Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Ilmu Sosial Budaya Dasar


“Ragam Budaya Indonesia”

Disusun Oleh:
Fathur Disya Lutfi R. (1421700063)

Kelas: J
Dosen Pengajar:
Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Program Studi Teknik Mesin 2018
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang


telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ragam Budaya indonesia” dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Pengertian Budaya atau Kebudayaan.......................................................... 3
2.2 Wujud Budaya atau Kebudayaan................................................................ 4
2.3 Komponen Budaya...................................................................................... 4
2.4 Ragam Budaya Indonesia............................................................................ 6
2.5 Faktor – Faktor Penyebab Keberagaman Budaya Indonesia....................... 8
2.6 Manfaat Keberagaman Budaya................................................................... 9
2.7 Masalah Yang Timbul Akibat Keberagaman Budaya.................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman dari budaya,
suku bangsa, agama, hingga aliran-aliran kepercayaan. Semua keragaman tersebut
tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang akhirnya membentuk
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang plural. Masyarakat Indonesia yang
majemuk terdiri dari berbagai budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus.
Perbedaan ini justru berfungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi
sosial masyarakat tersebut.
Pluralisme masyarakat dalam tatanan sosial, agama dan suku bangsa telah ada
sejak nenek moyang. Kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan
merupakan kekayaan dalam khasanah budaya Nasional. Keanekaragaman
kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan negara lainnya, Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan
bervariasi. Tidak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat
Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia.
Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Konteks pemahaman masyarakat majemuk, 2 selain kebudayaan
kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Jumlah penduduk lebih dari
200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia.
Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi, mulai
dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Mengenai hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok
suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia, sehingga menambah ragamnya jenis
kebudayaan yang ada di Indonesia. Berkembang dan meluasnya agama-agama
besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia,
sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu.

1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian budaya atau kebudayaan.
2. Dapat mengetahui wujud dari budaya atau kebudayaan.

1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pengertian budaya?
2. Ada berpakah wujud dari budaya?
3. Ada berapakah komponen budaya?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya atau Kebudayaan

Budaya adalah suatau cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya juga
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung mengartikannya sebagai harta yang di wariskan secara turun temurun
dan sebagai generasi penerus kita wajib menjaga dan melestarikannya agar
kebudayaan atau budaya itu sendiri tidak hilang tergeser oleh zaman. Berikut ini
adalah pengertian budaya atau kebudayaan menurut para ahli :

a) Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, bahwa segala


sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Isitlah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.

b) Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun


termurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic.

c) Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian


nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-
struktur social, religious, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dn artistic yang menjadi ciri khas suatu
masrakat.

d) Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang


kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuaan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

e) Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana


hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
budaya atau kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

3
Sedangkan perwujudan budaya atau kebudayaan itu sendiri adalah benda-
benda yang diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan masih
banyak lagi, yang kesemuanya itu ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya.

2.2 Wujud budaya atau kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud budaya atau kebudayaan itu sendiri


dibedakan mejadi tiga, yaitu :

1. Gagasan ( wujud ideal )

Wujud ideal kebudayan adalah kebudayaan yang bebrbentuk kumpulan


ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya yang
sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat.

2. Aktivitas ( tindakan atau wujud nyata )

Aktivitas atau wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari


manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut dengan sistem
sosial. Jika dilihat dari segi sifatnya, aktivitas kebudayaan ini bersifat
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.

3. Artefak ( karya )

Artefak adalah wujud kebudayaan atau budaya fisik yang berupa hasil
dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dpat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Contoh : wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan ( aktivitas )
dan karya ( artefak ) manusia.

2.3 Komponen Budaya


Jika dilihat berdasarkan wujudnya tersebut, budaya memiliki bebrapa elemen
atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

4
1. Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang


nyata, konkret. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti
televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar
langit, dan mesin cuci.

2. Kebudayaan non-material

Kebudayaan non-material adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang


diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi, misalnya berupa
dongeng, cerita rakyat, dan lagu-lagu atau tarian tradisional.

3. Lembaga sosial

Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak


dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di dalam masyarakat.

4. Sistem kepercayaan

Sistem kepercayaan atau keyakinan ini akan mempengaruhi sistem


penilaian dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan,
cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana mereka
berkomunikasi.

5. Estetika

Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang
akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Seperti di
Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika masing-masing dan
sudah pasti berbeda-beda.

6. Bahasa

Bahasa merukan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk


setiap wilayah, bagian, dan Negara sudah pasti sangat kompleks sekali
perbedaannya. Jadi dari keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan
memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain disekitarnya.

5
2.4 Ragam Budaya Indonesia
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengantar diatas bahwa kebudayan atau
budaya itu beraneka ragam dan diwarisan dari generasi ke generasi dan wajib
untuk dilestarikan agar tidak digeser oleh perkembangan zaman yang semakin
maju.

Begitu juga dengan budaya Indonesia yang menurut penelitian yang dilakukan
oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memiliki 33 provinsi, kurang
lebih memliki 17.508 pulau, 1.340 suku bangsa dan memiliki 546 bahasa daerah,
dari situ saja sudah dapat terlihat bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang
beragam.

1. Budaya Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayan nasional maupun
kebudayaan asing yang telah lama dan mengakar di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka tahun 1945. Berbagai aspek dari kebudayan Indonesia
adalah :

1. Bendera Merah Putih

2. Wayang Kulit

3. Garuda Pancasila

4. Keris

5. Nusantara

6. Candi Borobudur

7. Tari-tarian,

Dan masih banyak lagi kebudayaan Indonesia yang diwariskan dari


generasi ke generasi. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang
diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut
TAP MPR No.II tahun 1998, yakni :

“Kebudayan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan


cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merepukan keseluruhan daya
upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat

6
sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna
pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakn pembangunan yang
berbudaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan
Puncak-Puncak Kebudayaan lama dan asli bagi masyarakat
pendukungnya”

Sebelum diamandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk


mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayan nasional.
Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang
terdapat sebagai puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia,
sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayan
bangsa yang sudh berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh
bangsa Indonesia.

2. Wujud Kebudayaan daerah di Indonesia


Kebudayaan daerah yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat diseluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri
khas kebudayaan yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
1. Rumah Adat
Rumah adat merupakan banguna rumah yang mencirikan atau
khas suatu daerah di Indonesia yang melambangkan kebudayaan
dan ciri khas masyarakat setempat. Indonesia dikenal sebagai
negara yang memiliki keragaman dan kekayaan budaya, beraneka
ragam bahasa dan suku dari sabang sampai merauke sehingga
Indonesia memliki banyank koleksi rumah adat.
2. Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keaneka
ragaman suku bangsa di Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku
bangsa di Indonesia. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian
asli Indonesia. Bedasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat
terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang
didukung oleh kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dan
berkembang dari rakyat kebanyakan.
3. Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah
lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan
menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut
maupun rakyat lainnya. Selain lagu daerah Indonesia juga

7
memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan
sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang
kemerdekaan.

4. Musik
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya
Zaman Perunggu berimigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan
kedua sebelum masehi. Musik di Indonesia sangat beraneka ragam
dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam,
sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki
budaya dan seninya sendiri-sendiri.
5. Seni Gambar
Seni gambar biasa juga disebut dengn seni lukis, kedua istilah
ini menurut penulis mengandung makna yang berbeda. Seni
gambar lebih mengutamakan unsur garis untuk membuat bentuk
atau wujud tertentu dimana garis adalah salah satu bagian dari
unsur fisik rupa (elemen desain). Sedangkan seni lukis
mengutamakan unsur warna dan tekstur lihat atau barik semu
untuk mencipta bentuk tertetu.
6. Seni Patung
Seni patung di Indonesia adalah seni yang diciptakan dengan
fungsinya sendiri - sendiri. Seni patung juga banyak digunakan
sebagai monumen yang mengabadikan peristiwa penting atau
menghormati tokoh, terutama pejuang kemerdekaan.
7. Pakaian Adat
Pakaian adat Indonesia adalah kelengkapan yang dipakai oleh
seseorang, khususnya Indonesia yang menunjukkan etos
kebudayaan masyarakat Indonesia. Pakaian adat Indonesia tersebut
bermacam-macam sesuai daerah yang ada di Indonesia. Pakaian
adat Indonesia merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang
bersifat khas dan bermutu dari suku bangsa yang ada di Indonesia
yang beraneka raga ini.
8. Sastra Indonesia
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi
berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah “Indonesia”
sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam
cakupan geografi dan sejarah politik di wilayah tersebut.

2.5 Faktor – Faktor Penyebab Keberagaman Budaya Indonesia

8
Ada 3 (tiga) faktor utama yang mendorong terbentuknya keberagaman budaya
Indonesia sebagai berikut:
1. Latar belakang historis
Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba
di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka
waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama
bermukim di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan
lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan
perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya
perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia.
2. Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku
bangsa dan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola
kegiatan ekonomi, Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan,
pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan
mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan
geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.
3. Keterbukaan Terhadap Kebudayaan Luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat
dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman
masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di
susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang
beranekaragam.
Daerah-daerah yang relatif terbuka, khususnya daerah pesisir paling cepat
megalami perubahan. karena:
1. Dengan semakin banyaknya sarana dan prasarana transportasi.
2. Hubungan antar kelompok semakin intensif.
3. Semakin sering mereka melakukan pembauran.

Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak


banyak terpengaruh budaya luar, sehingga kebudayaannya berkembang
dengan corak khas. Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan,
memiliki corak kebudayaan yang cukup beragam yaitu dengan adanya Budaya
Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan India. Hal ini diakibatkan
oleh beragamnya orang yang datang/singgah di kota ini sehingga terjadinya
pembauran kebudayaan.

9
2.6 Manfaat Keberagaman Budaya
Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh
negara Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat
bagi bangsa kita. Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :
1. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa
daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
2. Dalam biang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan
objek dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.
2.7 Masalah Yang Timbul Akibat Keberagaman Budaya
Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki
keanekaragaman budaya.
Menurut Naskun, adanya keanekaragaman budaya tersebut membuat
masyarakat multikultural memiliki karakteristik umum sbb :
1. Adanya sub-sub kebudayaan yang bersifat saling terpisah.
2. Kurang berkembangnya sistem nilai bersama atau konsensus.
3. Berkembangnya sistem nilai masing-masing kelompok sosial yang dianut
secara relatif rigid dan murni.
4. Sering timbul konflik-konflik sosial atau kurangnya integrasi.

Menurut Pierre L. Van den Berghe, masyarakat multikultural memiliki


karakteristik umum sebagai berikut:

1. Terjadinya segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang sering


memiliki subkebudayaan yang satu sama lain berbeda.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga yang
bersifat nonkomplementer.
3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya terhadap
nilai-nilai yang bersifat dasar.
4. Secara relatif, seringkali mengalami konflik-konflik di antara kelompok
yang satu dengan yang lainnya.
5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan
ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

Keberagaman merupakan suatu keadaan yang dapat mendatangkan


fenomena baru yang positif dan negatif (tidak diinginkan). Namun jika
keduanya kita telusuri dan kita kaji lebih jauh, merupakan gejala-gejala yang
wajar terjadi dalam masyarakat. Selain membawa manfaat, keberagaman
budaya pun memiliki dampak negatif dengan dasar berbeda-beda itu tidak
dapat bergaul satu sama lainnya. Potensi terpendam untuk terjadinya konflik

10
karena ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa diabaikan
begitu saja.

Menurut J. Ranjabar, hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya konflik


pada masyarakat Indonesia sbb:

1. Apabila terjadi dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain.


Contoh: konflik Aceh dan Papua.
2. Apabila terdapat persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian
hidup antara kelompok yang berlainan suku bangsa. Contoh: konflik
yang terjadi di sambas.
3. Apabila terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan dari warga
sebuah suku terhadap warga suku bangsa lain. Contoh: konflik yang
terjadi di sampit.
4. Apabila terjadi potensi konflik terpendam, yang bertikai secara adat.
Contoh: konflik antar suku di papua.
5. Secara garis besar berbagai konflik dalam masyarakat dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk konflik, sbb:
a. Konflik Rasial
Konflik yang diakibatkan dari perbedaan-perbedaan dalam diri
mereka terhadap individu dan ras lainnya. Pertentangan rasional
bukan saja disebabkan oleh perbedaan ciri-ciri fisik saja, tetapi
kadang-kadang juga diperuncing oleh perbedaan dan benturan
dalam hal sosial, ekonomi, politik, atau karena jumlah ras tertentu
lebih banyak dari ras lainnya.
b. Konflik Antar Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan menjadi perbedaan antar suku bangsa,
ada juga perbedaan adat istiadat dalam pergaulan sehari-hari,
kesenian yang dikembangkan, sistem kekerabatan yang dianut,
dan penguasaan tekhnologi. Konflik ini terjadi terlebih jika
keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya
dalam hal ekonomi yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan
terhadap suku tertentu atas penguasaan sumber-sumber ekonomi
politik.
c. Konflik Antar Agama

11
Keanekaragaman agama yang dianut seringkali mendatangkan
perbedaanperbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul,
peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan atribut-
atribut keagamaan lainnya. Jika para pemeluknya tidak
menghayati secara mendalam dan benar inti dari ajaran-ajaran
yang terkandung dalam agama-agama mereka, akan sangat
potensial untk terjadinya konflik, bahkan sampai pada tingkat
konflik politik. Konflik seperti ini juga sangat dipengaruhi oleh
keseimbangan jumlah penganut agama tertentu dalam suatu
masyarakat. 9 Masyarakat Indonesia terdri dari ratusan suku
bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku
bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang
berbeda-beda. Seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta
tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan pembahasan di atas perkembangan dan kemajuan
zaman dapat meningkatkan rasa ingin tau yang tinggi. Memberikan banyak
informasi tentang matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, Memberikan banyak
kemudahan untuk pembelajaran setiap hari. Khusus dalam pembahasan
makalah ini menyimpulkan tentang berbagai budaya indonesia yang
kompleks.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-
kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk
karena pada daasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam,
namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita
memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita
bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-
seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah
kebudayaan kita dari keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar.
Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada
inti kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya segalanya
bertolak pada ideology pancasila.
Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu
dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat menikis

12
kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian. Gagasan yang
menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap
toleransi dan empati.

3.2 Saran
1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional
yang dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada
kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi 1. Jakarta : UI Press

Koentjaraningrat. 2010. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan

13

Anda mungkin juga menyukai