OLEH :
ASWAN IDRIS
(2022 01 018)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal
2. Apa saja bentuk-bentuk kearifan local Nusantara
3. Bagaimana sejarah multikulturalisme dan pesebarannya
4. Apa saja pendidikan multikulturalisme
5. Apa itu multikulturalisme dan kearifan universal
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kearifan local
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kearifan local nusantara
3. Untuk mengetahui sejarah multikulturalisme dan pesebarannya
4. Untuk mengetahui pendidikan multikulturalisme
5. Untuk mengetahui multikulturalisme dan kearifan universal
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan, serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Secara etimologi, kearifan lokal (local
wisdom) terdiri dari dua kata, yakni kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk
kearifan lokal di antaranya adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat
(local knowledge) dan kecerdasan setempat (local genious). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kearifan berarti kebijaksanaan, kecendekiaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam
berinteraksi. Kata "lokal", yang berarti "tempat" atau "pada suatu tempat", terdapat hidup sesuatu
yang mungkin berbeda dengan tempat lain, atau terdapat di suatu tempat yang bernilai yang
mungkin berlaku setempat atau mungkin juga berlaku universal.
Terdapat pendapat lain yang mengklasifikasikan kearifan lokal ke dalam dua aspek (Azan, 2013)
yaitu :
Tekstual
Bangunan atau Aristektual
Benda Cagar Budaya atau Tradisional (Karya Seni)
Kuliner
Contohnya yaitu petuah yang disampaikan secara verbal dan seni suara berupa nyanyian,
pantun, cerita, serat nilai-nilai ajaran tradisional. Serat ini disampaikan secara verbal dari
generasi ke generasi.
3. SEJARAH MULTIKULTURALISME DAN PESEBARANNYA
Multikulturalisme Merujuk pada suatu konsep atau kebijakan yang mengakui dan
menghargai keberagaman budaya, agama, dan etnis dalam suatu masyarakat. Sejarah
multikulturalisme dapat ditelusuri ke berbagai periode dan konteks di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, pergerakan hak sipil pada tahun 1960-an juga memberikan dorongan
untuk mengakui dan menghormati keberagaman masyarakat. Selama beberapa dekade terakhir,
sejumlah negara Eropa juga memperkenalkan kebijakan multikulturalisme sebagai tanggapan
terhadap migrasi yang signifikan.
Meskipun konsep ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan toleransi dan
pemahaman antarbudaya, beberapa kritikus berpendapat bahwa penerapan multikulturalisme
dapat menghadirkan tantangan, termasuk risiko fragmentasi sosial.
4. PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME
KESIMPULAN :
Kearifan lokal memiliki peran penting dalam mempertahankan dan
mengembangkan identitas budaya suatu masyarakat. Melalui pelestarian nilai-nilai lokal,
dapat memperkuat rasa solidaritas dan keinginan lingkungan. Oleh karena itu, kearifan
lokal bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga landasan untuk masa depan yang
berkelanjutan.