PROPOSAL TESIS
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM MAGISTER ILMU KEFARMASIAN
UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK
DESEMBER 2014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
UNIVERSITAS INDONESIA
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. vii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 4
UNIVERSITAS INDONESIA
iv
UNIVERSITAS INDONESIA
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
UNIVERSITAS INDONESIA
vi
DAFTAR LAMPIRAN
UNIVERSITAS INDONESIA
vii
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS INDONESIA
3
UNIVERSITAS INDONESIA
4
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,
2009). Kehamilan disimpulkan sebagai masa saat wanita membawa
embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang
matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma. Sel
telur dan sperma tersebut kemudian menyatu membentuk sel yang akan
tumbuh.
Usia kehamilan dihitung dari hari pertama pada periode menstruasi
normal terakhir. Usia kehamilan pada saat persalinan memiliki hubungan
yang erat terhadap morbiditas dan mortalitas perinatal. Lama kehamilan
berlangsung sampai persalinan aterm adalah 259-293 hari dengan
pengklasifikasian sebagai berikut (Sylviati, 2008; Carrera, 2007):
a. Bayi kurang bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi <37
minggu (<259 hari)
b. Bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi 37-42
minggu
c. Bayi lebih bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi >42
minggu (>294 hari)
Gambar 2.1 Periode Kehidupan Janin dan Neonatus (Carrera, 2007)
2.4 Kepatuhan
Kepatuhan minum obat merupakan faktor penting keberhasilan terapi.
Ketidakpatuhan minum obat merupakan masalah serius yang tidak hanya berefek
terhadap pasien tetapi juga sistem pelayanan kesehatan. Ketidakpatuhan pasien
terhadap terapi dapat menyebabkan penyakit menjadi semakin parah, peningkatan
biaya pengobatan, bahakan kematian.
2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat (Jimmy B & Jose J,
2011)
Ketidakpatuhan minum obat merupakan masalah yang sering terjadi
pada pasien. Kompleksitas kepatuhan merupakan hasil dari interaksi beberapa
faktor, di antaranya pandangan pasien tentang pengobatan, karateristik
penyakit, konteks sosial dan masalah keterjangkauan.
Hambatan dalam penggunaan obat meliputi komunikasi antara petugas
kesehatan dengan pasien yang tidak efektif, kurangnya pengetahuan tentang
obat yang dikonsumsi, ketidakpercayaan pasien tentang pentingnya
pengobatan, kekhawatiran munculnya efek samping, regimen penggunaan
obat yang panjang, rejimen terapi yang kompleks (banyaknya jumlah obat
dan variasi jadwal minum obat), biaya dan masalah keterjangkauan.
Kepatuhan dalam terapi obat juga berbeda antara kelompok usia.
Pasien yang paling sering tidak patuh adalah pasien dengan penyakit
kronis, di mana kelompok pasien ini tidak mengalami gejala yang tidak
menyenangkan walaupun tidak patuh dalam rejimen pengobatannya. Sekitar
77% pasien menunjukkan derajat kepatuhan yang tinggi ketika
pengobatannya bertujuan untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Hanya
sekitar 63% pasien yang patuh terhadap terapi yang bertujuan untuk
pencegahan. Walaupun begitu, ketika pengobatan harus dikonsumsi dalam
jangka waktu yang panjang, kepatuhan pasien menurun secara drastis menjadi
sekitar 50%, baik terapi yang bertujuan untuk pengobatan, maupun terapi
pencegahan penyakit.
Salah satu factor utama yang dapat mempengaruhi kepatuhan adalah
kemampuan pasien untuk membaca dan mengerti instruksi penggunaan obat
yang diberikan. Pasien dengan kemampuan membaca yang rendah mungkin
memiliki kesulitan untuk memahami instruksi. Hal ini menyebabkan
menurunnya tingkat kepatuhan.
Faktor lain yang diketahui dapat mempengaruhi kepatuhan adalah jenis
kelamin, kepribadian, dan budaya. Beberapa penelitian juga menunjukkan
bahwa status pernikahan, ras, pendapatan, pekerjaan, pendidikan dan
kecerdasan juga memiliki hubungan dengan kepatuhan.
2.4.3 Metode untuk mengukur kepatuhan minum obat (Jimmy B & Jose J, 2011)
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepatuhan
pasien dalam minum obat. Metode-metode ini dikelompokkan menjadi
metode pengukuran secara langsung dan tidak langsung.
Metode langsung mencakup observasi terapi secara langsung, seperti
pengukuran kadar obat dan metabolitnya di dalam darah atau urin, serta
deteksi penanda biologi di dalam darah. Metode langsung ini merupakan
metode yang paling akurat dalam pengukuran kepatuhan pasien, namun
kelemahan dari metode ini adalah biaya yang dibutuhkan relatif mahal.
Metode tidak langsung meliputi pengukuran kepatuhan dengan
kuesioner, laporan atau pengakuan pasien, penghitungan pil, tingkat
penebusan resep, respon klinis pasien dan catatan atau buku harian pasien.
BAB III
METODE PENELITIAN
Patuh
Tidak Patuh
Patuh
Gambar 3.1
BBLN ( 2500 gram)
Disain Penelitian
Tidak Patuh
(3.1)
Berdasarkan rumus di atas dan hasil penelitian Restu, Dasuki dan Nurdiati
(2014), diketahui nilai P2 = 0,45 dan OR = 3 dengan menggunakan derajat
kemaknaan 5% dan kekuatan pengukuran 80%, maka jumlah sampel responden
minimal yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sebanyak 56 responden tiap
kelompok.
3.6 Landasan Teori (WHO, 2001; Mardiana, 2004; Restu, 2014; Habib, 2009; Putri,
2007; Sistiarani, 2008; DepKes RI, 2005)
Faktor Maternal :
- Usia ibu
- Usia Kehamilan
- Paritas
- Konsumsi makanan
sumber hem
- Komorbiditas
- Hb
- Jarak kelahiran
- Pendidikan
- Penggunaan obat
selama kehamilan
- Penggunaan herbal
selama kehamilan
- Pemeriksaan antenatal
Tingkat Kepatuhan Keteraturan dan kedisiplinan ibu hamil Wawancara, Modified 1. Patuh Ordinal
minum tablet besi dengan takaran satu Morisky Scale
tablet besi sehari selama tiga bulan 2. Tidak Patuh
berurutan.
Tingkat kepatuhan diukur berdasarkan
kuesioner yang diadaptasi dari Modified
Morisky Scale.
1. Patuh : Hasil interpretasi
pengukuran berada pada kuadaran
IV Algoritma The Case
Management Adherence
Guidelines (CMAG-1)
2. Tidak Patuh : Hasil interpretasi
pengukuran berada pada kuadaran
I, II dan III Algoritma The Case
Management Adherence
Guidelines (CMAG-1)
Usia Ibu Usia responden pada saat melahirkan Wawancara 1. Risiko Tinggi Ordinal
2. Risiko Rendah
1. Risiko Tinggi : kurang dari 20 tahun
dan lebih dari 35 tahun
2. Risiko Rendah : 20 – 35 tahun
Usia Kehamilan Usia kehamilan pada saat melahirkan Wawancara, rekam 1. Adekuat Nominal
medis 2. Tidak adekuat
1. Adekuat : > 37 minggu
2. Tidak Adekuat : < 37 minggu
Paritas Jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh Wawancara 1. Berisiko Ordinal
responden baik yang lahir maupun mati 2. Tidak Berisiko
sampai pada saat penelitian
1. Berisiko : 0 dan lebih dari 3
2. Tidak Berisiko : 1-3
Konsumsi Makanan Konsumsi makanan yang mengandung Wawancara 1. Setiap hari Nominal
Sumber Hem sumber hem seperti daging, hati, ikan, ayam, 2. Tidak setiap hari
susu.
Komorbiditas Gangguan kesehatan yang diderita responden Rekam Medis 1. Ada Nominal
selama kehamilan terakhir sehingga berisiko 2. Tidak Ada
terhadap kejadian BBLR seperti hipertensi,
hipotensi, anemia, pre-eklampsia, eklampsia,
penyakit infeksi, penyakit non-infeksi
Kadar Hb Kadar Hemoglobin ibu hamil pada trimester Rekam Medis 1. Normal Ordinal
akhir kehamilan 2. Abnormal
1. Normal : 110 g/L
2. Abnormal : < 110 g/L
Jarak Kelahiran Rentang waktu dari kelahiran saat ini dengan Wawancara 1. Berisiko Ordinal
kelahiran sebelumnya 2. Tidak Berisiko
1. Berisiko : Jarak kelahiran < 2 tahun
2. Tidak Berisiko : Jarak kelahiran > 2
tahun
Pendidikan Pendidikan terakhir responden ibu hamil Wawancara 1. Dasar Ordinal
2. Lanjut
1. Dasar : Tamat SD, tamat SMP
2. Lanjut : Tamat SMA, D3, S1
Penggunaan obat Adanya penggunaan obat (baik obat dengan Wawancara 1. Ya Nominal
selama kehamilan resep dokter maupun obat bebas) yang 2. Tidak
dikonsumsi selama kehamilan
3.11 Instrumen
1. Kuesioner yang sudah tervalidasi (Modified Morisky Scale)
2. Rekam Medik
3. Alat tulis
4. Gimmick
5. Komputer yang dilengkapi dengan program IBM SPSS versi 19.0
c. Entry data
Data dimasukkan ke program komputer untuk dilakukan analisis
menggunakan software statistic SPSS, yaitu SPSS versi 19.0.
d. Cleaning
Cleaning adalah membersihkan data dilakukan dengan cara
mengecek kembali apakah ada kesalahan atau tidak pada data yang
dimasukkan. Data dipastikan telah benar kemudian dilanjutkan ke
tahap analisis dengan menggunakan software statistic SPSS versi
19.0.
OR = = (3.2)
Keterangan :
OR : Odds Ratio risiko terhadap kejadian BBLR
: rasio antara banyaknya kasus yang terpapar dan kasus
yang tidak terpapar
: rasio antara banyaknya kontrol yang terpapar dan kontrol
yang tidak terpapar
Interpretasi :
OR < 1 : Paparan merupakan faktor protektif
OR = 1 : Paparan tidak memberi pengaruh terhadap
kejadian kasus
OR > 1 : Paparan merupakan faktor risiko
c. Analisis Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui hubungan
antara banyak variabel bebas dengan suatu variabel terikat (Dahlan,
2011). Dalam penelitian ini, digunakan uji regresi logistik
multivariat. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan
variabel mana yang paling berisiko terhadap kejadian BBLR.
Pemilihan variabel berdasarkan statistik dilakukan dengan
seleksi variabel dengan menggunakan regresi logistik sederhana.
Jika hasil uji bivariat mempunyai nilai p < 0,25 maka variabel
tersebut dapat diikutkan ke dalam kandidat model multivariat.
Setelah didapatkan model akhir, maka untuk mengetahui variabel
yang paling dominan berhubungan dengan variabel terikat adalah
variabel yang mempunyai nilai OR atau Exp () paling tinggi.
DAFTAR ACUAN
Almatsier, Soenita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Anderson, J. & Fitzgerald. (2010, June). Iron: An essential nutrient. Colorado State
University Extension. Desember 15, 2014.
http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09356.pdf
Bernabe, J.V., et.al. (2004). Risk factors for low birth weight: A Review. Europe
Journal of Obstetric and Reproduction Biologic, 116, 3-15.
Breymann, C. (2000). Assessment and differential diagnosis of iron deficiency anemia
during pregnancy. Switzerland: Departemen of Obstetri and Gynaecology,
Clinic of Obstetrics and Division of Perinatal Physiology, University
Hospital of Zurich;
Carrera, J.M., Carbonel, X., Fabre, E. (2007). Recommendation and guidelines for
perinatal medicine. Barcelona: Matres Mundi.
Case Management Society of America. (2004). CMAG (Case Management Adherence
Guidelines) Version 1.0. Chapter 7: Modified Morisky Scale. Guidelines
from the Case Management Society of America, 12, 29-31
Case Management Society of America. (2006). CMAG (Case Management Adherence
Guidelines) Version 2.0. Chapter 7: Modified Morisky Scale. Guidelines
from the Case Management Society of America, 39-41
Dahlan, S. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: Deskriptif, bivariat, dan
multivariat. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2001). Program penanggulangan
anemia gizi pada wanita usia subur (WUS); (Safe Motherhood Project: A
Partnership and Family Approach). Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta:
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Pelatihan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Modul (Buku Acuan) Manajemen
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Untuk Bidan di Desa. Jakarta: Depkes
RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar Indonesia tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depkes RI.
Habib, F., Alabdin, E.H., Alenazy, M., Nooh, R. (2009). Compliance to iron
supplementation during pregnancy. J Obstet Gynaecol, 29,437-92.
King Edward Memorial Hospital. (2012, Januari). Clinical Guideline Women and
Newborn Health Service: Complication in Pregnancy. Desember 3, 2014.
http://www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/O&G_guideline
s/sectionb/8/b8.1.1.pdf.
Lwanga, S.K., & Lemeshow, S. (1991). Sample size determination in health studies.
Geneva: World Health Organization, 51.
Manuaba, I.B.G. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. (Ed. ke 2).
Jakarta: Penerbit EGC
Manuaba, dkk. (2010). Ilmu kebidanan, penyakit andungan dan KB untuk pendidikan
bidan, (Ed.ke 2). Jakarta: EGC.
Mardiana. (2004). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Besi Di Puskesmas Sako Dan Puskesmas Multi
Wahana Kecamatan Sako, Kota Palembang Tahun 2004. Tesis program
pasca sarjana ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia.
Maryanti, D., dkk. (2011). Penatalaksanaan pada bayi risiko tinggi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Morisky, D.E., Green, L.W., Levine, D.M. (1986). Concurrent and Predictive Validity
of A Self-Reported Maesure Of Medication Adherence. Medical Care, 24,
67-74
Masrizal. (2007). Anemia defisiensi besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2 (1), 140-
145
Mithra, P., et.al., (2014). Compliance with iron-folic acid (IFA) therapy among
pregnant women in an urban area of south India. African Health Science,
14 (1), 255-260
Murray-Kolbe, L.E., Beard, J. (2010). Iron. In Coates, P.M., Betz, J.M., Blackman,
M.R., et.al. eds. Encyclopedia of dietary supplements. 2nd ed. London and
New York Informa Healthcare, 432-438.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 133-
136, 139-147, 150-151.
Pratiknya, A.W. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran &
Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Prawirohardjo, S., Wiknjosastro, H., Sumapraja, S. (2007). Ilmu kandungan. (Ed. ke
2). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Proverawati, Atikah & Ismawati, C. (2010). BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).
Yogyakarta : Nuha Medika.
Purnamawati, D., & Ariawan, I. (2012). Konsumsi jamu ibu hamil sebagai faktor
risiko asfiksia bayi baru lahir. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 6
(6), 267-272
Putri, F. (2007). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia gizi besi
pada ibu hamil pengunjung puskesmas wilayah kota Pekanbaru Tahun
2007. Skripsi program studi ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Restu, S., Dasuki, D., & Nurdiati, R.D.S. (2014). The influence of iron
supplementation in pregnant women to the occurrence of low birth weight
(LBW) babies in Pali, Central Sulawesi. J Med Sci, 46 (1), 41-51.
Sistiarani, C., (2008). Faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang
berisiko terhadap kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). Tesis
program pasca sarjana. Semarang: Universitas Diponegoro.
Subagyo, Suharto, A,, & Winarsih, D. (2012). Hubungan antara anemia dalam
kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD Soeroto Ngawi tahun 2011.
Di dalam: Nugroho HSW. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 3,
95-101.
Syarifuddin, V., Hakimi, M., & Murtiningsih, B. (2011). Kurang energi kronis ibu
hamil sebagai faktor risiko bayi berat lahir rendah. Berita Kedokteran
Masyarakat, 27 (4), 187-196.
Trihendradi, C. (2011). Langkah mudah melakukan analisis statistik menggunakan
SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi, 145-147, 215-217.
United Nations Children’s Fund and World Health Organization. (2004). Low
birthweight: Country, regional and global estimates. New York: Unicef.
United States Department of Health & Human Services, National Institutes of Health.
(2014). Iron: Dietary Supplement Fact Sheet. Desember 15, 2014.
http://ods.od.nih.gov/pdf/factsheets/Iron-HealthProfessional.pdf
Vernissa, V. (2013). Efektivitas leaflet terhadap kepatuhan minum tablet tambah
darah & kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia di Puskesmas
Cileungsi, Kabupaten Bogor. Tesis program pasca sarjana ilmu
kefarmasian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Whittaker, P., Tufaro, P.R., Rader, J.I. (2001). Iron and folate in fortified cereals. J Am
Coll Nutr, 20, 247-254.
LAMPIRAN
Ibu yang saya hormati, saya adalah mahasiswa program S2 Farmasi Klinis
Universitas Indonesia yang sedang melakukan penelitian mengenai hubungan
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi terhadap kejadian bayi berat lahir
rendah (BBLR). Saya hendak meminta kerja sama dari Ibu untuk dapat berpartisipasi
dalam penelitian yang sedang saya lakukan. Sebelum Ibu memutuskan untuk
berpartisipasi, ada beberapa hal yang perlu Ibu ketahui sehubungan dengan penelitian
ini. Ibu dapat membaca informasi di bawah ini dengan seksama dan
mengkonsultasikan dengan keluarga bila diperlukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet besi terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di
RSUD Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati kondisi
bayi Ibu dan memperoleh informasi kesehatan melalui wawancara dan rekam medik,
oleh karena itu seharusnya tidak terdapat risiko fisik atau ketidaknyamanan sebagai
dampak akibat keikutsertaan dalam penelitian ini.
Semua data yang akan diambil dalam penelitian ini akan dijamin
kerahasiaannya. Ibu dapat memutuskan untuk mengikuti atau menolak untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini, serta dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.
Jika Ibu mempunyai pertanyaan tentang penelitian ini maupun memerlukan
penjelasan lebih dalam, Ibu dapat menghubungi saya, Citra Yuliyanda P., S.Farm.,
Apt., di nomor 082182418678 atau di alamat Jl. Mangga gg.Darussalam III RT
002/RW 019 Kompleks Mabad 1, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Hormat saya,
(Citra Yuliyanda P., S.Farm., Apt.)
INFORMED CONSENT
Nama :
Alamat :
Telepon :
Setelah membaca lembar informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan,
saya mengerti dan memahami garis besar prosedur penelitian, serta telah memperoleh
penjelasan dari peneliti mengenai manfaat, tujuan, metode yang digunakan dan bahwa
penelitian ini bersifat konfidensial (dirahasiakan).
Saya sadar bahwa penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi diri saya sendiri
dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas pengobatan saya.
Saya mengerti bahwa saya dapat membatalkan pernyataan ini dan dapat
menarik diri dari penelitian ini setiap waktu.
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia berpartisipasi dalam
penelitian ini.
(Nama jelas: )
Kuesioner
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI
TABLET BESI TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR
RENDAH (BBLR) DI RSUD KOTA DEPOK
BAGIAN I
A. Identitas Responden
Nama :
No. Rekam Medis :
Nama Suami :
Alamat :
Nomor Hp :
B. Skrining Responden
1. Apakah selama kehamilan ibu pernah mendapatkan/mengkonsumsi tablet
besi?
o Ya (Lanjut ke pertanyaan selanjutnya)
o Tidak (akhiri wawancara)
2. Pada usia kehamilan berapa bulan ibu pertama kali mendapat tablet besi
tersebut?
o Trimester I
o Trimester II
o Trimester III
3. Berapa jumlah total tablet besi yang ibu terima selama kehamilan ibu?
o 30 tablet
o 90 tablet
C. Karakteristik Responden
1. Usia ibu saat melahirkan : ………………. tahun
2. Usia Kehamilan : ……………….minggu
3. Jumlah anak yang dilahirkan : ……………….. anak
4. Jarak Kelahiran : ……………….. tahun
D. Konsumsi Makanan
1. Konsumsi makanan sumber Hem
Seberapa sering ibu mengkonsumsi makanan yang berasal dari protein
hewani, seperti daging, hati, ikan, ayam, susu?
o Setiap Hari
o Tidak Setiap Hari
E. Riwayat Penggunaan Obat dan Jamu/Suplemen Herbal selama masa
kehamilan
1. Penggunaan obat
a. Apakah ibu pernah mengkonsumsi obat selama kehamilan?
(Jika Ya, lanjutkan ke pertanyaan poin b)
b. Obat apa sajakah yang ibu konsumsi?
………………….
………………….
………………….
c. Di usia kehamilan berapa ibu mengkonsumsi obat tersebut?
C. Efek Samping
Apakah ibu mengalami keluhan bila meminum Tablet Besi?
1. Tidak
2. Ya (ceklis keluhan dapat lebih dari satu)
o Mual, muntah
o Susah buang air besar
o Diare
o Rasa tidak nyaman di perut
o Lainnya (sebutkan)………………………….
BAGIAN II
Kepatuhan Pasien
Lingkari salah satu jawaban
Pertanyaan Jawaban