Anda di halaman 1dari 23

HEWAN PENULAR RABIES

ASEP
PURNAMA

dr. Kartika Sari Bt Desmawardi


Apa itu Rabies
Rabies adalah penyakit infeksi akut
yang menyerang susunan syaraf
pusat, menyerang hewan berdarah
panas dan manusia disebabkan oleh
virus Rabies (Rhabdovirus),
biasanya selalu diakhiri dengan
kematian.

2
Penularan rabies
4
Cara penularan
* Melalui gigitan
* Bukan gigitan
 Aerogen (udara)
 Transplantasi (kornea)
 Jilatan atau kontak dengan bahan
mengandung virus Rabies pada kulit
yang lecet atau mukosa

5
Sifat Agent Penyebab
Virus Mudah Mati
 Sinar matahari dan sinar ultra violet
 Zat pelarut dan lemak sabun / deterjen,
ether, chloroform, yodium, betadin, dll
 Gleserin 10 % -> cepat mati
 Suhu 56 dc -> selama 30 menit akan
mati

6
Inkubasi
Masa Inkubasi
 Jumlah dan besar luka
 Lokasi luka gigitan (Route Inokulasi)
 Banyaknya syaraf di luka gigitan
 Umlah virus dan sifat strain virus
(virulensi

Yang berkisar antara 2 minggu s/d 2


tahun, tetapi pada umumnya 3 – 8
minggu
7
Risk of transmission

Gejala Clinical
Gigitan Onset Coma Mati
pertama Expressions

Masa Acute
Prodrome Coma
Inkubasi Neuro Phase

2 minggu - 1-10 hari 2-7 hari 0-14 hari


tahunan

Furious 5 hari Paralytic 11 hari

Hemachudha et al. Lancet Neurology, 2013


RABIES: Perjalanan Penyakit

Fooks et al. Nature Review. 2017.


Penanganan luka gigitan HPR

1. Pencucian luka gigitan dengan sabun/deterjen dibawah air


mengalir selama 10-15 menit dilakukan berulang-ulang
dan diberi antiseptis.
2. Tidak dibenarkan menjahit luka, bila terpaksa dengan
jahitan situasi perlu diberi SAR infiltrasi sekitar luka
gigitan.
3. Pemberian pengobatan Pasteur (Post exposure treatment)
sesuai dengan Protap.
4. Pemberian obat lain : antibiotik, ATS dll bila diperlukan
(symtomatis).

10
CHART TATA LAKSANA KASUS GIGITAN HPR
HEWAN TERSANGKA /RABIES

Kasus gigitan Anjing,


. Kucing,
Kera
`

Hewan pengigit dapat ditangkap & diobservasi


Hewan pengigit lari
10-14 hari
/hilang & tdk dpt di tangkap, mati/dibunuh

Luka resiko tinggi Luka resiko rendah Luka resiko tinggi Luka resiko rendah

Segera Diberi VAR & SAR Segera Diberi VAR Segera diberi VAR & SAR Tidak diberi VAR tunggu hasil Obs.

Jika tdk dpt diperiksa Lab. lanjutkan Hewan sehat Hewan mati Hewan mati Hewan sehat
Spc. otak dapat diperiksa di Lab.
VAR

Stop VAR Beri / lanjutkan VAR Tidak di VAR


Positif Negatif

Spc. otak diperiksa di Lab.

VAR lanjutkan Stop VAR

Positif Negatif

VAR Stop VAR


lanjutkan
Investigasi sebelum
pemberian VAR atau SAR
 Kontak/Jilatan/Gigitan
 Kejadiannya didaerah tertular atau bebas
 Apakah didahului tindakan provokatif
 Hewan yang menggigit ditangkap ?
 Apakah penderita pernah dapat VAR
 Hewannya apakah divaksin ?

12
Kategori Luka GHPR
[Kemenkes]
Risiko Rendah Jilatan pada kulit terbuka atau cakaran/gigitan yang
menimbulkan luka lecet [ekskoriasi] di area badan, tangan
dan kaki

Risiko Tinggi Jilatan/luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu


ASEP
[leher,
PURNAMA muka dan kepala], luka pada jari tangan dan jari
kaki, luka di area genitalia, luka yang lebar/dalam atau
luka multiple.

Kemenkes RI. Juknis Penatalaksanaan Kasus GHPR di Indonesia, 2018


 Untuk Luka didaerah resiko rendah diberi
VAR
 Untuk Luka didaerah resiko tinggi beri
kombinasi VAR dan SAR
 Kontak saliva dengan daerah yang tidak ada
luka tidak perlu diberi VAR atau SAR

14
Pemberian VAR
Purified Vero Rabies Vaccin (PVRV).
Vaksin kering dalam vial dan pelarut 0,5 ml.
Dosis dewasa dan anak-anak sama 0,5 ml
metode 2-1-1 (4 kali pemberian)-->
H.0 2 kali pemberian deltoideus ka,ki IM.
H.7 dan H.21.
Cat : Kalau penderita mendapatkan SAR diulang
VAR 0,5 ml hari ke 90.

15
Pemberian SAR
1.Serum Homolog kemasan 1vial 2 ml (1ml = 150 IU)
Dengan dosis 20 IU/kg BB disuntikan infiltrasi disekitar luka
sebanyak mungkin dan sisanya IM, diberikan bersamaan
dengan VAR, sebelumnya tidak dilakukan skin test.

2. Serum Heterolog (kuda) kemasan 1vial 20 ml (1ml = 100 IU)


Dengan dosis 40 IU/kg BB disuntikan infiltrasi disekitar luka
sebanyak mungkin dan sisanya IM, diberikan bersamaan
dengan VAR, sebelumnya dilakukan skin test.

16
Pemberian VAR untuk
Profilak
Cara I
 Dasar hari 1 dan 28
 Ulangan 1 tahun dan 3 tahun setelah pemberian pertama
 Disuntikkan secara IM didaerah deltoidius dengan dosis
0,5 ml
Cara ke II
 Dasar hari ke 1, 7 dan 28
 Ulangan tiap 6 bulan sampai 1 tahun
 Disuntikkan secara intrakutan dibagian fleksor lengan
bawah dengan dosis 0,1 ml

17
Untuk Siapa Profilak Boleh
diberikan ?
 Orang yang beresiko terinfeksi
 Dokter Hewan
 Tekhnisi yang bekerja pada hewan
 Karyawan Lab yang bekerja dengan virus rabies
 Karyawan rumah potong hewan
 Nakes Yang merawat penderita rabies
 Petugas peternakan yang menangani hewan rabies

18
Pengobatan setelah gigitan
ulang
Seseorang yang telah mendapat VAR dan digigit lagi
oleh HPR

 Sebelum 3 bulan setelah pemberian VAR lengkap


tidak perlu divaksin lagi
 3 bulan sampai 1 tahun setelah pemberian VAR
lengkap diberi 1 boster
 Lebih dari 1 tahun setelah pemberian VAR
lengkap diulang dari awal

19
Efek samping Pemberian SAR

 Serum Sicnes
Hentikan segera pemberian SAR
 Syok Anafilaktik
Injeksi Adrenalin 0,3-0,5 IM atau SC ulangi
tiap 5-10 menit sampai Syok teratasi

20
KESIMPULA
N

ASEP
PURNAMA
22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai