Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PPKN

“PERAN ADVOKAT DALAM” PENEGAKAN


HUKUM

Di Susun Oleh :
Kelas XII IPS -2
Kelompok VII

PUPUT ANGRIANI
NUR SYAFIRA
NUR AZLISYAH
PANDI
ABDI SWTIAWAN

Tahun Ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan limpahan

karunia dan rahmatnya kepada kita semua, sehingga pada hari ini penulis telah menyelesaikan

tugas makalah dengan judul “ Peran Advokat”

Adapun kendala dan masalah ketika penulisan makalah ini dikarenakan kami sebagai

penulis masih banyak kurangnya wawasan dan miskin ilmu yang kami miliki , apabila kami

tidak dibantu oleh pihak-pihak yang terkait, mungkin kami akan mengalami kesulitan dalam

penyusunan makalah, maka kiranya dengan ini izinkan kami mengucapkan rasa terima kasih

kami kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas makalah ini.

Cukup itu kiranya kata pengantar dari kami apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam

penulisan silahkan memberikan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan

penulisan makalah ini, jika ada benarnya itu semua datangnya dari Allah swt Yang Maha Benar.

Terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Tonra, Oktober 2023

Kelompok VII
A. PEMBAHASAN

Sejarah Advokat di Indonesia Istilah advokat sesungguhnya telah dikenal semenjak


zaman Romawi yang jabatannya disebut officium nobile (profesi yang mulia) karena
mengabdikan dirinya pada kepentingan masyarakat, serta kewajibannya untuk menegakkan hak-
hak asasi manusia, bergerak dalam bidang moral dalam menolong orang-orang tanpa mengharap
honorarium. Terjemahan lain menyatakan bahwa advocate bermakna sebagai nasihat. Advokat
bisa dikatakan penasihat hukum karena pekerjaannya dalam Pengadilan sebagai penasihat. Istilah
penasihat hukum/bantuan hukum dan advokat/pengacara merupakan istilah yang tepat dengan
fungsinya sebagai pendamping tersangka/terdakwa atau penggugat/ tergugat, bila dibandingkan
dengan istilah pembela. Karena istilah pembela dapat diartikan sebagai seseorang yang
membantu hakim dalam usaha menemukan kebenaran materiil walaupun itu bertolak dari sudut
pandang subjektif yaitu berpihak pada kepentingan tersangka / terdakwa. Menurut Undang
undang No. 18 tahun 2003 pasal 1 butir (1), menyatakan bahwasanya advokat ialah orang yang
berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam maupun diluar pengadilan yang memenuhi syarat
berdasarkan ketentuan Undang-undang tersebut.
Syarat-syarat tersebut yaitu tertuang dalam pasal 2 ayat (1) yang berbunyi: “Yang dapat
diangkat sebagai advokat adalah sjana yang berlatarbelakang pendidikan tinggi hukum dan
setelah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat yang dilaksanakan oleh Organisasi
Advokat”

 Dalam pasal 3 ayat (1) juga disebutkan bahwa untuk syarat menjadi advokat adalah:
1. warga Negara RI;
2. bertempat tinggal di Indonesia;
3. tidak berstatus sebagai pejabat Negara atau pegawai negeri;
4. berusia minimal 25 tahun;
5. berijasah sarjana yang berlatar belakang hukum sebagaimana pasal 2 ayat 1;
6. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat;
7. sekurang-kurangnya magang 2 tahun terus menerus pada kantor Advokat;
8. tidak pernah melakukan tindak pidana dan dipidana penjra 5 tahun atau lebih;
9. berperilaku baik, jujur, bertangungjawab, adil, dan berintegritas tinggi.

Dari segi pengertian, Advokat ini dapat dibedakan dengan pengacara dan konsultan
hukum. Pengacara yaitu seseorang yang membantu penggugat maupun tergugat dan diangkat
oleh Pengadilan Tinggi tertentu dan batas wilayah tugasnya hanya diperbolehkan dalam wilayah
hukum Pengadilan Tinggi tersebut. Sedangkan konsultan hukum yaitu seseorang yang tidak
harus memiliki ijin praktek sebagai advokat atau pengacara, tetapi ia haru mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang penyelesaian sengketa di bidang hukum. Namun pada dasarnya
fungsi, peran, dan tanggungjawab dari advokat, pengacara, penasehat hukum adalah sama,
perbedaannya hanya jika dilihat dari segi kompetensinya saja.
Seiring dengan perkembangan hukum, masyarakat sebagai subjek hukum membutuhkan
seseorang yang dapat membantunya dalam menegakkan keadilan baginya, memecahkan
permasalahan yang dihadapinya serta membantu dalam perkaranya. Oleh karena latar belakang
demikian, dibutuhkanlah advokat atau pengacara sebagai penegak keadilan baginya. Sasaran
menghadirkan pengacara selain itu juga adalah memberikan bantuan hukum bagi terdakwa serta
membantu hakim dalam menemukan kebenaran. Sehingga advokat dianggap sebagai penegak
hokum

B. PENGERTIAN ADVOKAT

Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam maupun diluar
pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan undang-undang, jasa hokum
adalah jasa yang diberikan advokat berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum,
menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain
untuk kepentingan hukum klien. Klien adalah orang, badan hukum, atau kembaga lain menerima
jasa hukum dari advokat. Bantuan hukum adalah jasa hujum yang diberikan advokat secara
Cuma-Cuma kepada klien yang tidak mampu.
Kata advokat itu sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “ ADVOCARE ” yang berarti
to deffend, to call one said, to vouch or to warrant. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut
“ ADVOCATE” yang berarti to speakin favorof or defend by argument, to support, indicate or
recommand publicly. Dalam bahasa Belandajuga disebutkan bahwa advokat berasal dari kata
“ ADVOCAAT ” yakni seorang yang telah resmi dianggakat dalam profesinya sebagai Meester
in de Rechten (Mr).

C. PERAN ADVOKAT
1. Advokat berstatus sebagai penegak hukum bebas dan mandiri yang dijaminoleh hukum dan
peraturn perundang-undangan. Artinya profesi advokat bisa disamakan dengan kedudukan
penegak hukum lainnya dalammenegakan hukum dan keadilan.
2. Memberikan bantuan hukum kepada setiap orang yang membutuhkan dengan tidak boleh
membedakan antara ras, suku, dan agama dalam melakukan praktek penegakan hukum tersebut.
3. Menjunjung tinggi nilai keadilan dan morlitas serta kebenaran.
4. Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia.
5.Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan advokat terhadap masyarakat dengan cara belajar
terus menerus (continues legal education) untuk memperluas wawasn keilmuannya.
6. Membela kepentingan klien ( litigsi) diluar pengadilan dan mewakili klien di muka
pengadilan (legal representation).
7. Memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat yang lemah dan tidak
mampu ( pro bono public)
8. Memberikan pelayanan hukum ( legal service), konsultasi hukum (legal consultation ),nasehat
hukum ( legal advice ), pendapat hukum (legal opinion), informasi hukum ( legal information ),
dan dan menyusun kontrak-kontrak atau perjanjian (legal drafting .
9. Memegang teguh sumpah advokat dalam rangka menegakan hukum, keadilan, dan kebenaran.
10. Melindungi dan memelihara kemandirian, kebebasan, derajat, dan martabat advokat.
11. Menjaga hubungan baik dengan klien maupun dengan teman sejawat.
12.Memelihara persatuan dan kesatuan advokat agar sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi
advokat.
13.Menangani perkara-perkara sesuai dengan kode etik advokat, baik secara nasional mauoun
internasional.
14.Mencegah penyalahgunaan keahlian dan pengetahuan yang merugikan masyarakat dengan
cara mengawasi pelaksanaan etika profesi advokat melalui Dewan Kehormatan Asosiasi
Advokat.
 Hak – Hak Advokat yaitu :
1. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya di dalam siding pengadilan dengan tetap berpegang pada
kode etik profesi dan peraturan perundang – undagan
2. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik
3. Advokat tidak dapat di tuntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan
tugas profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan klie dalam
siddang pengadilan
4. Advokat berhak memperoleh informasi, data dan document lainnya baik dari intansi
pemerintah maupun dari pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan tersebut.
5. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien termasuk perlindungan
atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perindungan.
6. Advokat tidak dapat di identikan dengan kliennya dalam membela perkara klien oleh
pihak yang berwenang dan atau masyarakat.
 Kewajiban yang harus dipatuhi oleh seorang advokat diantaranya adalah :
1. Advkkat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan perlakuan
terhadap klien berdasarkan jenis kelamin, agama , politik , keturnan , rasa tau latar
belakang sosial dan budaya.
2. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari klien
karena hubunagn profesinya , kecuali ditentukan lain oleh undang – undang
3. Advokat dilarang memgang jabatan lain yang bertentanagn dengan kepentingan
tugas dan martbat profesinya.
4. Advokat dilarang memgang jabatan lain meminta pengabdian sedemikian rupa
sehingga merugikan profesi advokat atau merugikan kebebasan dan kemerdekaan
dalam menjalankan tugas profesinya
5. Advokat yang menjadi pejabat Negara tidak melaksanakan tugas profesinya advokat
selama memangku jabatan.
Kesimpulan

Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam maupun diluar
pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan undang-undang ,adapun peran
dan fungsi advokat tidak akan lepas dari yang namanya penegakan hukum karena advokat
merupakan satu dari empat catur wangsa penegakan hukum selain dari hakim, jaksa dan polisi.
Pemahaman masyarakat terhadap advokat itu sendiri sangatlah penting, karena dapat membantu
masyarakat yang awam terhadap hukum, membantu untuk nyelesaikan perkara dan karena
kebutuhan masyarakat sesuai dengan kebutuhan hukumnya hampir sama dengan proses memilih
jasa profesi lainnya seperti membutuhkan jsa dokter, guru, arsitek, konsultan, notaris dan lain-
lain.
Profesi advokat sudah diatur dalam undang-undang telah diatur dalam undang-undang
nomer 18 tahun 2003 dan pengaturan tentang kode etik advokat yang disahkan pada tanggal 23
mei tahun 2002 didalamnya mengatur jug mengenai pelanggaran dan sanksi yang di berikan
kepada advokat yang melanggar tersebut seperti sanksi-sanksi hukuman sebagaimana tertuang
dalam pasal 16 kode etik advokat berupa peringatan biasa, peringatan keras, pemberhentian
sementara untuk waktu tertentu dan pemecatan dari keanggotaan organisasi profesi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/432726941/Makalah-Advokat

Anda mungkin juga menyukai