Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana
-
diajukan oleh:
Yogi Imam Muzafar
13101052
Penguji I Penguji II
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana
Tanggal 06 April 2018
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.5 Orisinalitas Penelitian .............................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah ........................................................................ 5
2.1.1 Definisi Tekanan Darah ................................................. 5
2.1.2 Klasifikasi Tekanan Darah ............................................ 6
2.1.3 Fisiologi Tekanan Darah ............................................... 6
2.1.4 Regulasi Tekanan Darah ............................................... 9
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ....... 10
2.2 Suhu ........................................................................................ 11
2.2.1 Definisi Suhu ................................................................. 11
2.2.2 Pertukaran Suhu antara Tubuh dengan Lingkungan ..... 12
2.2.3 Homeostasis dalam Pengaturan Suhu Tubuh ................ 13
2.2.4 Proses Pengeluaran Panas dalam Bentuk Berkeringat .. 14
2.2.5 Proses Pembentukan Panas dalam Bentuk Mengigil .... 15
2.2.6 Pengaruh Suhu terhadap Peningkatan Tekanan Darah .. 15
2.3 Kerangka Teori ......................................................................... 17
2.4 Kerangka Konsep ..................................................................... 18
2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 19
3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 19
3.2.1 Variabel Independen ...................................................... 19
3.2.2 Variabel Dependen ........................................................ 19
3.3 Definisi Operasional ................................................................ 19
3.4 Alat dan Bahan ......................................................................... 20
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi ......................................................................... 21
3.5.2 Sampel ............................................................................ 21
3.5.2.1 Sampel Penelitian .............................................. 21
3.5.2.2 Cara Pengambilan Sampel ................................. 21
3.6 Cara Penelitian
3.6.1 Prosedur Pengumpulan Data .......................................... 21
3.6.1.1 Pemeriksaan Tekanan Darah Pre-intervensi ..... 21
iii
3.6.1.2 Intervensi Suhu ................................................. 22
3.6.1.3 Pemeriksaan Tekanan Darah Post-intervensi.... 22
3.6.2 Prosedur Pengolahan Data ............................................. 22
3.7 Analisis Data ........................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Univariat .................................................................... 24
4.2 Analisis Bivariat ....................................................................... 26
4.3 Pembahasan ........................................................................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .................................................................................. 31
5.2 Saran ................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 32
LAMPIRAN .................................................................................................. 36
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
LEMBAR PERNYATAAN
vii
KATA PENGANTAR
viii
guna lebih sempurnanya penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya.
Wassalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatu
ix
PENGARUH SUHU PANAS DAN SUHU DINGIN TERHADAP
PENINGKATAN TEKANAN DARAH
ABSTRAK
Latar Belakang: Perubahan suhu lingkungan baik panas atau dingin dapat
berpengaruh terhadap kinerja tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia memiliki
sistem pertahanan untuk menjaga agar keadaan tubuh tetap dalam keadaan
seimbang. Kulit merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh yang berkontak
langsung terhadap perubahan suhu lingkungan sekitar. Jika terdapat adanya
perubahan suhu lingkungan sekitar, informasi yang diberikan dari kulit akan
mengaktifkan hipotalamus dalam mengatur suhu tubuh. Selain mengatur suhu
tubuh, hipotalamus juga mengatur tekanan darah. Bila tubuh merasa panas dan
dingin, maka tekanan darah akan meningkat.
Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis ada pengaruh suhu panas dan suhu
dingin terhadap peningkatan tekanan darah.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain
experimental dan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tekanan
darah. Uji T berpasangan (Paired Sampel T-test) digunakan untuk melihat
pengaruh perubahan suhu terhadap peningkatan tekanan darah. Uji independent
Sampel T-test digunakan untuk melihat suhu yang lebih berpengaruh terhadap
peningkatan tekanan darah.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat pengaruh suhu
panas dan suhu dingin terhadap peningkatan tekanan darah (p value< 0,05). Hasil
penelitian ini mendapatkan suhu yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan
tekanan darah adalah suhu dingin (p value < 0,05).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh suhu panas dan suhu dingin terhadap
peningkatan tekanan darah.
Keyword: Suhu dingin, suhu panas, tekanan darah
x
THE EFFECT OF HEAT TEMPERATURE AND COLD TEMPERATURE
ON INCREASE BLOOD PRESSURE
ABSTRACT
Background: The body in balance. The skin is one of the body systems that
contact directly to changes in ambient temperature. If there is any change in
ambient temperature, the information given from the skin will activate the
hypothalamus in regulated body temperature. In addition to regulating body
temperature, the hypothalamus also regulates blood pressure. When the body feels
hot and cold, then blood pressure will increase.
Objective: To analyze the effect of hot and cold temperatures to increase blood
pressure.
Research Method: This research is a research with experimental design and
sampling technique by using purposive sampling technique. Data collection was
done by measuring blood pressure. Paired sample T-test (Paired Sample T-test) is
used to see the effect of temperature changes on the increase in blood pressure.
Independent test Sample T-test is used to see the temperature that more influence
to the increase of blood pressure.
Results: The results showed that there was influence of hot and cold temperature
to increase blood pressure (p value <0,05). The results of this study to get a more
influential temperature to increase blood pressure is cold temperature (p value
<0.05).
Conclusion: There is an effect of hot and cold temperatures on cracks in blood
pressure.
Keywords: Cold temperature,hot temperature, blood pressure
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
5
6
2.2 Suhu
2.2.1 Definisi Suhu
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau
pada dasarnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh
molekul-molekul suatu benda (Kristanto dan Riandadari, 2013). Dengan
demikian suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekul-molekul benda.
Sebagai contoh ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai,
dan beberapa sifat fisik benda tersebut akan berubah. Sifat-sifat benda yang
bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Dari
sifat termometrik tersebut, termometer dibuat. Termometer merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu (Kristanto dan Riandadari, 2013).
Tubuh manusia akan selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan
dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan. Sensor utama tubuh terhadap
perubahan suhu lingkungan adalah kulit (Mescher, 2011). Temperatur tubuh
12
c. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui zat cair (atau gas).
Sewaktu tubuh kehilangan panas dari proses konduksi ke udara yang
dingin, udara yang berkontak langsung dengan kulit akan menjadi lebih
hangat. Artinya, udara hangat lebih ringan dibandingkan udara yang
dingin dan proses perpindahan panas menjadi dingin yang terjadi di
kulit terhadap suhu lingkungan disebut sebagai arus konveksi
(Sherwood, 2014).
d. Evaporasi
Ketika air menguap dari permukaan tubuh (berkeringat),
pengeluaran panas terjadi dari dalam tubuh. Hal ini terjadi perubahan
keadaan cair menjadi gas. Penguapan ini terjadi saat tubuh merasa
dingin, karena panas yang dihasilkan dalam tubuh lebih kecil dari panas
yang dihasilkan lingkungan. Proses evaporasi secara terus-menerus
tidak berkaitan dengan kelenjar keringat yang terdapat di kulit, tetapi
proses fisiologis dalam mempertahankan panas tubuh (Sherwood,
2014).
Selama suhu kulit lebih tinggi dari suhu lingkungan, panas dapat
hilang oleh radiasi dan konduksi. Ketika suhu lingkungan menjadi lebih
tinggi dari suhu kulit, tubuh akan menerima panas melalui radiasi dan
konduksi dari lingkungan. Kondisi ini merupakan mekanisme yang
dilakukan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh dari lingkungan
melalui penguapan (Guyton dan Hall, 2012).
kulit, rambut dan kuku. Di dalam kulit terdapat pembuluh darah dan kelenjar
keringat yang dikendalikan oleh sistem saraf (Mescher,2011).
Termoregulasi manusia berpusat pada hipotalamus. Hipotalamus ini
dikenal sebagai thermoreseptor yang berada dibawah otak. Terdapat dua
hipotalamus yaitu hipotalamus anterior yang berfungsi mengatur kehilangan
panas dan hipotalamus posterior yang berfungsi mengatur pembentukan
panas (Guyton dan Hall, 2012). Bila tubu merasa panas, respon tubuh akan
meningkatkan kehilangan panas ke lingkungan; bila tubuh merasa dingin,
maka respon tubuh akan menurunkan roses kehilangan panas. Jumlah panas
yang hilang ke lingkungan melalui radiasi, konduksi dan konveksi ditentukan
oleh perbedaan antara suhu kulit dengan lingkungan eksternal. Bagian pusat
tubuh merupakan suhu yang dijaga tetap sekitar 370C (Sherwood, 2014).
Pada proses termoregulasi, aliran darah di kulit berubah-ubah.
Vasodilatasi pembuluh darah kulit, memungkinkan peningkatan aliran darah
ke kulit yang akan meningkatkan kehilangan panas. Sebaliknya, vasokontriksi
pembuluh darah kulit akan mengurangi aliran darah ke kulit, sehingga
menurukan proses kehilangan panas. Respon vasomotor kulit ini dikoordinasi
oleh hipotalamus melalui jalur sistem simpatik. Aktivasi yang ditingkatkan ke
pembuluh kutaneus menghasikan penghematan panas, sedangkan penurunan
aktivasi menghasilkan kehilangan panas (Guyton dan Hall, 2012).
Hipotalamus Hipotalamus
Anterior Posterior
Vasodilatasi Vasokontriksi
Peningkatan
tekanan darah
Peningkatan
Suhu
tekanan darah
METODE PENELITIAN
19
20
20
21
5. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk mencatat tekanan darah sebelum, saat
dilakukan dan sesudah diberikan intervensi suhu panas dan dingin.
b. Coding
Pada tahapan coding, dilakukan pemberian kode pada variabel yang
ada dalam penelitian berupa angka atau bilangan untuk mempermudah
pengolahan data dan pembacaan data di komputer.
c. Entry Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pemasukan data ke
dalam komputer untuk diolah secara statistik.
d. Cleaning
Sebelum analisis data, dilakukan pemeriksaan kembali atau
pemeriksaan ulang terhadap data yang telah dimasukkan ke dalam
program komputer untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
pemasukan data.
Data diperoleh dari hasil pre-test dan post-test. Data yang dianalisis adalah
tekanan darah sistolik dan diastolik. Selanjutnya, data dianalisis dengan
menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
a. Uji normalitas
Sebelum melakukan uji statistik, terlebih dahulu diuji normalitas. Jika
data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji Wilcoxon. Jika data
terdistribusi normal, maka dilakukan uji Paired Sample T-test dan
Independent Sample T-test.
b. Analisis data pre-test dan pos-test
Data yang didapat dari hasil pre-test dan post-test, dianalisis
menggunakan uji beda Paired Sample T-test dan Independent Sample
T-test. Jika nilai Sig. (p-value) < α (0,05) maka dapat diambil
kesimpulan “terdapat perbedaan yang bermakna peningkatan tekanan
darah pada peningkatan dan penurunan suhu”, jika nilai Sig. (p-value)
> α (0.05) maka “tidak terdapat perbedaan yang bermakna peningkatan
tekanan darah pada peningkatan dan penurunan suhu”
BAB IV
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu panas dan dingin
terhadap peningkatan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
laki-laki angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab Pekanbaru,
berjumlah 5 orang yang masuk dalam kriteria penelitian. Sampel yang diambil
menggunakan metode Purposive Sampling.
Penelitian ini dilakukan dengan cara experimental. Sampel yang telah
memenuhi kriteria penelitian terlebih dahulu dilakukan pengukuran tekanan
darah. Selanjutnya, sampel diberikan paparan suhu panas (450C) dan suhu dingin
(230C) selama 3 menit di hari yang berbeda. Setelah itu, dilakukan pengukuran
tekanan darah post intervensi.
4.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik dari variabel tekanan darah sistolik-diastolik
sebelum dan sesudah diberikan intervesi suhu panas-dingin. Hasil analisis
univariat tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil Analisis Univariat
Mean Std. Mean Maksimu Minimu
Variabel Tekanan
(mmH Deviatio Arterial m m
Darah
g) n Pressure (mmHg) (mmHg)
Sebelum Sistolik 110 10 120 100
paparan
86,6
suhu
panas Diastolik 75 5 80 70
24
25
.
Analisis univariat juga dilakukan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan dari variabel selisih tekanan darah sistolik-diastolik
sebelum dan sesudah diberikan intervensi suhu panas-dingin. Hasil
analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Hasil selisih tekanan darah pada suhu panas dan suhu dingin
25
26
Tabel 7. Hasil Penelitian Perbedaan Tekanan Darah pada Suhu Panas dan Suhu
Dingin
Kelompok Mean
Variabel Nilai p
Perlakuan (mmHg)
Tekanan darah Sistolik
110
Sebelum Perlakuan
0,009
Tekanan Darah Sistolik
119
Sesudah Perlakuan
Suhu Panas
Tekanan Darah Diastolik
75
Sebelum Perlakuan
0,009
Tekanan Darah Diastolik
84
Sesudah Perlakuan
Tekanan darah Sistolik
112
Sebelum Perlakuan
0,002
Tekanan Darah Sistolik
130
Sesudah Perlakuan
Suhu Dingin
Tekanan Darah Diastolik
76
Sebelum Perlakuan
0,001
Tekanan Darah Diastolik
91
Sesudah Perlakuan
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan peningkatan
tekanan darah (p < 0,05) dengan hasil rata-rata tekanan darah sitolik
sebelum terpapar suhu panas adalah 110 mmHg dan sesudah terpapar suhu
panas adalah 119 mmHg. Rata–rata tekanan darah diastolik sebelum
terpapar suhu panas adalah 75 mmHg dan sesudah terpapar suhu panas
adalah 84 mmHg.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi
et al (2012) dari hasil penelitian tersebut didapatkan adanya peningkatan
tekanan darah yang dipengaruhi oleh perubahan suhu ruangan kerja. Polii
et al (2016) mendapatkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
saat mandi uap pada menit ke 15 dan 20. Selain itu penelitian oleh Chen et
al (2013) mendapatkan peningkatan tekanan darah yang dipengaruhi suhu
28
darah sistolik dan diastolik akibat suhu dingin. Suhu dingin mempengaruhi
peningkatan tekanan darah dengan cara adanya stimulasi yang diterima
hipotalamus (Susanti, 2012). Kemudian hipotalamus akan menyampaikan
impuls yang menstimulasi saraf simpatis untuk vasokontriksi pembuluh
darah kulit di seluruh tubuh. Vasokontriksi ini menyebabkan aliran darah
menjadi cepat, curah jantung (Cardiac Output) meningkat dan tekanan
darah meningkat (Handayani et al, 2016). Selain itu, paparan suhu dingin
yang melebihi tingkat kenyamanan akan menyebabkan suatu stressor fisik
bagi tubuh. Setiap stressor fisik maupun psikis dapat menyebabkan
rangsangan pada sistem limbik dan hipotalamus. Sehingga, terjadi
pengeluaran katekolamin oleh medula adrenal. Pengeluaran katekolamin
ini menyebabkan peningkatan kerja jantung yang berakibat terjadi
peningkatan tekanan darah dan denyut jantung; tekanan darah sistolik dan
diastolik meningkat (Selye dalam widodo et al, 2008).
Penelitian ini juga melihat suhu mana yang sangat berpengaruh
terhadap peningkatan tekanan darah. Hasil yang didapatkan suhu yang
lebih berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah sistolik adalah suhu
dingin (p < 0,05) dan suhu yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan
tekanan darah diastolik adalah suhu dingin (P < 0,05).
Penelitian yang dilakukan oleh Modesti (2006) mendapatkan
bahwa perubahan peningkatan tekanan darah pada musim panas lebih
rendah dibanding dengan perubahan peningkatan tekanan darah pada
musim dingin. Penelitian tersebut menyatakan bahwa musim dingin yang
berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah. Tekanan darah pada
suhu dingin lebih meningkat karena adanya vasokontriksi pembuluh darah.
Sedangkan, peningkatan tekanan darah yang terjadi pada suhu panas
karena adanya vasodilatasi pembuluh darah untuk meningkatkan
pengeluaran panas tubuh (Wardiyah et al, 2016;Handayani et al, 2016).
Maka, peningkatan tekanan darah yang terjadi pada suhu dingin lebih
tinggi dari suhu panas.
30
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti di Neo Fitness
Pekanbaru pada bulan Juli 2017 dengan jumlah 5 responden mengenai
pengaruh suhu panas dan suhu dingin terhadap peningkatan tekanan darah,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh suhu panas terhadap
peningkatan tekanan darah sistolik-diastolik pre dan post intervensi
(p < 0,05).
2. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh suhu dingin terhadap
peningkatan tekanan darah sistolik-diastolik pre dan post intervensi
(p < 0,05).
3. Penelitian ini menemukan suhu yang lebih berpengaruh terhadap
peningkatan tekanan darah adalah suhu dingin (p < 0,05).
5.2 Saran
1. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya penelitian eksperimental
yang dilakukan lebih di perhatikan tentang faktor-fakor yang dapat
mempengaruhi tekanan darah dalam pemilihan responden.
2. Diharapkan agar masyarakat lebih peduli terhadap keadaan suhu
lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi
tubuh yaitu peningkatan tekanan darah. Sehingga, setiap individu
diharapkan dapat menyikapinya dengan menggunakan alat safety
diri untuk mengurangi perubahan suhu lingkungan sekitar.
3. Bagi responden diharapkan dapat memakai alat safety diri saat
sedang atau tidak beraktifitas untuk mengurangi pajanan suhu
lingkungan sekitar.
31
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. 2014a. Understand Your Risk for High Blood
Pressure – Juny 2016. Available from: http://www.heart.org [Diakses 20
Januari 2017]
Chen Q., Wang J., Tian J., Tang X., Yun C., Marshall R.J., Chen D., et al. (2013).
Association Between Ambient Temperature and Blood Pressure and Blood
Pressure Regulators: 1831 Hypertensive Patient Followed Up for Thee
Years.
http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0084522.(
16September 20017)
Dewi E., Novita L., Susanti A. (2012).Pengaruh Suhu Udara Ruang Kerja
terhadap Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Seudah Bekerja pada
Pekerja Unit Hot Press PT. PRIMARINDO ASIA
INFRASTRUCTURE.TBK Bandung Tahun 2012. Bhakti Kencana
Medika;Vol.6(2):285-290.
Dorland, W.A.N (2002). Kamus Kedokteran Dorland (Edisi 29) (Alih Bahasa).
Jakarta : EGC.
Gannong W.F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.
Grandjean, E (1988). Fitting the task to the man. New York: Taylor & Francis.
Guyton, A.C. dan Hall, J.E. (2007).Buku ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11)
(Alih Bahasa).Jakarta : EGC.
32
33
Handayani G., Lintong F., Rumampuk J.F. (2016). Pengaruh Aktifitas Berlari
terhadap Tekanan Darah dan Suhu pada Pria Dewasa Normal.Jurnal e-
Biomedik; Vol.4(1): 1-5.
JNC VII. (2013). Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/express.pdf
Kinner V.L., Het S., Wolf O.T. (2014). Emotion Regulation: Exploring the Impact
of Stress and Sex. Frontiers in Behavioral Neuroscience;Vol.8(397):1-8.
Kukus Y., Supit W., Lintong F. (2009). Suhu Tubuh: Homeostasis dan Efek
terhadap Kinerja Tubuh Manusia. Jurnal Biomedik; Vol.1(2): 107-118.
Kusuma K.E.I., Kasa I.W., Dhana I.N. (2016). Status Thermal Comfort pada
Lingkungan Atmosfer Permukiman di Wilayah Kecamatan Denpasar
Barat.Echotrophic; Vol.10(1):9-16.
Mescher, A.L. (2011). Histologi Dasar Junqueira: Teks & Atlas (Edisi 12) (Alih
Bahasa). Jakarta: EGC.
Pacurari M., Kafoury R., Tchounwou P.B., Ndebele K. (2014). The Renin-
Angiotensin-Aldosterone System in Vascular Inflammation and
Remodeling.http://dx.doi.org/10.1155/2014/689360 [Diakses 18 Desember
2016]
Polii S., Rumampuk J.F., Lintong F. (2016). Pengaruh Mandi Uap terhadap
Tekanan Darah pada Wanita Dewasa Normal.Jurnal e-Biomedik;Vol.4(1):
141-145.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/10857/10446
34
Pulung S., Ika S.P. (2006). Perbedaan Efek Fisiologi pada Pekerja Sebelum dan
Sesudah Bekerja di Lingkungan Kerja Panas. Jurnal Kesehatan
Lingkungan:Vol.2(2):163-172.
Salem S., Jankowski V., Asare Y., Liehn E., Walker P., Bermudez A.R., Martos
C.P., et al. (2015). Identification of the Vasoconstriction-Inhibiting Factor
(VIF), a Potent Endogenous Cofactor of Angiotensin II Acting on the
Angiotensin II Type 2 Receptor.Circulation AHA Journal; Vol.131:1426-
1434.
Widodo G.G., Nurachmah E., Budiharto. (2008). Efek Cold Pressor Test terhadap
Pasokan dan Kebutuhan Oksigen Miokard pada Perokok Aktif di
Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.Jurnal Keperawatan Indonesia;
Vol.12(1): 14-20.
http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html[Accessed : 15
Juli 2017]
36
LAMPIRAN
Persetujuan Menjadi Responden
Kepada Yth:
Saudara responden
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan diadakannya penelitian yang berjudul “Pengaruh
Suhu Panas dan Suhu Dingin terhadap Peningkatan Tekanan Darah” oleh
Yogi Imam Muzafar, maka kami memohon kesediaan saudara untuk menjadi
responden pada penelitian ini.
Atas kesediaan saudara sangat membantu dalam kelancaran penelitian ini
dan dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama. Identitas responden akan
dirahasiakan. Demikian kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi yang
diberikan oleh saudara
(mmHg) (mmHg)
100 70 110 85
110 70 125 80
120 80 125 90
100 75 105 80
120 80 130 85
(mmHg) (mmHg)
100 70 125 90
110 80 125 95
120 75 140 85
110 75 130 90
120 80 130 95
38
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lower Upper
Lower Upper
Lower Upper
Lower Upper
F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference
tailed) Difference Difference Lower Upper
Equal variances ,554 ,478 -2,846 8 ,022 -9,00000 3,16228 -16,29223 -1,70777
sistolik_pan assumed
as_dingin Equal variances -2,846 7,339 ,024 -9,00000 3,16228 -16,40806 -1,59194
not assumed
F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference
tailed) Difference Difference Lower Upper
Equal variances ,590 ,464 -2,449 8 ,040 -6,00000 2,44949 -11,64853 -,35147
diastolik_pa assumed
nas_dingin Equal variances -2,449 7,784 ,041 -6,00000 2,44949 -11,67596 -,32404
not assumed
42
43
44
45
Data Pribadi
Nama : Yogi Imam Muzafar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Bangun Jaya
Agama : Islam
Alamat : Bangun Jaya, RT 15, RW 04, Kec. Tambusai Utara,
Kab. Rokan Hulu, Riau.
Email : yogiimam11@yahoo.co.id
No Hp : 081372471545
Riwayat Pendidikan
SDN 003 Tahun 2001-2007
SMP 1 N Tambusai Utara Tahun 2007-2010
SMA 1 N Rantau Kasai Tahun 2010-2013
Data Orang Tua
Ayah : Kusnan, S.Pd
Pekerjaan : PNS
Ibu : Nurhayati, S.Pd
Pekerjaan : PNS
Alamat : Bangun Jaya, RT 15, RW 04, Kec. Tambusai Utara,
Kab. Rokan Hulu, Riau.