Anda di halaman 1dari 17

HAZUARLI, MA

 Kata sehat berasal dari bahasa arab ‘ sahhah


atau sihhah” yang berarti sehat, tidak sakit
dan selamat. Menurut WHO sehat adalah
keadaan fisik, mental dan sosial yang baik
tidak saja karena ada penyakit atau cacat.
Menurut MUI kesehatan adalah
ketahanan jasmani, rohani dan sosial yang
dimiliki karena karunia dari Allah dan wajib
untuk disyukuri dengan mengamalkan
tuntunannya dan memelihara serta
mengembangkannya
 Sehat wal afiat
 Sehat  sehat secara fisik
 Afiat, dalam kamus bahasa Arab, kata afiat
diartikan sebagai perlindungan Allah untuk
hamba-Nya dari segala macam bencana dan
tipu daya.
 Maka kata afiat dapat diartikan sebagai
berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai
dengan tujuan penciptaannya.
 Jika sehat diartikan sebagai keadaan baik
bagi segenap anggota badan, maka dapat
dikatakan bahwa mata yang sehat adalah
mata yang dapat melihat maupun membaca
tanpa menggunakan kacamata. Tetapi, mata
yang afiat adalah yang dapat melihat dan
membaca objek-objek yang bermanfaat serta
mengalihkan pandangan dari objek-objek
yang terlarang, karena itulah fungsi yang
diharapkan dari penciptaan mata.
• Sehat jasmani  fisik yang kuat, bugar
– Menjaga kebersihan
– Olah raga
– Makanan yang sehat dan halal
• Ruhani
– Suci
– Makanan yang halal
– Pikiran yang sehat
– Jiwa yang jernih
 Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata, aku pernah datang
menghadap Rasulullah SAW, saya bertanya: Ya
Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang
akan kubaca dalam doaku, Nabi menjawab:
Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan,
kemudian aku menghadap lagipada kesempatan
yang lain saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan
kepadaku sesuatu doa yang akan kubaca dalam
doaku. Nabi menjawab: “Wahai Abbas, wahai
paman Rasulullah saw mintalah kesehatan kepada
Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-
Tumudzi, dan al-Bazzar)
• “Ada dua nikmat yang banyak dilupakan
manusia, yaitu nikmat sehat dan peluang
kesempatan” (HR Imam Bukhari).
• Kehatan salah satu perkara yang diminta
pertanggungjawabannya di hadapan
pengadilan Allah swt, seperti dalam hadits
Nabi : “Nikmat yang pertama ditanyakan
kepada setiap hamba pada hari Kiamat
dengan pertanyaan “Tidakkah telah Kami
sehatkan badanmu dan telah Kami segarkan
(kenyangkan) kamu dengan air yang sejuk”
(HR Imam Tirmizi).
• Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertaubat dan orang-orang yang
mensucikan diri". (QS. al-Baqarah [2]: 222).
• Dan bersihkanlah pakaianmu dan jauhilah
perbuatan yang kotor (dosa). (Al-Muddatstsir
: 4 - 5).
• Kebersihan itu sebagian dari iman." (HR.
Muslim dari Abu Said Al-Khudri).
• Allah tidak akan menerima sholat seseorang
yang tidak bersuci. (HR. Muslim).
 Allah juga berfirman : “Dan pakaianmu
bersihkanlah” (QS al-Mudatsir: 4).
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan mensucikan diri (QS al-
Baqarah: 222). “Di dalamnya (mesjid) terdapat
orang-orang yang bertaubat dan
membersihkan diri, sesungguhnya Allah suka
kepada orang-orang yang selalu
membersihkan diri” (QS at-Taubah: 108).
 “Siapa di antara kalian yang paling pandai dalam
ilmu pengobatan ? Salah seorang mereka
berkata: Apakah ilmu pengobatan (kedokteran)
ada manfaatnya wahai Rasulullah ? Rasulullah
saw menjawab: Dzat yang menurunkan penyakit
telah pula menurunkan obatnya” (HR. Imam Malik
dalam kitab al-muwatha’).
“Setiap penyakit itu ada obatnya, apabila penyakit
itu telah kena obat, ia akan sembuh dengan izin
Allah swt” (HR Imam Muslim dan Ahmad).
 Wahai Rasulullah, apakah obat-obatan, usaha
menjaga kesehatan, tindakan preventif dari
penyakit, merupakan penolakan terhadap
takdir Allah ? Rasulullah saw menjawab: “
Semua itu adalah takdir Allah juga (HR
ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim).
Pertama; Mengatur Pola Makan dan Minum
 Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan,
makanan adalah unsur terpenting untuk
menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran
Islam menyebutkan, makan yang halalan dan
thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia
memperhatikan yang dimakannya, seperti
ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah
manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
 Kedua, keseimbangan antara beraktivitas
dengan istirahat
Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan
fungsi dan daya tahannya, sesuai anjuran Nabi: Bahwa
badanmu mempunyai hak Islam menekankan
keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara tidur
cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada
Tuhan melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar
mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani.
Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara
proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki
hak yang mesti dipenuhi.
 Ketiga, Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan
Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan
dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan
berolahraga. Olahraga atau sport dirumuskan
sebagai kesibukan manusia untuk
menggembirakan diri sambil memelihara
jasmaniah.
Nabi berkata: “Dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi”
Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah
kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan
itu adalah memanah, (HR Muslim, al-Turmudzi,
Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dan al-Darimi)
 Keempat; Anjuran Menjaga Kebersihan
 Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan
ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga
kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah
sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi,
merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi
bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau
berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu
Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)
 Bahwa bersih itu sebagian daripada Iman
1. Halalan
Makanan dan minuman yang halal menurut
syariat Islam
2. Thoyyiba
Makanan dan minuman yang baik buat kesehatan,
mengandung nutrisi dan tidak menimbulkan efek
samping yang dapat mengganggu kesehatan,
tentu makna thoyyibah tidak sama untuk setiap
orang
3. La Tusyrifu
Makan dan minum dilarang berlebihan karena
akanmenimbulkan dampak yang tidak baik
Wassalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai