XII IPS 4
Kelompok 5:
Ardian
Fabio
Fahri
Zaky
Kusniati
Naila
Salsa
Awaliah
Advokat adalah – Mungkin kamu sudah sering mendengar beberapa istilah yang
ada di dalam dunia hukum seperti misalnya pengacara, advokat, kuasa hukum,
konsultan hukum, dan lain sebagainya. Di antara beberapa istilah yang sudah
disebutkan tersebut, mungkin masih ada beberapa yang belum memahami
perbedaan antara istilah satu dengan yang lainnya.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lebih lengkap mengenai apa itu
advokat dan perbedaannya dengan pengacara.
Jika mendengar istilah pengacara, mungkin hal yang pertama kali ada di pikiran
adalah pengadilan. Umumnya, pengacara ini dibutuhkan untuk membantu pihak
yang sedang terkena kasus hukum.
Tak hanya pengacara saja, istilah lain yang kerap muncul adalah advokat dan
konsultan hukum. Istilah tersebut yang kerap dikenal oleh masyarakat awam
yang tidak memahami dunia hukum. Lalu, apa sih arti dari advokat dan
perbedaannya dengan pengacara? Yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah
ini.
Advokat harus bisa menanyakan berbagai hal secara detail tentang masalah
yang terjadi dan mencari hal-hal yang dapat meringankan si klien. Selain itu,
advokat juga harus memastikan bahwa klien jujur dalam memberikan informasi.
“A penalty or coercive measure that results from failure to comply with a law,
rule, or order (a sanction for discovery abuse)”
Sementara itu, menurut Kamus Hukum, sanksi dapat diartikan sebagai akibat
dari suatu perbuatan ataupun sebuah reaksi dari pihak lain atau suatu perbuatan.
Secara lebih lanjut, Menurut Andi Hamzah, sanksi bisa diartikan sebagai
hukuman untuk para pelanggar ketentuan Undang-Undang, sehingga bisa
diartikan bahwa sanksi adalah hukuman ataupun tindakan yang memaksa yang
dihasilkan dari kegagalan untuk mematuhi hukum perintah, atau aturan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa tugas advokat bukan membebaskan klien dari
tuntutan hukum, tapi membantu klien supaya tetap bisa memperoleh haknya.
Jadi, apabila ingin bebas dari hukuman, maka jangan berharap pada advokat,
karena itu bukanlah tugas utama mereka.
Fungsi Advokat
Berdasarkan tugas dan juga wewenang advokat di atas, maka advokat
mempunyai fungsi, yaitu:
Legal aid oleh advokat adalah pemberian jasa bantuan hukum secara sukarela
atau cuma-cuma kepada para pencari keadilan yang tidak mampu. Sementara
untuk istilah legal assistance oleh advokat adalah bantuan hukum yang
cakupannya luas, tak hanya digunakan untuk para pencari keadilan yang tidak
mampu, namun juga pemberian bantuan hukum dengan honorarium.
1. Advokat Magang
Kisaran gaji yang akan diterima oleh advokat dengan status magang yaitu
sekitar Rp. 2 juta hingga Rp. 3 juta per bulan.
2. Advokat Muda
Advokat muda merupakan para advokat yang baru saja menyelesaikan
pendidikan hukum. Kisaran gaji yang akan diterima oleh advokat muda yaitu
sekitar Rp. 7 juta hingga Rp. 15 juta. Gaji yang diterima bergantung dengan
kualifikasi yang dimiliki oleh masing-masing advokat. Beberapa kualifikasi
yang menentukan besaran gaji yakni izin praktik, kemampuan bahasa asing, dan
brevet-brevet yang dimiliki. Selain itu, gaji advokat mudah juga bergantung
pada firma hukum yang merekrutnya.
3. Advokat Profesional
Untuk yang sudah memiliki status sebagai pengacara atau advokat profesional,
sudah dikenal oleh banyak orang, dan sudah menangani berbagai macam kasus,
maka gaji yang akan diterima yaitu sekitar Rp. 20 juta per bulannya. Nominal
tersebut masih sangat mungkin bertambah bergantung dengan jumlah kasus
yang ditangani dan jam terbangnya.
Nominal tersebut belum termasuk success fee apabila perkara yang ditangani
berhasil. Semakin tinggi jam terbangnya, maka semakin tinggi juga gaji yang
akan diterima. Advokat profesional dapat menentukan hitungan tarifnya sendiri.
Misalnya saja hitungan per kasus, hitungan per jam, ataupun hitungan kontrak
dalam masa tertentu.