Anda di halaman 1dari 11

1

KATA PENGANTAR

Segala pujisyukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ KEARIFAN

LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS”

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan

kekeliruan, baik dari segi penulisan , tata bahasa, serta penyusunannya. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal pengalaman kami

untuk menjadi lebih baik dimasa yangakan dating.

2
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL,................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2


DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang
B. Rumusa Masalah
C. Tujuan,

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kepemilikan Lokal Dan Partisipasi Warga


Masyarakat.
B. Pemberdayaan Komunitas Untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial

BAB III PENUTUP................................................................................................................10


Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA,............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu
pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak. Ife (1995)
mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya,
memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.

Pemberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses


pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung
pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat.

Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan: Pertama, proses pemberdayaan yang


menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan
kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai
kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.

Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada proses menstimulasi,


mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan
apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Arah Pemberdayaan Komunitas

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Komunitas?


2. Ciri-Ciri dan Fungsi Kearifan Lokal

3. Fungsi Kearifan Lokal

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pemberdayaan komunitas dan partisipasi warga
masyarakat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kepemilikan Lokal Dan Partisipasi


Warga Masyarakat.

Hakikat Kearifan Lokal

Kearifan lokal masyarakat merupakan hasil dari proses adaptasi turun-temurun


dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan alam tempat
mereka tinggal. Kearifan lokal menjadi tata nilai kehidupan yang terwarisi
antargenerasi.

Memahami Makna

Kearifan Lokal Menurut asal kata, kearifan lokal terbentuk dari dua kata, yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam kamus Inggris Indonesia John M. Echols
dan Hasan Shadily, local berarti ‘setempat’, sedangkan wisdom adalah
‘kebijaksanaan’. Jadi local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai
gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai
baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Pada dasarnya kearifan lokal mengacu kepada nilai-nilai dalam masyarakat dan
keseimbangan alam. Berikut beberapa pengertian kearifan local.

Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli tersebut, dapatlah


kiranya diambil sebuah kesimpulan bahwa kearifan lokal adalah pandangan hidup
dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas
yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan komunitas tersebut.

Dalam istilah asing, kearifan lokal juga sering dikonsepsikan sebagai kebijakan
masyarakat setempat. Hal ini terlihat dalam muatan katanya, yaitu local wisdom
(kearifan lokal), local knowledge (pengetahuan lokal), atau local genius (kecerdasan
setempat). Istilah kearifan lokal atau local genius ini diperkenalkan pertama kali
oleh H. Quaritch Wales pada tahun 1951 (Kahn, 1998). Di mana kearifan lokal ini
sangat berkaitan erat dengan kondisi geografis atau lingkungan alam.

5
Ciri-Ciri dan Fungsi Kearifan Lokal

6
a. Ciri-Ciri Kearifan Lokal

Ciri-ciri kearifan lokal tersebut adalah sebagai berikut (Saragih,2013)


1). Mampu bertahan terhadap budaya luar
2). Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
3). Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam
budaya asli
4). Mempunyai kemampuan mengendalikan
5). Mampu memberi arah pada perkembangan budaya
Adapun karakteristik kearifan lokal menurut Phongphit dan Nantasuwan
adalah sebagai berikut (Affandy dan Wulandari, 2012)
1). Memasukkan nilai-nilai yang mengajari masyarakat mengenai etika dan
nilai moral
2). Mengajarkan masyarakat untuk mencintai alam, tidak merusak alam,
dan
3). Berasal dari anggota-anggota tua masyarakat
b. Fungsi Kearifan Lokal
Menurut Sirtha, kearifan lokal memiliki berbagai fungsi dan makna sebagai
berikut (Mariane, 2014)
1). Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam
2). Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya
berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep kanda pat rate
3). Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
4). Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan
5). Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat serta
upacara daur pertanian
6). Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara ngaben dan
penyucian roh leluhur, dan
7). Bermakna politik, misalnya dalam upacara ngangkuk merana dan
kekuasaan patron client
Bentuk Kearifan Lokal di Indonesia

Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada dalam
masyarakat dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, dan aturan-aturan khusus.
Kearifan lokal berasal dari warisan nenek moyang yang menyatu dalam kehidupan
manusia yang diturunkan dari generasi ke generasi. Adapun menurut Teezi,
Marchettini, dan Rarosini (Mariane, 2014) hasil akhir dari sedimentasi kearifan lokal
adalah berbentuk tradisi atau agama. Terdapat pendapat lain yang
mengklasifikasikan bentuk kearifan lokal ke dalam dua aspek. Bentuk kearifan lokal

7
yaitu berwujud nyata (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible) (Azan, 2013).
Berikut uraiannya

a. Berwujud Nyata (Tangible)


Meliputi beberapa aspek berikut
1). Tekstual, beberapa jenis kearifan lokal contohnya sistem nilai, tata
cara, dan aturan yang dituangkan dalam bentuk catatan tertulis
2). Bangunan/Arsitektural, contohnya terdapat dalam seni arsitektur rumah
adat suku-suku di Indonesia.
3). Benda Cagar Budaya/Tradisional (Karya Seni), contohnya patung,
senjata, alat musik, dan tekstil
b. Tidak Berwujud (Intangible), contohnya petuah yang disampaikan secara
verbal dan seni suara berupa nyanyian, pantun, cerita yang sarat nilai-nilai
ajaran tradisional
Potensi Kearifan Lokal di Indonesia

Beberapa kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Indonesia antara lain
sebagai berikut
a. Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, misalnya pada seni tekstil di
Indonesia. Masyarakat Jawa memiliki batik yang menjadi ciri khas dan
kebanggaan Indonesia. Tidak hanya motifnya yang indah, namun di balik motif
tersebut tersimpan makna yang mendalam. Motif-motif batik tersebut berisi
nasihat, harapan, dan doa kepada Tuhan.
b. Kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam, kearifan lokal
mengajarkan kita untuk tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Tentunya hal ini bukan tanpa maksud, melainkan agar keberlanjutan hidup
dan diri kita sendiri terus terjaga
c. Kearifan lokal dalam mitos masyarakat, mitos terhadap pohon-pohon keramat
banyak dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Disadari atau tidak, mitos ini
sangat membantu keseimbangan alam. Pohon besar secara ilmiah memang
menyimpan cadangan air tanah dan penyedia oksigen. Begitu pun mitos
terhadap hewan yang dianggap keramat turut menyumbang pelestarian
hewan dari kepunahan
d. Kearifan lokal dalam bidang pertanian, nenek moyang kita telah
mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan disesuaikan
dengan kondisi lingkungan, contohnya sistem pertanian Nyabuk Gunung di
Jawa Tengah dan Mitracai di Jawa Barat

8
e. Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah, dan sastra, contohnya suku
Melayu terkenal dengan seni sastranya. Lewat seni sastra suku Melayu
menggambarkan kearifan lokal yang wajib dijunjung tinggi.

Hakikat Pemberdayaan Komunitas

Secara etimologis, pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang berarti kekuatan
atau mengembangkan kemampuan. Pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu
proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh
daya/kemampuan/kekuatan, atau proses pemberian daya/kekuatan/kemampuan
dari pihak yang kurang atau belum berdaya. Berikut pengertian pemberdayaan
menurut ahli, klik di sini.

Adapun komunitas adalah sekelompok masyarakat yang terikat dalam suatu


identitas yang sama. Untuk pengertian komunitas menurut ahli, klik di sini.
Sehingga pada hakikatnya, pemberdayaan komunitas menurut Wilkinson (Sadri,
2009) adalah sebuah upaya atau perubahan (kemajuan) yang sengaja (purposive)
dilakukan atau dikembangkan oleh para anggota sebuah komunitas itu sendiri, di
mana mereka merumuskan masalah, menyusun rencana serta menentukan arah
perubahan menurut keyakinan dan persepsi mereka sendiri dan perubahan itu
diyakini sebagai perbaikan (improvement) sebagaimana layaknya membangun
sebuah bangunan, maka upaya perbaikan tersebut utamanya diarahkan kepada
perbaikan dan pengokohan struktur-struktur penopang komunitas yang
bersangkutan
Tujuan dan Sasaran Pemberdayaan Komunitas

Tujuan dari pemberdayaan komunitas adalah membentuk individu dan masyarakat


menjadi mandiri. Kemandirian itu meliputi kemandirian bertindak, berpikir, dan
mengendalikan apa yang mereka lakukan (Nugroho, 2012).

Pemberdayaan komunitas orientasinya menunjuk kepada komunitas yang kurang


berdaya atau tidak berdaya. Pemberdayaan juga dapat dilakukan kepada
komunitas yang telah berdaya, namun dengan tujuan untuk mengantisipasi
terhadap ancaman dan hambatan yang dapat mengubah komunitas itu sendiri.
Adapun hal yang ingin dicapai oleh upaya pemberdayaan komunitas adalah
pemberian daya atau kekuatan kepada suatu komunitas sehingga menjadi
komunitas yang lebih baik

9
B. Pemberdayaan Komunitas Untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial

Pemberdayaan komunitas dapat mengatasi ketimpangan sosial karena dengan


adanya pemberdayaan komunitas seseorang dalam menjadikan hidup sosialnya lebih
sejahtera dan tidak saling iri dengan apa yang dia miliki dan dimiliki oleh orang lain

Pemberdayaan komunitas dapat mengatasi ketimpangan sosial karena dengan


adanya pemberdayaan komunitas seseorang dalam menjadikan hidup sosialnya lebih
sejahtera dan tidak saling iri dengan apa yang dia miliki dan dimiliki oleh orang lain.

Pemberdayaan komunitas untuk mengatasi ketimpangan social ini dapt ditinjau dari
sudut pandang kearifan local, kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan

1. Mengatasi ketimpangan social berdasarkan kearifan local

Pemberdayaan komunitas untuk mengatasi ketimpangan social dapat dilakukan


berdasrkan kearifan local pada masing masing daerah, pada uraian materi diatas sudah
dipaparkan tentang pemberdayaan komunitas berbasis kearifan local.

2. Mengatasi ketimpangan social berdasarkan kelestarian lingkungan

Pemberdayaan komunitas dapat diarahkan untuk menjaga kelestarian lingkungan,


dewasa ini banyak anggota masyarakat yang terlibat dalam pemberdayaan komunitas
dibidang lingkungan tersebut. Mereka menyadari betapa pentingnya kelestarian
lingkungan hidup dijaga.

3. Mengatasi ketimpangan social berdasarkan pembengaunan berkelanjutan

Pembangaunan berkelanjutan aslah suatu cara pandang engenai kegiatan yang


dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan.
Kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan
kesempaytan kepada generasi yang akan dating untuk menikmati dan
memanfaatkannya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya
sebagai masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama. Kearifan lokal
merupakam gagasan gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai
yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya. Inisiator pemberdayaan

10
komunitas yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Prinsip pemberdayaan
komunitas adalah kesetaraan, partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan. Strategi
pelaksanaan pemberdayaan komunitas yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat,
memberikan pendampingan secara berkelompok, memberikan pelatihan khusus,
meningkatkan kearifan lokal, memberikan bantuan sarana, dan melaksanakan
pemberdayaan secara bertahap.

Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial?


Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial

1. Memperbaiki dan pemerataan kualitas pendidikan di daerah terpencil.


2. Meningkatkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan
menambah jumlah tenaga medis.
3. Memberi pemberdayaan atau penyuluhan kesehatan pada masyarakat.

DAFTAR PERPUSTAKAAN

https://www.sahabatsosiologi.com/2021/01/pemberdayaan-komunitas-berbasis.html

Usman,suyanto. 2012.pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Yogyakarta:


pustaka pelajar.

11

Anda mungkin juga menyukai