Anda di halaman 1dari 4

PERAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM

1. Pengertian peran advokat

Advokat dalam perannya sebagai pembela mendampingi tersangka/terdakwa dalam memperoleh


putusan yang adil. Mengenai kedudukan advokat sebagai penegak hukum bila dibandingkan dengan
penegak hukum yang lain seperti polisi, jaksa dan hakim. bahwa advokat merupakan penegak hukum
yang berada di luar pemerintahan.

a. Hakikat advokat

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, menyatakan bahwa: “Advokat adalah
orang yang memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi
persyaratan berdasarkan undang- undang yang berlaku, pengacara praktek ataupun sebagai
konsultan hukum”.

Advokat adalah salah satu Institusi yang termasuk dalam istilah Catur Wangsa Penegak Hukum di
Indonesia bersama dengan Kepolisian, Jaksa Penuntut Umum, dan Hakim. Namun dalam hal ini peran
profesi Penegak Hukum dalam membangun keadilan dalam masyarakat Indonesia pada umumnya
sangat dibutuhkan peranannya yang lebih luas dan lebih dipertegas dalam berbagai undang-undang di
Indonesia, seperti dalam pembuatan undang-undang atau peraturan daerah baik tingkat Provinsi
mauoun tingkat Kabupaten /Kota perlu menyertakan peran Advokat atau masukan dari para Advokat.
Karena Advokat dalam melaksanakan tugas Profesinya selalu berhubungan langsung dengan
Masyarakat, sehingga banyak mengetahui apa yang menjadi kepentingan Masyarakat tersebut. Selain
hal di atas peran Advokat dalam fersi yang lain juga perlu diperluas seperti dalam setiap pendirian
Badan usaha, Yayasan, Lembaga Masyarakat,maupun bagi Pejabat-Pejabat Pemerintah tertentu harus
memperoleh Penasihat Hukum tetap yang ditunjuk dalam anggaran dasar, atau yang ditunjuk oleh
Pejabat-Pejabat Pemerintahan tertentu tersebut, karena cara yang demikian akan meminimalisir
terjadinya pelanggaran Hukum di Negara Indonesia yang sama-sama kita cintai tersebut. Demi untuk
tercapainya Pembangunan Penegakan Hukum di Indonesia yang tentunya juga untuk mewujudkan
Masyarakat adil dan makmur bagi rakyat Indonesia. atau yang ditunjuk oleh Pejabat-Pejabat
Pemerintah tertentu tersebut, karena cara yang demikian akan meminimalisir terjadinya pelanggaran
Hukum di Negara Indonesia yang sama-sama kita cintai tersebut. Demi untuk tercapainya
Pembangunan Penegakan Hukum di Indonesia yang tentunya juga untuk mewujudkan Masyarakat
adil dan makmur bagi rakyat Indonesia. atau yang ditunjuk oleh Pejabat-Pejabat Pemerintah tertentu
tersebut, karena cara yang demikian akan meminimalisir terjadinya pelanggaran Hukum di Negara
Indonesia yang sama-sama kita cintai tersebut. Demi untuk tercapainya Pembangunan Penegakan
Hukum di Indonesia yang tentunya juga untuk mewujudkan Masyarakat adil dan makmur bagi rakyat
Indonesia.

b. Persyaratan advokat

1. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI)


2. Bertempat tinggal di Republik Indonesia
3. Tidak merangkap jabatan. Tidak sedang berstatus pegawai negeri ataupun pejabat negara
lainnya
4. Berusia minimal 25 (dua puluh lima) tahun
5. Memiliki ijazah sarjana dengan latar belakang pendidikan tinggi hukum.
6. Telah dinyatakan lulus ujian advokat yang diadakan oleh organisasi advokasi
7. Telah mengikuti magang minimal dua tahun secara berturut-turut
8. Tidak pernah dipidana penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dan diancam
pidana penjara selama 5 (lima) tahun atau lebih

9. Memiliki perilaku yang baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan berintegritas tinggi.

c. Hak advokat

Beriringan dengan kewajiban di atas, seorang advokat juga memiliki sejumlah hak. Berikut hak advokat
menurut UU Nomor 18 Tahun 2003:

1. Hak kebebasan dan kemandirian dalam mengeluarkan pendapat dalam membela suatu
perkara.
2. Hak imunitas atau kekebalan seorang advokat dalam menjalankan tanggung jawabnya di mana
ia tidak dapat dituntut ketika menjalankan profesinya.
3. Hak meminta dan memperoleh informasi terkait perkara yang tengah dihadapinya.
4. Hak menjalankan praktek peradilan di seluruh wilayah Indonesia.
5. Hak memiliki kedudukan yang sama dengan penegak hukum lainnya.
6. Hak memperoleh honorarium sesuai kesepakatan.

Hak memberikan somasi melalui surat atau teguran langsung

d. Kewajiban advokat

Salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh advokat sesuai UU RI Nomor 18 Tahun 2003 adalah
menjunjung kode etik profesinya. Kode etik dianggap sebagai hukum tertinggi dalam menjalankan
profesinya.

Kode etik advokat Indonesia adalah menjamin, melindungi, dan membebankan kewajiban kepada setiap
advokat untuk jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya.

Setiap advokat berkewajiban melindungi dan membela kepentingan kliennya dengan sungguh-sungguh.
Kepentingan klien yang dimaksud adalah kepentingan klien yang sebelumnya telah didiskusikan dan
dituangkan dalam bentuk perjanjian. Di mana jasa hukum yang diberikan akan disesuaikan dengan hal
tersebut.Kewajiban lain seorang advokat adalah menegakkan hukum termasuk supremasi hukum dan
hak asasi manusia.Dalam menjalankan kewajibannya menegakkan hukum, advokat dilarang memegang
jabatan lain yang bertentangan dengan tugas dan martabat profesinya. Advokat dilarang memangku
tanggung jawab lain yang dapat mengurangi kemerdekaannya dalam menjalankan tugas.Menegakkan
Hak Asasi Manusia dalam Menjalankan Profesinya. Dijelaskan dalam Undang-undang bahwa advokat
sebagai salah satu unsur sistem peradilan merupakan salah satu pilar dalam menegakkan supremasi
hukum dan hak asasi manusia.Oleh karena itu, advokat dalam menjalankan tugasnya dilarang
membedakan perlakuan terhadap klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau
latar belakang sosial dan budayanya
.

Anda mungkin juga menyukai