Disusun oleh
Luar S.kep.Ns.
Nip : 19660808
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
1.5 Keaslian Penelitian ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teori ................................................................................. 8
2.1.1 Diabetes Melitus ................................................................. 8
2.1.2 Kadar Gula Darah ............................................................... 15
2.1.3 Senam Aerobik ................................................................... 20
2.2 Hubungan Variabel Penelitian ..................................................... 25
2.3 Kerangka Teori ............................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep.......................................................................... 27
3.2 Hipotesis ....................................................................................... 27
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 27
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 28
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 29
3.6 Definisi Operasional ..................................................................... 30
3.7 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .................. 30
3.8 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .......................................... 33
3.9 Etika Penelitian ............................................................................ 34
3.10Jadwal Penelitian .......................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 36
4.2 Pembahasan .................................................................................. 32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ....................................................................................... 39
5.2 Saran ............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
luar
vii
ABSTRACT
luar
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
8
9
maka secara normal kadar gula darah akan menjadi meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon yang ikut serta dalam
mempertahankan kadar glukosa darah adekuat baik dalam keadaan normal
maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering
dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.
Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi atau terlalu
rendah, menandakan terjadinya gangguan homeostatis dan mendorong
tenaga analisis kesehatan melakukan pemeriksaan untuk mencari
etiologinya.
Kadar gula (glukosa darah) ditentukan oleh hormon insulin dalam
tubuh. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat
utama yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah
yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga
dapat menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang
pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar
gula darah lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun
perlahan. Saat aktivitas fisik kadar gula darah juga dapat menurun karena
otot menggunakan glukosa untuk energi (Sudoyo, 2018).
3. Cara Pengukuran
Glucometer adalah alat untuk melakukan pengukuran kadar glukosa
darah kapiler. Alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980 di
Amerika Utara, dimana saat itu ada 2 jenis glukometer (bayer) dan accu-
check meter (roche). Alat ini menggunakan prinsip kerja ultrasound,
menggunakan kapasitas panas dan menghantar panas sebagai sensor
pengukuran gula. Hasil pengukuran cukup cepat dalam hitungan detik. Cara
pengukuran glukosa darah yaitu pengambilan setetes darah dari ujung jari
tangan, darah tersebut di berikan pada strip pereaksi khusus dan kemudian
darah tersebut dibiarkan pada strip selama periode waktu tertentu biasanya
antara 45-60 detik. Bantal pereaksi pada stripakan berubah warnanya dan
kemudian dapat dicocokan dengan peta warna pada kemasan produk atau
17
Faktor yang
Penatalaksanaan DM mempengaruhi Kadar
1. Penyuluhan Gula Darah
/pemberian edukasi 1. Olahraga
2. Perencanaan makan 2. Makanan, obat
3. Hormonal
3. Latihan jasmani Perubahan kadar
(Interaksi antara
(senam aerobik) glukosa dalam darah
pituitary, adrenal
gland, pancreas
4. Terapi farmakologis
dan liver)
4. Usia
5. Psikologis (stress,
emosi)
Komplikasi akut
Komplikasi kronik
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
27
28
Gambar 3.2
Desain Penelitian
Keterangan:
X1 : Kadar gula darah sebelum tindakan
X : Tindakan Senam Aerobic
X2 : Kadar gula darah setelah diberi tindakan
a. Analisis Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik
setiap variabel penelitian yaitu kadar gula darah sebelum dan sesudah
dilakukan senam diabetes, serta karakteristik responden yaitu usia, jenis
kelamin, dan pekerjaan.
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis pengaruh
antara senam diabetes dan kadar gula darah. Penentuan uji analisa data
uji normalitas data yaitu menggunakan uji Shapiro Wilk (N < 50). Hasil
uji normalitas data mendapatkan pada data pretest (p 0,607) dan data
posttest (p 0,351). Data ini menunjukkan data berdistribusi normal
sehingga data termasuk parametrik karena nilai p > 0,05 dan analisa
data menggunakan uji Paired Samples T Test (Dharma, 2018).
Uji statistik tersebut dianalisis dengan tingkat kemaknaan 5%
atau 0,05 dimana jika mendapatkan nilai p < 0.05 menunjukkan adanya
pengaruh (menolak Ho) (Sastroasmoro, 2016).
4. Etika Manfaat
Peneliti mempertimbangkan manfaat bagi subyek penelitian. Peneliti
juga meminimalkan dampak yang merugikan bagi responden. Dalam
penelitian ini tidak ada aspek yang merugikan bagi responden.
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di UPTD Puskesmas
Japah Blora Tahun 2022
(n = 30)
Jenis Kelamin f %
Laki-laki 12 40.0
Perempuan 18 60.0
Total 30 100
36
37
c. Pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di UPTD Puskesmas
Japah Blora Tahun 2022
(n = 30)
Pendidikan f %
SD 9 30.0
SLTP 20 66.7
SLTA 1 3.3
Perguruan Tinggi 0 0.0
Total 30 100
d. Pekerjaan
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di UPTD Puskesmas Japah
Blora Tahun 2022
(n = 30)
Pekerjaan f %
Tidak Bekerja 1 3.3
Buruh 18 60.0
Swasta 10 33.3
Pensiun/PNS 1 3.3
Total 30 100
2. Analisa Univariat
a. Kadar Gula Darah Sebelum Tindakan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Gula Darah Sebelum
Tindakan di UPTD Puskesmas Japah Blora Tahun 2022
(n = 30)
4.2 Pembahasan
1. Kadar Gula Darah Sebelum Tindakan
Hasil penelitian mendapatkan pada prestest nilai rata-rata kadar gula
darah adalah 316.3 mg/dl, dengan nilai median 315 mg/dl. Kadar gula darah
paling rendah adalah 231 mg/dl dan paling tinggi adalah 412 mg/dl. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar gula darah dalam kategori tinggi. Dalam
penelitian dibuktikan dari hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
sebagian besar ≥ 200 mg/dl yang termasuk dalam kategori hiperglikemia.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol akibat pola hidup yang dijalankan
serta faktor sekunder dari penyakit dan kepatuhan pengobatan. Hal ini
sebagaimana hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lubis (2021)
yang menyebutkan bahwa sebagian besar responden mempunyai kadar gula
sewaktu (GDS) > 200 mg/dl atau kadar gula puasa (GDP) > 126 mg/dL.
Penderita diabetes didapatkan pankreas tidak mampu memproduksi
insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa adanya insulin, sel tubuh tidak dapat
mengubah glukosa menjadi energi. Diabetes yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan penyakit jantung, stroke, kebutaan, dan gagal ginjal (National
Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, 2016). Resiko
diabetes melitus tipe 2 bertambah seiring pertambahan umur, karena sel beta
yang produktif berkurang. Usia > 45 tahun akan mengalami peningkatan
insulin dari hati (hepatic glucose production) dan cenderung akan
mengalami retensi insulin serta gangguan sekresi insulin akibat penuaan dan
apoptosis sel beta pankreas (Arisman, 2016). Selain itu aktivitas fisik yang
kurang juga menjadi predictor terjadinya DM tipe 2 (Sipayung, 2018).
40
bentuk peregangan dan relaksasi. Melakukan olahraga yang baik dan teratur
membuat peningkatan aliran ke otot dengan cara pembukaan kapiler
(pembuluh darah kecil diotot), dan hal ini akan menurunkan tekanan pada
otot yang pada gilirannya akan meningkatkan penyediaan dalam jaringan
otot itu sendiri. Dengan demikian akan mengurangi gangguan metabolisme
karbohidrat pada penderita diabetes melitus, sehingga menurunkan kadar
glukosanya (Perkeni, 2018). Soegondo (2018) menjelaskan bahwa latihan
jasmani yang berupa olah raga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan
aliran darah, pembuluh kapiler lebih banyak terbuka sehingga lebih banyak
tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi akan lebih aktif yang akan
berdampak terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes.
Penelitian oleh Nella (2015) yang menyatakan ada pengaruh senam
aerobic terhadap kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 dengan rata-
rata kadar glukosa darah pre test adalah 207.1mg/dl, rata-rata kadar glukosa
darah post test 174.9mg/dl, hasil uji Paired t-test P = 0,000 (Nella, 2015).
Penurunan kadar glukosa darah yang bervariatif disebabkan jenis metode
yang digunakan dan dimungkinkan karena pemakaian sumber energi dari
metode tersebut. Senam aeobik dengan dosisi yang tepat dapat
menimbulkan proses adaptasi pada sistem yaitu sistem saraf, skeletal dan
ketahanan tubuh. Setelah senam aeroik selama 10 menit kebutuhan glukosa
akan meningkat sampai 15 kali dari jumlah kebutuhan pada keadaan biasa.
Setelah 60 menit dapat meningkat sampai 35 kali lipat dari jumlah
kebutuhan glukosa sewaktu istirahat (Desiani, 2019).
Astusi dkk (2016) menyatakan bahwa hasil pengukuran kadar gula
darah puasa sebelum perlakuan didapatkanrerata sebesar 183,17 mg/dl, dan
hasil pengukuran kadar gula darah puasa sesudah perlakuan didapatkan data
rerata sebesar 161,68 mg/dl. Evangelista (2018) menyebutkan bahwa
diabetesi dianjurkan untuk melakukan olahraga senam aerobik low impact
secara teratur (3-5 kali dalam seminggu) sehingga dapat mengontrol kadar
glukosa dalam darah dikarenakan sensitivitas reseptor insulin menjadi
bertambah sejalan dengan bertambahnya kontraksi otot akibat olahraga,
46
5.1 Simpulan
1. Kadar gula darah pada prestest nilai rata-rata kadar gula darah adalah 316.3
mg/dl, dengan nilai median 315 mg/dl. Kadar gula darah paling rendah
adalah 231 mg/dl dan paling tinggi adalah 412 mg/dl.
2. Kadar gula darah pada posttest nilai rata-rata kadar gula darah adalah 235.93
mg/dl, dengan nilai median 236 mg/dl. Kadar gula darah paling rendah
adalah 180 mg/dl dan paling tinggi adalah 312 mg/dl.
3. Terdapat pengaruh senam aerobik terhadap kadar gula darah pada penderita
diabetes melitus di UPTD Puskesmas Japah Blora karena nilai p (0.000) <
0.05 pada taraf signifikansi 5%.
5.2 Saran
1. Bagi Pelayanan Puskesmas
a. Meningkatkan pelayanan bagi penderita diabetes dengan memberikan
inovasi melalui senam dan tindakan lain dalam upaya menurunkan kadar
gula darah.
b. Memfasilitasi untuk melakukan senam seperti di halaman puskesmas,
dan menyediakan pelatih untuk senam.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pada penderita diabetes mellitus
untuk mengikuti kegiatan latihan senam sebagai salah satu penatalaksanaan
mencegah kompikasi dengan menerapkan jadwal rutin.
3. Bagi Responden
Diperlukan modifikasi pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan kadar
gula secara rutin, pengobatan rutin serta melakukan olahraga.
48
DAFTAR PUSTAKA
Afriza. 2015. Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Lapai Kecamatan Nanggalo Kota
Padang.
American Diabetes Association (ADA). 2020. Standars od Medical Care In
Diabetes. www.diabetesjournals.org.
Ardiansyah, Reska. 2018. Dampak Senam Aerobik Terhadap Penurunan Kadar
Gula Darah. Jakarta: EGC.
Arisman. 2016. Buku Ajar Ilmu Gizi; Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC: Jakarta.
Astari, Rani. 2016. Hubungan Antara Kepatuhan Terapi Diet Dan Kadar Gula
Darah Puasa Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Purnama Pontianak. https://media.neliti.com/media.
Astusi, Dyah, Wahyuning S., dan Alfyana N.R. 2016. Pengaruh Senam Aerobik
Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes mellitus Tipe 2 pada
Kelompok Prolanis UPT Puskesmas Wonogiri 1.
Berawi, KN. 2016. The Effect of Aerobic Exercise to Fast Blood Glucose Level in
Aerobic Participants at Sonia Fitness Center Bandar Lampung. Medical
Journal of Lampung University. Vol. 3, No. 4.
Dharma, K. 2018. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Infomedia.
Decroli, E., 2019, Diabetes Melitus Tipe II. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang.
Desiani, Vania. 2019. Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
http://repository2.unw.ac.id.pdf
Dempsey, Ann, Patrisia, & Dempsey, D, Arthur, 2015. Pengertian Senam
Aerobik. EGC. Jakarta.
Dinkes Jateng. 2022. Profil Kesehatan Jawa Tengah. http://www.kemenkes.go.id
Dinkes Kabupaten Blora. 2022. Profil Kesehatan Kabupaten Blora. Blora.
Evangeline, H. 2018. Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Gula Darah
Puasa Pada Klien Diabetes Melitus. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional
Penelitian & Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS 1) Dies Natalis ke-16
STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 |
Oktober 2018 | ISSN 2654-5411.
Fatma. 2015. Kadar Gula Darah. Jakarta. PT Erlangga.
Febrianasari, R. 2020, Buku Saku Diabetes Melitus Untuk Awam. UNS Press.
Surakarta.
Fidrotim A, Nurfaindan Vera A. 2018. Pengaruh Senam Aerobik Terhadap
Perubahan Kadar Gula Dalam Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus.
Fakultas Kesehatan, Akes Rajekwesi : Bojonegoro
Fitriyani, 2018. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas kecamatan
Citangkil Dan Puskesmas Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon. Universitas
Indonesia, Cilegon.
Ganong. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
49
50
Kepada Yth.
Calon Responden
Penelitian
Di Tempat.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama : Luar S.Kep.Ns.
.
Bermaksud melakukan penelitian dengan judul PENGARUH
SENAM AEROBIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS DI UPTD PUSKESMAS JAPAH
BLORA.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Anda sebagai responden, serta tidak ada unsur paksaan. Kerahasiaan
semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.
Bilamana Anda tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini, maka tidak akan ada paksaan maupun ancaman kepada Anda. Namun
apabila Anda bersedia menjadi responden, maka saya mohon Anda
berkenan untuk menandatangani Lembar Persetujuan Penelitian yang telah
tersedia.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas perhatian dan
kesediaannya sebagai responden saya mengucapkan terimakasih.
MUJIONO
60
Lampiran 3
(………………..)
61
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan di bawah ini secara benar...!!!
Umur : Tahun
Jenis Kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
Pendidikan :
1. Sekolah Dasar (SD)
2. SLTP
3. SLTA
4. Perguruan Tinggi
Pekerjaan :
1. Tidak Bekerja
2. Buruh
3. Swasta
4. PNS/Pensiunan
B. KADAR GULA DARAH
Diisi peneliti berdasarkan hasil pemeriksaan kadar gula darah responden.
Sebelum Sesudah
C. SENAM AEROBIC
a. Weaving
1) Berdiri Tegak kedua kaki dibuka selebar bahu, dan lutut dalam posisi
tidak terkunci.
2) Tekuk kedua siku di depan tubuh dengan telapak tangan mengepal dan
pandangan kedepan.
3) Tekuk kedua lutut sedikit
b. Frontontkick
1) Berdiri tegak, keduda kaki dibuka selebar bahu dan kedua telapak tangan
mengepal didepan dada, serta pandangan lurus kedepan.
2) Lakukan tendangan kedepan dengan lutut kiri sedikit ditekuk, usahakan
posisi kaki sejajar pinggang.
3) Kembali ke posisi awal.
c. Side Kick
1) Berdiri tegak dan kedua telapak tangan mengepal didepan dada, serta
pandangan lurus kedepan.
2) Ayunkan kaki kanan kesamping sampai lurus dan sejajar pinggang
sambil meluruskan tangan kesamping sejajar kaki kanan dalam keadaan
mengepal.
3) Lakukan gerkan yang sama pada kaki kiri.
d. Side Standing Crunch
1) Berdiri tegak dan kedua tangan mengepal didepan dada, serta pandangan
lurus kedepan.
2) Angkat kaki kanan kesamping kanan hingga lutut setinggi pinggang.
3) Bersama dengan itu, lengkungkan tubuh kesamping.
63
Lampiran 5
HASIL ANALISA DATA
Frequencies
Statistics
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 12 40.0 40.0 40.0
Perempuan 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pendidikan
Pekerjaan
Explore
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pre 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Post 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre .146 30 .101 .972 30 .607
Post .074 30 .200* .962 30 .351
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
T-Test
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre & Post 30 .791 .000
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 Pre - 80.36 17.12
25.705 4.693 70.768 89.965 29 .000
Post 7 5
65
Rekap Data
8
2
58 1 1 2
9 328 2 280 2
3
58 2 2 3
0 319 2 256 2