Anda di halaman 1dari 11

Kearifan

Lokal

Kelompok 1
XII IPS 1
Kelompok 1

Ade Arroyan A. (1)


Arma Windari V. (6)
Destya Zalza P. (9)
Ernisa Widya N. (13)
Gista Zaharani Z. (16)
Febri Trijianka A. (15)
Kiki Nor Laili W. (20)

Meilia Wulandari (23)


Tika Yuliana N. S. (38)
Yanuar Miftah R. (40)
Kearifan Lokal
Dalam kampus inggris Indonesia, John M. Echoes
dan Hassan Shadily, Kearifan lokal terdiri dari dua
kata, yaitu kearifan (wisdom) berarti kebijaksanaan
dan lokal (lokal) berarti setempat.
Kearifan lokal didefinisikan sebagai suatu kekayaan
budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup,
pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi
kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.
Pengertian Kearifal Lokal menurut Para Ahli
Sonny Keraf
Mencapuk semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan, serta adat kebiasaan atau etika
yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupannya didalam komunitas ekologis

Sibarani
Sebagai suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur
budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Apriyanto
Berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang
menjadi pedoman hidup mereka.
Ruang Lingkup Kearifan Lokal
Pengertian Lokal
01 Menurut Puslitbangbud, kearifan local mencakup pengetahuan, baik yang diperoleh dari generasi-
generasi sebelumnya maupun dari berbagai pengalaman masa kini.

Nilai Lokal
02 Sugih Biantoro menyatakan bahwa kearifan lokal merupakan upaya menemukan nilai-
nilai bersama sebagai akibat hubungan dengan lingkungannya.

03 Keterampilan Lokal
Menurut Puslitbangbud, kearifan lokal tidak hanya memiliki nilai pengetahuan lokal semata, tetapi
juga mengandung kemampuan suatu Masyarakat dalam mengelola lingkungan Rohani dan
jasmaninya.
04 Sumber Daya Alam Lokal
Masyarakat mengelola sumber daya lokal sesuai kebutuhan dan tidak mengekploitasi secara
berlebihan melalui kearifan lokal.

Mekanisme Pengambilan Keputusan


05 Mekanisme pengambilan keputusan setiap masyarakat tidak sama. Ada masyarakat yang
melakukan pengambilan keputusan secara demokratis, ada Masyarakat yang mengambil
keputusan berdasarkan suara terbanyak, atau bahkan secara otoriter.

Solidaritas Kelompok
06 Setiap anggota masyarakat saling memberi serta menerima sesuai bidang dan fungsinya, misalnya
dalam solidaritas mengolah tanaman padi dan kegiatan membersihkan lingkungan dengan cara
gotong royong.
Karakteristik
Kearifan Lokal
Kearifan lokal dilakukan untuk melestarikan
sumber daya alam secara arif dan bijaksana, jadi
dapat dikatakan bahwa kearifan lokal terbentuk
sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat
berkaitan dengan kondisi geografis dalam arti
luas. Kearifan lokal juga dapat dikatakan produk
budaya masa lalu dijadikan pegangan hidup.
Bentuk Kearifan Lokal di Indonesia
Menurut Teezi, Marchettini, dan Rarosini hasil akhir dari sedimentasi kearifan lokal adalah berbentuk
tradisi/agama. Bentuk kearifan lokal diklasifikasikan menjadi 2 aspek yaitu berwujud nyata (tangible) dan
yang tidak berwujud (intangible).

1. Berwujud Nyata (Tangible)


a) Tekstual
Misalnya sistem nilai, tata cara, dan aturan yang dituangkan dalam bentuk catatan tertulis. Contoh : dalam
kitab tradisional jawa (primbon), kalender,dan naskah-naskah pada lembaran daun lontar.
b) Bangunan / Arsitektural
Banyak bangunan tradisional di indonesia merupakan cerminan bentuk kearifan lokal. Contoh : pendopo jawa,
rumah gadang minangkabau dan rumah tongkonan Toraja.
c) Benda Cagar Budaya/Tradisional (Karya Seni)
Contoh dari salah satu benda tradisional adalah keris dari jawa, jika dilihat dari aspek seni,
keris memiliki fungsi sebagai seni simbol dan keris dapat pula menjadi perlambang dari pesan
sang empu pembuat keris.

2. Tidak berwujud (Intangible)


Bentuk kearifan lokal ini tidak nampak namun melekat pada pola piker Masyarakat.
Contohnya petuah yang disampaikan secara verbal serta seni suara berupa nyanyian, pantun,
dan cerita yang syarat nilai-nilai ajaran tradisional.
Kearifan Lokal dan Pengaruh Globalisasi
Fungsi kearifan lokal perlu diperkuat di tengah arus globalisasi karena kearifan lokal dapat
digunakan sebagai pendekatan dalam pembangunan yang berorientasi pada kelestarian
lingkungan.

Dampak positif globalisasi terhadap pemberdayaan komunitas lokal, yaitu meningkatkan


teknologi modern masyarakat. Teknologi modern dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam
upaya pemberdayaan komunitas.

Dampak negatif globalisasi terhadap pemberdayaan komunitas lokal, yaitu melemahkan daya
saing masyarakat lokal dengan masyarakat luar negeri.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai