Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN SOSIOLOGI

KEARIFAN LOKAL

BUDAYA TARI TRADISIONAL


(KOMUNITAS TARI COLLIQ PUJIE)

KELOMPOK 1

ANGGOTA:
1. SITTI MAGFIRAH
2. RIFDAH AULIYAH ARIFIN
3. MASRIANI
4. ZASKIA ANUGRAH
5. NURFAJRI
6. AN NUR AMALIAH RAMADANI
7. UNI AMELIA
8. MUHAMMAD RIFKY MUAFA
9. FAKIHUL ISLAM
10. ASRIADI SUARDI

MAN 1 BARRU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, tak lupa kita
kirimkan sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar muhammad saw, dengan ini kami
membuat makalah sebagai penyelesaian tugas sosiologi karena telah meneliti kearifan lokal
yang terdapat di kabupaten Barru yaitu sanggar “seni colliq pujie”. Kami memilih sanggar
seni tersebut karena merpakan salah satu komunitas kebudayaan lokal yang ada di kabupaten
Barru ini. Kami menyelesaikan penelitian tersebut pada tanggal 19 Februari 2023.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan yang terjadi


bukan saja berhubungan dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan budaya manusia.
Hubungan erat antara manusia dan lingkungan kehidupan fisiknya itulah yang melahirkan
budaya manusia. Budaya lahir karena kemampuan manusia mensiasati lingkungan hidupnya
agar tetap layak untuk ditinggali waktu demi waktu. Kebudayaan dipandang sebagai
manifestasi kehidupan setiap orang atau kelompok orang yang selalu mengubah alam.
Kebudayaan merupakan usaha manusia, perjuangan setiap orang atau kelompok dalam
menentukan hari depannya. Kebudayaan merupakan aktivitas yang dapat diarahkan dan
direncanakan. Oleh sebab itu dituntut adanya kemampuan, kreativitas, dan penemuan-
penemuan baru. Manusia tidak hanya membiarkan diri dalam kehidupan lama melainkan
dituntut mencari jalan baru dalam mencapai kehidupan yang lebih manusiawi. Dasar dan arah
yang dituju dalam perencanaan kebudayaan adalah manusia sendiri sehingga humanisasi
menjadi kerangka dasar dalam strategi kebudayaan.

Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan
kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-
gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam
disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula
pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar
pengertian local genius ini (Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan
bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai
watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito (dalam
Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local
genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.
Kelompok kami membahas mengenai kearifan lokal di latar belakangi oleh Indonesia adalah
negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau,budaya,suku bangsa, bahasa, adat istiadat
serta terdiri dari beberapa agama. oleh sebab itulah kami angkat judul ini mengingat agar
kaum muda penerus bangsa dapat mempertahankan kearifan lokal yang sudah dari dulu ada
seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi saat ini. diharapkan agar anak muda di
Indonesia tidak terlena dengan perkembangan zaman yang serba praktis di dunai yang super
canggih dan sudah modern akibat berkembangnya dunia teknoligi dan informasi.

1.2 Rumusan Masalah


• 1. Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?
• 2. Kapan dibentuk sanggar seni colliq pujie ?
• 3. Dimana tari tersebut dipentaskan ?
• 4. Apa saja kendala dalam menari?
• 5. Apa saja manfaat dalam organisasi sanggar tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
• 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?
• 2. Mengetahui tipe kearifan lokal?
• 3. Mengetahui maanfaat kearifan lokal
• 4. Mengetahui contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kearifan Lokal

Menurut bahasa, keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Di dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), kearifan artinya bijaksana, sedangkan local artinya
setempat. Dengan demikian pengertian kearifan lokal menurut tinjauan bahasa merupakan
gagasan-gagasan atau nilai-nilai setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya di tempat
tersebut.

Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur budaya


daerah potensial sebagai localgeniuskarena telah teruji kemampuannya untuk bertahan
sampai sekarang. Ciri-ciri kearifan lokal tersebut adalah sebagai berikut:

• 1. mampu bertahan terhadap budaya luar,


• 2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
• 3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
• 4. mempunyai kemampuan mengendalikan,
• 5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya.

Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya
masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian yang ditempatkan pada
tatanan fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan (perkotaan) dalam geografi kenusantaraan
sebuah bangsa. Dari penjelasan beliau dapat dilihat bahwa kearifan lokal merupakan langkah
penerapan dari tradisi yang diterjemahkan dalam artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan
lokal adalah proses sebelum implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari alam
untuk mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana ‘membaca’ potensi alam dan
menuliskannya kembali sebagai tradisi yang diterima secara universal oleh masyarakat,
khususnya dalam berarsitektur.

Nilai tradisi untuk menselaraskan kehidupan manusia dengan cara menghargai, memelihara
dan melestarikan alam lingkungan. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin adanya
penyempurnaan arti dan saling mendukung, yang intinya adalah memahami bakat dan potensi
alam tempatnya hidup; dan diwujudkannya sebagai tradisi.

Menurut Putu Oka Ngakan dalam Andi M. Akhmar dan Syarifudin (2007) kearifan local
merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan
lingkungan tempatnya hidup secara arif. Maka dari itu kearifan lokal tidaklah sama pada
tempat dan waktu yang berbeda dan suku yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh
tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda, sehingga pengalamannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya memunculkan berbagai sistem pengetahuan baik yang
berhubungan dengan lingkungan maupun sosial. Sebagai salah satu bentuk perilaku manusia,
kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis melainkan berubah sejalan dengan waktu,
tergantung dari tatanan dan ikatan sosial budaya yang ada di masyarakat.

Sementara itu Keraf (2002) menegaskan bahwa kearifan lokal adalah semua bentuk
pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang
menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Semua bentuk
kearifan lokal ini dihayati, dipraktekkan, diajarkan dan diwariskan dari generasi ke generasi
sekaligus membentuk pola perilaku manusia terhadap sesama manusia, alam maupun gaib.
Selanjutnya Francis Wahono (2005) menjelaskan bahwa kearifan lokal adalah kepandaian
dan strategi-strategi pengelolaan alam semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang
sudah berabad-abad teruji oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia.
Kearifan local tidak hanya berhenti pada etika, tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku, sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang memedomani manusia
dalam bersikap dan bertindak, baik dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun
menentukan peradaban manusia yang lebih jauh.

Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di
dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu kearifan lokal di suatu
wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam
wilayah tersebut. Kalau mau jujur, sebenarnya nilai-nilai kearifan lokal ini sudah diajarkan
secara turun temurun oleh orang tua kita kepada kita selaku anak-anaknya. Budaya gotong
royong, saling menghormati dan tepa salira merupakan contoh kecil dari kearifan lokal.
.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan
yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka,
menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta
meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu
muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan
atau hukum setempat.

Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi
sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan
mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal. Hal
itu dapat dilihat dari ekspresi kearifan lokal dalam kehidupan setiap hari karena telah
terinternalisasi dengan sangat baik. Tiap bagian dari kehidupan masyarakat lokal diarahkan
secara arif berdasarkan sistem pengetahuan mereka, dimana tidak hanya bermanfaat dalam
aktifitas keseharian dan interaksi dengan sesama saja, tetapi juga dalam situasi-situasi yang
tidak terduga seperti bencana yang datang tiba-tiba.

2.2 Kapan dibentuk sanggar seni colliq pujie

Pada saat kami melakukan penelitian sanggar seni ini, kami mewawancarai pemilik
sanggar seni tersebut tentang tahun dibentuknya sanggar seni colliq pujie.Tahun dibentuknya
sanggar seni colliq pujie yaitu pada tahun 2002, sudah lama sanggar ini dibentuk, bahkan
sebelum kami lahir.
Letak sanggar seni ini tepatnya di kabupaten Barru. Di TK Al ikhlas, butuh sekitar sepuluh
menit untuk menuju ke tempat sanggar seni ini, dan juga terdapat banyak penari di sanggar
seni ini, baik perempuan maupun laki laki.

2.3 Dimana tari tersebut dipentaskan

Biasanya tari tersebut dipentaskan pada saat ada acara seni di kabupaten barru. Tari yang
biasanya dibawakan yaitu tari kreasi seperti tari empat etnis dan lain lain.

Tari kreasi atau kadang disebut tari kreasi Nusantara adalah jenis tarian baru yang
koreografinya masih berpijak pada tarian tradisional Nusantara atau tarian yang sudah ada.
Tari kreasi merupakan perkembangan dari kesenian tradional, kesenian rakyat, atau kesenian
klasik, yang diberi sentuhan modern.

Melansir laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, dijelaskan
bahwa Tari 4 Etnis adalah tarian yang berasal dari tanah Sulawesi Selatan. Tarian ini
merupakan gabungan dari empat etnis terbesar yang ada di Sulawesi Selatan, Yaitu Makassar,
Bugis, Mandar, dan Toraja.

2.4 Apa saja kendala dalam menari

Saat mewawancari salah satu penari kami menanyakan mengenai kendala apa saja yang
dialami dalam latihan. Penari tersebut menjawab bahwa kendala mereka itu di waktu
berhubung karena ada beberapa penari yang sudag bekerja jadi mmereka aga sulit untuk
datang tepat waktu karena kendala waktu.

2.5 Apa manfaat dalam berorganisasi di sanggar seni colliq pujie

Manfaat para penari penari tersebut dalam berorganisasi ialah saat mereka berorganisasi
di saggar seni colliq pujie banyak pengalaman yang mereka ketahui tentang seni yang
awalnya masih kurang paham dengan seni sekarang sudah banyak tahu tentang seni, terutama
dalam bidang seni tari banyak sekali pelajaran yang mereka dapat, mereka juga mendapatkan
teman baru, keluarga baru serta rasa kebersamaan yang ringgi
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Simpulan

Kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati
lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya
dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk
pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian,
ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.

Fungsi kearifan lokal antara lain yaitu Sebagai penanda identitas sebuah komunitas; Elemen
perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama dan kepercayaan; Kearifan lokal tidak
bersifat memaksa atau dari atas (top down); Kearifan lokal memberikan warna kebersamaan
bagi sebuah komunitas; Local wisdom akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik
individu dan kelompok dengan meletakkannya di atas common ground/ kebudayaan yang
dimiliki; Kearifan lokal dapat berfungsi mendorong terbangunnya kebersamaan
Tantangan kearifan lokal saat ini antara lain Jumlah penduduk yang tinggi; Teknologi modern
dan budaya barat; Modal dan eksploitasi besar-besaran.

Anda mungkin juga menyukai