Anda di halaman 1dari 15

JURNAL

HONORARIUM ADVOKAT YANG DAPAT


DIKATEGORIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA PENCUCIAN
UANG

Diajukan oleh :

Patricko Octovianno Untajana

NPM : 120510791

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Peradilan Pidana

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

FAKULTAS HUKUM

2016
HONORARIUM ADVOKAT YANG DAPAT DIKATEGORIKAN

SEBAGAI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Patricko Octovianno Untajana

Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta


Email: patricko.untajana@gmail.com

Abstract

The advocate as one of law enforcement as potential perpetrators of money


laundering. The Financial Action Task Force (FATF) mention that the advocates are
particularly susceptible to money-laundering scheme that is very complex because of
the ability that allows it to be able to move flexibly. Advocates who serve as
“Gatekeepers” utilizing existing confidentiality provisions in the regulations and the
code of ethics of advocate. Normative legal was used as research methodology,
namely research focuses on norms and required secondery data. The research aims
to be able to give instructions concerning the Honorarium as what should be
avoided by advocates. The results of research that the Honorarium of advocate can
be categorized as a criminal offence of money laundering was not there and is not
set in the positive law of indonesia. advocates could not be prosecuted as the
perpetrator of the criminal offence of money laundering when received honorarium
from a client who is a suspected criminal offence.

Keywords: The Advocate Honorarium, Criminal Offence, Money Laundering

1. PENDAHULUAN Sebagai penyandang status


profesi yang terhormat dan mulia
Latar Belakang Masalah (Officium Nobile) mempunyai
Pasal 5 ayat (1) Undang- tanggung jawab yang besar
Undang Nomor 18 Tahun 2003 menegakan keadilan dalam dunia
menyatakan bahwa kedudukan hukum. Advokat haruslah dapat
Advokat sebagai penegak hukum di memberikan bantuan hukum
Indonesia. Selain Advokat juga ada kepada masyarakat atau klien yang
profesi lain yang merupakan mengalami masalah hukum tanpa
penegak hukum, antara lain Hakim, membeda-bedakan latar belakang
Jaksa, dan Polisi. Ada yang mereka. Pada Pasal 18 ayat (1)
menyatakan bahwa masyarakat pun Undang-Undang Nomor 18 Tahun
sebagai penegak hukum dalam 2003 menuturkan bahwa; “Advokat
pengertian yang luas. Profesi dalam menjalankan tugas
penegak hukum ini yang profesinya dilarang membedakan
diharapkan dapat menjadi pilar- perlakuan terhadap Klien
pilar penting dalam menopang berdasarkan jenis kelamin, agama,
keadilan dalam hidup politik, keturunan, ras atau latar
bermasyarakat dan bernegara di belakang sosial dan budaya”.
Indonesia.
Advokat dalam mendampingi dalam batas-batas hukum yang
klien harus bersungguh-sungguh berlaku. “A lawyer should
atau secara maksimal dalam represent a client zealously
membela kepentingan kliennya. within the bounds of the law”.1
Pembelaan yang dilakukan oleh
Advokat secara maksimal Advokat dalam bertindak
dimaksudkan agar kepentingan dari harus tetap berada dalam batas-
kliennya dapat terlindungi dari batas yang ditentukan oleh hukum.
segala bentuk ancaman. Berusaha Tidak melakukan tindakan yang
keras dengan mengandalkan tercela, dan menghormati kode etik
keahliannya dalam bidang hukum Advokat beserta nilai-nilai luhur
dan dengan didasarkan pada profesi hukum.
komitmennya sebagai penegak
hukum. Ketika kepentingan Lingkup kerja Advokat
kliennya bertentangan dengan berkaitan dengan bidang litigasi
kepentingan pribadi Advokat dan dan non litigasi. Pekerjaan dibidang
kepentingan pihak lainnya, pasti litigasi berhubungan dengan
yang diutamakan adalah pendampingan klien di Pengadilan,
kepentingan kliennya sebagai mulai dari tahap penyidikan
bentuk totalitas kinerja profesi ditingkat Kepolisian, penuntutan
Advokat. oleh jaksa, pemeriksaan oleh hakim
Hubungan antara Advokat dan ditingkat pengadilan. Sedangkan
kliennya dipandang dari Advokat pada bidang non-litigasi yaitu
sebagai officer of the court, yang aktivitas profesi Advokat di luar
mempunyai dua konsekuensi pengadilan. Bidang-bidang tersebut
yuridis sebagai berikut; meliputi;
1. Pengadilan akan memantau 1. Memberi pelayanan hukum
bahkan memaksakan agar (legal service);
Advokat selalu menuruti 2. Memberi nasihat hukum (legal
ketentuan Undang-Undang atau advice), dengan peran sebagai
kepantasan kepada kliennya, penasehat hukum (legal
antara lain membela kliennya adviser);
semaksimal mungkin sesuai 3. Memberi pendapat hukum (legal
dengan kewajiban fiduciary opinion);
yang disandangnya. 4. Mempersiapkan dan menyusun
2. Akan tetapi, dilain pihak, karena kontrak (legal drafting);
Advokat harus membela 5. Memberikan informasi hukum;
kliennya semaksimal mungkin 6. Membela dan melindungi hak
tanpa kompromi, maka Advokat asasi manusia;
haruslah hati-hati jika dia 7. Memberikan bantuan hukum
dihadapkan untuk membela Cuma-Cuma (pro bono legal
kliennya, mungkin dengan
tunduk sepenuhnya pada aturan
hukum yang berlaku, seperti
yang disebutkan dalam Canon 7
dari Code of Professional
Responsibility dari Advokat di 1
Munir Fuady, 2005, Dalam Profesi Mulia
Amerika Serikat bahwa Advokat (Etika Profesi Hukum Bagi Hakim, Jaksa,
haruslah mewakili kliennya Advokat, Notaris, Kurator, dan Pengurus),
secara habis-habisan (zealous) Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 33-34.
aid) kepada masyarakat yang namun disisi lain dimanfaatkan
tidak mampu atau lemah.2 oleh orang atau kelompok orang
sebagai alat dalam melakukan
Jasa-jasa yang telah dilakukan kejahatan. Kejahatan yang
oleh Advokat maka dia berhak dilakukan menghasilkan harta
untuk mendapatkan sejumlah kekayaan yang sifatnya ilegal. Hasil
imbalan atau honorarium. Besaran dari kejahatan (Criminal Proceeds)
honorarium yang diterima Advokat ingin disamarkan asal-usulnya agar
ditentukan berdasarkan kesepakatan perolehannya dapat terlihat berasal
dengan kliennya. Kesepakatan yang dari suatu kegiatan yang sah.
dibuat tidak memiliki batasan oleh Adapun yang melatar belakangi
undang-undang atau kode etik para pelaku pencucian uang
Advokat sehingga bayaran kepada melakukan aksinya adalah dengan
seorang Advokat dapat berjumlah maksud memindahkan atau
sangat besar. Biasanya unsur menjauhkan para pelaku itu dari
kerumitan dalam sebuah perkara kejahatan yang menghasilkan
yang menjadi tolak ukur penentuan (proceeds of crime), memisahkan
besar honorarium jasa Advokat. proceeds of crime dari kejahatan
Perlu diingat mengenai hal yang yang dilakukan, menikmati hasil
diatur dalam Kode Etik Advokat kejahatan tanpa adanya kecurigaan
dalam BAB III Pasal 4 Butir d dari aparat yang berwenang kepada
bahwa; “Dalam mentukan besarnya pelakunya, serta melakukan
honorarium Advokat wajib reinvestasi hasil kejahatan untuk
mempertimbangkan kemampuan mengembangkan aksi kejahatan
klien.” selanjutnya atau ke dalam
mencampurnya dengan bisnis yang
Menegaskan kepada Advokat sah.3
untuk tidak membebani klien
dengan honorarium yang tidak Kegiataan menyamarkan asal-
dapat disanggupi. Kesepakatan usul dana haram (Illegal Money)
besaran honorarium atas jasa diistilahkan sebagai Pencucian
Advokat harus ditentukan secara Uang (Money Laundering).
wajar. Yang dimaksud dengan Pencucian uang merupakan suatu
“secara wajar” adalah dengan tindak pidana yang bersifat
memperhatikan risiko, waktu, lanjutan. Artinya kejahatan ini
kemampuan, dan kepentingan klien. sebagai tindak pidana yang
dilakukan untuk menjadi
Disisi lain tentang penyempurna dalam tindak pidana
perkembangan kejahatan yang utama (Predicate Crime). Pada
semakin rumit, akibat kemajuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8
teknologi dan lahirnya modus- Tahun 2010 tentang Pencegahan
modus operandi baru yang dan Pemberantasan Tindak Pidana
mengharuskan aparat penegak Pencucian Uang, tindak pidana
hukum berusaha lebih giat dalam yang memicu terjadinya pencucian
memberantas kejahatan. uang meliputi korupsi, penyuapan,
Perkembangan teknologi yang penyeludupan barang/tenaga
cukup pesat disatu sisi sangat kerja/imigran, perbankan, narkotik,
membantu kehidupan manusia,
3
Pathorang Halim, 2013, Penegakan Hukum
2
V. Harlen Sinaga, 2011, Dasar-Dasar Terhadap Kejahatan Pencucian Uang di Era
Profesi Advokat, Erlangga, Jakarta, hlm. 21. Globalisasi, Total Media, Jakarta, hlm. 2.
psikotropika, perdagangan menukarkan dengan mata uang atau
budk/wanita/anal/senjata gelap, surat berharga atau perbuatan lain
penculikan, terorisme, penggelapan, atas harta kekayaan yang
dan sebagainya. diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana
Rumusan definisi tindak dengan tujuan menyembunyikan
pidana pencucian uang secara atau menyamarkan asal usul harta
universal dan komprehensif masih kekayaan itu, termasuk juga yang
belum ada. Negara-negara lainnya menerimanya dan menguasainya.5
lebih memilih membuat definisi
sendiri berdasarkan perspektifnya. Penjelasan yang telah
Secara populer dapat dijelaskan diuraikan diatas mengenai modus
bahwa aktivitas pencucian uang pencucian uang bisa saja dilakukan
merupakan suatu perbuatan dengan bantuan Advokat.
memindahkan, menggunakan atau Honorarium Advokat menjadi
melakukan perbuatan lainnya atas media dalam melakukan pencucian
hasil dari suatu tindak pidana yang uang dengan memanfaatkan tidak
kerap dilakukan oleh criminal adanya aturan tentang batas
organization, maupun individu honorarium, membuka pintu untuk
yang melakukan tindakan korupsi, mengadakan transaksi dalam
penyuapan, perdagangan narkotika, jumlah besar bahkan tidak wajar
kejahatan kehutanan, kejahatan antara klien kepada Advokat.
lingkungan hidup, dan tindak
pidana lainnya dengan maksud Pasal 16 Undang-Undang
menyembunyikan, menyamarkan, Nomor 18 Tahun 2003 menjelaskan
atau mengaburkan asal usul uang bahwa; “Advokat tidak dapat
yang berasal dari hasi tindak dituntut baik secara perdata
pidana.4 Hukum positif di maupun pidana dalam menjalankan
Indonesia, tindak pidana pencucian tugas profesinya dengan itikad baik
uang diatur dalam Undang-undang untuk kepentingan pembelaan Klien
Nomor 8 Tahun 2010 tentang dalam sidang pengadilan.” Dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang
Tindak Pidana Pencucian Uang. Nomor 18 Tahun 2003 menjelaskan
Untuk definisinya dijelaskan pada bahwa; “Advokat tidak dapat
Pasal 1 ayat (1), dengan penjelasan diidentikan dengan Kliennya dalam
tambahan atas unsur-unsur tindak membela perkara Klien oleh pihak
pidana pencucian uang pada Pasal yang berwenang dan /atau
3, 4, 5 dan 6 Undang-Undang masyarakat.”
Nomor 8 Tahun 2010. Intinya
adalah bahwa tindak pidana Pasal – pasal tersebut
pencucian uang merupakan suatu mengisyaratkan bahwa Advokat
bentuk kejahatan yang dilakukan tidak dapat dituntut oleh pihak
baik oleh seorang dan/atau berwajib apabila menerima
korporasi dengan sengaja honorarium dari kliennya yang
menempatkan, mentransfer, harta kekayaannya diduga berasal
mengalihkan, membelanjakan, dari suatu tindak pidana.
membayarkan, menghibahkan, Honorarium tersebut merupakan
menitipkan, membawa ke luar
negeri, mengubah bentuk, 5
Supriadi, Tindak Pidana Pencucian Uang,
www.negarahukum.com/hukum/1562.html,
4
Ibid., hlm. 1. 23 Februari 2016.
upah atas Jasa Hukum yang telah Pengertian pemberian
diberikan oleh Advokat sehingga dalam kamus hukum adalah
menurut hukum positif adalah suatu anugerah atau
sesuatu yang legal. Disisi lain, hadiah.7 Pengertian
pendapat yang berseberangan pemberian dalam Kamus
disampaikan oleh pengamat hukum Besar Bahasa Indonesia
pidana, Gandjar L Bondan. adalah menyerahkan
Menurut Gandjar, Pasal 5 Undang- (membagikan,
undang Nomor 8 Tahun 2010 menyampaikan) sesuatu.
tentang Pencegahan dan Pengertian Honorarium
Pemberantasan Tindak Pidana pada Pasal 1 angka (7)
Pencucian Uang (“UUTPPU”) Undang-Undang Nomor 18
melarang setiap orang menerima Tahun 2003 tentang
atau menguasai penempatan, advokat yaitu, “Honorarium
berdasarkan hubungan transaksi adalah imbalan atas jasa
apapun harta kekayaan yang hukum yang diterima oleh
diketahui atau patut diduga sebagai Advokat berdasarkan
hasil tindak pidana.6 Benturan kesepakatan dengan Klien”.
antara norma hukum menjadikan Pengertian Honorarium
masalah ini tidak dapat diselesaikan juga dijelaskan dalam
dengan mudah. Perlu pengkajian kamus hukum yaitu, upah
lebih komperhensif mengenai atau imbalan atas jasa yang
kriteria honorarium advokat dari diberikan kepada
seorang pelaku tindak pidana. pengarang, penerjemah,
Berdasarkan uraian diatas maka pengacara, konsultan; upah
penulis ingin meneliti mengenai di luar gaji (Fee).8
Honorarium Advokat Yang Dapat b. Advokat
Dikatakan Sebagai Tindak Pidana Pengertian Advokat
Pencucian Uang. pada Pasal 1 angka (1)
Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2003 tentang
Tujuan Penelitian Advokat dikatakan;
Tujuan penelitian dilakukan Advokat adalah orang yang
untuk memperoleh data tentang berprofesi memeberikan
bagaimana pengaturan mengenai jasa hukum baik di dalam
honorarium advokat yang dapat maupun di luar pengadilan
dikategorikan sebagai tindak yang memenuhi
pidana pencucian uang. persyaratan berdasarkan
ketentuan Undang-Undang
Tinjauan Pustaka. ini. Black’s Law Dictionary
1. Pemberian Honorarium Kepada mendefenisikan Advokat
Advokat sebagai;
a. Pemberian Honorarium “one who assits,
defends, or pleads for
another. One who
6
Ilman Hadi, Honorarium Advokat dari rendrs legal advice and
Pelaku Pencucian Uang, aid and pleads the
http://www.hukumonline.com/klinik/detail
/lt4fa49640858f9/honorarium-advokat-
7
dari-pelaku-pencucian-uang, diakses 11 M. Marwan & Jimmy P, Op. Cit, hlm. 496.
8
Maret 2016. Ibid, hlm. 225.
cause of another before 2) Memelihara rasa
a court or a tribunal. A solidaritas di antara
person learned in the teman sejawat.
law and duly admitted 3) Memberikan bantuan
to practice, who assits hukum kepada teman
his client with advice, sejawat yang diduga
and pleads for him in atau didakwa suatu
open court. An perkara pidana baik atas
assistant, adviser; plead permintaan sendiri
for cause”. maupun karena
Artinya, seseorang yang penunjukan organisasi
membantu, profesi.
mempertahankan, membela 4) Bersikap sopan terhadap
orang lain. Seseorang yang semua teman sejawat
memberikan nasihat dan dan mempertahankan
bantuan hukum dan martabat advokat.
berbicara untuk orang lain 5) Dalam menentukan
dihadapan pengadilan. besarnya honorarium,
Seseorang yang wajib
mempelajari hukum da mempertimbangkan
telah diakui untuk kemampuan klien.
berpraktik, yang 6) Memegang rahasia
memberikan nasihat kepada jabatan tentang hal-hal
klien dan berbicara untuk yang diberitahukan oleh
yang bersangkutan klien secara
dihadapan pengadilan. kepercayaan dan tetap
Seorang asisten, penasihat, menjaga rahasia tersebut
atau pembicara untuk setelah sampai berakhir
kasus-kasus. hubungannya dengan
Saat seseorang menjadi klien
Advokat, ada hal-hal yang 7) Memberikan surat dan
harus tetap di jaga. Kode keterangan apabila
Etik Advokat serta dengan perkara akan diurus
Undang-Undang Nomor 18 avokat baru dengan
Tahun 2003 mengatur memperhatikan hak
mengenai hak dan retesi.
kewajiban yang harus di 8) Wajib memberikan
jalankan oleh seorang bantuan hukum cuma-
Advokat. Bersikap baik dan cuma kepada orang yang
menjaga hubungan yang tidak mampu.
harmonis dengan sesama 9) Menyampaikan
teman sejawat, masyarakat, pemberitahuan tentang
maupun klien. Kewajiban- putusan pengadilan
kewajiban Advokat antara mengenai perkara yang
lain meliputi : ditangani kepada klien.
1) Menegakkan hukum Hak-hak yang dimiliki oleh
termasuk supremasi seorang Advokat antara lain, yaitu;
hukum dan hak asasi 1) Hak kebebasan dan
manusia. kemandirian
(independen).
2) Hak imunitas. disertai ancaman atau
3) Hak meminta informasi. sangsi yang berupa
4) Hak untuk menjalankan pidana tertentu bagi
praktek peradilan di barangsiapa melanggar
seluruh wilayah larangan tersebut.
Indonesia. 2) Menentukan kapan dan
5) Hak berkedudukan dalam hal-hal apa
sama dengan penegak kepada mereka yang
hukum lain. telah melanggar
6) Hak memperoleh larangan-larangan itu
honorarium dan dapat dikenakan atau
melakukan retensi. dijtuhi pidana
sebagimana yang telah
7) Hak untuk melindungi
diancamkan.
dokumen dan rahasia
3) Menentukan dengan
klien.
cara bagaimana
2. Tindak Pidana Pencucian Uang
pengenaan pidana itu
a. Pelaku Tindak Pidana.
dapat dilaksanakan
Pengertian pelaku
apabila ada orang yang
adalah orang yang
disangka telah
melakukan sesuatu
melanggar larangan
perbuatan, pemeran,
pemain, yang melakukan tersebut.11
Pengertian tindak
suatu perbuatan, yang
pidana (Strafbaar feit)
merupakan pelaku utama
menurut Van Apeldoorn
dalam perbuatan situasi
yaitu suatu pelanggaran tata
tertentu.9
tertib hukum (rechtsorde)
Pengertian pidana
umum dan tidak melihat
dalam kamus hukum adalah
dalam peristiwa pidana itu
hukum publik yang
suatu pelanggaran itu suatu
mengancam perbuatan yang
pelanggaran kepentingan-
melanggar hukum dengan
pidana atau hukuman.10 kepentingan khusus
(bijzondere belangen) dari
Moeljatno. merumuskan
pada individu. Menurut
hukum pidana adalah bagian
Moeljatno tindak pidana
daripada keseluruhan
yaitu suatu perbuatan yang
hukum yang berlaku di
suatu negara, yang dilarang dan diancam
dengan pidana, terhadap
mengadakan dasar-dasar
siapa saja yang melanggar
dan aturan-aturan untuk;
larangan tersebut. Perbuatan
1) Menentukan perbuatan
tersebut juga harus
perbuatan mana yang
tidak boleh dilakukan, dirasakan oleh masyarakat
sebagai suatu hambatan tata
yang dilarang, dengan
pergaulan yang dicita-
citakan.
9
http://www.artikata.com/arti-369605-
pelaku.html , diakses 15 Maret 2016.
10
M. Marwan, & Jimmy P, 2009, Kamus
11
Hukum (Dictionary of Law Complete Moeljatno, 1983, Azas-Azas Hukum
Edition), Cetakan I, Realiry Publisher, Pidana, Cetakan Pertama, Bina Aksara,
Surabaya, hlm. 550. Jakarta, hlm. 1.
Pengertian pelaku adanya permulaan
tindak pidana (deader) sampai pada unsur
menurut doktrin adalah terakhir terciptanya
barang siapa yang suatu perbuatan pidana.
melaksanakan semua unsur- Pertanggung jawaban
unsur tindak pidana sebagai pidana pun dilimpahkan
mana unsur-unsur tersebut pada yang membuat
dirumuskan di dalam perbuatan pidana.
undang-undang menurut 2) Mereka yang menyuruh
KUHP. Seperti yang melakukan (Doen
terdapat pada Pasal 55 ayat Pleger)
(1) KUHP yang berbunyi : Perbuatan tindak pidana
1) Mereka yang tidak dilakukan secara
melakukan, yang langsung oleh orang
menyuruh melakukan, yang mempunyai ide,
dan yang turut serta melainkan dengan
melakukan perbuatan; menyuruh orang lain.
2) Mereka yang dengan Pertanggung jawaban
memberi atau pidana secara langsung
menjajikan sesuatu ditujukan kepada orang
dengan yang menyuruh
menyalahgunakan tersebut. Orang yang
kekuasaan atau martabat disuruh dapat terhindar
dengan kekerasan, dari tuntutan pidana
ancaman, atau apabila orang yang
penyesatan, atau dengan menyuruh memakai
memberi kesempatan, ancaman, atau tindakan
sarana atau keterangan, kekerasan.
sengaja menganjurkan 3) Mereka yang turut serta
orang lain supaya melakukan
melakukan perbuatan.12 (Medepleger)
Sejalan dengan Perbuatan tindak pidana
penjelasan pada Pasal 55 dilakukan secara
ayat (1) KUHP bahwa bersama-sama antara
pelaku tindak pidana dapat orang menyeruh dan
digolongkan menjadi 4 orang yang disuruh.
bagian, yaitu; Orang yang menyuruh
1) Mereka yang terlibat secara langsung
melakukan tindak dalam melakukan tindak
pidana (Pleger) pidana.
Perbuatan tindak pidana 4) Uitlokker
secara langsung Sama halnya dengan
dilakukan sendiri oleh Doen Pleger, hanya saja
pelaku. Mulai dari orang yang menyuruh
memanfaatkan
kekuasaan atau
12
Lisa, Pelaku Tindak Pidana (Deader), martabatnya untuk
http://makalah-hukum- menyuruh seseorang
pidana.blogspot.co.id/2014/01/pelaku- melakukan tindak
tindak-pidana-dader.html, diakses pada 15 pidana.
maret 2016.
b. Pencucian Uang usul, sumber, lokasi,
Pengertian pencucian peruntukan, pengalihan
uang diatur pada Pasal 1 hak-hak, atau kepemilikan
angka (1) Undang-Undang yang sebenarnya atas Harta
Nomor 8 Tahun 2010 Kekayaan yang
tentang Pencegahan dan diketahuinya atau patut
Pemberantasan Tindak diduganya merupakan hasil
Pidana Pencucian Uang. tindak pidana sebagaimana
Pencucian uang adalah dimaksud dalam Pasal 2
segala perbuatan yang ayat (1) dipidana karena
memenuhi unsur-unsur tindak pidana Pencucian
tindak pidana sesuai dengan Uang dengan pidana
ketentuan dalam undang- penjara paling lama 20 (dua
undang ini. Maksud dari puluh) tahun dan denda
unsur-unsur tindak pidana paling banyak
tersebut dapat dilihat pada Rp5.000.000.000,00 (lima
pasal-pasal dalam Undang- miliar rupiah).”
Undang Nomor 8 Tahun Pasal 5 ayat (1) : “Setiap
2010; Orang yang menerima atau
Pasal 3 : “Setiap Orang menguasai penempatan,
yang menempatkan, pentransferan, pembayaran,
mentransfer, mengalihkan, hibah, sumbangan,
membelanjakan, penitipan, penukaran, atau
membayarkan, menggunakan Harta
menghibahkan, menitipkan, Kekayaan yang
membawa ke luar negeri, diketahuinya atau patut
mengubah bentuk, diduganya merupakan hasil
menukarkan dengan mata tindak pidana sebagaimana
uang atau surat berharga dimaksud dalam Pasal 2
atau perbuatan lain atas ayat (1) dipidana dengan
Harta Kekayaan yang pidana penjara paling lama
diketahuinya atau patut 5 (lima) tahun dan denda
diduganya merupakan hasil paling banyak
tindak pidana sebagaimana Rp1.000.000.000,00 (satu
dimaksud dalam Pasal 2 miliar rupiah).”
ayat (1) dengan tujuan Pasal 6 ayat (1) : “Dalam
menyembunyikan atau hal tindak pidana Pencucian
menyamarkan asal usul Uang sebagaimana
Harta Kekyaan dipidana dimaksud dalam Pasal 3,
karena tindak pidana Pasal 4, dan Pasal 5
Pencucian Uang dengan dilakukan oleh Korporasi,
pidana penjara paling lama pidana dijatuhkan terhadap
20 (dua puluh) tahun dan Korporasi dan/atau Personil
denda paling banyak Rp Pengendali Korporasi.”
10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah).” Menurut Neil Jensen,
Money Landering diartikan
Pasal 4 : “Setiap Orang sebagai proses perubahan
yang menyembunyikan keuntungan dari kegiatan-
atau menyamarkan asal kegiatan yang melawan
hukum menjadi aset Tahap pelapisan yang
keuagan dan terlihat seolah- berisis kegiatan-
olah diperoleh dari sumber- kegiatan untuk
sumber yang bersifat legal. menghilangkan jejak
Pengertian pencucian uang atau ciri-ciri asli dari
menurut Prof. M. Giovanoli uang hasil kejahatan
dari Bank for International tersebut. Tindakan ini
Settlemen membuat dapat berupa
pengertian berupa: suatu mentransfer ke negara
proses dengan mana aset- lain dalam bentuk
aset pelaku, terutama aset uang asing atau
tunai yang diperoleh dari pembelian saham pada
suatu tindak pidana, bursa efek
dimanipulasikan menggunakan deposit
sedemikian rupa sehingga yang di bank “A”
aset-aset tersebut seolah- untuk meminjamkan
olah berasal dari sumber uang di bank “B” dan
yang sah.13 sebaliknya.
Dari beberapa defenisi 3) Integration
diatas bahwa inti dari Tahap menyatukan
pencucian uang adalah uang hasil kejahatan
untuk menyembunyikan yang telah melalui
asal asul perolehan harta proses layering dalam
kekayaan dari suatu tindak suatu proses arus
pidana, agar dapat terlihat keuangan yang sah.
sebagai sesuatu yang sah Pada tahapan ini uang
sehingga tidak membuat hasil kejahatan benar-
curiga aparat penegak benarr bersih dan sulit
hukum. untuk dikenali atau
Dalam melakukan diklaim sebagai hasil
kegiatan pencucian uang, kejahatan.14
secara umum melewati
beberapa tahapan, yaitu; 2. METODE
1) Placement
Tahap ini dimana 1. Jenis Penelitian
pemilik dana haram Jenis yang dipergunakan
(illegal money) adalah penelitian Normatif,
menempatkan uangnya yaitu penelitian yang berfokus
ke dalam sistem pada peraturan perundang-
keuangan. Fase ini undangan dan penelitian ini
merupakan tahap memerlukan data sekunder
pertama dalam sebagai data utama.
melakukan proses 2. Data
pencucian uang. Data yang dipergunakan
2) Layering dalam penelitian hukum
normatif yaiu berupa data
sekunder yang dipakai sebagai
data utama, meliputi:
13
N. H. T, 2008, Money Laundering dan
Kejahatan Perbankan, Cetakan III, Jala
14
Permata, Jakarta, hlm. 7-8. Pathorang Halim S, Op. Cit., hlm. 61.
a. Bahan hukum primer Honorarium Advokat Yang
meliputi peraturan Dapat Dikategorikan
perundang-undangan Sebagai Tindak Pidana
yang berkaitan dengan Pencucian Uang.
permasalahan ini, yaitu: b. Bahan hukum sekunder
1) Undang-Undang dideskripsikan, dicari
Nomor 8 Tahun 2010 persamaan, atau perbedaan
tentang tentang untuk mengkaji mengenai
Pencegahan dan Honorarium Advokat Yang
Pemberantasan Dapat Dikategorikan
Tindak Pidana Sebagai Tindak Pidana
Pencucian Uang. Pencucian Uang
2) Undang-Undang 4. Proses berpikir
Nomor 18 Tahun Proses berpikir dari
2003 tentang penelitian ini adalah deduktif,
Advokat. yaitu berawal dari proposisi
3) Kode Etik Advokat (hubungan dua konsep) umum
dalam BAB III Pasal yang kebenarannya telah
4 butir d, perihal diketahui
honorarium advokat. (diyakini/aksimomatik) dan
b. Bahan hukum sekunder berakhir pada suatu kesimpulan
1) Narasumber, M. (pengetahuan baru yang
Irsyad Thamrin, SH., bersifat khusus. Dalam hal ini
MH. sebagai Ketua yang umum berupa peraturan
Dewan Pimpinan perundang-undangan mengani
Cabang Peradi Honorarium Advokat Yang
Yogyakarta Dapat Dikategorikan Sebagai
2) Bahan hukum yang Tindak Pidana Pencucian Uang,
diperoleh dari buku- dan yang khusus hasi penelitian
buku, hasil penelitian, Honorarium Advokat Yang
pendapat hukum, Dapat Dikategorikan Sebagai
yang berkaitan Tindak Pidana Pencucian Uang.
dengan tindak pidana
pencucian uang oleh 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
advokat melalui
pemberian Hasil wawancara dengan M.
honorarium. Irsyad Thamrin sebagai Ketua DPC
3) Doktrin, asas-asas Peradi Yogyakarta, Honorarium
hukum, fakta hukum. (fee) besarannya ditentukan
3. Analisis berdasarkan kesepakatan advokat
Analisis data dilakukan dengan kliennya dan memang tidak
terhadap: ada batasannya. Dalam praktik
a. Bahan hukum primer yang honorarium dibagi dalam beberapa
berupa peraturan komponen yaitu biaya operasional,
perundang-undangan, yaitu fee lawyer, dan success fee (biaya
menguraikan atau kemenangan). Fee lawyer dan biaya
memaparkan peraturan operasional ditentukan didepan dan
perundang-undangan yang succes fee diakhir jika advokat
terkait mengenai isi menang. Biaya operasional advokat
maupun struktur tentang yang dibayarkan jika sedang
menangani perkara perdata ataupun jumlah honorarium yang
pidana dapat dilihat apabila jumlah dibayarkan kepada advokat.
yang dibayarkan wajar atau tidak Honorarium merupakan hak
wajar. Pada fee lawyer yang advokat yang diakui dalam hukum
penentuannya berdasarkan positif indonesia. Berapapun nilai
kesepakatan antara klien dengan yang diberikan oleh klien yang
advokat dapat menjadi potensi sedang terjerat kasus tindak pidana
melakukan pencucian uang. kepada advokat tidak menjadikan
Menurut M. Irsyad Thamrin, advokat tersebut sebagai pelaku
advokat tidak bisa membedakan pencucian uang.
dari keseluruhan harta kliennya
mana yang sumbernya berasal dari 4. KESIMPULAN
sesuatu yang tidak sah. Dalam
beberapa tindak pidana harus diberi Berdasarkan rumusan masalah
batasan mengenai honorarium yang pada penelitian ini yaitu
harus dibayarkan. Jika tidak ada bagaimana honorarium advokat
batasan, advokat tetap dapat yang dapat dikategorikan sebagai
dipidana karena membantu atau tindak pidana pencucian uang,
turut serta jika menerima maka pada hasil penelitian,
honorarium dengan jumlah wawancara, dan pembahasan,
berapapun, misalnya 10 juta, atau akhirnya penulis menyimpulkan
bahkan 1 rupiah jika ditinjau dari bahwa honorarium advokat yang
tindak pidana pencucian uang. dapat dikategorikan sebagai
Dengan undang-undang pencucian tindak pidana pencucian uang
uang advokat sangat rentan dijerat tidak ada dan tidak ditemukan
dengan nilai rupiah berapapun. dalam hukum positif indonesia.
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Advokat menjalankan tugas
Nomor 43 Tahun 2015 tentang profesi didasari itikad baik untuk
Pihak Pelapor Dalam Pencegahan mendampingi klien sehingga
dan Pemberantasan Tindak Pidana honorarium yang diterima oleh
Pencucian Uang mengatur bahwa advokat merupakan sesuatu yang
advokat juga sebagai pihak pelapor. legal dan diakui dalam hukum
Ditinjau dari sisi advokat akan positif indonesia. Berseberangan
mengurangi hak nya untuk menjaga dengan itu, jika advokat terbukti
kerahasiaan klien demi menjujung dengan tidak beritikad baik
prinsip kepercayaan oleh klien. M. memberikan bantuan kepada klien
Irsyad Thamrin berpendapat dalam melakukan pencucian uang
bahwa memang itu aturan, tetapi di maka advokat tersebut dapat
dalam undang-undang advokat juga dijerat dengan undang-undang
mengamanatkan advokat untuk pencucian uang.
melindungi rahasia kliennya. jika
advokat melapor makan akan 5. REFERENSI
menimbulkan ketidakpercayaan
dari masyarakat. Buku :
Honorarium advokat yang Marwan. M & Jimmy. P, 2009,
dapat dikategorikan sebagai tindak Kamus Hukum (Dictionary
pidana pencucian uang ternyata of Law Complete Edition),
tidak ada dan tidak diatur di dalam Cetakan I, Realiry
hukum positif indonesia. Undang- Publisher, Surabaya.
undang advokat tidak membatasi
Moeljatno, 1983, Azas-Azas Hukum Peraturan Perundang-Undangan
Pidana, Cetakan Pertama, :
Bina Aksara, Jakarta. Undang-Undang Nomor 18 Tahun
Munir Fuady, 2005, Dalam Profesi 2003 tentang Advokat,
Mulia (Etika Profesi Lembaran Negara Republik
Hukum Bagi Hakim, Jaksa, Indonesia Tahun 2003,
Advokat, Notaris, Kurator, Sekretariat Negara, Jakarta.
dan Pengurus), Citra Undang-Undang Nomor 8 Tahun
Aditya Bakti, 2010 tentang Pencegahan
Bandung. dan Pemberantasan Tindak
N. H. T, 2008, Money Laundering Pidana Pencucian Uang,
dan Kejahatan Perbankan, Lembaga Negara Republik
Cetakan III, Jala Permata, Indonesia Tahun 2010,
Jakarta. Sekretariat Negara, Jakarta.
Pathorang Halim, 2013, Penegakan Kode Etik Advokat.
Hukum Terhadap
Kejahatan Pencucian Uang
di Era Globalisasi, Total
Media, Jakarta.
V. Harlen Sinaga, 2011, Dasar-
Dasar Profesi Advokat,
Erlangga, Jakarta.

Website:
http://www.artikata.com/arti-
369605-pelaku.html ,
diakses 15 Maret 2016.
Ilman Hadi, Honorarium Advokat
dari Pelaku Pencucian
Uang,
http://www.hukumonline.c
om/klinik/detail/lt4fa49640
858f9/honorarium-advokat-
dari-pelaku-pencucian-
uang, diakses 11 Maret
2016.
Lisa, Pelaku Tindak Pidana
(Deader), http://makalah-
hukum-
pidana.blogspot.co.id/2014/
01/pelaku-tindak-pidana-
dader.html, diakses pada 15
maret 2016.
Supriadi, Tindak Pidana Pencucian
Uang,
www.negarahukum.com/hu
kum/1562.html, 23
Februari 2016.

Anda mungkin juga menyukai