Anda di halaman 1dari 3

Judul : Konsep profesi Pengacara

Nama Penulis : Nadifa Milati Nabawi


NIM :0142S1A019016

Mahasiswa Program Study Administrasi Pendidikan Semester 2 STKIP


Muhammadiyah Bogor

Abstrak
Makalah ini ditujukan untuk mengetahui seluk-beluk propesi pengacara dari pengertian,syarat
dan ruang lingkum sampai konsep nya,selain itu diharapkan makalah ini dapat bermanfaat
bagi khalayak umum tentang seluk-beluk pekerjaan pengacara,kesimpulanya adalah
pengacara adalah perofesi yg berperan penting dalam lingkum masyarakat bernegara,hingga
diharuskan memiliki sifat bijak sana jika ingin menggeluti profesi ini

PENDAHULUAN

Pengacara atau Advokat adalah sebuah profesi yang luhur karena profesi seorang pengacara
juga berperan penting dalam terciptanya suatu keadilan bagi tersangka dan terdakwa atau
masyarakat pencari keadilan.

Dengan berlakunya UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (“UUA”), baik Pengacara,
advokat, penasihat hukum, dan konsultan hukum, semuanya disebut sebagai Advokat (lihat
Pasal 32 ayat [1] UUA). Sehingga, dengan berlakunya UU Advokat, tidak ada perbedaan
antara pengacara dan advokat, penasihat hukum, ataupun konsultan hukum. Semuanya
disebut sebagai Advokat yaitu orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan yang wilayah kerjanya di seluruh wilayah Republik Indonesia
(Pasal 5 ayat [2] UUA).

Sebelum berlakunya UUA, ketentuan yang mengatur mengenai advokat, penasihat hukum,
pengacara praktik dan konsultan hukum tersebar dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sehingga pengertian pengacara dan penasihat hukum berbeda.

Dalam kedudukannya, pengacara itu setara dengan kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman.
Yang membedakan adalah perannya. Pengacara ada untuk mewakili kepentingan masyarakat,
sedangkan kepolisian dan jaksa mempunyai peran sebagai lembaga yang mewakili
kepentingan pemerintah, begitu juga hakim berperan mewakili Negara. Pada posisi seperti
inilah peran pengacara menjadi penting karena dapat menjaga keseimbangan kepentingan
antara negara, pemerintah, dan masyarakat. Anggap saja polisi, jaksa, dan hakim adalah
pegawai negeri sedangkan pengacara adalah pegawai swasta.

1.pengertian

Pengacara atau Advokat adalah sebuah profesi yang luhur karena profesi seorang pengacara
juga berperan penting dalam terciptanya suatu keadilan bagi tersangka dan terdakwa atau
masyarakat pencari keadilan.

2.syarat dan ruang lingkup propesi

sayarat untuk menjadi pengacara (advokat) di Indonesia diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU No.
18 Tahun 2003 tentang Advokat yaitu sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi
hukum dan setelah mengikuti pendidikan khusus profesi Advokat yang dilaksanakan oleh
Organisasi Advokat dan mengikuti masa magang di Kantor Pengacara/Advokat senior
minimal selama 2 (dua) tahun lamanya.

- Memberikan Konsultasi Hukum (Legal Consultation);


-Pendapat Hukum (Legal Opinion) atau Nasehat Hukum (Legal Advices) atas permasalahan
hukum yang sedang dihadapi Klien;
-Melakukan Riset Hukum (Legal Research), pencarian dan pengolahan data (tertulis dan
tidak tertulis) terkait persoalan hukum yang dihadapi oleh Klien;
-Melakukan Legal Audit atau Legal Due Diligence (LDD) terhadap perusahaan terkait
dengan dasar hukum dan kelayakan hukum atas tindakan yang menyangkut perusahaan
dengan pihak lain, maupun internal perusahaan;
-Bertindak untuk dan atas nama Klien, mendampingi dan membela hak-hak dan kepentingan
Klien, serta menyelesaikan permasalahan hukum melalui beberapa proses, yaitu:

v Litigasi, yaitu dengan menempuh proses atau upaya hukum di setiap pengadilan-pengadilan
dalam peradilan di seluruh Indonesia;
v Non-Litigasi, yaitu dengan menempuh penyelesaian perkara melalui Mediasi, Rekonsiliasi,
arbitrase atau Perdamaian terhadap pihak pihak terkait;
v Corporate, yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan terkait dengan pengurusan hal-hal yang
berkaitan dengan korporasi dalam ruang lingkup Hukum Perusahaan. II.

3.konsep pengacara
tugas pengacara adalah memberikan pendampingan hukum agar seorang klien bisa
mendapatkan hak-haknya selama menjalani proses hukum.
Dalam praktiknya, seorang advokat bebas mengeluarkan pernyataan atau pendapat selama
membela kasus klien di pengadilan asalkan tetap berpegangan dengan kode etik profesi serta
peraturan perundang-undangan.
Selain itu, setiap advokat juga punya kewajiban untuk merahasiakan segala informasi dari
kliennya, kecuali ketentuan lain yang ditetapkan Undang-Undang. Satu lagi, pengacara atau
advokat dilarang membedakan perlakuan terhadap kliennya berdasarkan agama, politik, jenis
kelamin, ras, atau latar belakang sosial dan budaya.
Syarat menjadi pengacara
Mengacu pada Pasal 2 ayat (1) UU Advokat, seseorang bisa menjadi advokat adalah mereka
yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi hukum. Selain itu, wajib mengikuti
pendidikan khusus profesi advokat yang digelar oleh Perhimpunan Advokat Indonesia
(PERADI).

Setelah merampungkan pendidikan khusus profesi advokat, Anda perlu mengikuti ujian dan
melakukan magang di kantor advokat kurang lebih selama 2 tahun berturut-turut. Apabila
telah dinyatakan lulus, sebelum menjalankan tugas sebagai advokat, Anda akan diambil
sumpah di Pengadilan Tinggi sesuai domisili
4.Kualitas Pengacara
-Memiliki Kemampuan Persuasif
Dalam menyelesaikan kasus di pengadilan, seorang pengacara wajib punya kemampuan
persuasif yang baik. Tujuannya agar Anda bisa meyakinkan pengadilan mengenai posisi
klien.
-Mampu Bersosialisasi Dengan baik
Kualitas ke dua yang perlu dimiliki oleh seorang pengacara adalah kemampuan negosiasi.
Keterampilan tawar-menawar ini berguna untuk mencapai kesepakatan yang baik di antar
pihak-pihak yang terkait.
-Bisa Mengendalikan Emosi
Tak semua persidangan selalu berjalan mulus. Ada kalanya seorang pengacara dihadapkan
pada argumen atau ancaman yang kerap memengaruhi emosi mereka. Oleh karena itu,
pengacara yang hebat ialah mereka yang punya kemampuan mengendalikan emosi dengan
baik.
-Mmiliki Sifat sabar
Terakhir, seorang pengacara juga perlu melatih kemampuan sabar karena sebagian kasus
biasanya membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya selesai.

KESIMPILAN
pengacara adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam maupun diluar
pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan undang-undang ,adapun peran
dan fungsi pengacara tidak akan lepas dari yang namanya penegakan hukum karena
pengacarat merupakan satu dari empat catur wangsa penegakan hukum selain dari hakim,
jaksa dan polisi.
Pemahaman masyarakat terhadap advokat itu sendiri sangatlah penting, karena dapat
membantu masyarakat yang awam terhadap hukum, membantu untuk nyelesaikan perkara
dan karena kebutuhan masyarakat sesuai dengan kebutuhan hukumnya hampir sama dengan
proses memilih jasa profesi lainnya seperti membutuhkan jsa dokter, guru, arsitek, konsultan,
notaris dan lain-lain.

DAFTAR Pustaka
https://jasahukumbali.com/artikel/pengertian-pengacara
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengacara
http://digilib.unila.ac.id/8638/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai