Anda di halaman 1dari 10

KPNSEP KEARIFAN LOKAL

Jeniy Evian1, Mat Isya2, Siti Nuraida3

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

E-mail : jennygp223@gmail.com, nuraidasiti153@gmail.com

ABSTRAK

Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun geografis
dalam arti luas, dan lebih menekankan pada tempat dan lokalitas. Pengertian Kearifan lokal
merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan lingkungan hidup, masyarakat serta
dalam pengaturan bernegara. Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga
sulit dibatasi oleh ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan
lokal. Kearifan lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut
sehingga tidak harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu
komunitas sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan alam dan interaksinya dengan
masyarakat serta budaya lain.

Kata Kunci: kearifan lokal (Local Wisdom), budaya

ABSTRACT

Local wisdom is formed as the cultural superiority of local communities and geography in a
broad sense, and places more emphasis on place and locality. Understanding local wisdom is
an important factor in managing the environment, society and in state governance. The scope
of local wisdom is quite extensive and varied so that it is difficult to be limited by space.
Traditional wisdom and wisdom are now different from local wisdom. Local wisdom places
more emphasis on the place and locality of the wisdom so that it does not have to be wisdom
that has been passed down from generation to generation. Local wisdom can be wisdom that
has recently emerged in a community as a result of its interactions with the natural
environment and its interactions with other communities and cultures.

Keywords: local wisdom, culture


PENDAHULUAN

Kearifan lokal dijadikan pedoman hidup, ilmu, dan rencana kehidupan dalam
melakukan kegiatan lokal masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah dalam
memenuhi kepentingan mereka (Permana, 2010:1). Selain itu, Rapanna (2016:6)
menyampaikan bahwa setiap taraf, aturan-aturan, bentuk kepercayaan, dan buah
pikiran masyarakat setempat merupakan kandungan dalam kearifan lokal. Seiring
berjalannya waktu, kearifan lokal dapat mengalami perubahan secara aktif dengan
mengikuti aturan dan perjanjian sosial budaya yang ada di masyarakat.
Wahyudi (2015:17) menjelaskan bahwa tatanan sosial dipahami sebagai masyarakat
beradab yang memiliki peradaban ideal, artinya di dalamnya terkandung nilai
kesopanan, beretika, berbudi bahasa, akhlak mulia, saling menghormati, memiliki
sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju, serta mampu melahirkan tata cara
kehidupan praktis untuk mengatasi persoalan kehidupan.
Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat sudah ada di dalam kehidupan
masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini,
kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan
alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat
istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat.
Wietoler dalam Akbar (2006) yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas
masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya, perilaku ini
berkembang menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan akan berkembang secar a
turun-temurun. Secara umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai sebagai
budaya yang berkembang di suatu daerah, yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-
suku bangsa yang tinggal di daerah itu.
Dalam pelaksanaan pembangunanan berkelanjutan oleh adanya kemajuan teknologi
membuat orang lupa akan pentingnya tradisi atau kebudayaan masyarakat dalam
mengelola lingkungan, seringkali budaya lokal dianggap sesuatu yang sudah
ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga perencanaan pembangunan sering kali tidak
melibatkan Masyarakat.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kearifan Lokal


Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai
lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah
pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di
wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun. Kearifan lokal juga merupakan
ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi
ke generasi.

Di Indonesia, Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya rezim
Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih lanjut kearifan lokal juga didefinisikan
sebagai kemampuan beradaptasi, menata, dan menumbuhkan pengaruh alam serta
budaya lain yang menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan
keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa. Dalam Modul Sosiologi,
dijelaskan bahwa kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat
lokal secara arif dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kearifan lokal tidak hanya
berhenti pada etika tetapi juga pada norma, tindakan, dan tingkah laku masyarakat.
Oleh karena itu, kearifan lokal dapat menjadi pedoman masyarakat untuk bersikap dan
bertindak dalam konteks kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, Robert Sibarani juga
mengungkapkan bahwa kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli
suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan
kehidupan masyarakat.

Terdapat pengertian kearifan local menurut para ahli:

Sabarani: Kearifan lokal sebagai suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat
yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan
masyarakat.

Paulo Freice: Kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk
selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi.

Warigan: Menurut Warigan kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat dan sudah terbukti turut serta menentukan kemajuan masyarakatnya.
Apriyanto: Kearifan lokal adalah nilai-nilai yang diciptakan, dikembangkan, dan
dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman mereka.

Haryanti Soebandio: Kearifan lokal yaitu suatu identitas atau kepribadian budaya
bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu untuk menyaring dan memiliki
budaya yang masuk ke dalam dirinya sendiri.
Quaritch Wales: Kearifan lokal merupakan satu prinsip yang sama, di mana
kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada
waktu kedua kebudayaan tersebut berhubungan.
1. Ciri-ciri Kearifan Lokal
Kearifan lokal tidak hanya terbatas pada aspek budaya seperti seni tari, seni rupa,
dan warisan sejarah saja. Ruang lingkup kearifan lokal juga melibatkan nilai-
nilai yang lebih luas, seperti kepedulian terhadap alam dan sesama manusia.
Kearifan lokal memiliki ciri-ciri khas yang dapat diidentifikasi, di antaranya
adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kemampuan untuk bertahan dari pengaruh budaya luar dan
mengendalikannya.
b) Terdapat benteng pertahanan dari ancaman pengaruh budaya luar.
c) Dapat mengintegrasikan, menggabungkan, atau membaurkan unsur budaya
luar ke dalam budaya asli.
d) Paham mengenai arah perkembangan budaya luar.
2. Fungsi kearifan local
Selain ciri-ciri, kearifan lokal memiliki berbagai fungsi penting.
a) Membantu konservasi dan pelestarian sumber daya alam serta
pengembangan sumber daya manusia.
b) Pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, misalnya pada upacara
adat atau tradisi keagamaan suatu daerah.
c) Sebagai petuah, amanah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
d) Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal/kerabat, upacara
panen padi, atau upacara hasil laut.
e) Dalam wujud etika dan moral, seperti upacara ngaben dan penyucian roh
leluhur.
f) Bermakna politik, misalnya upacara nangluk merana dan kekuasaan patron
client.
3. Karakteristik kearifan lokal
a) Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan yang mengajarkan orang
tentang etika dan nilai-nilai moral
b) Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan untuk
menghancurkannya
c) Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas yang lebih tua
d) Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-
istiadat, hukum, adat, aturan-aturan khusus.
4. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya, disamping itu terdapat
beragam kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini. Berikut adalah
contoh dari kearifan lokal di beberapa daerah di Indonesia
a) Upacara Adat Wiwitan
Upacara adat wiwitan bertujuan untuk memberikan persembahan kepada
Dewi Sri sebagai wujud rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen yang
telah diberikan.
b) Upacara Nangluk Merana Upacara Nangluk Merana adalah upacara yang
diselenggarakan untuk membatasi hama (merana) supaya tidak menjadi
liar, tidak merusak atau mengganggu pertanian dan perkebunan dan
diharapkan produksinya akan meningkat.
c) Upacara Ngaben
Upacara Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang dilakukan
untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau pengembalian unsur
Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

B. Local Genius
Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius merupakan istilah
yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas
secara panjang lebar pengertian local genius ini. Antara lain Haryati Soebadio (dalam
Ayatrohaedi, 1986:18-19) yang mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural
identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan
sendiri. Sementara itu, Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan
bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.

Dalam kajian ini local genius dapat dimaknai sebagai kemampuan, kearifan dan
kecerdasan orang-orang lokal atau setempat untuk memanipulasi pengaruh budaya luar
dan budaya yang telah ada menjadi wujud baru yang lebih indah, yang lebih baik serta
serasi sesuai selera setempat dan sekaligus merupakan bentuk spesifik atau jatidiri
daerah itu sendiri.

Berdasarkan sosiologi ada kecenderungan bahwa kebudayaan yang lebih tinggi


mempengaruhi kebudayaan yang lebih rendah, masyarakat di suatu benua
mempengaruhi masyarakat di kepulauan, bangsa yang lebih maju mempengaruhi
bangsa yang terbelakang dan mayoritas lebih banyak mempengaruhi yang minoritas.
Sejarah telah menunjukkan bagaimana kebudayaan dan peradaban Indonesia
terbentuk, berturut-turut dari jaman perunggu (Bronze Age) yang berasal dari
Tiongkok, masa Hindu-Budha mendapat pengaruh dari India, pada masa Islam
pengaruhnya dari Arab, menyusul pengaruh agama Nasrani yang dikenalkan oleh para
Missionary, serta kemudian pengaruh Barat yang kuat dan lebih modern melimpah ke
Indonesia, rasanya sudah tak mungkin terbendung lagi (Hegemoni Barat).

Local genius dapat diartikan sebagai kecerdasan orang-orang setempat untuk


memanipulasi pengaruh budaya luar dan budaya yang telah ada menjadi wujud baru
yang lebih indah, yang lebih baik serta serasi sesuai selera setempat dan sekaligus
merupakan bentuk spesifik atau jatidiri daerah itu sendiri, contoh suku Nias dengan
Jumping Stone-nya, suku Toraja dengan Tadulako-nya, suku Batak dengan Si Gale-
gale-nya, suku Dayak dengan Kelebitnya, suku Asmat dengan Spatular-nya, suku Bali
dengan tari kecaknya dan banyak lagi suku-suku lain yang tak kalah unik bertaburan
dan bertebaran digugusan jambrut katulistiwa dengan segala latar belakang local
genius-nya masing-masing.

Istilah local genius pertama kali dikenalkan oleh Quaritch Wales, yang dijelaskan
sebagai “the sum of the cultural characteristics which the vast majority of people have
in common as a result of their experience in early life”, (keseluruhkan ciri-ciri
kebudayaan yang dimiliki bersama oleh masyarakat atau bangsa sebagai hasil
pengalaman mereka di masa lampau). Menurut ia local genius adalah kemampuan
kebudayaan setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu
kedua kebudayaan itu berhubungan. Akibatnya terjadilah suatu proses akulturasi, di
mana kebudayaan setempat menerima pengaruh kebudayaan asing. Sehingga
pengertian ini diperoleh dari pengamatannya atas hubungan yang terjadi pada waktu
kebudayaan Indonesia menerima pengaruh dari kebudayaan India.

C. Local Wisdom
Kearifan Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun
perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis (Keraf, 2002).
Sedangkan menurut Gobyah, 2009 kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran
yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.

Dari kedua definisi tersebut maka local wisdom dapat diartikan sebagai nilai yang
dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan
oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungannya.

Dalam disiplin antropologi local wisdom dikenal istilah local genius. Local genius ini
merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para
antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat
Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius
adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan
bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan
kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19).

Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur


budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk
bertahan sampai sekarang. Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom)
terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris
Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan
wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan.

Kearifan Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun
perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis (Keraf, 2002).
Sedangkan menurut Gobyah, 2009 kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran
yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.
Dari kedua definisi tersebut maka local wisdom dapat diartikan sebagai nilai yang
dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan
oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungannya.
Menurut Sibarani (dalam Daniah) Local Wisdom adalah suatu bentuk pemahaman
yang ada dalam m untuk mengatur kehidupan masyarakat atau yang biasa disebut
dengan kearifan lokal (local wisdom) Local wisdom merupakan satu perangkat
pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan strategi kehidupan yang berwujud dalam
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal, yang mampu menjawab berbagai
masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka (Fajarini, 2014; Saputra, 2011; Cheng,
2002; Triyanto, 2017). Kearifan lokal menjadi pengetahuan dasar dari kehidupan,
didapatkan dari pengalaman ataupun kebenaran hidup, bisa bersifat abstrak atau
konkret, diseimbangkan dengan alam serta kultur milik sebuah kelompok masyarakat
tertentu (Mungmachon, 2012: 174). Kearifan lokal juga dapat ditemukan, baik dalam
kelompok masyarakat maupun pada individu.
1. Bentuk-Bentuk Local Wisdom
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma,
etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara
substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai:
a) Kelembagaan dan sanksi sosial;
b) Ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk
bercocok tanam
c) Pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif;
d) Bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau
ancaman lainnya.
2. Fungsi Local Wisdom
Berikut adalah beberapa fungsi dari local wisdom:
a) Untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam;
b) Untuk pengembangan suber daya manusia, misalnya berkaitan dengan
upacara daur hidup.
c) Untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya
uapacra-upacara suatu adat tertentu.
d) Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
3. Local Wisdom Di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
17.508 pulau baik berpenghuni ataupun tidak berpunghuni, dilintasi garis
khatulistiwa, berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Wilayah yang cukup luas dengan keberagaman
kekayaan alam membuat Indonesia memilii beragam suku bangsa, beragam
kepercayaan, beragam adat istiadat, dan beragam kebuadayan yang semuanya
bergabung menjadi satu, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika (berbeda- beda
tetapi tetap satu jua).

SIMPULAN

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai
lingkungan alam tempat mereka tinggal. Di Indonesia, Kesadaran akan kearifan lokal
mulai tumbuh subur pasca jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih
lanjut kearifan lokal juga didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi, menata, dan
menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak
transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa.
Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius merupakan istilah
yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara
panjang lebar pengertian local genius ini. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah
local genius. Local genius merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh
Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local
genius ini.
Dalam kajian ini local genius dapat dimaknai sebagai kemampuan, kearifan dan
kecerdasan orang-orang lokal atau setempat untuk memanipulasi pengaruh budaya luar
dan budaya yang telah ada menjadi wujud baru yang lebih indah, yang lebih baik serta
serasi sesuai selera setempat dan sekaligus merupakan bentuk spesifik atau jatidiri
daerah itu sendiri.
Dalam disiplin antropologi local wisdom dikenal istilah local genius. Local genius ini
merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para
antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat
Ayatrohaedi, 1986).

DAFTAR PUSTAKA

Cnnindonesia.com. (2023, 7 September). Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri, dan


Contohnya. diakses pada 28 September 2023.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230830145644-569-992438/kearifan-
lokal-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Daniah. Kearifan Lokal (Lokal Wisdom Sebagai Basis Pendidikan Karakter). Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
Gramedia Blog. Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya. Diakses
pada 28 September 2023. https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/

Riyani, Mufti. 2015. Local Genius Masyarakat Jawa Kuno dalam Relief Candi Prambanan.
Jurnal Seuneubok Lada. Vol.2, No.1

Tirto.id. (2022, 4 September). Pengertian Kearifan Lokal: Fungsi, Karakteristik, dan Ciri-
Cirinya. Diakses pada 28 September 2023. https://tirto.id/pengertian-kearifan-
lokal-fungsi-karakteristik-dan-ciri-cirinya-f9mi.

Anda mungkin juga menyukai