Disusun Oleh :
RENA
1700874201475
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BATANGHARI
2019/2020
1
PERTEMUIAN/MATERI. 1
Bantuan Hukum Adalah Memberikan Bantuan Hukum Pada Orang Miskin Dan Atau
Tidakmamapuh
Advokat Adalah Propesi Yang Melekat Pada Seseorang Yang Untuk Memberikan Bantuan
Atau Jasa Hukum Hukum Baik Secara Litigasi Atau Non Litigasi, Konsultan Hukum,Nasehat
Hukum,Advis Hukum,
PERTEMUAN/MATERI. 2
Pemahaman Tentang Arti Bantuan Hukum Dan Advokat Serta Maksud Dan
Tujuannya
Negara hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, peran dan kekuasaan
kehakiman yang bebas dari segala campur tangan dan pengaruh dari luar,atau pihak lain maka
memerlukan profesi advokat yang bebas, mandiri, dan bertanggung jawab, untuk terselenggaranya
suatu peradilan yang jujur, adil, dan memiliki kepastian hukum bagi semua pencari keadilan dalam
menegakkan hukum, kebenaran, keadilan, dan hak asasi manusia
2
dirinya didalam menjalankan profesinya ataupun kaitannya dengan organisasi
profesi
7. Arti Honorium adalah imbalan atas jasa hukum yang diterima oleh advokat
berdasarkan kesepakatan dengan klien, yang tidak terbatas jumlahnya berdasarkan
pasal, 21 uu advokat
8. Advokat Asing adalah advokat berkewarganegaraan asaing yang menjalankan
profesinya diwilayah repukblik indonesia berdasarka persyaratan ketentuan yang
diatur oleh peraturan dan perundang-undangan
9. Arti Bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh advokat secara cuma-
cuma kepada klien yang tidak mampu.
10. Menteri adalah yang tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang hukum dan
perundang-undangan
3
untuk mendapatkan dana bantuan hukum yang disediakan oleh pemerintah cq, depertemen
kehakiman dengan membawa surat pernyataan keterangan tidak mampuh dari kepala
desa /lurah diserahkan kepada pengadilan negeri setempat,
Namun setelah lahirnya undang-undang nomor : 16 tahun 2011, tentang bantuan
hukum bagi orang miskin atau yang tidak mampuh dapat meminta bantuan hukum,
dengan cara membawa surat keterangan tidak mampuh dari kepala desa/lurah dan
langsung menghubungi langsung lembaga bantuan hukum setempat dengan syarat
lembaga bantuan hukum tersebut :
a. Telah terakriditasi,oleh kementrian hukum dan ham ri, dan telah terdaftar pada
administrasi hukum umum ( ahu ) berdasarkan uu no.16 tahun 2011 tentang bantuan
hukum,
b. Memiliki kantor atau sekretariat yang tetap
c. Memiliki pengurus, dan
d. Memiliki program bantuan hukum, diatur pada pasal, 8.
Tata Caranya Untuk Mendapatkan Bantuan Hukum Adalah :
1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada lembaga bantuan hukum yang berisi
identitas pemohon dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan
bantuan hukum bila tidak bisa menulis maka dapat diajukan secara lisan,
2. Menyerahkan semua dokumen yang berkenaan dengan perkara, yang akan
dimintakan bantuan hukum,
3. Melampirkan surat keterangan miskin dari lurah/kepala desa atau pejabat yang
setingkat ditempat tinggal pemohon bantuan hukum. Diatur pada pasal 14
Untuk Mendapatkan Jasa Hukum,
Cara mendapatkan nya tidak musti kepada lembaga bantuan hukum yang telah
terakriditasi yang jelas kepada advokat baik perorangan maupun tergabung pada lembaga
bantuan hukum dengan cara yang telah ditetapkan oleh peraturan dan perundang-
undangan, pasal 21, uu no.18 tahun 2003 tentang advokat.
MATERI PERTEMUAN KE 3
4
Dengan demikian jelaslah hubungan bantuan hukum dengan hak asasi manusia
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan merupakan kewajiban setiap
manusia berhak mendapatkan perlindungan hukum, atau bantuan hukum,
Bahwa bila terjadi pelanggaran ham atau tindak pidana ham maka penyelesaiannya
secara hukum dapat dilakukan pada peradilan ham, dan secara mediasi dapat dilakukan
pada komnas ham,
Karena komnas ham adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan
lembaga negara lainnya yang berpungsi hanya melaksanakan pengkajian, penelitihan,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
PERTEMUAN/MATERI 4
5
PERTEMUAN/MATERI 5
Sejarah falsafah dan kriteria advokat profesional dan setelah lahirnya undang-undang
nomor 18 tahun 2003 tentang advokat/bantuan hukum
Bahwa propfesi advokat sejak zaman romawi sampai saat ini advokat disebut
sebagai “officium nobile” artinya pejabat yang mulia/profesi yang terhormat, kemudian
pada zaman romawi ada juga yang disebut patronus para patronus ini tampil sebagai
pembela kaum miskin, yang berani menentang titah kaisar yang tidak berkeadilan serta
bengis dan kejam pada masa itu, namun selanjutnya dalam perjalanan ternyata pada saat
itu para advokat “membabi buta” dalam membela raja henry ke iv yang kejam dan bengis
dengan dalil-dalil formil dan kebenaran normative yang pada akhiirnya melukai rasa
keadilan masyarakat.
Terminology “officium nobile” adalah merupakan figurasi imajinasi masyarakat
terhadap profesi advokat, karena itu lah, profesi advokat harus memiliki etika (kode etik)
sebagai standart profesi. Selain itu, secara harfiah kode etika berarti nilai politik yang di
kondifikasikan (dibukukan).
- K. Barten, mendefinisikan,
Bahwa kode etik profesi ibarat kompas yang memberikan atau menunjuk arah bagi
suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu dalam masyarakat,
- Subekti, mendefinisikan,
Bahwa fungsi dan tujuan kode etik adalah untuk menjunjung martabat profesi dan
menjaga/memelihara kesejahteraan para anggotanya dengan mengadakan larangan-
larangan melakukan perbuatan yang akan merugikan kesejahteraan anggotanya.
Bertolak dari pengertian diatas, paling tidak ada tiga maksud yang terkandung dalam
pembentukan kode etik,
(1) untuk menjaga dan meningkatkan kualitas moral;
(2) untuk menjaga dan meningkatkan kualitas teknis;
(3) melindungi kesejahteraan (materiel) para advokat.
Falsafah kode etik advokat indonesia disingkat (keai) ada tiga,
1. Berlandaskan cita-cita konstitusional untuk mewujudkan masyarakat yang
egaliter dan berkeadilan.
2. Menyesuaikan profesionalisme advokat dengan perkembangan hukum nasional
dan global.
3. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat indonesia agar proses penegakkan hukum
dan keadilan sesuai dengan nilai-nilai filosofis dan moral masyarakat.
6
- Periode1980-1990-an
Pengangkatan pengacara dilakukanoleh pengadilan tinggi untuk wilayah pengadilan
tinggi yang bersangkutan, maka muncullah istilah pengacara praktik.
Namun sejak lahirnya uu no.18 tahun 2003, pengangkatan advokat lebih
tertata,dan tidak ada lagi istilah pengacara praktek, semua menjadi advokat yang
berwenang menangani perkara diseluruh indonesia bahkan sampai ke luar negeri. sehingga
diharapkan akan lahir advokat profesional.
UU Advokat menentukan syarat menjadi advokat sebagai berikut :
1. WNI;
2. Bertempat tinggal di indonesia
3. Tidak berstatus sebagai pns atau pejabat negara;
4. Berusia minimal 25 tahun
5. Berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum.
6. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh organisasi advokat
7. Magang sekurang-kurangnya 2 tahun terus menerus pada kantor advokat
8. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana lima tahun atau lebih
9. Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil dan mempunyai integritas yang
tinggi.
10. Mengikuti pendidikan khusus profesi advokat
PERTEMUAN/MATERI 6
Eksistensi Advokat/Bantuan Hukum Profesional Dan Kebutuhan Akan Jasa
Advokat/Bantuan Hukum
7
Secara sosial, tren yang berkembang, kebutuhan jasa advokat semakin hari
semakin meningkat, sesuai dengan perkembangan masyarakat yang semakin modern, dan
semakin terjadi diferensiasi pekerjaan.
Seiring dengan itu, secara yuridis , ada kecenderungan sistem peradilan indonesia
akan mewajibkan para pihak yang berperkara (justiabelen) wajib di dampingi oleh
advokat, Hal itu, dapat kita simak dan kita perhatikan dalam ketentuan uu kepailitan no.1
tahun 1998 yang hanya membolehkan advokat yang berhak mengajukan permohonan
kepailitan.
Secara yuridis, ketentuan uu ini sudah seharusnya dikesampingkan. Sebab, uu
no.18 tahun 2003 diundangkan belakangan dan mengatur secara khusus tentang advokat.
Dengan demikian, uu kejaksaan no.5 tahun 1991 tersebut demi hukum dikesampingkan
berdasarkan azaz lex posteriori derogat, lex priori, dan lex speciale derogate lex generalie.
PERTEMUAN/MATERI KE VII
8
1. Mempunyai surat kuasa khusus, dan bila belum membuat kuasa tertulis harus
diucapkan di muka hakim
2. Telah berpropesi sebagai advokat berdasarkan undang undang, dan bila tidak
terhadap perkara pdana tidak dapat membela secara litigasi dimuka pengadilan
Hak-hak tersangka, dan terdakwa tentang asas keseimbangan, keselarasan, keserasian
- Berhak dengan segera mendapat pemeriksaan penuntutan dan pemeriksaan
dipengadilan
- Berhak diberitahukan dengan bahasa yang dimengerti oleh tersangka tentang apa yang
disangkakan dalam semua tingkat peroses, dan berhak memberi keterangan secara
bebas kepada setiap pemeriksaan
- Guna kepantingan pembelaan disetiap tingkat pemeriksaan tersangka, terdakwa
berhak mendapatkan bantuan hukum, serta wajib pejabat dari semua tingkat untuk
menunjuk penasehat hukum bila ancaman hukuman dari 5 tahun atau lebih, atau
bebas memilih sendiri penasehat hukum. Tetapi bagi yang tidak mampuh dapat
diberikan bantuan hukum secara cuma-cuma derdasarka uu no.16 tahun 2011
Hak-hak penasehat hukum/ advokat :
1. Advokat berhak menghubungi tersangka atau kelien kita sejak saat di tangkap atau di
tahan pada semua tingkat pemeriksaan, ps. 69 kuhap.
2. Advokat berhak menghubungi dan berbicara dengan tersangka atau kelien nya pada
setiap tingkat pemeriksaan dan setiap waktu untuk kepentingan pembelaan
perkaranya, ps.70 kuhap
3. Advokat berhak meminta turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan
pembelaan, ps, 72. Kuhap
4. Advokat berhak menerima dan mengirim surat kepada tersangka atau kelien nya
setiap kali dikehendaki olehnya ps, 73. Kuhap
5. Terhadap perkara pidana yang diancam hukuman dari ancaman 5 (lima) tahun atau
lebih wajib didampingi oleh advokat/penasehat hukum pasal 56 kuhap
6. Bahwa dalam hal penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap tersangka
9
2. Somasi
3. Membuat legal memorandum
10