Anda di halaman 1dari 6

PEERSENTASI PKN MENGENAI ADVOKAT

XII IPS 4

Kelompok 5:

 Ardian
 Fabio
 Fahri
 Zaky
 Kusniati
 Naila
 Salsa
 Awaliah

Advokat adalah – Mungkin kamu sudah sering mendengar beberapa istilah yang
ada di dalam dunia hukum seperti misalnya pengacara, advokat, kuasa hukum,
konsultan hukum, dan lain sebagainya. Di antara beberapa istilah yang sudah
disebutkan tersebut, mungkin masih ada beberapa yang belum memahami
perbedaan antara istilah satu dengan yang lainnya.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lebih lengkap mengenai apa itu
advokat dan perbedaannya dengan pengacara.

Jika mendengar istilah pengacara, mungkin hal yang pertama kali ada di pikiran
adalah pengadilan. Umumnya, pengacara ini dibutuhkan untuk membantu pihak
yang sedang terkena kasus hukum.

Tak hanya pengacara saja, istilah lain yang kerap muncul adalah advokat dan
konsultan hukum. Istilah tersebut yang kerap dikenal oleh masyarakat awam
yang tidak memahami dunia hukum. Lalu, apa sih arti dari advokat dan
perbedaannya dengan pengacara? Yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah
ini.

Tugas dan Wewenang Advokat Berdasarkan Undang-


Undang Republik Indonesia
Tugas mempunyai arti sebagai sesuatu yang wajib untuk dikerjakan. Sementara
wewenang mempunyai arti kekuasaan untuk memberikan perintah. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia terkait dengan tugas dan wewenang
advokat yaitu:

1. UU RI No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)


1. Memberikan bantuan hukum kepada para tersangka ataupun terdakwa
selama dalam waktu dan di tingkat pemeriksaan. (pasal 54).
2. Dalam hal terdakwa atau tersangka disangka ataupun didakwa
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati ataupun
ancaman pidana lima belas tahun atau lebih yang tidak memiliki
penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan di semua tingkat
pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjukkan penasihat
hukum. (pasal 56 ayat 1).
2. UU RI No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat
1. Memberikan jasa pelayanan hukum. (pasal 1 butir 2).
2. Memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma pada pencari
keadilan yang tidak mampu. (pasal 22 ayat 1).
3. Merahasiakan berbagai hal yang diketahui ataupun didapatkan dari
kliennya karena adanya hubungan profesi. (pasal 19 ayat 1).
3. UU RI No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
 Memberikan bantuan hukum kepada para pencari keadilan yang tidak
mampu. (pasal 56 ayat 1)
4. UU RI No. 16 Tahun 2001 tentang Bantuan Hukum
1. Melakukan pelayanan bantuan hukum. (pasal 9 huruf d).
2. Menyelenggarakan konsultasi hukum, penyuluhan hukum, dan juga
kegiatan lain yang berkaitan dengan bantuan hukum. (pasal 9 huruf
c).
Contoh Tugas Advokat
Berikut ini adalah beberapa contoh tugas advokat atau berbagai hal yang bisa
dilakukan oleh seorang advokat, antara lain:

1. Mendampingi Para Klien Selama Proses Hukum


Salah satu tugas utama dari seorang advokat adalah mendampingi klien selama
proses hukum. Adapun makna dari mendampingi dalam hal ini yaitu menemani
klien, baik di dalam atau di luar pengadilan.

2. Wawancara Klien dan Menyediakan Nasihat Hukum


Saat sudah mempunyai klien, tugas selanjutnya dari seorang advokat adalah
melakukan wawancara terhadap klien tersebut. Tujuan dari adanya proses
wawancara ini yaitu untuk mengetahui secara lebih detail mengenai klien dan
masalah yang dihadapinya.

Advokat harus bisa menanyakan berbagai hal secara detail tentang masalah
yang terjadi dan mencari hal-hal yang dapat meringankan si klien. Selain itu,
advokat juga harus memastikan bahwa klien jujur dalam memberikan informasi.

Setelah memperoleh informasi dari klien, tugas advokat adalah memberikan


nasihat hukum. Nasihat yang diberikan juga dapat beragam, yang pastinya dapat
memudahkan klien dalam menghadapi proses hukum dan membantunya untuk
memperoleh keringanan hukuman sesuai dengan ketentuan bila klien adalah
pihak yang bersalah. Misalnya saja, dalam sanksi hukum, pastikan klien
tersebut mengakui perbuatannya untuk meringankan hukumannya.

Sanksi hukum biasanya adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa,


yang menentukan tingkah laku manusia di dalam lingkungan masyarakat, yang
dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, dimana terhadap peraturan
tersebut akan menghasilkan hukuman. Menurut Black’s Law Dictionary
Seventh Edition, Sanksi (sanction) adalah:

“A penalty or coercive measure that results from failure to comply with a law,
rule, or order (a sanction for discovery abuse)”

Sementara itu, menurut Kamus Hukum, sanksi dapat diartikan sebagai akibat
dari suatu perbuatan ataupun sebuah reaksi dari pihak lain atau suatu perbuatan.
Secara lebih lanjut, Menurut Andi Hamzah, sanksi bisa diartikan sebagai
hukuman untuk para pelanggar ketentuan Undang-Undang, sehingga bisa
diartikan bahwa sanksi adalah hukuman ataupun tindakan yang memaksa yang
dihasilkan dari kegagalan untuk mematuhi hukum perintah, atau aturan.

3. Membela Klien dan Negosiasi


Adapun tugas lainnya dari seorang advokat adalah untuk membela klien sampai
melakukan negosiasi. Apabila klien adalah korban, maka advokat harus
membela klien sampai bisa memperoleh haknya. Sementara jika klien adalah
pihak yang bersalah, maka advokat harus dapat membantu klien supaya bisa
memperoleh hukuman yang ringan sesuai dengan ketentuan hukum. Di saat
itulah advokat harus bisa melakukan negosiasi yang baik dengan pihak
pengadilan.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa tugas advokat bukan membebaskan klien dari
tuntutan hukum, tapi membantu klien supaya tetap bisa memperoleh haknya.
Jadi, apabila ingin bebas dari hukuman, maka jangan berharap pada advokat,
karena itu bukanlah tugas utama mereka.

Fungsi Advokat
Berdasarkan tugas dan juga wewenang advokat di atas, maka advokat
mempunyai fungsi, yaitu:

1. Advokat Sebagai Penegak Hukum


Advokat sebagai profesi hukum akan membela kepentingan klien dengan cara
tidak membabi buta, membantu dalam melancarkan penyelesaian perkara
dengan membantu hakim untuk memutuskan perkara melalui data serta
informasi yang ada untuk disampaikan di pengadilan. Tentunya, harus sesuai
dengan kode etik profesi, menjunjung tinggi Pancasila, hukum, serta keadilan.

2. Advokat Sebagai Pekerjaan Profesional


Advokat selain berperan untuk memberikan jasa hukum, baik itu di dalam atau
di luar pengadilan, juga wajib untuk memberikan bantuan secara cuma-cuam
kepada masyarakat yang tidak mampu. Dua istilah yang harus dipahami yakni
legal aid atau legal assistance.

Legal aid oleh advokat adalah pemberian jasa bantuan hukum secara sukarela
atau cuma-cuma kepada para pencari keadilan yang tidak mampu. Sementara
untuk istilah legal assistance oleh advokat adalah bantuan hukum yang
cakupannya luas, tak hanya digunakan untuk para pencari keadilan yang tidak
mampu, namun juga pemberian bantuan hukum dengan honorarium.

3. Advokat dalam Kedudukan Sebagai Penegak Hukum di Luar


Pemerintahan
Apabila di dalam pemerintahan kita mengenal penegak hukum seperti jaksa,
polisi, dan juga hakim, maka fungsi ataupun keberadaan advokat adalah sebagai
penyeimbang dominasi penegak hukum untuk mencegah kesewenang-
wenangan. Advokat sendiri memiliki fungsi untuk melindungi hak pencari
keadilan dan juga sebagai bentuk perwakilan masyarakat di dalam suatu proses
peradilan.

4. Fungsi Advokat Berkaitan dengan Kekuasaan Kehakiman


Di dalam proses peradilan, fungsi dari advokat adalah untuk membantu jalannya
proses peradilan supaya efisien dan juga efektif dengan keberadaannya.

5. Advokat Bertindak Membela Harkat dan Martabat Manusia


Fungsi advokat adalah untuk membela harkat dan martabat manusia dalam
proses peradilan pidana. Misalnya saja, tersangka ataupun terdakwa yang
berhak didampingi oleh penasihat hukum, diadili secara terbuka untuk umum,
melakukan upaya hukum, mengajukan berbagai saksi, dan lain sebagainya.

Syarat Menjadi Advokat


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa seseorang yang bisa diangkat
menjadi seorang advokat adalah sarjana yang memiliki latar belakang
pendidikan tinggi hukum dan sudah mengikuti pendidikan khusus profesi
advokat yang dilaksanakan oleh organisasi advokat. Di Indonesia sendiri, sesuai
dengan pasal 3 ayat 1, UU Advokat, beberapa syarat untuk menjadi seorang
advokat adalah sebagai berikut:

1.Warga negara Republik Indonesia.


2.Bertempat tinggal di Indonesia.
3.Tidak berstatus sebagai pejabat negara atau pegawai negeri.
4.Berusia sekurang-kurangnya adalah 25 tahun.
5.Memiliki ijazah yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum.
6.Lulus ujian yang diadakan oleh organisasi advokat.
7.Magang sekurang-kurangnya dua tahun secara terus menerus di
kantor advokat.
8. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan
yang diancam dengan pidana penjara minimal 5 tahun atau lebih.
9. Berperilaku baik, bertanggung jawab, jujur, adil, dan memiliki
integritas tinggi.
Berdasarkan ketentuan dari pasal 2 dan 3 Undang-undang Nomor 18 Tahun
2003 mengenai Advokat, beberapa produk hukum yang berhubungan dengan
pembuktian seseorang sebagai advokat yaitu sebagai berikut:

1. Surat pengangkatan sebagai advokat yang dikeluarkan oleh organisasi


advokat.
2. Surat keterangan sumpah sebagai advokat yang dikeluarkan oleh
Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi yang berkaitan.
3. Kartu anggota yang dikeluarkan oleh organisasi advokat.
Perkiraan Gaji Seorang Advokat
Dengan berbagai tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh seorang
advokat, berikut ini adalah perkiraan gaji yang akan didapatkan selama satu
bulan, antara lain:

1. Advokat Magang
Kisaran gaji yang akan diterima oleh advokat dengan status magang yaitu
sekitar Rp. 2 juta hingga Rp. 3 juta per bulan.

2. Advokat Muda
Advokat muda merupakan para advokat yang baru saja menyelesaikan
pendidikan hukum. Kisaran gaji yang akan diterima oleh advokat muda yaitu
sekitar Rp. 7 juta hingga Rp. 15 juta. Gaji yang diterima bergantung dengan
kualifikasi yang dimiliki oleh masing-masing advokat. Beberapa kualifikasi
yang menentukan besaran gaji yakni izin praktik, kemampuan bahasa asing, dan
brevet-brevet yang dimiliki. Selain itu, gaji advokat mudah juga bergantung
pada firma hukum yang merekrutnya.

3. Advokat Profesional
Untuk yang sudah memiliki status sebagai pengacara atau advokat profesional,
sudah dikenal oleh banyak orang, dan sudah menangani berbagai macam kasus,
maka gaji yang akan diterima yaitu sekitar Rp. 20 juta per bulannya. Nominal
tersebut masih sangat mungkin bertambah bergantung dengan jumlah kasus
yang ditangani dan jam terbangnya.

Nominal tersebut belum termasuk success fee apabila perkara yang ditangani
berhasil. Semakin tinggi jam terbangnya, maka semakin tinggi juga gaji yang
akan diterima. Advokat profesional dapat menentukan hitungan tarifnya sendiri.
Misalnya saja hitungan per kasus, hitungan per jam, ataupun hitungan kontrak
dalam masa tertentu.

Berbagai macam informasi mengenai advokat di atas pastinya akan membuat


kita lebih memahami profesi ini. Sebab, advokat adalah profesi yang berkaitan
dengan penanganan klien, pastinya kita harus mempunyai manajemen emosi
yang baik dan juga profesionalitas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai