PROPOSAL SKRIPSI
MELY WULANDARI
1610070100022
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh
MELY WULANDARI
1610070100022
Telah disetujui
Padang, 26 januari 2020
Pembimbing 1 Pembimbing 2
i
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan..................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Daftar Gambar............................................................................................... iv
Daftar Tabel.................................................................................................... v
Daftar Diagram............................................................................................... vi
Daftar Singkatan/Istilah................................................................................. vii
Daftar Lampiran............................................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.3.1 Tujuan umum....................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 6
2.1 Kanker Kolon.................................................................................. 6
2.1.1 Anatomi Kolon dan Rektum................................................. 6
2.1.2 Definisi Kanker Kolorektal.................................................. 6
2.1.3 Epidemiologi........................................................................ 7
2.1.4 Patofisiologi dan Fakto Resiko............................................. 8
2.1.5 Derajat Keganasan Kanker Kolorektal................................. 10
2.1.6 Lokasi Kanker Kolorektal.................................................... 11
2.1.7 Manifestasi Klinis................................................................. 12
2.2 Definisi Anemia.............................................................................. 13
2.2.1 Kriteria Anemia.................................................................... 14
2.2.2 Patofisiologi Anemia............................................................ 15
2.2.3 Usia Terhadap Anemia......................................................... 16
2.3 Anemia pada Kanker Kolorektal.................................................... 17
2.4 Hubungan Usia terhadap Anemia pada Pasien Kanker Kolorektal. 17
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS................................................................................... 19
3.1 Kerangka Teori................................................................................ 19
3.2 Kerangka Konsep............................................................................ 20
3.3 Hipotesis.......................................................................................... 20
BAB IV METODE PENELITIAN............................................................. 21
4.1 Ruang Lingkup Penelitian............................................................... 21
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 21
4.3 Jenis dan Rangcangan Penelitian.................................................... 21
4.4 Populasi dan Sampel....................................................................... 21
4.4.1 Populasi ............................................................................... 21
4.4.2 Sampel.................................................................................. 21
4.4.3 Cara Pengambilan Sampel ................................................... 22
4.5 Variabel Penelitian.......................................................................... 22
ii
4.5.1 Variabel Bebas..................................................................... 22
4.5.2 Variabel terikat..................................................................... 22
4.6 Definisi Operasional........................................................................ 22
4.7 Cara Pengumpulan Data.................................................................. 23
4.7.1 Bahan.................................................................................... 23
4.7.2 Alat....................................................................................... 23
4.7.3 Jenis Data............................................................................. 23
4.7.4 Cara kerja ............................................................................ 24
4.8 Alur Penelitian................................................................................. 24
4.9 Analisis Data................................................................................... 25
4.10 Etika Penelitian............................................................................... 25
4.11 Jadwal Penelitian............................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR DIAGRAM
vi
DAFTAR ISTILAH
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Kanker kolorektal (KKR) adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus
besar dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) sampai rektum (bagian kecil
terakhir dari usus besar sebelum anus).1 Menurut American Cancer Society,
kanker kolorektal (KKR) adalah kanker ketiga terbanyak dan merupakan kanker
penyebab kematian ketiga terbanyak pada pria dan wanita di Amerika Serikat.2
Menurut World Cancer Report 2014, terdapat 8,2 juta kanker yang
694.000 jiwa. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit keganasan dengan
prevalensi dan insidensi tertinggi di seluruh dunia dan diperkirakan sebanyak 1,2
yang sedikit tetapi kronis atau perdarahan akut pada keganasan saluran
kanker kolorektal diturunkan secara genetik. Faktor lain yang juga turut
dan obesitas, keduanya paling sering dilaporkan sebagai faktor yang berhubungan
dangan kanker kolorektal. Faktor-faktor lain seperti pola makan yang tinggi lemak
serta rendah serat, merokok, dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan juga
Adenokarsinoma dapat dibagi atas tiga derajat berdasarkan tingkat sel asinar
differentiated).8
Pasien Kanker Kolorektal dengan usia lebih tua lebih banyak mengalami
anemia dan didapatkan bahwa anemia derajat berat paling banyak dialami oleh
pasien Kanker Kolorektal dengan rentang usia 71-80 tahun. Dalam hasil penelitian
usia kurang dari 65 tahun, sedangkan 19,9% terjadi pada usia lebih dari 80 tahun
Indonesia adalah kekurangan besi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap
2
hari dan diperlukan untuk pembentukan hemoglobin sehingga disebut anemia
defisiensi besi.1 Penduduk dunia yang mengalami anemia berjumlah sekitar 30%
atau 2,20% miliar orang dengan sebagian besar diantaranya tinggal di daerah
seperti akibat kondisi defisiensi besi, defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12,
gangguan ginjal, keterlibatan sumsum tulang, perdarahan, efek dari terapi kanker
baik kemoterapi maupun radioterapi, kondisi inflamasi atau aktivasi dari sistem
imun dan akibat terjadinya hemolisis. Jenis anemia ini pada waktu yang selalu
sebagai anemia yang berhubungan dengan kanker atau cancer related anemia
(CRA).13
dari paru-paru ke seluruh tubuh. Bila oksigen yang diperlukan tidak cukup, maka
daya tahan fisik rendah sehingga mudah lelah, aktivitas fisik menurun, mudah
sakit karena daya tahan tubuh rendah, akibatnya jarang masuk sekolah atau
bekerja.14
terhadap kejadian anemia pada pasien kanker kolorektal pada pasien di RSI Siti
Rahmah Padang.
3
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan usia terhadap kejadian anemia pada pasien kanker
1. Institusi
2. Penulis
3. Pelayanan Kesehatan
4
dengan manajemen pasien penderita kanker kolorektal.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara anatomi, usus besar (kolon) manusia seperti terlihat pada gambar di
bawah ini, yakni terdiri dari sekum, appendix vermivormis, kolon ascenden, kolon
transversum, kolon descenden, rektum, dan anus, dengan panjang kira-kira 1,5 m
terbentang dari ujung distal ileum hingga anus, usus besar ini memiliki fungsi
mukosa kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan rektum (bagian kecil
terakhir dari usus besar sebelum anus). Kanker ini dapat juga dibagi menjadi
kanker kolon atau kanker rektum tergantung dari mana awal mula tumbuhnya
6
kanker.16
degenaratif sehingga apabila tidak ditangani dengan baik dan tepat akan dapat
pada tahap pertumbuhan awalnya ditandai dengan munculnya polip pada kolon
2.1.3 Epidemiologi
paru dan kanker payudara di dunia. Adapun estimasi kasus baru pada tahun
2011 yakni sekitar 141.210 kasus baru dan 49.380 diantaranya meninggal
adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari
seluruh kasus kanker.19 Indonesia menempati urutan ke-3 kanker kolorektal hal ini
7
mengikuti pola makan orang Barat (westernisasi) yaitu mengkonsumsi makanan
sering terjadi baik pada pria dan wanita setelah kanker prostat dan kanker
wanita dan lebih banyak terjadi pada usia produktif. Hal ini berbeda dengan data
yang diperoleh di negara berat dimana kanker biasanya terjadi pada pasien usia
1 dan kurang dari 50% kanker kolon dan rektum di temukan di rektosigmoid.20
interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik. Patofisiologi dari kanker
ini diproduksi oleh berbagai macam tipe sel. Sumber utama pada in vivo berasal
dari monosit, fibrolast, dan sel endotel yang terstimulasi. Makrofag, sel T dan
8
limfosit B, sel otot halus, eosinofil, kondrosit, esteoblast, sel mast, sel glial, dan
1. Usia
dan meningkat tajam pada usia 50-55 tahun, lebih dari 90% kasus KKR terjadi di
atas usia 50 tahun. Angka kejadian pada usia 60-79 tahun 15 kali lebih tinggi
dibandingkan pada usia kurang dari 40 tahun. Umur median yang paling sering
terjadi adalah usia 68 tahun pada laki laki dan 72 tahun pada perempuan. 2,23,24
Akan tetapi risiko terjadinya kanker kolorektal pada saat ini mengalami
pergeseran usia, banyak kanker kolorektal ditemukan pada usia yang lebih muda
dibandingkan usia yang lebih tua. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Faktor
2. Genetik
3. Diet
9
menyebabkan kanker kolorektal. Angka kematian dari kanker kolorektal
berhubungan langsung dengan rata-rata konsumsi dari kalori, daging, lemak dan
minyak yang meningkatkan konsentrasi dari kolesterol darah dan angka kematian
karena penyakit arteri koroner. Negara dengan angka kejadian kanker kolorektal
4. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memiliki pengaruh terhadap respon imunitas. Sel natural killer
(NK) dan makrofag adalah komponen yang penting dari sistem imun karena
dari keganasan sel. Aktivitas fisik diketahui dapat mempengaruhi aktivitas kedua
sel ini dalam sirkulasi saat aktivitas fisik yang intens. Latihan yang teratur
kadar sitokin.25
dengan sel jaringan asalnya yang normal, baik dalam hal morfologi ataupun
mitosis di dalam tumor, serta derajat perbedaan antara sel karsinoma dan sel
normal.26
10
Grading (disimbolkan G), pembagian derajat keganasan tumor berdasarkan
yaitu sekum, kolon ascenden, kolon tranverse, kolon descenden, kolon sigmoid,
dan rektum.28 Penelitian deskriptif di Amerika Serikat yang melibatkan 763 pasien
keganasan di kolon kiri dan sisanya 31% atau 237 pasien terdapat keganasan
kolon di kanan. Mengenai lokasi kanker kolorektal sendiri, dari letaknya paling
11
Letak Persen
Kolon descendens 5%
Rektosigmoid 75%
pada tahun 2010 sebagai berikut : kolon ascenden sebesar 12,5% kolon
transversum 5,8% kolon descendens 6,8% kolon sigmoid 14,4% rectum 60% dan
anus 1,2%.30
dan lokasi dari tumor dan ada tidaknya metastasis. Gejala muncul pada kanker
kolorektal yang terjadi sudah lama dan berprognosis buruk. Umumnya gejala
pertama timbul karena penyakit yaitu gangguan fungsi usus, obstruksi, perbedaan
Tumor yang berada pada kolon kanan, dimana isi kolon berupa cairan,
menyebabkan obstruksi karena lumen usus lebih besar da feses masih encer.
Tumor yang berada pada kolon kiri cenderung mengakibatkan perubahan pola
12
defekasi sebagai akibat iritasi dan refleks, perdarahan, mengecilnya ukuran feses,
dan konstipasi karena lesi kolon kiri yang cenderung melingkar mengakibatkan
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal yaitu
bila Hb < 14 g/dL dan Ht < 41% pada pria atau Hb < 12 g/dL dan Ht < 37%
(defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat), anemia karena perdarahan, anemia
menjadi dua jenis. Penyebab yang pertama menjelaskan bahwa penyebab utama
gangguan dalam pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Berkurangnya sel
darah merah secara signifikan dapat disebabkan oleh terjadinya perdarahan atau
hancurnya sel darah merah yang berlebihan. Dua kondisi yang dapat
tersebar seperti kanker, radiasi, obat-obatan dan zat toksik, serta penyakit
menahun yang melibatkan gangguan pada ginjal dan hati, infeksi, dan defisiensi
hormon endokrin.34
13
2.2.1 Kriteria Anemia
serta penyakit yang mempengaruhi sintesis dari hemoglobin, produksi sel darah
merah, atau ketahanan sel darah merah seperti pada infeksi parasit, inflamasi akut
dan kronik. Menurut WHO (2011), anemia dalam individu adalah ditentukan
sebagai konsentrasi hb dalam darah dibawah nilai yang diharapkan, dimana usia,
jenis kelamin, dan faktor lingkungan termasuk sikap juga perlu diperhitungkan.
14
dewasa tidak hamil
tahun
- 5 tahun
*dalam g/dL
Sel darah merah (eritrosit) tidak memiliki inti sel, mitokondria, atau
ribosom. Sel darah merah tidak dapat berproduksi atau melakukan fosforilasi
oksidatif sel atau sintesis protein. Sel darah merah mengandung protein
Sel darah merah diproduksi di dalam sumsum tulang yang berespon terhadap
Pada saat sel darah merah hampir matang, sel akan dilepas keluar dari
sumsum tulang, dan mencapai fase matang di dalam aliran darag, dengan masa
hidup sekitar 120 hari. Selanjutnya, sel ini akan mengalami di sintegrasi dan
mati. Sel-sel darah merah yang mati diganti sel-sel yang baru yang dihasilkan
dari sumsum tulang. Jika sel darah merah yang mati dalam jumlah berlebih, sel
darah merah yang belum matang akan dilepas dalam jumlah yang lebih banyak
15
dikenali sebagai salah satu jenis anemia.36
Anemia akibat gangguan pembentukan sel darah merah terjadi jika jumlah
besi tidak adekuat atau tidak dapat diakses, atau kekurangan asam folat, vitamin
B12 atau globulin. Produksi sel darah merah tidak dapat mencukupi jika
pembentukan sel darah merah berukuran terlalu kecil (mikrositik) atau terlalu
(hipokromik).36
insidensi terjadinya anemia pada pria dan wanita berusia lebih dari 65 tahun
sekitar 11% dan 10%. Hal ini patut diperhatikan karena kejadian anemia pada usia
sindroma geriatri. Sindrom geriatri adalah dimana kondisi klinis pada orang
berusia lanjut atau lansia yang berdampak pada penurunan kualitas hidup,
kecacatan, bahkan resiko kematian. Beberapa kondisi yang termasuk bagian dari
16
multifaktorial, selain karena reaksi imun dari keganasan, adanya perdarahan yang
sedikit tapi kronis atau perdarahan akut pada keganasan traktus digestivus diduga
kolorektal.39
Selain itu, insidensi terjadinya anemia akibat kanker kolon meningkat pada
pasien KKR dengan kriteria wanita, tumor dengan lokasi kanan, dan lesi dengan
ukuran lebih besar atau sama dengan 3 cm. Anemia pada pasien kanker kolorektal
juga bisa disebabkan oleh faktor faktor lain seperti penyakit kronis, terapi,
Usia merupakan faktor resiko KKR yang tidak dapat dimodifikasi. Resiko
KKR mulai meningkat saat usia lebih dari 40 tahun dan meningkat tajam pada
umur 50-55 tahun, resiko meningkat dua kali lipat setiap dekade berikutnya. 2,22,23
Namun, saat ini mulai terjadi pergeseran usia dimana pasien KKR ditemukan pada
prevalensi yang cukup sering. Timbulnya anemia pada pasien kanker akan
kelelahan yang di induksi oleh kanker tersebut dan berpengaruh dalam proses
pasien.16
Seperti yang telah dikemukakan para ahli, usia memiliki peranan dalam
17
timbulnya anemia. Usia juga memiliki keterkaitan dalam peningkatan kejadian
memiliki nilai yang bermakna dalam kejadian anemia pada keganasan. Oleh
karena itu, peneliti ingin meneliti hubungan antara usia terhadap anemia pada
BAB III
18
Kanker
Kolorektal
Gejala Klinis
19
3.2 Kerangka Konsep
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia, variabel terikat dalam
Kejadian Anemia
Usia pada pasien
Kanker
Kolorektal
3.3 Hipotesis
kolorektal
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mencakup bidang ilmu bedah digestif, dan ilmu bedah
onkologi.
Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medis RSI Siti Rahmah. Penelitian
mengkaji hubungan antara variabel bebas (variabel independen) yaitu usia dan
nutrisi dengan variabel terikat (variabel dependen) yaitu kejadian anemia pada
4.4.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien kanker kolorektal di RSI
4.4.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah pasien kanker kolorektal di RSI Siti Rahmah
2. Pada rekam medis (RM) terdapat data yang lengkap mengenai Anemia
21
3. Pada rekam medis (RM) terdapat data yang lengkap mengenai usia
Sampel penelitian ini di pilih secara simple random sampling yang sesuai
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian anemia pada pasien
kanker kolorektal.
1. Usia41
Rahmah Padang.
22
2. Anemia
4.6.1 Bahan
Penelitian ini menggunakan bahan yaitu data rekam medis di RSI Siti
4.6.2 Alat
Penelitian ini menggunakan alat yaitu alat tulis untuk mencatat data rekam
Penelitian ini menggunakan data sekunder karena data diperoleh dari rekam
medis (RM) pasien. Data yang di ambil berupa hasil pemeriksaan pasien kanker
23
4.6.4 Cara kerja
Persiapan penelitian
Data Rekam
Medis
Pengambilan data
Pengolahan dan
Analisis Data
Penulisan
Laporan
24
4.8 Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
independen dan variabel dependen) dengan uji statics Chi square, untuk
melihat hubungan usia dan nutrisi terhadap kejadian anemia pada pasien
kanker kolorektal.
bermakna dan jika nilai p > 0,05 maka hasil perhitungan tersebut tidak bermakna.
Ethical Clearence yang diperoleh dari panitia tetap penelitian etik penelitian
25
4.10 Jadwal Penelitian
NO KEGIATAN JANUARI
1 2 3 4
1 PERSIAPAN
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Society AC. Colorectal Cancer Facts & figures 2014-2016. Color Cancer
Facts Fig 2014
10. Depkes RI. (2002). Survey Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes
11. Alwi I, dkk. (2014). Buku ajar ilmu prnyakit dalam jilid II. Edisi ke-6.
Jakarta: EGC
14. Depkes RI. (2008). Gizi dalam Angka Sampai dengan Tahun 2007. Jakarta :
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
16. Paulsen, F & Waschke, J. (2010). Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Jilid II,
Edisi 23. Jakarta : EGC
26
17. Ahnen, D.J et al. (2014). The increasing Incidence of Young Onset Colorectal
Cancer : A Call to Action. Mayo Clin Proc
19. Sjamsuhidajat, R. (2015). Buku ajar ilmu bedah Sjamsuhidajat-de Jong Edisi
ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
21. Ayan, B., et al. (2005). The immunologenicity of Colorectal Cancer with
High-Degree Microstellite Instability. World Journal of surgical Oncology
25. Winaktu, Gracia. (2011). Peran Serat Makanan dalam Pencegahan Kanker
Kolorektal. Jurnal Kedokteran Meditek. Jakarta.
26. Edge S.B. AJCC cancer staging manual. Edisi ketujuh. New York ; London :
Springer; 2010.
27. AJCC Cancer staging Manual 7th Edition 2010. VII : 345-7c
29. Sjamsuhidajat, R. (2005). Usus halus, Appendik, Kolon, dan Anorektum. Will
De Jong, editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
31. Kumar, V., Corran, R.S., dan Robbins S.L. (2007). Buku Ajar Patologi.
Edisis 7; Ahli Bahasa, Brahim V, Pendt; editor Bahasa Indonesia, Huriawati
Hartanto, Nurwany Dasmaniah, Nanda Wulandari,. Ed7. Jakarta: EGC
32. Curt G.A. (2000). Impact of Fatigue on Quality of Life in Oncology Patient.
Semin Hematol
27
33. Brunner & Suddarth, 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal - Bedah.
Terjemahan Suzanne C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta
37. Aini LQ. (2010). Hubungan derajat anemia sebagai faktor predik letak tumor
pada keganasan kolorektal. Jurnal. UNDIP Institutional Respository
38. Centers for Disease Control and Prevention. (2007). National Health and
Nutrition Examination Survey (NHANES) Anthropometry Procedures
Manual. Atlanta. GA : CDC
39. Hilman RS, Ault KA. (1995). Iron Deficiency Anemia. Hematology in
Clinical Practive, Guide to Diagnosis and Management. New York: McGraw
Hill
41. Bedah, B., Kedokteran, F. and Sam, U.(2015). Faktor Resiko Kanker
Kolorektal
28
Lampiran 1. Dummy Tabel
Laki-laki
perempuan
Total
Laki-laki
perempuan
Total
Jumlah
29