Disusun Oleh :
NAMA
: HERDIAN FEBRIANTO
NIM
: 137010668
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang Dasar
Republik
Indonesia
tahun
1945
atas
pengakuan,
yang
sama
di
hadapan
hukum.
Dalam
usaha
kepercayaan
dari
(pemberi
kuasa,
klien)
yang
dan
kebebasan
yang
dimiliki
oleh
profesi
advokat harus diikuti oleh adanya tanggung jawab dari masingmasing advokat dan organisasi profesi yang menaunginya.
Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-undang No.
18 Tahun 2003 tentang Advokat, bahwa organisasi advokat wajib
menyusun kode etik advokat untuk menjaga martabat dan
kehormatan profesi advokat sebagai profesi yang terhormat dan
mulia (officium mobile), sehingga setiap advokat wajib tunduk
dan mematuhi kode etik tersebut.
Dalam
pembukaannya,
Kode
Etik
Advokat
Indonesia
menjalankan
profesi
advokat,
yang
menjamin
dan
baik
kepada
klien,
pengadilan,
negara,
atau
melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
kode
etik
yang
juga
berwenang
untuk
memeriksa
dan
1.
Rumusan Masalah
Bagaimana peranan Advokat dalam penegakan hukum di
indonesia?
2. Apa saja hak dan kewajiban dari Advokat?
3. Sejauh mana batas-batas kewenangan dari Advokat?
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peranan Advokat dalam penegakan hukum di
2.
3.
Indonesia.
Untuk mengetahui hak dan kewajiban Advokat
Untuk mengetahui kewenangan Advokat.
BAB II
PEMBAHASAN
2. PERANAN ADVOKAT SEBAGAI PENEGAK HUKUM
Menurut Undang-undang no.18 tahun 2003 tentang Advokat
yang dimaksud Advokat adalah orang yang berprofesi memberi
jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan
syarat-syarat yang telah diatur dalam Pasal 3 UU Advokat.
Secara normatif, Undang-undang Advokat juga menegaskan
bahwa peran advokat adalah penegak hukum yang memiliki
kedudukan setara dengan penegak hukum lainnya (hakim, jaksa,
dan polisi). Namun, meskipun sama-sama sebagai penegak
hukum, peran dan fungsi para penegak hukum ini berbeda satu
sama lain. Dalam konsep trias politica tentang pemisahan
tersebut
sebagai
secara
(eksekutif,
penegak
mandiri
legislative,
hukum
dan
menjalankan
untuk
mewakili
yudikatif).
peran
dan
kepentingan
profesinya
memperjuangkan
keadilan
membela
dan
masyarakat
kebenaran
hukum
dalam
tidak
hukum
di
Indonesia.
Pola
penegakan
hukum
mengatur
dan
mengelola
operasionalisasi
proses
penegakan hukum.
Secara sosiologis, ada suatu jenis hukum yang mempunyai
daya laku lebih kuat dibanding hukum yang lain. Didapati hukum
sebagai produk kekuasaan ternyata tidak sesuai dengan hukum
yang
nyata
hidup
dalam
masyarakat.
Berdasar
fenomena
berwujud, yaitu:
Mendorong penerapan hukum yang tepat untuk setiap kasus
atau perkara.
Mendorong penerapan hukum tidak bertentangan dengan
tuntutan
kesusilaan,
ketertiban
umum
dan
rasa
keadilan
1.
etika
profesi
dan
aturan-aturan
untuk
secara
individual
harus
menjadi
pengawas
agar
2.
menyuap
penegak
penegak
hukum,
hukum
agar
terutama
berpihak.
yang
terlibat
Advokat
dalam
kehakiman
yang
merdeka
dapat
berjalan
sebagaimana mestinya.
3.
Berbagai
peran
advokat
tersebut
memberikan
(mendampingi)
kliennya
dalam
beracara
dan
10
Problematika
secara
sosiologis
keberadaan
advokat
di
masyarakat,
khususnya
masyarakat
yang
tersandung
dan
tugasnya
advokat
seharusnya
dilengkapi
oleh
sangat
advokat
dalam
penting
guna
sistem
menjaga
penegakan
hukum
keindependensian
12
Advokat
dalam
kewenangan.
menjalankan
Melihat
profesinya
tidak
diberikan
tersebut
maka
diperlukan
kenyataan
penegak
hukum.
Dengan
demikian
maka
terjadi
Perlu
diketahui
bahwa
profesi
advokat
adalah
dan
Kehakiman
sebagai
organ
negara
yang
lembaga
privat
yang
berfungsi
publik
sedangkan
13
yang
perlu
mendapat
perhatian.
Yaitu
pertama
oleh
masyarakat,
khususnya
masyarakat
yang
14
dalam
menjalankan
fungsi
dan
tugasnya
dalam
sistem
kepada
Advokat.
Kewenangan
Advokat
tersebut
diperlukan dalam rangka menghindari tindakan kesewenangwenangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yang lain
(Hakim, Jaksa, Polisi) dan juga dapat memberikan batasan
kewenangan yang jelas terhadap advokat dalam menjalankan
profesinya. Dalam praktik seringkali keberadaan Advokat dalam
menjalankan profesinya seringkali dinigasikan (diabaikan) oleh
aparat penegak hukum. Hal ini mengakibatkan kedudukan
advokat tidak sejajar dengan aparat penegak hukum yang lain.
Dari kondisi itu tampak urgensi adanya kewenangan advokat
didalam menjalankan fungsi dan tugasnya dalam sistem penegak
hukum.
Kewenangan
advokat
tersebut
diberikan
untuk
KESIMPULAN
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum,
15
dan
tugasnya
advokat
seharusnya
dilengkapi
oleh
DAFTAR PUSTAKA
Luhut M.P. Pangaribuan. Advokat dan Contempt of Court Satu Proses di
Dewan Kehormatan Profesi. Dalam Amir Syamsuddin. Tanggung Jawab Profesi
Dan Etika Advokat. Di http://click-gtg.blogspot.com/2012/05/tanggung-jawabprofesi-dan-etika.html
16
17