kewenangan presiden dan dpr untuk membuat undang-undang baru.(bukan kewenangan mk)
Jika ada sengketa antara presiden, dpr dan mk, maka siapa yang akan memutus perkara itu?
Sikap pemerintah dan dpr: pemerintah dan dpr tidak punya pilihan, dalam waktu itu pemerintah
harus mengambil inisiatif untuk segera membahas perbaikan untuk uuck ini.
Jika adaperubahan 1 pasal saja maka tetap saja disebutkan perubahan terhadap…. … … …
Maka seluruh kewenangan dan kebijakannya sudah diambil alih oleh presiden, dan didalamnya
diatur oleh pemerintah. Dan diserahkan kepada menteri perdagangaan.
Sebab didalamnya banyak hal yang tidak ada hubngannya dengan yang lain.
Sekarang ini setiap keputusan tatausaha Negara harus ada permohonan keberata terlebih dahulu. Di
lapangan juga terjadi kekacauan.
Banayk hal yang semula pidana dengan omnibus sudah jadi administratif
Uu 10/2004 segneg tidak mempunyai peran lagi, tidak bias terlalu jauh lagi.
Secara teori jika suatu undang-undang cacat hokum maka ia akan otomatis batal demi hokum.
Pembentukan uu ini adalah ranah kekuasaan politik saja bukan ranah penalaran.
Bukam pertarungan argumentasi yang menghasilkan uu yang rasional. Ini adalah resultan dari sebuah
...
Cpluster2 lain juga bermasalah, mk melihat pelanggaran prosedur ini adalah pelalnggaran yang serius
Makna inkonstitusional bersyarat adalah membenarkan keberatan rakyat, dan veto terhadap
pembentukan UU.
Pemerintah harus punya sikap memperbaiki uuu ini, presiden ketika menyampaikan jaminan
investasi yang akan, sudah atau akan, akan lebih baik jika pemerintah menjamin keamanan ,
kesejahteraan rakyat. Karena dalam putusannya, ketika emperbaiki orosedur
Jika UUCK ini adalah UU yang inkonstitusional bersyarat hingga diperbaiki dalam waktu yang
ditentukan MK, maka yang jadi pertanyaan adalah,
1. Apakah UU yang berlaku sat ini adalah UUCK atau UU yang sebelumnya?
2. Bagaimana nasib UU yang diubah dalam UUCK selama UU ini beljum diperbaiki?
Masih berlaku sepanjang syarat itu dipenuhi oleh emerintah, jika dalam 2 tahun tidak diperabaiki
maka akan menjadi inkonstitusional permanen.