SKRIPSI
Oleh:
MIKYAL BULQIAH
NIM. 1007101010126
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat-
Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian
Regimen Berbasis Doksorubisin Terhadap Fungsi Jantung Pada Pasien
Kanker di RSUDZA Banda Aceh. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Syiah Kuala.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Mulyadi, Sp.P (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala.
2. dr. H. M. Riswan, Sp.PD, KHOM, FINASIM selaku pembimbing utama dan
dosen wali yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.
3. Sofia, S.Si, M.Sc selaku pembimbing kedua yang telah memberikan
bimbingan selama penulisan skripsi ini.
4. dr. Azhari Gani, Sp.PD, KKV, FCIC, FINASIM dan dr. Zulkarnain, M.Sc
selaku tim penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
perbaikan dalam penulisan skripsi ini,
5. Ayahanda Marzuki Sulaiman dan Ibunda Nuraidat atas seluruh doa dan
dukungan.
6. Para PPDS Penyakit Dalam di RSUDZA
7. Para Perawat dan Staf di Poloklinik Penyakit Dalam RSUDZA
8. Para Perawat dan Staf di Ruang Mamplam III RSUDZA
9. Para staf di TPS Blok Riset.
10. Para pasien dan keluarga pasien yang ttelah berserdia ikut dalam penelitian
ini.
11. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung dan memberikan
semangat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran, tentunya
yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua yang membacanya dan dapat dijadikan landasan untuk membuat suatu
penelitian tentang pengaruh doksorobisin terhadap fungsi jantung pada pasien
kanker.
Semoga Allah SWT selalu tetap memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kita semua, Amin.
Penulis
Mikyal Bulqiah
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 49
Tabel 4.1 Karakteristik Pasien yang Menggunakan Regimen Berbasis Doksorubisin
di RSUDZA Banda Aceh ……………. ......................................... 30
Tabel 4.2 Distribusi Fungsi Jantung Pasien yang Menggunakan Regimen Berbasis
Doksorubisin Sebelum Kemoterapi ............................................... 31
Tabel 4.3 Distribusi Fungsi Jantung Pasien yang Menggunakan Regimen Berbasis
Doksorubisin Sesudah Kemoterapi................................................ 32
Tabel 4.4 Gambaran Fungsi Jantung Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 33
Tabel 4.5 Gambaran Fungsi Jantung Pasien Berdasarkan Usia ..................... 33
Tabel 4.6 Gambaran Fungsi Jantung Pasien Berdasarkan Jenis dan Regimen
Kemoterapi ................................................................................... 34
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Fungsi Jantung Pasien yang Menggunakan
Regimen Berbasis Doksorubisin Sebelum dan Sesudah Kemoterapi
(Shapiro-Wilk Test)……………………………………………….. 35
Tabel 4.8 Hasil Uji T Berpasangan Fungsi Jantung Pasien yang Menggunakan
Regimen Berbasis Doksorubisin Sebelum dan Sesudah Kemoterapi….. 35
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Kimia Doksorubisin ..................................................... 13
Gambar 2.2 Farmakodinamik Obat Antrasiklin ............................................. 14
Gambar 2.3 Jantung ...................................................................................... 16
Gambar 2.4 Contoh hasil pengukuran fraksi ejeksi dari M-mode................... 17
Gambar 2.5 Contoh hasil pengukuran fraksi ejeksi dari Simpson’s Method ... 18
Gambar 2.6 Kerangka Teoritis ...................................................................... 20
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ...................................................................... 23
Gambar 3.2 Alur Penelitian ........................................................................... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ..................................... 49
Lampiran 2 Informed Consent Penelitian ...................................................... 50
Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Responden Dalam Penelitian ............ 51
Lampiran 4 Profil Peserta Penelitian ............................................................ 52
Lampiran 5 Hasil Analisa Data ..................................................................... 54
Lampiran 6 Data Responden Penelitian ......................................................... 63
ABSTRAK
2.1 Kanker
2.2 Kemoterapi
2.3 Doksorubisin
Bila obat mengalami pengurangan satu elektron pada kulit paling luar, maka
akan terbentuk radikal bebas, yang terjadi melalui prose enzimatik oleh
flavoenzim dengan bantuan NADPH atau NADH. Flavoenzim terdapat dalam
bentuk NADPH sitokrom P450 reduktase, mitokondria NADH dehidrogenase dan
santhine oxidase.2-4 Reaksi yang terjadi melalui proses ini akan menghasilkan
radikal bebas semiquinone, dan menyebabkan terjadinya proses apoptosis. (24)
(25)
Walaupun doksorubisin merupakan penemuan baru dari obat golongan
antrasiklin namun doksorubisin sering diresepkan ke pasien kanker karena
aktivitas antikanker yang luas terutamanya terhadap kanker hematologi.
Doksorubisin boleh digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasi dengan obat
kemoterapi yang lain seperti vinblastine, cyclophosphamide and paclitaxel. (5)
Doksorubisin harus diberikan melalui intravena karena obat ini menjadi tidak aktif
jika diserap melalui saluran cerna. (24)
Doksorubisin tersedia dalam 10, 50, 150 dan 200 mg dan sering diberikan
melalui bolus intravena dengan dosis 30 mg/m2 secara berulang sesuai dengan
protokol. (20) Setelah bolus disuntikkan, doksorubisin menghilang dari plasma
darah mengikut karakteristik triexponential decay yang dibagi menjadi 3 waktu
yaitu 3-5 menit pertama yaitu terjadinya distribusi obat manakala 1 sampai 2 jam
kemudian, obat ini akan mengalami metabolisme dan seterusnya 24 jam sampai
36 jam kemudian obat ini akan dieliminasi. Jumlah clearance plasma untuk
doksorubisin adalah sekitar 30 I/h/m2. Puncak konsentrasi plasma setelah injeksi
bolus dan pada fase awal pemberian doksorubisin adalah sangat tinggi. Puncak
konsentrasi plasma ini sangat berperan penting terhadap efektivitas dan toksisitas
pengobatan ini. (26) (27)
Doksorubisin tanpa ionisasi dapat menembus masuk sel melalui difusi.
Setelah bolus diinjeksikan melalui intravena, doksorubisin akan didistribusi ke
seluruh jaringan di tubuh kecuali ke otak dan testis. Ikatan obat ini terhadap
plasma protein adalah sekitar 75%. Kemudian, doksorubisin akan mengalami
metabolisme di hati dan metabolit primernya yang aktif adalah doksorubisinol. (24)
Doksorubisin di metabolisme di hati oleh flavin dehydrogenase yang
mengkatalisa reduksi 1 elektron oleh quinone dari struktur doksorubisin menjadi
aglycone dimana ia lebih mudah dikonjugasi. Setelah itu, eksekresi doksorubisin
adalah sekitar 90% melalui feses dan sekitar 10 % melalui urin. (28)
2.3.2 Efek samping
Walaupun hingga saat ini obat kemoterapi doksorubisin masih merupakan
obat terpilih untuk kasus-kasus keganasan kelenjar getah bening atau tumor padat
lain, akan tetapi telah terbukti bahwa, dosis doksorubisin yang melebihi
500mg/m2 berhubungan dengan kardiomiopati dengan gejala gagal jantung
kongestif. (29)
Gambar 2.4 Contoh hasil pengukuran fraksi ejeksi dari M-mode, perhitungan fraksi ejeksi
ditampilkan secara otomatis pada sudut kiri hasil (32)
( + )
= =
−
(1,96 + 1,645)7,89
=
4,82
= , ≈
Keterangan:
n = jumlah sampel
S = perkiraan simpangan baku dari selisih nilai antar kelompok = 7,89 (38)
X1-X2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna = 4,82 (38)
Zα = deviat baku alfa, tingkat kesalahan 5% = 1,96
Zβ = deviat baku beta, tingkat kesalahan 5% = 1,645
Pemberian regimen
Fungsi Jantung
berbasis doksorubisin
Pemvrian
Keterangan :
P = presentase
f1= frekuensi teramati
n = jumlah responden
Sampel memenuhi
kriteria inklusi
Dilakukan pemeriksaan
fungsi jantung oleh dokter
ahli jantung
Dilakukan pencatatan
hasil pemeriksaan fungsi
jantung sesudah
kemoterapi dengan
menggunakan regimen
Analisis data
Frekuensi Persentase
Karakteristik
(n = 35) (p = 100%)
Jenis Kelamin
a. Laki-laki 2 5,7
b. Wanita 33 94,3
Usia
a. 17-25 tahun 1 2,9
b. 26-35 tahun 1 2,9
c. 36-45 tahun 12 34,3
d. 46-55 tahun 14 40,0
e. 56-65 tahun 5 14,3
f. >65 tahun 2 5,7
Patologi Anatomi Kanker
a. Ca. Mammae, Invasive 31 88,6
(Infiltrating) Ductal Carcinoma
b. Ca. Mammae, Medullary 1 2,9
Carcinoma
c. Rhabdomyosarcoma 1 2,9
d. Non-Hodkin Limphoma (NHL) 1 2,9
e. Malignant Hodkin Limphoma 1 2,9
Stadium
a. II B 1 2,9
b. III A 11 31,4
c. III B 21 60,0
d. IV 2 5,7
a. Normal 35 100
b. Kardiotoksisitas - -
Total 35 100
Berdasarkan Tabel 4.2 nilai fungsi jantung pasien yang menggunakan
regimen berbasis doksorubisin sebelum kemoterapi, menunjukkan bahwa sebelum
kemoterapi seluruh fungsi jantung responden dalam batas normal, akan tetapi
sesudah kemoterapi, terjadi penurunan fungsi jantung atau mengalami
kardiotoksisitas. Tabel 4.3 menunjukkan distribusi fungsi jantung pasien yang
menggunakan regimen berbasis doksorubisin sesudah kemoterapi.
Total 35 100
Derajat Kardiotoksisitas
Jenis dan Dosis Total
Ringan Sedang Berat
Regimen Kemoterapi
(n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%)
a. Doksorubisin, 1 2,9 - - - - 1 2,9
dacarbazine
(144,6/2415)
b. Doksorubisin, - - 1 2,9 - - 1 2,9
Vinblastine,
Blenemax,
Dacarbazine
(247,5/59,4/9,9/3712
,5)
c. RCHOP(3928/531/1 1 2,9 - - - - 1 2,9
4,82/7962/1050)
d. - TAC(1440 26 74,3 1 2,9 - - 27 77,1
/420/6000)
- TAC(801/640,8/64 1 2,9 - - - - 1 2,9
08)
- TAC(741/594/594 1 2,9 - - - - 1 2,9
0)
- TAC(702/561,6/56 1 2,9 - - - - 1 2,9
16)
- TAC(642/5 - - 1 2,9 - - 1 2,9
43,6/5436)
- TAC(643,5/514,8/ 1 2,9 - - - - 1 2,9
5148)
Total 32 91,4 3 8,7 - - 35 100
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Fungsi Jantung Pasien yang
Menggunakan Regimen Berbasis Doksorubisin Sebelum dan Sesudah
Kemoterapi (Shapiro-Wilk Test)
Shapiro-Wilk
P-value
a. Fungsi jantung sebelum kemoterapi (%) 0,498
b. Fungsi jantung sesudah kemoterapi (%) 0,136
Keterangan: α = 0,05; jika p-value > α maka data normal
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa data fungsi jantung sebelum dan sesudah
kemoterapi yang diperoleh adalah p-value >0,05 yang artinya data fungsi jantung
sebelum dan sesudah kemoterapi dari subjek penelitian berdistribusi normal.
4.1.5 Uji komparatif data fungsi jantung pasien yang menggunakan regimen
berbasis doksorubisin sebelum dan sesudah kemoterapi
Perbedaan
N Rerata±S.E.M IK95% P
rerata±S.E.M
a. Fungsi jantung
35 75,26±1,46
sebelum kemoterapi
b. Fungsi jantung 17,16±0,96 19,1-15,22 0,0001
sesudah 35 58,11±1,13
kemoterapi
Keterangan : α = 0,05; jika p-value < α terdapat perbedaan rerata yang signifikan
Analisa perubahan nilai fungsi jantung sebelum dan sesudah kemoterapi
pada responden menggunakan uji analisis t berpasangan/paired t-test
menunjukkan p = 0,0001 atau p <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan yang bermakna antara fungsi jantung sebelum dan sesudah
kemoterapi pada pasien kanker di RSUDZA Banda Aceh.
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan pemantauan lanjutan pada pasien dalam penelitian ini untuk
menghindari terjadinya gagal jantung akibat doksorubisin, mengingat
sebagian besar pasien mendapat doksorubisin dengan dosis >400 mg/m2 .
2. Diperlukan penelitian lanjutan dengan kuota sampel yang sama antara laki-
laki dan perempuan untuk menghindari bias.
3. Diperlukan penelitian lanjutan terhadap pemantauan fungsi organ vital
lainnya selain jantung pada pasien penderita kanker yang menjalani
kemoterapi berbasis doksorubisin di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
4. Diperlukan pengembangan penelitian lanjutan terhadap regimen kemoterapi
lainnya serta pemantauan terhadap efek samping dan kualitas hidup pasien
agar dapat meningkatkan angka kesembuhan dan survival rate penderita.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organisation (WHO). [Online].; 2013 [cited 2013 May 13.
Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/index.html.
11. Hendry B. Seri Asuhan Keperawatn Klien Kanker Jakarta: EGC; 2007. p. 78-
90
13. Bustan MN. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Jakarta: PT. Rineka
Citra; 2000.p.123-129.
15. Skeel RT, Ganzh PA. Systematic Assesment of The Patient with Cancer and
Long Term Medical Compilication of Treatment. In Skeel RT. Handbook of
Cancer Chemotherapy. Philadelphia: Lippincott Williams & Willkins; 2009.
p. 34-55.
16. Mycek MJ, Harvey RA, Champe PC. Farmakologi: Ulasan Bergambar
Jakarta: Widya Medika; 2001.p.386-380.
17. Tjay TH, Rahardja K. Obat-Obat Penting Khasiat Pengunaan dan Efek
Sampingnya Edisi VI Jakarta: PT. Elex Media Competindo; 2007.p.90-97.
18. Slapak CA, Kufe DW. Prinsip Terapi Kanker. In Harrison. Prinsip-Prinsip
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC; 2000. p. 2040.
19. Reksodiputro AH. Pengobatan Suportif pada Pasien Kanker. In Sudoyo AW,
Setiohadi B, Alwi I, Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
Edisi ke-V. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 1498-1500.
27. Bertino JR, O'connor OA. Oncologic Disorder. In Nierenberg DW, Hoffman
BB, Carruthers SG, Melmon KL. Melmon and Morrelli's Clinical
Pharmacology: Basic Principles in Therapeutic. Philadephia: McGraw-Hill
Companies,; 2000. p. 799-829.
30. Walsh RA. Molecular and Cellular Biology of The Normal, Hypertrophy,
and Failing Heart. In Valentine F, Alexander RW. Hurst's The Heart 10th Ed.
New York: McGraw-Hill; 2001. p. 23-115.
31. Dyer GSM, Fifer MA. Heart Failure. In Lilly LS. Pathophysiology of Heart
Disease 3rd Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2003. p.
36-211.
32. Soesanto AM. Pengukuran Fungsi Sistolik Global Ventrikel Kiri. Jurnal
Kardiologi Indonesia. 2008 Mei-Agustus; 29(2): p. 89-91.
34. Albiltagi M, Tolba OE, Elshanshory MR, Elshitany NA, Elhawary EE. Strain
Echocardiography in Early Detection of Doorubicin Induced Left Ventricular
Dysfunction in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia. ISRN
Pediatrics. 2012; 5: p. 1-9.
35. Benjamin RS, Ewer MS. Doxorubicin Cardiotoxicity: Clinical Aspect,
Recognition, Monitoring,Treatment, and Prevention. In Yeh E, Ewer MS.
Cancer and Heart. Ontario: BC Decker; 2006. p. 9-31.
36. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Jakarta: Salemba
Medika; 2010.p.21.
40. American Heart Association. [Online].; 2012 [cited 2013 May 14. Available
from: http://www.heart.org.
42. World Health Organizatition (WHO). [Online].; 2008 [cited 2013 November
3. Available from: http://www.who.int/.
43. Ponniah G. Prevalensi Kanke Payudara Pada Wanita Berdasarkan Usia dan
Jenis Histopatogi Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009. Student
Paper. Medan: Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran; 2010.
44. Potter , Perry. Fundamental Keperawatan, Edisi 4 Vol 1-2 Jakarta: EGC;
2005.
46. Purba NM. Karakteristik Penderita Kanker Yang Dirawat Inap Di Rumah
Sakit St. Elisabeth. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara; 2009.
47. Jones SE, Brian GM, Durie MD, Salmon SE. Combination Chemotherapy
with Adriamycin and Cyclophospamid for Advanced Breast Kanker. Cancer.
2004; 36: p. 161-232.
48. Shanmugalingam S. Perbandingan Perubahan Kardiovaskuler Sebelum dan
Setelah Pemberian Doxorubicin Pada Anak Penderita Acute Lymphoblastic
Leukemia di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009-2010. Paper
Student. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2011.
Jadwal 2013-2014
Penelitian Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
Studi Pustaka
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengambilan
data
Pengolahan
data
Penyusunan
Skripsi
Sidang Skripsi
LAMPIRAN 2
Assalamu’alaikum wr wb
Yth Ibu/Sdri .......................................
Selamat pagi/siang Bapak/Ibu, pada hari ini, saya Mikyal Bulqiah, akan
melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pemberian Regimen Berbasis
Doksorubisin Terhadap Fungsi Jantung Pasien Kanker Sebelum dan Sesudah
Kemoterapi di RSUDZA Banda Aceh,”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai pengaruh pemberian regimen berbasis
doksorubisin terhadap fungsi jantung pasien kanker sebelum dan sesudah
kemoterapi di RSUDZA Banda Aceh, sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien yang menjalani kemoterapi.
Keikutsertaan Bapak/ Ibu dalam penelitian ini adalah sukarela dan tidak
dipungut biaya apapun.
Wassalam,
Yang memberi penjelasan
(MIKYAL BULQIAH)
LAMPIRAN 3
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomor telepon : ____________________________
( )
LAMPIRAN 4
I. DATA PRIBADI
II. ANAMNESIS
1. Keluhan
Kemoterapi
1. Regimen : dosis
dosis
dosis
LAMPIRAN 6
HASIL ANALISA DATA PENELITIAN
Statistics
derajat
jeniskelamin umur PA Stadium dosis kemoterapi kardiotoxik
N Valid 35 35 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0 0 0
jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Stadium
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
dosis kemoterapi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Doksorubisin-Dacarbazine
1 2.9 2.9 2.9
(144,6/2415)
Doksorubisin, Vinblastine,
Blenamax, Dacarbazine 1 2.9 2.9 5.7
(247,5/59,4/9,9/3712,5)
RCHOP
1 2.9 2.9 8.6
(3928/531/14,82/7962/1050)
PA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ca.Mamae,
Invasif(infiltrating) Ductal 31 88.6 88.6 88.6
Carcinoma
Cam.Mamae, Medullary
1 2.9 2.9 91.4
Carcinoma
Malignant Hodgkin
1 2.9 2.9 100.0
Limphoma
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid normal 0 0 0 0
kardiotok ringan 32 91.4 91.4 91.4
kardiotok sedang 3 8.6 8.6 100.0
kardiotok berat 0 0 0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Cases
jeniskelamin * derajat
35 100.0% 0 .0% 35 100.0%
kardiotoxik
derajat kardiotoxik
kardiotoksisitas kardiotoksisitas
ringan sedang Total
laki-laki Count 2 0 2
Total Count 32 3 35
derajat kardiotoxik
kardiotoksisitas kardiotoksisitas
ringan sedang Total
Total Count 32 3 35
derajat kardiotoxik
kardiotoksisitas kardiotoksis
ringan itas sedang Total
Doksorubisin-Dacarbazine Count 1 0 1
(144,6/2415)
% within dosis kemoterapi 100.0% .0% 100.0%
RCHOP Count 1 0 1
(3928/531/14,82/7962/1050)
% within dosis kemoterapi 100.0% .0% 100.0%
Total Count 32 3 35
Descriptives
fungsijantung pre dan post kemoterapi Statistic Std. Error
fungsijantung prekemoterapi Mean 75.2629 1.45670
95% Confidence Interval for Lower Bound 72.3025
Mean Upper Bound 78.2232
5% Trimmed Mean 75.4387
Median 77.0000
Variance 74.269
Std. Deviation 8.61795
Minimum 57.00
Maximum 89.88
Range 32.88
Interquartile Range 14.00
Skewness -.271 .398
Kurtosis -.625 .778
postkemoterapi Mean 58.1069 1.12628
95% Confidence Interval for Lower Bound 55.8180
Mean Upper Bound 60.3957
5% Trimmed Mean 57.7570
Median 59.0000
Variance 44.398
Std. Deviation 6.66316
Minimum 48.00
Maximum 75.00
Range 27.00
Interquartile Range 10.36
Skewness .592 .398
Kurtosis .087 .778
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Fungsijantung pre dan post kemoterapi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
fungsijant Prekemoterapi .099 35 .200 .972 35 .498
ung *
postkemoterapi .121 35 .200 .953 35 .136
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
N Correlation Sig.
Pair 1 Fungsi jantung pre kemo & 35 755 .000
Fungsi jantung post kemo
Paired Differences