KATA PENGANTAR
Segala pujisyukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ KEARIFAN
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, baik dari segi penulisan , tata bahasa, serta penyusunannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal pengalaman kami
2
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL,................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA,............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu
pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak. Ife (1995)
mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya,
memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pemberdayaan komunitas dan partisipasi warga
masyarakat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Memahami Makna
Kearifan Lokal Menurut asal kata, kearifan lokal terbentuk dari dua kata, yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam kamus Inggris Indonesia John M. Echols
dan Hasan Shadily, local berarti ‘setempat’, sedangkan wisdom adalah
‘kebijaksanaan’. Jadi local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai
gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai
baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Pada dasarnya kearifan lokal mengacu kepada nilai-nilai dalam masyarakat dan
keseimbangan alam. Berikut beberapa pengertian kearifan local.
Dalam istilah asing, kearifan lokal juga sering dikonsepsikan sebagai kebijakan
masyarakat setempat. Hal ini terlihat dalam muatan katanya, yaitu local wisdom
(kearifan lokal), local knowledge (pengetahuan lokal), atau local genius (kecerdasan
setempat). Istilah kearifan lokal atau local genius ini diperkenalkan pertama kali
oleh H. Quaritch Wales pada tahun 1951 (Kahn, 1998). Di mana kearifan lokal ini
sangat berkaitan erat dengan kondisi geografis atau lingkungan alam.
5
Ciri-Ciri dan Fungsi Kearifan Lokal
6
a. Ciri-Ciri Kearifan Lokal
Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada dalam
masyarakat dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, dan aturan-aturan khusus.
Kearifan lokal berasal dari warisan nenek moyang yang menyatu dalam kehidupan
manusia yang diturunkan dari generasi ke generasi. Adapun menurut Teezi,
Marchettini, dan Rarosini (Mariane, 2014) hasil akhir dari sedimentasi kearifan lokal
adalah berbentuk tradisi atau agama. Terdapat pendapat lain yang
mengklasifikasikan bentuk kearifan lokal ke dalam dua aspek. Bentuk kearifan lokal
7
yaitu berwujud nyata (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible) (Azan, 2013).
Berikut uraiannya
Beberapa kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Indonesia antara lain
sebagai berikut
a. Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, misalnya pada seni tekstil di
Indonesia. Masyarakat Jawa memiliki batik yang menjadi ciri khas dan
kebanggaan Indonesia. Tidak hanya motifnya yang indah, namun di balik motif
tersebut tersimpan makna yang mendalam. Motif-motif batik tersebut berisi
nasihat, harapan, dan doa kepada Tuhan.
b. Kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam, kearifan lokal
mengajarkan kita untuk tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Tentunya hal ini bukan tanpa maksud, melainkan agar keberlanjutan hidup
dan diri kita sendiri terus terjaga
c. Kearifan lokal dalam mitos masyarakat, mitos terhadap pohon-pohon keramat
banyak dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Disadari atau tidak, mitos ini
sangat membantu keseimbangan alam. Pohon besar secara ilmiah memang
menyimpan cadangan air tanah dan penyedia oksigen. Begitu pun mitos
terhadap hewan yang dianggap keramat turut menyumbang pelestarian
hewan dari kepunahan
d. Kearifan lokal dalam bidang pertanian, nenek moyang kita telah
mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan disesuaikan
dengan kondisi lingkungan, contohnya sistem pertanian Nyabuk Gunung di
Jawa Tengah dan Mitracai di Jawa Barat
8
e. Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah, dan sastra, contohnya suku
Melayu terkenal dengan seni sastranya. Lewat seni sastra suku Melayu
menggambarkan kearifan lokal yang wajib dijunjung tinggi.
Secara etimologis, pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang berarti kekuatan
atau mengembangkan kemampuan. Pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu
proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh
daya/kemampuan/kekuatan, atau proses pemberian daya/kekuatan/kemampuan
dari pihak yang kurang atau belum berdaya. Berikut pengertian pemberdayaan
menurut ahli, klik di sini.
9
B. Pemberdayaan Komunitas Untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial
Pemberdayaan komunitas untuk mengatasi ketimpangan social ini dapt ditinjau dari
sudut pandang kearifan local, kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya
sebagai masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama. Kearifan lokal
merupakam gagasan gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai
yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya. Inisiator pemberdayaan
10
komunitas yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Prinsip pemberdayaan
komunitas adalah kesetaraan, partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan. Strategi
pelaksanaan pemberdayaan komunitas yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat,
memberikan pendampingan secara berkelompok, memberikan pelatihan khusus,
meningkatkan kearifan lokal, memberikan bantuan sarana, dan melaksanakan
pemberdayaan secara bertahap.
DAFTAR PERPUSTAKAAN
https://www.sahabatsosiologi.com/2021/01/pemberdayaan-komunitas-berbasis.html
11