PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah
bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku
bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka
tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan
kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran
rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Beragam suku bangsa hidup berdampingan dengan
latar belakang kehidupan yang berbeda, kondisi geografis tempat tinggal yang berbeda
dipengaruhi oleh budaya masing-masing sebagai warisan dari tiap generasi sebelumnya.
Selain itu faktor kebudayaan dari luar yang masuk ke Indonesia dan penyebaran agama-
agama besar di pelosok wilayah Indonesia membuat terjadinya proses akulturasi dan
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan
1
Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok
suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia.
Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka
diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia
juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar
peradaban itu. Sehingga tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai pusat peradaban dunia,
sebagaimana banyak para peneliti barat yang telah mengungkap hal itu. Dengan tulisan
singkat ini, kami mencoba untuk mebahas keragaman budaya yang sangat luas ini, berharap
menemukan pemahaman yang kiranya bisa membantu dalam proses belajar kita semua.
2
B. Rumusan masalah
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat
keberagaman?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi semboyan
Bhineka Tunggal Ika dan menghargai keanekaragaman suku, budaya, ras dan
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian,
Budaya adalah bentuk jama’ dari Budi dan Daya yang berarti Cinta, kasra, dan rasa.
Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta Budaya yaitu bentuk jama’ dari
kata Budhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari
dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dengan demikian dapat di
manusia baik material maupun non-material. Sebagian besar ahli yang mengartikan
berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih konpleks.
kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian
4
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang
meliputi:
b) Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat
dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Tedi Sutardi (2007:10) berpendapat
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia
dengan belajar. Hal ini mengisyaratkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah
kebudayaan. Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan
5
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena meliputi seluruh aspek hidup
yang ada dalam diri individu berupa kemampuan berpikir, bertindak dan berperilaku, serta
Budaya akan terus berkembang karena kemampuan manusia untuk belajar sehingga
merupakan pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks yang terbentuk dari berbagai
unsur yang rumit di antaranya sistem agama, kemasyarakatan, adat istiadat, bahasa,
kebudayaan lebih dari sekedar kesenian atau adat istiadat saja, tetapi meliputi bidang yang
tiada terbatas.
cara atau pembuatan menjadikan banyak macam ragamnya tentang kebudayaan yang sudah
kehidupan yang beragam dengan latar belakang kesukuan, agama, maupun ras yang
berbeda-beda.
kumpulan orang-orang atau kelompok-kelompok dengan ciri khas kesukuan yang memiliki
beragam budaya dengan latar belakang suku bangsa yang berbeda. Keragaman budaya
Indonesia memiliki lebih dari 1.128 suku bangsa bermukim di wilayah yang tersebar di
6
Adanya berbagai kelompok masyarakat yang beragam, sesungguhnya merupakan
masyarakat yang mempunyai potensi konflik. Perbedaan yang terdapat dalam masyarakat
karena nilai-nilai budaya yang dilatar belakangi sosio kultural, akan menjadi pendorong
munculnya perasaan kesukuan yang berlebihan dapat memicu nilai negatif berupa
etnocentrisme yang menganggap remeh suku dan kebudayaan lain. Hal ini akan berakibat
timbul perilaku ekslusif berupa kecenderungan memisahkan diri dari masyarakat bahkan
mendominasi masyarakat lainnya. Nilai negatif lain yang harus dihindari adalah pandangan
dapat menimbulkan prasangka yang bersifat subyektif serta muncul konsep sifat/watak dari
suatu golongan (stereotip). Keanekaragaman yang khas dari satu suku dengan suku lainnya
berdampak pada kesalahpahaman dan berujung pada konflik. Terkadang konflik sering
didominasi oleh isu-isu yang lebih bersifat politik dan ekonomi, namun penolakan terhadap
agar dapat mewujudkan kekuatan yang mampu menjawab berbagai tantangan saat ini seperti
melemahnya budaya lokal sebagai bagian dari masyarakat. Hal ini dikhawatirkan akan
C. Unsur-Unsur Kebudayaan
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar. Kebudayaan umat manusia memiliki unsur-unsur yang bersifat
7
universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan
pada semua kebudayaan bangsa-bangsa didunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur
1. Bahasa
Merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus
menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa
tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya
dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan ini meliputi ruang
pengetahuan tentang alam sekitar flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan sifat-sifat
kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup dan
perkumpulan.
Teknologi merupakan jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu
masyarakat yang meliputi kesuluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya
8
menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan
Unsur teknologi yang paling menonjol ialah kebudayaan fisik yang meliputi alat-alat
produksi senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat
Sistem mata pencaharian hidup ialah segala usaha manusia untuk mendapatkan barang
dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang
dan perdagangan.
6. Sistem Religi
Pada sistem religi ini dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci dan tidak
terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai dan
7. Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai hasrat manusia terhadap keindahan.
Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari permainan imajinasi kreatif
yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar kita dapat
memeratakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar yaitu seni rupa, seni suara dan seni
tari.
9
10
Clyde Kluckhohn menyebutkan terdapat 7 unsur kebudayaan, yakni sebagai
berikut:
6. Sistem pengetahuan
Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebardi lebih dari 13
ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas social, politik, dan budaya yang berbeda-
beda, seperti bahasa, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan dan sebagainya. Dangan
idaentitas yang berbeda beda ini, kita dapat mengatakan bahwa Indonesia memiliki
11
3. Keberagaman agama
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa
a. Konflik
Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan dalam
dan vertikal.
(1) Konflik Horisontal
yang sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat berupa konflik antar suku,
suku Madura yang terjadi di Sampit, konflik antara suku-suku kecil di Papua.
12
(b) Konflik antar ras
pada Mei 1998, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan terhadap lebih dari
(c) Konflik agama
umat beragama misalnya konflik antar golongan pemeluk Islam murni dengan
yang kuat sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan antipati.
Contoh : Peristiwa Kudatuli, dimana ada konflik antar pendukung Partai PDI
versi Megawati Soekarno putrid dan pendukung Partai PDI versi lainnya.
13
Contoh konflik vertikal :
(a) Konflik antar kelas atas dengan kelas bawah, konflik antar kelas atas dengan
kelas bawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Konflik kolektif
(b) Konflik antara pemerintah pusat dengan daerah, misalnya pemberontakan dan
gerakan seporadis seperti OPM, GAM, dll. Selain itu konflik vertikal bisa
(c) Konflik antara orang tua dan anak, konflik antara orang tua dan anak akan
Integrasi karena keterpaksaan terjadi karena suatu ketergantungan dan mau tidak
mau antar lapisan masyarakat harus saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan.
Namun dalam integrasi yang terjadi karena paksaan biasanya ada upaya antar kelompok
untuk mendominasi satu sama lain. Indonesia merupakan negara multikultural yang
terdiri dari bermacam-macam etnis, ras, agama, dan suku bangsa yang masing-masing
14
Apabila masing-masing kelompok tidak bisa saling menghargai dan mengurangi
Integrasi karena keterpaksaan dilihat dari segi historis juga dapat dicontohkan pada
masa feodal. Dimana antara golongan pemerintah kolonial, golongan Asia Timur,
golongan kerabat kerajaan, dan bumiputera hidup dalam satu wilayah namun tidak dapat
membaur. Terdapat batas-batas yang tegas dan adanya upaya dari pemerintah kolonial
untuk terus menerus mendominasi dan menjajah. Contoh lain integrasi karena
keterpaksaan (coersif) dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada saat demonstrasi atau
unjuk rasa yang ricuh, kemudian polisi akan memberikan peringatan dengan gas air
mata dengan tujuan mengatur para demonstran untuk menyampaikan aspirasi secara
c. Disintegrasi
Disintegrasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-
bagian dari suatu kesatuan masyarakat. Disintegrasi atau kesenjangan merupakan akibat
dari adanya pembangunan dimana kelas atas menguasai pembangunan yang berperan
sebagai subjek sekaligus objek pembangunan, namun disisi lain kelas tengah dan bawah
hanya berperan sebagai objek pembangunan. Akibatnya kelas tengah dan bawah akan
Kesenjangan inilah yang akan mempengaruhi pola hidup dan pola hubungan antar
kelompok.
15
F. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain
sebagai berikut:
3. Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku
pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama
mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus
bagi bangsa Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi
bangsa-bangsa lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata atau
kunjungan lainnya. Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri
muncul akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik,
dampak keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya
reintegrasi dan menanamkan nilai-nilai pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi
B. Saran
Perbedaan merupakan keniscayaan yang mesti dan harus diterima oleh semua orang
dalam kehidupannya. Fakta menunjukkan bahwa manusia memang makhluk unik dan khas.
Keunikan dan kekhasan ini dalam konteks bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat akan
menimbulkan keragaman tatanan sosial dan kebudayaan. Keragaman ini yang ditunjukkan
oleh Indonesia antara lain terdiri atas beragam etnis, agama, dan bahasa. Keragaman ini
perlu dikelola secara serius dan sungguh-sungguh dalam suatu bentuk tatanan nilai yang
17
dapatdibagi bersama. Oleh karena itu, keanekaragaman yang ada dalam masyarakat
identitas nasional, integrasi nasional, dan kesadaran menempatkan agama untuk kesatuan
bangsa. Dengan demikian, kesatuan Indonesia dapat ditegakkan sejalan dengan semangat
18
DAFTAR PUSTAKA
Bagja Waluya, Sosiologi Fenomena Sosial di Masyarakat, Setia Purna Inves, Bandung, 2007.
Bambang Widianto dan Iwan Meulia Pirous, Perspektif Budaya Kumpulan Tulisan
Edi Sedyawati, Warisan Budaya Tak Benda Masalahnya Kini di Indonesia, Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia (PPKB-LPUI),
Depok, 2003.
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1997.
Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009-2014, Empat Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara, Sekretariat Jenderal MPR RI, Jakarta, 2012.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 1964.
Tedi Sutardi, Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya, Setia Purna Inves, Bandung, 2007.
http://mulla71.multiply.com
19
Analisis SWOT Keragaman Budaya
1. Kekuatan (Strength)
dan modal membangun bangsa Indonesia yang multikultural, karena memiliki gambaran
budaya yang lengkap dan bervariasi. Sebagai contoh dalam bidang seni, Indonesia sangat
berlimpah karya, kreasi dan keunikan dari keragaman kultur masing-masing etnis baik
dalam bentuk seni sastra, seni pertunjukan, seni suara/instrumental, seni tari dan seni
lainnya. Ragam seni tari yang memiliki ciri khas kesukuan seperti tari Saman dari Aceh, tari
Rantak dari Minangkabau, Tari legong dari Bali, Tari Merak dari Jawa Barat, Tari Yapong
dari Jakarta, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan,
Tari Lenso dari Maluku sampai dari daerah Papua berupa tari Selamat Datang, dan berbagai
kekuatan yang luar biasa dan perlu dimanfaatkan dengan baik antara lain: (1) dibandingkan
dengan negara lain di dunia, keragaman budaya Indonesia sangat bervariasi, unik, dan
lengkap karena dipengaruhi oleh keadaan alam dengan kondisi geografis, flora dan fauna
yang berbeda antara wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur. (2) keunikan dan
kekhasan budaya lokal mulai dari sistem kekerabatan, etika pergaulan, pakaian adat, rumah
adat, tari tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional, bahasa dan dialek, instrumen
dan lagu daerah, pengetahuan pengobatan dan pengetahuan kuliner.(3) merupakan hal yang
menarik pandangan bangsa lain yang ingin mempelajari, mencoba, menikmati bahkan
memiliki hasil budaya lokal di Indonesia. Banyak warga asing tertarik dan mempelajari
kebudayaan lokal dan adapula yang akhirnya menjadi warganegara Indonesia. (4) hasil
20
karya budaya dalam bentuk benda-benda seperti tenunan, batik, ukiran, anyaman dan
Salah satu karya budaya Indonesia yaitu kerajinan batik semakin dikenal dunia
seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sejak diresmikan batik sebagai warisan dunia
oleh PBB tahun 2009, dampak produksi batik meningkat sehingga mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian batik menjadi
sarana solidaritas persatuan dan kesatuan di antara suku-suku bangsa di Indonesia, karena
kerajinan batik tidak hanya milik suku jawa tetapi juga suku bangsa lainnya di Indonesia.
(5) karya budaya lain berupa seni bangunan, tari, sastra, musik dan keberagaman
hasil budaya lainnya mampu menciptakan devisa sebagai salah satu kekuatan di bidang
kemandirian bangsa seperti tercantum dalam salah satu pidato Presiden Sukarno: ”Aku
bangga dan gandrung pada pemuda Indonesia, gagah perkasa sebagai orang Aceh,
pandainya orang Minang, ayu kemayunya orang Solo, tegarnya orang Sulawesi”.
Kita juga pernah mengalami masa Irian Barat yang mati-matian diperjuangkan
kembali kepangkuan Indonesia. Kita sekarang hidup di dunia dongeng dan kenyataan,
dongeng sebagai sesuatu yang indah berupa impian untuk mempersatukan Indonesia,
kenyataannya tahun 1945 dongeng tentang persatuan dan kesatuan bukan omong kosong dan
21
2. Kelemahan (Weaknesses)
Keragaman budaya berpotensi memiliki beberapa kelemahan antara lain:
1. Perbedaan budaya; Kekurang pahaman dan komunikasi antar budaya yang terbatas
menjadi pemicu konflik dengan latar belakang keragaman etnis, agama maupun ras.
Proses hubungan antara suku-suku dan golongan yang berbeda memiliki potensi
minimal 5 macam pemicu terjadinya konflik yaitu: (a) kalau warga dari dua suku bangsa
sama. (b) kalau warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur
kebudayaannya kepada warga suku bangsa lainnya. (c) kalau warga dari satu suku
bangsa memaksakan konsep-konsep agamanya terhadap warga dari suku bangsa lain. (d)
kalau satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa lain secara politis. (e)
dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.
2. Sebagai penghambat dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam mengelola,
mengatur dan mengurus sejumlah orang yang memiliki perbedaan adat istiadat, nilai
timbul akibat perselisihan antar suku, dapat melemahkan ketahanan budaya nasional
karena banyak terjadi kesalahpahaman tentang apa yang dimaknai dan dianut menurut
nilai-nilai budaya yang berlaku. (3) sistem nilai budaya dan sikap yang hidup dalam
alam pikiran sebagian anggota masyarakat yang dianggap penting dan berharga dalam
22
manusia sehingga sifatnya abstrak, sedangkan sikap merupakan pendorong dari individu
untuk bereaksi terhadap lingkungan. Istilah sistem nilai budaya dan sikap, sering disebut
sikap mental.
melemahkan proses pembangunan bangsa di antaranya: (a) nilai budaya yang beorientasi
terhadap hasil dari karya manusia, tetapi hanya terhadap amal dari karya (ibarat orang
sekolah yang tidak mengejar ilmu dan ketrampilan yang diajarkan, tetapi hanya ijazahnya
saja). (b) suatu orientasi yang terlampau banyak terarah ke zaman yang lampau akan
untuk berinvestasi dan hidup hemat). (c) mentalitas yang terlampau menggantung diri
kepada nasib. (d) konsep sama rata sama rasa, konsep yang mewajibkan sikap kompromisme
yang besar. Artinya, orang sebaiknya menjaga agar jangan merasa lebih dari orang lain. Hal
ini bertentangan dengan jiwa pembangunan yang justru memerlukan usaha jerih payah pihak
individu untuk maju. (e) mentalitas menunggu restu dari atas atau berorientasi pada atasan
akan mengurangi keinginan untuk mandiri serta disiplin pribadi sehingga akibatnya orang
setelah revolusi, menimbulkan kelemahan nilai budaya dan sikap antara lain: (a) mentalitas
yang meremehkan mutu, sudah puas apabila suatu pekerjaan dapat mencapai penyelesaian
atau produksi suatu barang atau jasa ada tersedia. (b) mentalitas suka menerabas, mencapai
tujuan secepat-cepatnya tanpa rela berkorban dan berjuang menghadapi kesulitan. (c) sifat
tidak percaya kepada diri sendiri (d) sifat tidak berdisiplin murni, berdisiplin hanya takut
karena pengawasan bukan disiplin diri sendiri. (e) sikap tidak bertanggung jawab. (4) adanya
23
pengaruh globalisasi; dengan masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan tradisi budaya
sendiri dan berakulturasi ke dalam budaya lokal. Sehingga berdampak negatif terhadap
masyarakat terutama generasi muda yang mulai melepaskan budaya lokal karena
menganggap kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang modern saat ini.
3. Peluang (opportunities)
1. Pemersatu di antara berbagai kelompok etnis dan suku yang dipersatukan karena
2. Merupakan kekuatan agar bangsa yang majemuk tetap eksis. Untuk itu diperlukan
komunikasi dan interaksi yang dapat membuat anggota masyarakat Indonesia saling
bekerjasama dan memiliki pengertian yang benar terhadap unsur-unsur budaya yang
berbeda. Sebagai alat komunikasi dan interaksi dibutuhkan bahasa guna perekat antar
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar suku tidak bermaksud
lingkungan sekitar dengan lebih baik, dan menimbulkan kesadaran sambung rasa secara
terus menerus.
Hal ini diharapkan dapat membangkitkan kembali etnik dan kebudayaan lokal bangsa
Indonesia. Untuk itu diperlukan peran masyarakat dan khususnya generasi muda untuk
24
melestarikan kebudayaan lokal guna mewujudkan cita–cita bangsa yang luhur dan tetap
menjaga keutuhan warisan nenek moyang. Hal ini pada akhirnya akan dilihat dan diakui
oleh dunia internasional sebagai bangsa yang hidup dan tinggal di negara kepulauan dengan
budaya yang khas. Diharapkan dapat menarik para wisatawan/ turis dari berbagai
mancanegara untuk datang ke Indonesia sehingga meningkatkan devisa negara serta peluang
4. Tantangan (Threats)
1. Dampak globalisasi dimana setiap kelompok manusia bersatu dengan latar belakang
berbeda. Pengaruh kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat seiring dengan
ekonomi global yang berasosiasi dengan ilmu pengetahuan, teknologi, industri dan
perdagangan yang di satu sisi membawa kemajuan dan kemakmuran, namun pada sisi
yang dihadapi sekarang ini dan mencari jalan keluar dari tatanan global tidak cukup
hanya dengan upaya mengubah dunia, tetapi harus dibarengi oleh satu usaha bersama
untuk memperbaiki kemampuan yang ada dalam diri sendiri. Oleh karena itu budaya
2. Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, tantangan yang harus dihadapi
berupa kemampuan negara terutama pemerintah sebagai institusi formal untuk berupaya
25
mempertahankan nilai-nilai budaya dan terus melestarikannya dan menjadi milik
bersama. Di samping itu pemerintah juga harus mengawasi setiap informasi yang
individu yang bersifat toleran dan mau menerima kenyataan untuk hidup
melekat pada tiap wujud sosial dan politiknya. Kerukunan hidup merupakan tujuan
semua masyarakat yang beragam mencakup kerukunan politik, ekonomi, dan sosial
dengan kelompok, juga kerukunan antara institusi sosial dan kerukunan antara
dalam satu ikatan berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi
Bhinneka Tunggal Ika mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari
keanekaragaman. Walaupun terdiri atas berbagai suku dengan latar budaya berbeda,
Indonesia tetap satu dengan bangsa yang memiliki bahasa dan tanah air yang sama,
yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan
merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah
26
3. Perlu memperkuat persatuan, kepercayaan diri, kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia sebagai dasar untuk bersaing dan menghadapi gempuran bangsa lain
dalam era globalisasi ini. Kebanggaan menurut Harry Rusli (2003:50) sebagai
sebuah respon natural terhadap sesuatu. Kebanggaan akan tumbuh jika ada
adanya sesuatu yang dibanggakan seperti hasil yang baik atau prestasi untuk tujuan
kebanggaan semu.
kepada pemimpin dapat dijadikan aspek positif, jika pemimpin mengajak anggota
masyarakat dengan cara memberi contoh bahwa pemimpin mau hidup sederhana
membangun dan membesarkan Indonesia. Hal ini perlu kesiapan dalam hal
bangsa.
27