Pengujian Non Destruktif (NDT) adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu benda untuk
mengetahui akan adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak sedikitpun benda yang kita tes
atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih
aman dan belum melewati damage tolerance. Material pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak
mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya. Pengujian Non Destruktif ini dilakukan paling
tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk menentukan suatu komponen
dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu
komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya
adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya. nah, mungkin itu
penjelasan secara singkat mengenai metode Pengujian Destruktif dan Pengujian Non Destruktif. untuk di
artikel selanjutnya saya akan bahas mengenai Alat Pengujian Non Destruktif (NDT Tools) .
Uji Struktur
Tujuan Uji Stuktur
Tujuan dari uji struktur untuk mengetahui komposisi kimia bahan, distribusi kekerasan, struktur mikro,
struktur makro dan bentuk permukaan material uji. Data komposisi kimia diperoleh dari uji spectrometri,
kemudian data nilai kekerasan diperoleh dari uji kekerasan Vickers ,dan data struktur mikro diperoleh dari uji
metalografi.
Analisa Uji Struktur
Struktur mikro yang diperoleh dari hasil uji metalografi dapat memberikan banyak informasi. Harus ada
kesesuaian antara hasil uji komposisi dan struktur mikro. Struktur mikro material uji dibandingkan dengan
struktur mikro material standar, jika ada perbedaan bararti ada proses tambahan yang mengubah struktur
mikro tersebut. Proses itu kemungkinan besar dilakukan dengan heat treatment. Kemungkinan adanya
proses thermomechanical treatment diperiksadari perbedaan struktur mikro antara daerah dekat
permukaan dengan daerah kedalaman. Jika ada thermomechanical treatment berarti ada pengayaan unsur
tertentu di daerah permukaan sebagai akibat difusi selama proses tersebut dilakukan. Hal ini dapat dilihat
dari struktur mikro yang diperoleh dan harus diperiksa kesesuaian dengan hasil uji keras dan distribusi
komposisi.
Macam – macam Uji Struktur
Ada 3 macam uji struktur material, yaitu:
– Uji Permukaan Pecahan
– Uji Makroskopik
Aturan umum yang baik untuk diterapkan dalam meninjau skala pembesaran yang harus digunakan dalam
menguji kerusakan adalah : semakin tinggi pembesaran, (a) semakin mahal pengujian (b) semakin tinggi
keahlian yang dibutuhkan dalam penanganan dan penyiapan bahan dan (c) semakin lama waktu pengujian.
Pengujian makroskopik memerlukan penyiapan yang sedikit. Tetapi aturan yang telah diberikan sebelumnya
tentang kehati-hatian dalam penanganan harus diterapkan. Hasil makroskopik kadang-kadang memberikan
informasi yang cukup untuk menjelaskan penyebab suatu masalah atau menuntun peneliti selanjutnya dengan
memberikan terhadap benda yang utuh.
Makroskopik sendiri merupakan pengujian yang dilakukan dengan masih dapat ditinjau dengan indera
penglihatan atau mata. Beberapa faktor yang harus ditinjau adalah : distorsi yang berhubungan dengan
kerusakan, perubahan letak dari permukaan retak, produk korosi, ukuran, jumlah dan lokasi dari potongan,
kekasaran atau kekerasan permukaan retak, dan setiap hubungan kerusakan tersebut dengan kerusakan luar,
seperti nicks atau kondisi desain seperti sudut atau radian.