,
penggusuran rumah, dan sebagainya. —cenderung menggunakan jasa profesi advokat.

Dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 1 disebutkan bahwa “Segala warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya”, dan
dengan demikian menjamin persamaan di depan hukum dalam sistem hukum negara kita.
Oleh karena itu, selain sebagai hak asasi manusia, bantuan hukum juga merupakan gerakan
yang dilindungi konstitusi bagi setiap orang yang membutuhkannya. Oleh karena itu
kedudukan profesi advokat dalam kekuasaan kehakiman dalam rangka pemberian bantuan
hukum kepada masyarakat mempunyai arti yang sangat penting. Selain itu, juga merupakan
prinsip yang sangat mendasar bahwa orang yang terkena dampak kasus berhak mendapatkan
bantuan hukum. (Lasmadi & Hum, n.d.)

Advokat memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi hak asasi klien dalam proses
hukum. Dalam hukum, hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada setiap individu
yang tidak dapat dikurangi atau dicabut oleh siapapun, termasuk oleh pemerintah. Advokat
memiliki tugas untuk memastikan bahwa hak asasi klien terlindungi dan diakui dalam proses
hukum. Advokat berperan sebagai pembela klien di pengadilan dan memastikan bahwa klien
mendapat perlakuan yang adil dalam proses hukum. Advokat harus memastikan bahwa klien
diberikan perlakuan yang sama dengan yang diterima oleh tersangka atau terdakwa lainnya.
Advokat juga harus memastikan bahwa klien diberikan kesempatan untuk menyampaikan
pendapat dan membela diri di depan hakim. Advokat harus memastikan bahwa klien
diberikan perlakuan yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Advokat juga berperan dalam melindungi hak asasi klien dengan mengajukan dan
menegakkan hak-hak hukum yang dimilikinya. Advokat dapat membantu klien dalam
mengajukan gugatan atau tuntutan hukum yang sesuai dengan hak asasi klien yang dilanggar.
Advokat juga dapat membantu klien dalam menegakkan hak-hak hukum yang dimilikinya,
seperti hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dalam proses hukum. Advokat juga harus
memastikan bahwa klien diberikan perlindungan dari perlakuan yang tidak manusiawi atau
tidak adil. Advokat harus memastikan bahwa klien tidak ditahan atau dipenjarakan tanpa
alasan yang sah. Advokat juga harus memastikan bahwa klien tidak dianiaya atau
diperlakukan secara tidak manusiawi dalam proses hukum.

Dalam kesimpulannya, peran advokat dalam melindungi hak asasi klien dalam proses hukum
sangat penting. Advokat harus memastikan bahwa klien mendapat perlakuan yang adil dalam
proses hukum dan membantu klien dalam mengajukan dan menegakkan hak-hak hukum yang
dimilikinya. Advokat harus memastikan bahwa klien diberikan perlindungan dari perlakuan
yang tidak manusiawi atau tidak adil.

2. Peran advokat dalam memastikan bahwa klien mendapat perlakuan yang adil dalam sistem
peradilan

Peran advokat dalam memastikan bahwa klien mendapat perlakuan yang adil dalam sistem
peradilan sangat penting. Advokat berperan sebagai pembela klien di pengadilan dan harus
memastikan bahwa klien mendapat perlakuan yang sama dengan yang diterima oleh
tersangka atau terdakwa lainnya.

Advokat harus memastikan bahwa klien diberikan kesempatan untuk menyampaikan


pendapat dan membela diri di depan hakim. Advokat harus memastikan bahwa klien
diberikan perlakuan yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Advokat harus
memastikan bahwa klien diberikan perlakuan yang adil dalam proses pengadilan, mulai dari
proses investigasi hingga proses pengadilan, termasuk dalam proses pembelaan.

Selain itu, advokat juga berperan dalam memastikan bahwa klien diberikan perlakuan yang
adil dalam proses pembelaan. Advokat harus memastikan bahwa klien diberikan kesempatan
untuk menyampaikan pendapat dan membela diri. Advokat harus memastikan bahwa klien
diberikan kesempatan untuk mengajukan bantahan terhadap tuduhan yang diterima dan
memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk membela diri.

Advokat juga harus memastikan bahwa klien diberikan kesempatan untuk mengajukan
banding atau kasasi dalam hal putusan yang tidak sesuai dengan harapannya. Advokat harus
memastikan bahwa klien diberikan kesempatan untuk mengajukan permohonan grasi kepada
pemerintah dalam hal klien dihukum penjara. Peran advokat dalam memastikan bahwa klien
mendapat perlakuan yang adil dalam sistem peradilan sangat penting. Advokat harus
memastikan bahwa klien diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan membela
diri, diberikan perlakuan yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta
diberikan kesempatan untuk mengajukan banding atau kasasi jika diperlukan. Advokat harus
menjamin bahwa klien diberikan perlakuan yang adil dalam proses hukum.

Setelah memperoleh kekuasaan dari klien, advokat memperoleh otorisasi untuk menggunakan
profesinya sebagai penegak hukum. Dalam arti yang luas dan otonom, kelompok advokasi
pada hakekatnya adalah organ yang juga menjalankan tugas pemerintahan. Perlu diperjelas
dan difokuskan untuk meningkatkan kewenangan Advokat dalam Pasal 5 Ayat 1 UU Advokat
terkait dengan status Advokat sebagai penegak hukum. Memberi kesempatan kepada Advokat
untuk mengambil tindakan hukum terhadap aparat penegak hukum lainnya yang melanggar
hukum dan peraturan.

Oleh karena itu, profesi advokat menjadi sangat penting bagi upaya penegakan hukum.Baik
itu proses pidana, perdata, maupun tata usaha negara, profesi advokat selalu terlibat dan
memiliki kedudukan yang setara dengan penegak hukum lainnya. Untuk menjaga
independensi advokat dalam menjalankan profesinya dan untuk mencegah aparat penegak
hukum bertindak sewenang-wenang, kewenangan advokat dalam sistem penegakan hukum
menjadi sangat penting. Tentunya pertanggungjawaban masing-masing Advokat dan
Organisasi Profesi Advokat harus muncul setelah kemerdekaan dan kebebasan yang
dinikmati oleh profesi advokat.

Sebagaimana tercantum dalam Pasal 26 UU No. 18 Tahun 2003, Advokat memiliki prinsip
kerja yang kemudian diacu dan direduksi menjadi kode etik. Profesi Advokat menjadi
landasan bagi seorang Advokat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penasehat hukum,
advokat, dan penegak hukum. “Kode etik profesi advokat dan organisasi advokat telah
disusun untuk menjaga kehormatan dan integritas profesi advokat. Oleh karena itu, advokat
harus tunduk dan mematuhi kode etik profesi advokat dan persyaratan yang berkaitan dengan
Dewan Kehormatan Advokat. Organisasi Advokat Kode etik ini berkaitan dengan bagaimana
advokat bertindak, khususnya dalam menangani kasus seseorang. (Abidin et al., n.d.)

Asas praduga tak bersalah dan jaminan persamaan di depan hukum adalah dua prinsip yang
harus dijunjung tinggi advokat dalam membela kliennya. Berikut adalah tugas dan tanggung
jawab yang diemban oleh advokat dan harus diperhatikan dalam menangani suatu perkara:
Menjunjung tinggi kode etik profesi; Membimbing dan melindungi klien dari malapetaka
lahir dan batin untuk menemukan kebenaran dan keadilan yang memuaskan semua pihak,
sesuai dengan nilai-nilai hukum, moral, dan agama; Membantu pengembangan proses
peradilan yang lugas, cepat, dan terjangkau, serta mencapai tujuan utamanya.
3. Advokat dalam membantu klien dalam mengajukan dan menegakkan hak-hak hukum yang
dimilikinya

Cara pandang para advokat dalam memahami bidang kerjanya semakin memperparah
kompleksitas kesulitan yang menandai sejarah, kondisi empiris, dan kekuatan negara yang
menaunginya. Meski bukan advokat, kehadiran advokat menandakan bahwa pemahaman
masyarakat tentang hak dan kewajiban hukumnya semakin baik. Jelas bahwa sikap
masyarakat terhadap sistem hukum dan peradilan formal merupakan penyebab langsung dari
profesi advokat.

Dari segi filosofi, para pembela konstitusi harus mampu menghayati prinsip-prinsip yang
digariskan dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka menjaga asas praduga tak bersalah (praduga tak
bersalah) dan untuk memperjuangkan kebenaran dan cita-cita keadilan secara bertanggung
jawab, advokat menasihati dan mewakili klien dalam perkara hukum.

Persoalannya adalah keberadaan profesi advokat sebagai profesi terhormat (officium nobile)
dan perannya sebagai penegak hukum, senantiasa menegakkan hukum dan keadilan, yang
merupakan kebutuhan dasar manusia. Tanpa hukum dan keadilan, koeksistensi penuh kasih
tidak mungkin. Sebagai anggota kepolisian yang bertugas menegakkan hukum dan supremasi
hukum, fungsi advokat dan kewajiban advokat merupakan tugas mulia untuk menegakkan
masyarakat manusia yang welas asih daripada tugas rutin.

Untuk membantu advokat menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai penegak
hukum, kekebalan harus diberikan. Advokat dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai
profesi terhormat dan sebagai penegak hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan
demi kepentingan imunitas. Untuk menciptakan sistem penegakan hukum yang baik,
mempertahankan independensi profesi advokat sebagai profesi yang terhormat (officium
nobile), dan menghindari kriminalisasi terhadap keberadaan advokat yang menjalankan
profesinya, imunitas advokat menjadi penting.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, semua pihak dan
aparat penegak hukum lainnya harus menghormati hak dan tanggung jawab advokat sebagai
anggota sistem hukum dan peradilan, terutama dalam hal kesetaraan dalam menjalankan
berbagai fungsi dan kewajibannya. Dengan adanya perlindungan hukum terhadap profesi
advokat berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, maka hak
terpenting seorang advokat adalah memiliki hak kekebalan (immuniteit) untuk tidak dituntut
baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya di bidang advokat.
itikad baik dalam proses pengadilan; hak kekebalan ini terkait dengan pengakuan bahwa
advokat tidak dapat diasosiasikan dengan kliennya oleh pihak berwenang.
(FARIZ MHD, n.d.)

Untuk mencegah advokat menderita akibat menjalankan tugas profesionalnya, hak kekebalan
adalah kebebasan advokat untuk mengambil atau tidak melakukan tindakan apapun dan untuk
memberikan atau menahan pendapat, pernyataan, atau dokumen dari siapapun sebagai bagian
dari tugas profesional mereka.

Hal ini mencerminkan bagaimana hak asasi manusia dilindungi dalam kerangka aturan
hukum, dalam hal ini dengan melindungi berkas dan dokumen klien dari advokat. Sebagai
seseorang yang menjalankan wewenang, mewakili, membantu, membela, dan melakukan
kegiatan hukum lainnya untuk kepentingan hukum kliennya, perlindungan ini juga
merupakan hak. Selain itu, pengacara memiliki hak kebebasan berbicara selama proses
pengadilan yang berada di bawah yurisdiksinya karena mereka diizinkan untuk meminta
informasi dari lembaga pemerintah dan pihak yang berkepentingan untuk memajukan
kepentingan kliennya sesuai dengan hukum.

Advokat dapat membantu klien dalam mengajukan dan menegakkan hak-hak hukum yang
dimilikinya dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Memberikan konsultasi hukum: Advokat dapat memberikan konsultasi hukum kepada


klien untuk membantu mereka memahami hak-hak yang dimilikinya serta cara untuk
mengajukan dan menegakkan hak tersebut.

2. Menyiapkan dokumen: Advokat dapat membantu klien dalam menyiapkan dokumen


yang diperlukan untuk mengajukan hak-hak hukum yang dimilikinya, seperti gugatan
atau permohonan pembatalan.

3. Menjelaskan jalur hukum yang tepat: Advokat dapat memberikan klien panduan
tentang jalur hukum yang tepat untuk mengajukan dan menegakkan hak-hak hukum
yang dimilikinya, seperti melalui pengadilan atau melalui mediasi.

4. Representasi di pengadilan: Advokat dapat mewakili klien di pengadilan dan


mempresentasikan kasus klien di depan hakim dan juri, dan bernegosiasi dengan
pihak lawan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi klien.
5. Pemberian saran dan solusi: Advokat dapat memberikan saran dan solusi kepada klien
untuk mengatasi masalah hukum yang dihadapi dan membantu klien dalam mencapai
tujuan yang diinginkan.

Secara keseluruhan, advokat dapat membantu klien dalam mengajukan dan menegakkan hak-
hak hukum yang dimilikinya dengan memberikan konsultasi hukum, menyiapkan dokumen,
menjelaskan jalur hukum yang tepat, mewakili klien di pengadilan dan memberikan saran
dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah hukum yang dihadapi.

BAB III

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa peran advokat sangat penting dalam melindungi hak asasi klien
dalam proses hukum. Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum memperjelas bahwa
setiap orang berhak atas persamaan di depan hukum, pengakuan, jaminan, dan perlindungan.
Advokat sebagai profesi yang bebas, otonom, dan akuntabel memiliki tanggung jawab untuk
menawarkan jasa hukum dalam rangka menegakkan keadilan berdasarkan hukum untuk
kepentingan terwujudnya keadilan sosial. Advokat dapat membantu klien dalam mengajukan
dan menegakkan hak-hak hukum yang dimilikinya, serta membela hak asasi klien di depan
pemerintah dan di pengadilan. Advokat juga berperan dalam memperjuangkan kepentingan
publik di hadapan pemerintah dan melampaui kasus perorangan.

profesi advokat sangat penting dalam upaya penegakan hukum. Advokat memiliki kedudukan
yang setara dengan penegak hukum lainnya dalam proses pidana, perdata, maupun tata usaha
negara. Advokat memiliki kewenangan yang penting dalam sistem penegakan hukum untuk
menjaga independensi dalam menjalankan profesinya dan mencegah aparat penegak hukum
bertindak sewenang-wenang. Advokat memiliki prinsip kerja yang diacu dalam kode etik
profesi advokat dan harus mematuhi kode etik dan persyaratan yang berkaitan dengan Dewan
Kehormatan Advokat. Advokat harus menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan
jaminan persamaan di depan hukum dalam membela kliennya, serta membimbing dan
melindungi klien dari malapetaka lahir dan batin untuk menemukan kebenaran dan keadilan
yang memuaskan semua pihak

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., Herlina, S., & Hidayat, W. (n.d.). PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK IMUNITAS ADVOKAT
DALAM MELAKUKAN PEMBELAAN TERHADAP KLIEN.

FARIZ MHD. (n.d.). KAJIAN HUKUM BATASAN HAK IMUNITAS ADVOKAT DALAM MENJALANKAN PROFESI
MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT.

Langgeng, S. (n.d.). Peran Advokat Sebagai Penegak Hukum Dalam Mendukung Terwujudnya Sistem
Peradilan Pidana Terpadu Dalam Penegakan Hukum Pidana Di Indonesia.

Lasmadi, S., & Hum, M. (n.d.). Peran Advokat Dalam Pendampingan Hukum.

Anda mungkin juga menyukai