Proposal Penelitian
disusun oleh
EDWIN AGUNG PRAYOGA
22030116130105
Disusun Oleh:
Edwin Agung Prayoga 22030116130105
DEWAN PENGUJI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mengetahui
Ketua Departemen Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................
4
iii
4. Epidemiologi Tekanan Darah Tinggi .................................................
15
D.Hipotesis ................................................................................................. 28
29
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
51%.6 Penyebab kematian lansia tertinggi di Indonesia adalah penyakit
sistem kardiovaskuler.7
Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang tidak
dapat dimodifikasi (genetik, umur, jenis kelamin, etnis/ras) dan faktor yang
dapat dimodifikasi (asupan makanan, aktivitas fisik, status gizi, merokok).
Asupan makanan terbukti memiliki peran penting dalam pengaturan
tekanan darah. Asupan tinggi natrium akan menyebabkan pembuluh darah
menyempit sehingga kerja jantung akan semakin berat yang berakibat pada
tekanan darah yang naik.8 Sementara itu, asupan tinggi buah-buahan dan
sayuran dikaitkan dengan insiden penyakit kardiovaskular yang lebih
rendah.9,10 Diusulkan bahwa efek menguntungkan dari buah-buahan dan
sayuran sebagian dapat dikaitkan dengan tingginya kandungan flavonoid.11
Salah satu jenis buah yang tinggi akan kandungan flavonoid adalah kurma
Ajwa.
Kurma Ajwa merupakan salah satu jenis kurma yang paling populer di
masyarakat. Ketersediaan kurma Ajwa di Indonesia cukup banyak dan
mudah didapatkan terutama menjelang bulan Ramadhan. Kurma Ajwa
dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar buah, pusat oleh-oleh haji,
atau dapat dibeli secara online. Kurma Ajwa memiliki rasa manis,
berwarna hitam, memiliki wangi khas, legit, seratnya banyak dan padat,
serta bertekstur lembut. Tekstur yang lembut ini dapat memudahkan semua
kalangan terutama lansia untuk mengonsumsi kuma Ajwa apabila
dikonsumsi dengan dosis tertentu. Kurma Ajwa memiliki harga yang lebih
mahal dibandingkan jenis kurma yang lain. Akan tetapi, jika dibandingkan
dengan kurma Iran yang memiliki kulit tipis dan serat lebih sedikit, maka
dapat dilihat bahwa kurma Ajwa memang lebih baik dari segi kualitas
tekstur dan kandungannya.12
2
dibandingkan dengan buah mentimun yang juga memiliki efek
menurunkan tekanan darah, kandungan flavonoid dalam 100 gram kurma
Ajwa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mentimun biasa (85 mg/100
ml).15
Hingga saat ini masih sedikit penelitian terkait pemberian kurma Ajwa
terhadap perubahan tekanan darah pada lansia. Penelitian sebelumnya pada
ibu hamil hipertensi menunjukkan adanya perbedaan tekanan darah yang
signifikan antara sebelum dan setelah pemberian kurma Ajwa ke arah
positif, sehingga kurma Ajwa dapat digunakan untuk mencegah terjadinya
hipertensi dalam kehamilan.21 Sementara itu, dalam penelitian crossover
pada pria dan wanita yang didiagnosis dengan sindrom metabolik
(prehipertensi, tanpa diabetes tipe 2), quercetin 150 mg/hari selama 6
minggu secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dibandingkan
dengan plasebo.22 Penurunan tekanan darah sistolik ini berpotensi relevan
secara klinis karena data yang dikumpulkan dari uji coba terkontrol secara
acak menunjukkan bahwa terjadi penurunan ratarata 12-13 mmHg tekanan
darah sistolik selama 4 tahun (pengurangan 3mmHg setiap tahun) dan
3
dikaitkan dengan pengurangan 25% risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskular.23
B. Perumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pemberian kurma Ajwa
(Phoenix dactylifera) terhadap tekanan darah pada lansia?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui pengaruh pemberian kurma Ajwa terhadap tekanan
darah dengan mengetahui perbedaan tekanan darah setelah
pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Karangayu, Kota
Semarang.
2. Tujuan Khusus
b. Mendeskripsikan gambaran tekanan darah lansia di wilayah kerja
Puskesmas Karangayu, Kota Semarang.
4
d. Menganalisis perbedaan tekanan darah setelah pemberian kurma
Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada
lansia di wilayah kerja Puskesmas Karangayu, Kota Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan,
sumbangan ilmiah, dan masukan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan terkait pengaruh pemberian kurma Ajwa (Phoenix
dactylifera) terhadap tekanan darah pada lansia.
2. Praktis
a. Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh di bangku kuliah,
khususnya terkait pengaruh pemberian kurma Ajwa (Phoenix
dactylifera) terhadap tekanan darah pada lansia.
b. Masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengontrol tekanan darah
lansia.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tekanan Darah
a. Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh
jantung terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah dipompa
melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi
pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung
memompa darah yang kurang O2 ke paru-paru melalui sirkulasi
pulmonal di mana CO2 dilepaskan dan O2 masuk ke darah. Darah
yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa
keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik di
mana O2 akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung O 2
akan melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara darah
kurang O2 akan melewati vena dari jaringan tubuh menuju ke
jantung. Tekanan darah dicatat sebagai dua nilai yang berbeda yaitu
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah
sistolik terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan
darah ke arteri sedangkan tekanan darah diastolik terjadi ketika
ventrikel berelaksasi dan terisi dengan darah dari atrium.1
6
c. Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut
sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah
pompa, pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini
mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut millimeter air
raksa (mmHg).26
7
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: a.
Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan
1) Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan
menyebabkan keluarga tersebut mempunyai risiko menderita
hipertensi. Individu dengan orang tua hipertensi mempunyai
risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada
individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat
hipertensi.27
2) Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring
dengan bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur
di atas 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh
degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya.27
3) Jenis Kelamin
Hipertensi pada usia dewasa muda lebih banyak terjadi pada
pria. Usia 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah
wanita. Hal ini berkaitan dengan adanya hormon estrogen.
Wanita yang belum mengalami menopause, hormon estrogen
berperan meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) yang
melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Seiring
bertambahnya usia, hormon estrogen akan berkurang dan
menyebabkan wanita rentan mengalami hipertensi setelah
menopause.28
4) Etnis
Setiap etnis memiliki kekhasan masing-masing yang
menjadi ciri khas dan pembeda satu dengan lainnya. Tekanan
darah tinggi banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada
yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya,
namun pada orang berkulit hitam ditemukan kadar renin yang
lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang besar.27
8
b. Faktor yang Dapat Dikendalikan
a. Asupan Natrium
Natrium menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh
karena menarik cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan,
sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
Konsumsi natrium yang tinggi menyebabkan prevalensi
hipertensi menjadi 9–20%.29 Sumber utama natrium adalah
garam dapur atau NaCl, selain itu garam lainnya bisa dalam
bentuk soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoate
dan vetsin (monosodium glutamate). WHO menganjurkan
bahwa komsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih 6
gram/hari setara 110 mmol natrium.30
b. Konsumsi Kopi
Kopi menyebabkan aktivitas saraf parasimpatis
menghambat aliran vena balik, kemudian menstimulasi
peregangan reseptor di dalam paru sehingga terjadi peningkatan
impuls menuju pusat pengaturan kardiovaskuler sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan denyut jantung.31
Seseorang dikatakan memiliki kebiasaan meminum kopi apabila
dalam kurun waktu satu minggu dapat meminum kopi 3-4x atau
meminum kopi 1 cangkir/hari.32
c. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik secara teratur bermanfaat dalam mengatur
berat badan dan menguatkansistem jantung dan pembuluh
darah. Kurangnya aktifitas fisik dapat mengakibatkan seseorang
terkena hipertensi. Secara teori aktivitas fisik sangat
memengaruhi stabilitas tekanan darah. Pada orang yang tidak
aktif melakukan kegiatan cenderung mempunyai frekuensi
denyut jantung yang lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
otot jantung bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin
keras otot jantung dalam memompa darah, makin besar pula
tekanan darah yang membebankan pada dinding arteti sehingga
9
tahanan perifer yang menyebabkan kenanikan tekanan darah.
Kurang nya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko
kelebihan berat badan yang akan menyebkan risiko hipertensi
meningkat.33
d. Status Gizi
Sejumlah bukti dari penelitian observatif mencatat bahwa
berat badan terkait langsung dengan tekanan darah.
Diperkirakan 60% penderita hipertensi adalah obese dan sekitar
20-30% prevalensi hipertensi disebabkan oleh obesitas.34
Sehingga dapat diketahui bahwa status gizi seseorang bisa
menjadi salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi terutama
sesorang dengan status gizi obesitas.
e. Merokok
Penelitian telah membuktikan bahwa dalam satu batang
rokok mengandung 4000 racun kimia berbahaya, termasuk di
dalamnya 43 senyawa. Bahan utama rokok yaitu nikotin yang
merupakan salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak
jantung dan sirkulasi darah dengan adanya penyempitan
pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikotin
dalam rokok dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam
pembuluh darah dan dapat menyebabkan pengapuran dinding
pembuluh. Seseorang dikatakan memiliki kebiasaan merokok
apabila mengkonsumsi minimal empat batang rokok tiap
harinya.35
f. Stres
Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer
dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf
simpatis. Oleh karena stres tersebut, maka tubuh akan bereaksi
seperti meningkatnya ketegangan otot, meningkatnya denyut
jantung, dan meningkatnya tekanan darah. Reaksi ini sangat
10
cepat dan bisa menimbulkan penyakit termasuk tekanan darah
tinggi.36
g. Konsumsi Alkohol
Hubungan antara konsumsi alkohol yang berat dan
hipertensi telah ditunjukan dengan jelas dalam berbagai
penelitian epidemiologis. Kira-kira 5% dari kasus hipertensi
penyebabnya adalah alkohol.37 Dalam penelitian dibuktikan
adanya pengaruh antara konsumsi alkohol dengan terjadinya
hipertensi. Penelitian yang dilakukan pada pria dewasa di Korea
didapatkan bahwa mereka yang mengkonsumsi 30 g alkohol per
hari berisiko mengalami hipertensi.38 Pengaruh alkohol terhadap
kenaikan tekanan darah telah dibuktikan. Mekanisme
peningkatan tekanan darah akibat alkohol masih belum jelas.
Namun, diduga peningkatan kadar kortisol dan peningkatan
volume sel darah merah serta kekentalan darah berperan dalam
meningkatkan tekanan darah.39
11
rusak. Sehingga, dinding arteri menjadi kurang elastis, dan
membatasi aliran darah ke seluruh tubuh.
b. Kerusakan jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah pada
jantung, termasuk:
c. Kerusakan otak
Otak bergantung pada suplai darah yang membawa zat gizi
untuk bekerja dengan baik. Tetapi tekanan darah tinggi dapat
menyebabkan beberapa masalah, di antaranya:
12
1) Serangan iskemik transien atau stroke ringan. Serangan iskemik
transien adalah gangguan singkat suplai darah ke otak. Arteri
yang mengeras atau pembekuan darah yang disebabkan oleh
tekanan darah tinggi dapat menyebabkan serangan iskemik
transien. Serangan iskemik transien sering kali merupakan
peringatan bahwa seseorang berisiko terkena stroke parah.
d. Kerusakan ginjal
Ginjal menyaring kelebihan cairan dan limbah dari darah -
suatu proses yang membutuhkan pembuluh darah yang sehat.
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di dalam dan
menuju ke ginjal. Penderita diabetes disertai tekanan darah tinggi
dapat memperburuk kerusakan pada ginjal. Masalah ginjal yang
disebabkan oleh tekanan darah tinggi meliputi:
1) Jaringan parut pada ginjal (glomerulosklerosis). Jenis kerusakan
ginjal ini terjadi ketika pembuluh darah kecil di dalam ginjal
13
menjadi luka dan tidak dapat secara efektif menyaring cairan
dan limbah dari darah. Glomerulosklerosis dapat menyebabkan
gagal ginjal.
f. Disfungsi seksual
Ketidakmampuan untuk memiliki dan mempertahankan
ereksi (disfungsi ereksi) menjadi semakin umum pada pria saat
mereka mencapai usia 50. Tetapi pria dengan tekanan darah tinggi
bahkan lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi. Hal itu
disebabkan aliran darah terbatas yang disebabkan oleh tekanan
darah tinggi dapat menghalangi aliran darah ke penis. Wanita juga
bisa mengalami disfungsi seksual akibat tekanan darah tinggi.
14
Aliran darah yang berkurang ke vagina dapat menyebabkan
penurunan gairah atau gairah seksual, kekeringan vagina, atau
kesulitan mencapai orgasme.
2) Stroke
3) Kerusakan parah pada arteri utama tubuh (diseksi aorta)
4) Nyeri dada
5) Serangan jantung
6) Gangguan pemompaan jantung secara tiba-tiba, menyebabkan
cadangan cairan di paru-paru yang mengakibatkan sesak napas
(edema paru)
15
prevalensi hipertensi di Indonesia adalah sebesar 26,5%.48 Prevalensi
hipertensi berdasarkan pengukuran (menggunakan kriteria hipertensi
JNC VII) cenderung turun dari 31,7 persen pada tahun 2007 menjadi
25,8 persen tahun 2013. Dalam laporan RISKESDAS 2013,
diasumsikan bahwa penurunan diperkirakan terjadi karena (i)
perbedaan alat ukur, yang digunakan tahun 2007 tidak diproduksi lagi
pada tahun 2013, (ii) kesadaran masyarakat akan kesehatan yang makin
membaik pada tahun 2013. Asumsi (ii) terlihat pada prevalensi
hipertensi berdasarkan diagnosis atau gejala yang meningkat. Hal ini
menunjukkan bertambahnya masyarakat yang sudah memeriksakan diri
ke tenaga kesehatan. Prevalensi hipertensi lebih tinggi di kelompok
lanjut usia.49
1) Diuretic Tiazid
Diuretik tiazid adalah diuretik dengan potensi menengah
yang menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium pada daerah awal tubulus distal ginjal,
meningkatkan ekskresi natrium dan volume urin. Tiazid juga
mempunyai efek vasodilatasi langsung pada arteriol, sehingga
dapat mempertahankan efek antihipertensi lebih lama. Tiazid
diabsorpsi baik pada pemberian oral, terdistribusi luas dan
dimetabolisme di hati.
2) Beta Blocker
Beta blocker memblok beta adrenoseptor. Reseptor ini
diklasifikasikan menjadi reseptor beta 1 dan beta 2. Reseptor beta 1
terutama terdapat pada jantung sedangkan reseptor beta2 banyak
ditemukan di paru paru, pembuluh darah perifer, dan otot lurik.
16
Terapi menggunakan beta blocker akan mengantagonis semua efek
sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Beta blocker yang selektif
(dikenal juga sebagai cardio selective beta blockers) misalnya
bisoprolol. Beta blocker yang non selektif (misalnya propanolol)
memblok reseptor beta 1 dan beta 2.
3) ACE Inhibitor
Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI)
menghambat secara kompetitif pembentukan angiotensin II dari
prekursor angiotensin I yang inaktif, yang terdapat pada darah,
pembuluh darah, ginjal, jantung, kelenjar adrenal dan otak.
Angiotensin II merupakan vaso konstriktor kuat yang memacu
pelepasan aldosteron dan aktivitas simpatis sentral dan perifer.
b. Non Farmakologis
1) Pengaturan Asupan Makanan
Asupan makanan terbukti memiliki peran penting dalam
pengaturan dan pemeliharaan tekanan darah. Perubahan pola
makan yang menurunkan tekanan darah berpotensi mencegah
hipertensi dan mengurangi risiko komplikasi terkait tekanan
darah.51 Pola makan Dietary Approaches to Stop Hypertension
(DASH) terdiri dari pola makan rendah lemak jenuh, kolesterol,
lemak total, daging merah, manisan, gula tambahan, dan
minuman yang mengandung gula. Diet ini menekankan
konsumsi buah-buahan, sayuran, produk susu bebas lemak atau
rendah lemak, biji-bijian, ikan, unggas, dan
kacangkacangan. 52
18
kemungkinan bahwa efek penurunan tekanan darah dari
quercetin disebabkan oleh mekanisme lain yang lebih
dominan.17
19
berbentuk bulat telur memanjang dan berukuran sedang. Warnanya
merah tua pada tahap rutab dan berubah menjadi coklat tua dengan
kerutan pada tahap tamer. Bobot daging dan biji Ajwa bertambah
selama tahap rutab dan kemudian menurun pada tahap tamer.58 a.
Kandungan Gizi Kurma Ajwa
1) Gula
Daging kurma Ajwa merupakan makanan berenergi tinggi
karena kandungan gula yang bervariasi antara 33,2-74,2%.
Glukosa dan fruktosa adalah gula pereduksi utama, sedangkan
sukrosa sebagai non-pereduksi memiliki persentase kecil dalam
komposisinya.59
2) Asam Amino
Analisis asam amino daging kurma Ajwa menunjukkan
persentase asam amino esensial yang lebih tinggi. Asam amino
esensial utama yang dilaporkan adalah prolin (86 mg/100 g),
histidin (26 mg/100 g), leusin (57 mg/100 g), glisin (83 mg/100
g), asam aspartat ( 186 mg/100 g), glutathione (205 mg/100 g)
dan lisin (73 mg/100 g).59
21
kurma yang dianalisis sangat bervariasi dan berkisar antara
68,88 sampai 208,53 mg RE.14
22
Ajwa berperan penting karena memiliki efek signifikan dalam
pengobatan penyakit karena bakteri. Kurma Ajwa menghambat
aktivitas Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia dan juga
menghambat efek reduksi methylprednisolone.77
3) Aktivitas Anti-inflamasi
Faktor transkripsi (LOX dan NF-kB) berperan penting
dalam inflamasi, diabetes, kanker dan penyakit lainnya.
Sehingga langkah penting dalam pencegahan penyakit adalah
pengaturan faktor transkripsi yang tepat. Penelitian sebelumnya
telah menunjukkan bahwa konstituen tanaman seperti flavonoid
dan fenolat bertindak sebagai agen antiinflamasi yang sangat
baik.78 Telah diteliti bahwa kurma Ajwa memiliki sifat anti
inflamasi pada tikus albino dengan meningkatkan kadar enzim
COX 1 dan 2. Kurma Ajwa menghambat peroksidasi lipid
siklooksigenase enzim COX-1 dan COX-2. Studi ini juga
menunjukkan bahwa konstituen kurma Ajwa seperti olyphenol,
serat, steroid dan mineral memiliki efek antiinflamasi.68
23
5) Aktivitas Anti-diabetik
Fitokimia memiliki kemampuan untuk mengontrol fungsi
jaringan pankreas dengan meningkatkan produksi insulin dan
mengurangi penyerapan glukosa di dinding usus. Aktivitas
antidiabetik pada ekstrak Ajwa mungkin disebabkan oleh
saponin, fenol, steroid dan flavonoid, yang berperan besar
dalam menghentikan diabetes.82
6) Aktivitas Anti-kanker
Efek anti tumor yang menguntungkan dari kurma Ajwa ini
disebabkan oleh adanya flavonoid terutama quercetin, steroid
dan polifenol.82 Bioaktif kurma Ajwa meningkatkan aktivitas
enzim antioksidan seperti SOD, GST, dan katalase dalam tubuh
yang menghambat proliferasi sel-sel yang rusak dengan
mengurangi kemungkinan mutagenesis. Kurma Ajwa memiliki
efek penghambatan siklo-oksigenase yang mirip dengan obat
antiinflamasi komersial seperti aspirin, ibuprofen, celebrex dan
naproxen.68 Ekstrak kurma ajwa dan polifenol Ajwa efektif
dalam menghambat pertumbuhan sel adenokarsinoma usus
besar dan juga menjaga kesehatan usus. Selain itu, ekstrak
kurma Ajwa juga mempertahankan dan menahan perubahan
mikrobiota.84
24
dilakukan untuk mengetahui efek quercetin pada tekanan darah pada 62
wanita (35-55 tahun) dengan diabetes tipe 2. Dalam uji coba double-
blind, acak, terkontrol plasebo, para wanita dibagi menjadi 2 kelompok,
dengan 1 kelompok menerima kapsul 500 mg quercetin dan yang
lainnya menerima plasebo setiap hari selama 10 minggu. Mereka
menemukan bahwa 500 mg quercetin per hari secara signifikan
menurunkan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan plasebo. Para
wanita tersebut mengkonsumsi makanan mereka yang biasa, dan tidak
ada perbedaan pola makan yang signifikan antara kedua kelompok.85
25
<0,05). Efek penurunan tekanan darah dari quercetin berkorelasi
negatif dengan tingkat keparahan hipertensi.57
B. Kerangka Teori
26
Keterangan:
Variabel yang akan diteliti adalah pemberian kurma Ajwa, tekanan
darah, asupan natrium, konsumsi kopi, aktivitas fisik, dan status gizi.
Variabel umur, merokok, dan konsumsi obat-obatan secara alami
terkendali oleh pemilihan sampel karena pemilihan sampel dibatasi pada
umur lebih dari 60 tahun, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi obat
penurun tekanan darah.
C. Kerangka Konsep
27
Pemberian Kurma Ajwa Tekanan Darah
Perancu:
1. Asupan natrium
2. Konsumsi kopi
3. Aktivitas fisik
4. Status gizi
D. Hipotesis
1. Ada perbedaan tekanan darah sistolik setelah
pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Penelitian
eksperimental merupakan suatu rancangan penelitian yang digunakan
untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan
penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.87 Desain
yang digunakan adalah Randomized Controlled Trial. Randomized
Controlled Trial (RCT) adalah uji coba dimana subjek secara acak
ditugaskan ke salah satu dari dua kelompok: satu adalah kelompok
perlakuan yang menerima intervensi kurma Ajwa (Phoenix dactylifera)
yang sedang diuji, dan yang lainnya adalah kelompok kontrol. Selain itu,
pada kedua kelompok diberikan edukasi mengenai tekanan darah
menggunakan media leaflet. Kedua kelompok tersebut kemudian
ditindaklanjuti untuk melihat apakah ada perbedaan hasil di antara mereka.
Hasil dan analisis selanjutnya digunakan untuk menilai keefektifan kurma
Ajwa untuk menurunkan tekanan darah pada lansia.
Peneliti memberikan kurma Ajwa dengan dosis 100 gram per hari
dengan jangka waktu 6 minggu. Dosis ini diperoleh berdasarkan penelitian
sebelumnya yang efektif menurunkan tekanan darah dengan pemberian 150
29
mg/hari kapsul quercetin selama 6 minggu.88 Dimana diketahui kandungan
flavonoid termasuk quercetin dalam 100 gram buah kurma berkisar 208,53 mg
RE.14 Sehingga dibutuhkan 71,93 gram (dibulatkan
Populasi Target
Populasi
Terjangkau
Pengacakan
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah lansia usia diatas 60
tahun. Populasi terjangkau adalah lansia usia diatas 60 tahun di
Puskesmas Karangayu.
2. Sampel
Sampel penelitian ini yaitu bagian dari populasi terjangkau yang
memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. a.
Kriteria inklusi:
31
kelompok perlakuan pada penelitian ini adalah 2 kelompok, sehingga
didapatkan:
(t-1) (r-1) ≥ 15
(2-1) (r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 15/1
r ≥ 16
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian kurma Ajwa
(Phoenix dactylifera).
3. Variabel Perancu
Variabel perancu dalam penelitian ini adalah asupan natrium, konsumsi
kopi, aktivitas fisik, dan status gizi.
E. Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional Penelitian
33
F. Alur Kerja
Responden
Informed consent
Analis is statistika
G. Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder.
Sebelum melakukan pengumpulan data primer, responden (lansia) akan
diberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Kemudian
dilakukan kajian etik untuk memberikan kepastian perlindungan kepada
34
responden. Responden akan memberikan tanda tangannya dalam informed
consent sebagai bentuk persetujuan dari penelitian yang dilakukan.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung,
meliputi karakteristik lansia (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan, riwayat penyakit), karakteristik keluarga (pendapatan
keluarga, jumlah anak), asupan makan, dan aktivitas fisik.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung, meliputi gambaran umum Puskesmas Karangayu Kota
Semarang.
H. Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Penyuntingan Data (Cleaning)
Penyuntingan data dilakukan dengan cara pemeriksaan data yang
sudah diperoleh.
c. Entry Data
Memasukkan data pada program komputer sebelum dianalisis,
dimana data ditabulasikan.
d. Cleaning Data
Mengkoreksi data sebelum analisis agar kualitas data terjaga.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0.
Analisis pada penelitian ini menggunakan 3 jenis analisis yaitu analisis
univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.
a. Analisis Univariat
36
natrium, konsumsi kopi, aktivitas fisik, status gizi, tekanan darah
sebelum perlakuan, dan tekanan darah setelah perlakuan.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan tekanan
darah dari kedua kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol) dengan menggunakan independent t test.
c. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dengan uji ANCOVA (Analysis of
Covariance) dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian kurma
Ajwa terhadap tekanan darah setelah dikendalikan dengan variabel
perancu. Dikatakan berhubungan bila p ≤ 0,05 dengan α = 0,05.
37
DAFTAR PUSTAKA
10. Chun O, Chung S, Song W. Estimated dietary flavonoid intake and major
food sources of U.S. adults. J Nutr. 2007;137:1244–1252.
38
biological activities and proximate analysis of nine Saudi date palm fruit
varieties. J Saudi Soc Agric Sci [Internet]. 2020;19(2):151–60. Available
from: https://doi.org/10.1016/j.jssas.2018.08.004
13. Bouhoreira A, Dadamoussa B. Characterization of some flavonoids in
Phoenix dactylifera L using HPLC-MS-MS. J Chem Pharm Res.
2016;8(5):169–76.
14. Eimad T, Mohamed B, Khalid S, Mohamed B, Chakib A, Younes F.
Evaluation of antioxidant, antihemolytic and antibacterial potential of six
Moroccan date fruit (Phoenix dactylifera L.) varieties. J King Saud Univ.
2016;28:136–42.
15. Abubakar Y, Erfiza NM. Analisis total flavonoid dan vitamin C pada
beberapa jenis mentimun (Cucumis sativus L.). J lmiah Mhs Pertan
Unsyiah. 2018;3(1):381–7.
39
overweight subjects with a high-cardiovascular disease risk phenotype: a
double-blinded, placebo-controlled cross-over study. Br J Nutr.
2009;102:1065–1074.
25. Bell K, Twiggs J, Olin BR. Hypertension: The Silent Killer: Updated JNC8
Guideline Recommendations. 2015.
30. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka UTama;
2002.
31. Khoiru R, Suprihatin. Peningkatan tekanan darah setelah minum kopi dan
merokok. J STIKES. 2014;7(1).
34. Nugroho T. Anatomi Fisiologi Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta: EGC;
2011.
40
35. Bowman S. Clinical research hypertension: A prospective study of cigarette
smokey and risk of insiden hypertension in Bringham and Women Hospital
Massachucetts. 2007;1–3.
37. Masters S. Alkohol. In: Farmakologi dasar dan klinik. Jakarta: Salemba
Medika; 2002.
38. Lee S, Kim Y, Sunwoo S, Huh B. A retrospective cohort study on obesity
and hypertension risk among Korean adults. J Korean Med Sci. 2005;20(2).
40. Basile J, et al. Overview of hypertension in adults [Internet]. [cited 2021 Jan
16]. Available from: https://www.uptodate.contents/search.
41. American Heart Association. Health threats from high blood pressure
[Internet]. [cited 2021 Jan 16]. Available from:
https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/health-threatsfrom-
high-blood-pressure
42. National Heart Lung and Blood Institute. High blood pressure [Internet].
[cited 2021 Jan 16]. Available from:
https://www.nhlbi.nih.gov/healthtopics/high-blood-pressure
43. American Heart Association. Hypertensive crisis: When you should call 91-
1 for high blood pressure [Internet]. [cited 2021 Jan 16]. Available from:
https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/understandingbl
ood-pressure-readings/hypertensive-crisis-when-you-should-call-911-
forhigh-blood-pressure
44. American Heart Association. How high blood pressure can lead to vision
loss [Internet]. [cited 2021 Jan 16]. Available from:
https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/health-threatsfrom-
high-blood-pressure/how-high-blood-pressure-can-lead-to-vision-loss
41
45. American Heart Association. What is a TIA? [Internet]. [cited 2021 Jan 16].
Available from: https://www.stroke.org/en/about-stroke/types-ofstroke/tia-
transient-ischemic-attack/what-is-a-tia.
46. National Institutes of Health. Intensive blood pressure control might lessen
cognitive loss [Internet]. [cited 2021 Jan 16]. Available from:
https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/intensive-
bloodpressure-control-may-lessen-cognitive-loss
51. Appel LJ, Brands MW, Daniels SR, Karanja N, Elmer PJ, Sacks FM.
Dietary approaches to prevent and treat hypertension: A scientific statement
from the American Heart Association. Vol. 47, Hypertension. 2006. 296-
308 p.
52. Heart and Stroke Foundation of Canada. Getting your blood pressure in
check. Heart and Stroke Foundation of Canada. 2014.
42
ACE inhibitor, after multiple oral administration in humans. Br J Clin
Pharmacol. 1994;38:421–5.
58. Gasim A. Changes in sugar quality and mineral elements during fruit
development in five date palm cultivars in AI-Madinah AI-Munawwarah. J
King Abdul Aziz Univ. 1994;(6):29–36.
59. Assirey E. Nutritional composition of fruit of 10 date palm (Phoenix
dactylifera L.) cultivars grown in Saudi Arabia. J Taibah Univ Sci.
2015;75–9.
60. Al-Shahib W, Marshall R. The fruit of the date palm: Its possible use as the
best food for the future? Int J Food Sci Nutr. 2003;247–59.
63. Galeb H, Salimon J, Eid E, Nacer N, Saari N, Saadi S. The impact of single
and double hydrogen bonds on crystallization and melting regimes of Ajwa
and Barni lipids. Food Res Int. 2012;48:657–66.
43
cultivars from Saudi Arabia to assess their nutritional quality. Molecules.
2015;20:13620–41.
65. Saleh EA, Tawfik MS, Abu-Tarboush HM. Phenolic contents and
antioxidant activity of various date palm (Phoenix dactylifera L.) fruits from
Saudi Arabia. Food Nutr Sci. 2011;2:1134–41.
44
inflammatory and apoptotic molecules in rodent model. Phytomedicine.
2015;
5.
77. Aamir J, Kumari A, Khan M, Medam S. Evaluation of the combinational
antimicrobial effect of Annona Squamosa and Phoenix Dactylifera seeds
methanolic extract on standard microbial strains. Int Res J Biol Sci.
2013;2:68–73.
81. Bakr A. The protective role of ajwa date against the hepatotoxicity induced
by ochratoxin a. Egypt J Nat Toxins. 2011;8:1–15.
45
antiinflammatory and human tumor cell proliferation inhibitory. J Saudi Soc
Agric Sci. 2015;
LAMPIRAN
Kepada :
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Karangayu
Dengan Hormat,
46
Saya adalah mahasiswa Program Studi SI Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang, bermaksud melaksanakan penelitian mengenai,
“Pengaruh Pemberian Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera) terhadap
Tekanan Darah pada Lansia”. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu
kegiatan dalam mengambil data untuk menyelesaikan tugas akhir Program Studi SI
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Oleh karena itu, saya mengharap kesediaan anda untuk menjadi responden
dalam penelitian ini. Saya menjamin kerahasiaan informasi yang anda berikan.
Informasi yang yang anda berikan hanya akan dipergunakan untuk
mengembangkan ilmu gizi dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud
lain.
Semarang, 2021
47
Lampiran
2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Saya mengerti bahwa
saya menjadi bagian dari penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Pemberian Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera) terhadap Tekanan Darah
pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayu, Kota Semarang.
Saya telah diberitahu bahwa partisipasi ini tidak merugikan saya dan saya
mengerti bahwa tujuan dari penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi saya
maupun bagi dunia kesehatan.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya
bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Semarang, 2021
Peneliti Responden
48
Lampiran
A. Karakteristik Responden
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Tinggal bersama : Riwayat
penyakit :
B. Data Antropometri
Berat Badan : kg
Tinggi Badan : m
IMT : kg/m2
Status Gizi :
49
Lampiran
50
Lampiran
Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan Anda! Selama
7 hari terkhir, seberapa sering Anda:
Pertanyaan 0 1 2 3
Tidak Jarang Kadangkadang Sering
pernah
51
Lampiran
Selingan
Siang
Selingan
52
Lampiran
Malam
53
Lampiran 8. Leaflet
52
53