PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya.
Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah
yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia
lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir
lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat
jasmani maupun rohani.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Manusia dan bagaimana Perannya dalam Kehidupan?
2. Apakah Pengertian Pandangan Hidup bagi Manusia sebagai Makhluk Sosial?
3. Bagaimana Cara dan Usaha Manusia Mengembangkan Potensinya?
4. Bagaimana Manusia Menerapkan Nilai-Nilai dan Norma-norma yang Berlaku Dalam
Kehidupannya?
C. Tujuan
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya.
2. Menetahui Pengertian Manusia serta Pandangan Hidupnya dalam Kehidupn.
3. Mengetahui Cara dan Usaha Manusia untuk Mengambangan potensinya.
4. Mengetahui Bagaimana Manusia Menerapkan Nilai dan Norm dalam Kehidupannya.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2. Pengertian Peran
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa peran adalah suatu sikap
atau perilaku yang diharapkan individu atau sekelompok individu terhadap
seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-hal
diatas dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan dengan peran keluarga dan
masyarakat, peran diartikan sebagai hak dan kewajiban orangtua untuk
memberikan pendidikan yang baik.
B. Pandangan Hidup Manusia
Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh
Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang
dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di
dalam masyarakat. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang
disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90)
Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup
itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya. Menurut Lenski dalam buku Ilmu
Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90)
Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi. Secara umum Pandangan
Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani
dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara.
Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus
merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup
sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan
kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan
hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Teori Nilai membahas dua masalah yaitu masalah Etika dan Estetika. Etika
membahas tentang baik buruknya tingkah laku manusia sedangkan estetika
membahas mengenai keindahan. Ringkasnya dalam pembahasan teori nilai ini
bukanlah membahas tentang nilai kebenaran walaupun kebenaran itu adalah nilai
juga. Pengertian nilai itu adalah harga dimana sesuatu mempunyai nilai karena
dia mempunyai harga atau sesuatu itu mempunyai harga karena ia mempunyai
nilai. Dan oleh karena itu nilai sesuatu yang sama belum tentu mempunyai harga
yang sama pula karena penilaian seseorang terhadap sesuatu yang sama itu
biasanya berlainan. Bahkan ada yang tidak memberikan nilai terhadap sesuatu itu
karena ia tidak berharga baginya tetapi mungkin bagi orang lain malah
mempunyai nilai yang sangat tinggi karena itu sangatlah berharga baginya.
2. Pengertian Norma
3. John J. Macionis
4. E. Ultrecht
Norma adalah semua petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat atau bangsa yang mana peraturan itu diwajibkan untuk ditaati
oleh setiap masyarakat, jika ada yang melanggar maka akan ada tindakan dari
Jadi dapat disimpulkan Norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan masyarakat. Orang yang ingin hidup harmonis maka wajib mematuhi
aturan atau ketentuan tersebut jika tidak ingin mendapatkan sanksi baik hukum
atau sosial serta norma adalah tatanan atau pedoman yang diciptakan manusia
sebagai makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau manusia wajib tunduk pada
peraturan tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun
negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena
manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara
semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak,
namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan
petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda,
baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk
manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk individu
memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya. Manusia adalah organisme yang sangat kompleks, dimana secara
hirarkinya didasari oleh latar belakang atau asal usul dari penciptaan manusia itu sendiri.
Karena manusia itu mempunyai jiwa fisik, yang mana keduanya mempunyai
peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam arti
lain menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki dua sisi, yaitu
sebagai makhluk biologis (individu) dan makhluk.
Istilah “peran” kerap diucapkan banyak orang. Sering kita mendengar kata peran
diartikan dengan posisi atau kedudukan seseorang. Atau “peran” dikaitkan dengan “apa
yang dimainkan” oleh seorang aktor dalam suatu drama. Mungkin tak banyak tahu,
bahwa kata “peran”, atau role dalam bahasa inggrisnya, memang diambil dari
dramaturgy atau seni teater. Dalam seni teater seorang aktor diberi peran yang harus
dimainkan sesuai dengan plot atau alur ceritanya, dan dengan macammacam lakonnya.
Lebih jelasnya kata “peran” atau “role” dalam kamus oxford dictionary diartikan :
Actor’s part; one’s task of funcion. Yang berarti aktor; tugas seseorang atau fungsi.1
Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain sandiwara
(film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan pada peserta didik.2 Ketika istilah peran
digunakan dalam lingkungan pekerjaan, maka seseorang yang diberi (atau mendapatkan)
sesuatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh pekerjaan tersebut. Harapan mengenai peran seseorang dalam posisinya,
dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi tugas dan harapan dari orang yang
menerima manfaat dari pekerjaan/posisi tersebut.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat
transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan
pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang dapatberbentuk
padat ,cair,maupun gas. Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang
banyak dihasilkan oleh industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon)
,belerang dioksida,dan lain-lainnya. Juga dapat dihasilkan dari pembakaran
sampah atau barang tambang seperti batu bara.
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul
akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia
yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan
karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
a. Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai
berikut:
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama
SDA yang tidak dapat diperbaharui;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang
batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat
sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah
yang mengandung humus;
Suatu hal yang perlu diingat, bahwa kreativitas tidak muncul begitu saja, namun
membutuhkan kondisi yang merangsang terutama dorongan dari diri seseorang sendiri,
dukungan dan manfaatkan fasilitas lingkungan. Jika memiliki kecerdasan yang baik dan
didukung dengan kreativitas yang tinggi, seseorang semakin mahir mempergunakan
kecerdasan secara efektif dan mampu menghasilkan gagasan yang luarbiasa secara tepat.
Kreativitaslah yang memunculkan bakat seseorang beserta kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya. Dengan kata lain, kreativitaslah jalan bagi seseorang untuk menemukan dan
mengembangkan potensi diri seseorang yang sesungguhnya kini bergantung
pengetahuan, bagaimana mengembangkan menjadi pribadi yang baik.
Steven Covey menyatakan cara menumbuhkan potensi diri dan kunci sukses
seseorang adalah dengan melakukan tujuh kebiasaan, yaitu :
d. Anggap diri anda berada dalam situasi cooperation (kerjasama) dan lakukan yang
terbaik
Ada beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat
berbagi kelebihan dan kelemahan seseorang untuk menggunakan dan
mengoptimalisasikan diri sebagai berikut:
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian
tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini
meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak,
dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini
bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki diri.
3. Tes Psikologi
Menurut buku Be A Winner Like Me karya Imelda Saputra, ada beberapa hal
yang dapat mengembangkan dan melejitkan potensi diri diantaranya :
b. Nilai Estetika
Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda. Etika membahas
masalah tingkah laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ). Sedangkan estetika
membahas tentang indah atau tidaknya sesuatu.
Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum
tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya
seni manusia atau mengenai alam semesta ini. Seperti dalam etika dimana kita
sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan sampai sekarang belum dapat
ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia.
Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang belum
dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai ukuran indah itu.
Dalam hal ini ternyata banyak sekali teori yang membahas mengenai masalah
ukuran indah itu. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu bersifat
metafisika (abstrak). Sedangkan dalam teori modern, orang menyatakan bahwa
keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat
yang sebenarnya bersifat tetap.
Berfungsi sebagai pelengkap norma lain dengan sanksi yang tegas dan nyata.
Berfungsi mengatur berbagai hal yang belum ada pada norma lain.
Namun terkadang norma hukum bertentangan dengan norma lain. Misalnya
saja hukuman mati, padahal pada norma lain ada larangan untuk membunuh.
Biasanya sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma hukum sifatnya tegas,
memaksa, mengikat terhadap semua orang. Misalnya saja hukuman penjara atau
tahanan, denda, bahkan hukuman mati.
2. Norma Agama
Norma agama menjadi pedoman hidup manusia yang sumbernya dipercaya dari
Tuhan yang Maha Esa. Untuk norma ini bersifat pasti, tidak bisa dikurangi dan
tidak bisa ditambah. Pemeluk agama tertentu meyakini jika norma agama
mengatur tentang peribadatan dan dalam hubungan manusia dengan sesamanya
dan juga dengan penciptanya. Dalam norma agama juga terdapat sanksi yaitu
berupa hukuman di akhirat. Dengan kata lain, sanksi norma agama tidak
langsung diberikan, namun akan diberikan setelah manusia meninggal dunia.
Norma kesusilaan adalah aturan atau pedoman hidup yang dianggap sebagai
suara dari sanubari manusia yang berhubungan dengan baik-buruknya suatu
perbuatan. Untuk norma kesusilaan biasanya pemberian sanksi bersifat tidak
tegas. Bentuk sanksi norma kesusilaan biasanya lebih banyak pada rasa malu,
rasa bersalah, penyesalan atas pelanggaran.
4. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan yang muncul dari hubungan antar manusia
dalam kelompok masyarakat dan dianggap penting dalam pergaulan masyarakat.
Untuk norma ini bersumber dari budaya masyarakat itu sendiri yang sifatnya
relatif dan berbeda-beda di berbagai lingkungan dan waktu. Sanksi yang
diberikan kepada seorang pelanggar norma kesopanan sifatnya tidak tegas.
Bentuk sanksi norma ini umumnya adalah celaan atau ejekan dari orang lain
yang menyebabkan rasa malu, dan dikucilkan dari masyarakat.
5. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah aturan sosial yang terbentuk secara sadar atau pun
tidak sadar, dimana terdapat petunjuk perilaku secara terus menerus yang
akhirnya menjadi kebiasaan. Sanksi yang diberikan kepada seorang pelanggar
norma kebiasaan ini biasanya berupa kritikan, ejekan, bahkan dikucilkan dari
masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial, yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. Makhluk Tuhan yang berarti dia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
4. Dalam kamus bahasa Indonesia, nilai adalah harga, angka kepandaian. Nilai adalah
nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Sedangkan Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat
tertentu. Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut
perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada
dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat
berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma tidak boleh dilanggar.
B. SARAN
Sebagai manusia wajib menyadari bahwa, kemampuan kita untuk menyadari hal
tersebut masih kurang, walaupun kita sebagai manusia yang dianggap makhluk yang
paling sempurna dengan memiliki pemikiran akal, rohani dan jasmani tersebut
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari bahwa semuanya itu
harus seimbang atau balance. Manusia harus dapat membantu orang lain dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati.