Anda di halaman 1dari 28

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperiment, yaitu desain riset dimana prosedur eksperimen dapat digunakan,

namun tidak semua variabel eksternal dapat dikontrol oleh peneliti. Walaupun

bukan sebuah kegiatan true eksperimen, namun quasi eksperimen cukup

banyak dilakukan dalam praktek. Hal ini disebabkan banyak masalah

penelitian yang tidak dapat diselesaikan lewat kegiatan eksperimen yang

benar-benar memenuhi sebuah syarat sebuah eksperimen (Santoso, 2010).

Penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen research) dimaksudkan

untuk memperoleh informasi tertentu, berupa prakiraan informasi yang dapat

diperoleh pada eksperimen yang sebenarnya. Penelitian ini dilakukan pada

kondisi yang tidak memungkinkan mengontrol atau memanipulasikan semua

variabel yang relevan. Aspek validitas internal dan eksternal yang seharusnya

diperhatikan oleh peneliti dalam membuat rancangannya, kurang menjadi titik

tekan dalam makna bahwa peneliti bekerja dengan keterbatasan-keterbatasan

itu (Danim, 2003).

Dalam penelitian ini menggunakan cara non equivalent kontrol group

design, dimana kelompok penelitian hanya terdiri dari satu kelompok

penelitian tanpa adanya kelompok control atau One Group Pre-test Post-test

yaitu sampel pada penelitian ini diobservasi terlebih dahulu sebelum diberi
50

perlakuan, kemudian diobservasi kembali setelah diberi perlakuan

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti apakah ada

pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri.

Rancangan penelitian ini akan melibatkan kelompok intervensi serta

akan melakukan pengkajian sebelum dilakukan pemberian intervensi yang

memungkinkan peneliti untuk dapat menguji perubahan-perubahan yang

terjadi setelah adanya intervensi (Polit & Beck, 2012). Intervensi yang

dilakukan adalah pemberian Teknik relaksasi nafas dalam dimana

sebelumnya dilakukan pengukuran sebanyak dua kali yaitu pre test dan post

test untuk mengetahui Tingkat nyeri pasien dengan menggunakan Vicual

Analoque Scale (VAS),

Bagan 3.1 Skema Penelitian Eksperimen Teknik Relaksasi Nafas Dalam


terhadap Intensitas Nyeri Post Operasi Sectio Caesaria

Pre Test INTERVENSI Post Test

Q1 X Q2

Keterangan :

X : Intervensi Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Q1 : Tingkat Nyeri Sebelum di lakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Q2 : Tingkat Nyeri Setelah di lakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Penelitian ini meneliti pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria melalui pre-test dan

post-test.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


51

1. Tempat Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan di di Rumah Sakit Kartika

Cibadak Kabupaten Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2016 sampai Januari

2017

C. Variabel

Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Konsep

merupakan definisi yang dipergunakan untuk menggambarkan secara abstrak

suatu fenomena (Wasis, 2008). Variabel merupakan konsep dari berbagai

level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan

atau manipulasi suatu penelitian. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian

bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur (Nursalam, 2008).

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen

(bebas) dan Variabel dependen (terikat). Variabel tersebut diamati sebelum

dan sesudah diberi perlakuan atau intervensi. Perlakuan diberikan karena

jenis penelitian ini berupa penelitian quasi eksperimen dan perlakuan yang

diberikan adalah pemberian Teknik Relaksasi nafas dalam.

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan

stimulus yang di manipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada

variabel dependen. Variabel bebas biasanya di manipulasi, diamati, dan


52

diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel

lain (Nursalam, 2008).

Variabel Independen dalam penelitian ini yaitu Teknik Relaksasi nafas

dalam. Teknik Relaksasi nafas dalam termasuk dalam perlakuan dimana

perlakuan adalah suatu tindakan yang sengaja dirancang atau diberikan

yang dikenakan pada subjek sehingga mempengaruhi variabel dependen.

2. Variabel Dependen (Terikat)


Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respon

akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Faktor

yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau

pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2008).


Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah Tingkat nyeri

pasien pasca operasi sectio caesaria, yang diukur sebelum dan sesudah

dilakukan terapi teknik relaksasi nafas dalam.


D. Definisi Konseptual dan Operasional
1. Definisi Konseptual
Definisi konseptual merupakan deskripsi mengenai apa dan mengapa,

biasanya dapat ditemukan di buku teks. Definisi konseptual

menggambarkan sesuatu berdasarkan kriteria konseptual atau hipotetik dan

bukan pada ciri-ciri yang dapat diamati (Nursalam, 2008 ).

Sectio caesarea atau bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan

anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus

abdomen seorang ibu (laparotomi) dan uterus (hiskotomi) untuk

mengeluarkan satu bayi atau lebih (Dewi Y, 2007).


53

Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat

yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan

oleh orang lain,mencakup pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung,

dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting

yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologikal (Irman,

2007).

Teknik Relaksasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai

kondisi yang diinginkan. Relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi

rileks. Artinya, seluruh sistem saraf, organ tubuh, dan pancaindera

beristirahat untuk melepaskan ketegangan yang ada, yang pada dasarnya

tetap sadar. Sejauh ini, relaksasi juga digunakan dalam manajemen stress,

yakni sejenis terapi penanganan kegiatan mental untuk menjauhkan tubuh

dan pikiran dari stimulasi luar. Teknik relaksasi adalah suatu cara yang

digunakan untuk mencapai kondisi yang nyaman dan rileks (Kuswandy,

2007).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional.

Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada


54

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta mengembangkan instrumen (alat ukur) (Nursalam,

2008).

Nyeri dalam penelitian ini adalah suatu alat ukur bagi responden

dengan menggunakan Vicual Analoque Scale (VAS), untuk mengetahui

perkembangan Tingkat nyeri yang dilakukan sebelum memberikan Teknik

relaksasi dan setelah diberikan Teknik relaksasi. Teknik relaksasi dalam

penelitian ini adalah suatu perlakuan yang akan diterima oleh penderita

Nyeri post operasi sectio caesaria sebagai tindakan terapi dengan cara

pemberian Teknik relaksasi nafas dalam.


55

Tabel 3.1.Definisi Operasional Teknik Relaksasi Nafas dalam terhadap


Nyeri

Definisi
No Variabel Cara Hasil Skala
Operasional

1 Dependen Nyeri dalam Observasi 0 = Tidak nyeri Ordinal


Nyeri post 1-3 =Nyeri
penelitian ini menggunakan
operasi ringan,
adalah suatu alat lembar observasi
4-6 = Nyeri
sectio
ukur bagi dan pengukuran
caesaria sedang dan
responden dengan Tingkat nyeri 7-10 = Nyeri

menggunakan menggunakan berat.


- Tidak nyeri,
Vicual Analoque Vicual Analoque - Nyeri Ringan
- Nyeri sedang
- Nyeri Berat
Scale (VAS), Scale (VAS),
Nyeri yang paling Dengan lembar

hebat yang ceklist


dirasakan oleh

pasienpasca

operasi setelah

efek anastesi

hilangyaitu 8 jam

pasca operasi.

2 Independen Teknik relaksasi Memberikan SOP Teknik


Teknik
dalam penelitian teknik relaksasi Relaksasi Nafas
relasasi nafas
ini adalah suatu nafas dalam pada Dalam
dalam
perlakuan yang penderita Nyeri

akan diterima Post Op SC yang

oleh penderita dijadikan sebagai


56

Nyeri post op SC responden Ketika

sebagai tindakan pasien mengalami

terapi dengan cara nyeri diukur

pemberian Teknik menggunakan

relaksasi nafas observasi tentang

dalam pada saat kelompok

nyeri hebat secara responden peneliti

benar sesuai yang di catat

standar dalam lembar

operasional observasi

prosedur

dilakukan sehari 2

x/ 6x perlakuan

selama 3 hari

perawatan , setiap

sesi ulangi sampai

15 kali dengan di

selingi istirahat

singkat setiap 5

kali

Variabel penelitian akan diukur sebelum dan setelah dilakukan Teknik relaksasi

nafas dalam pada responden.


3. Cara Kerja
a. Tahap Persiapan
57

1) Pada tahap awal peneliti melakukan proses administrasi untuk

melakukan pengumpulan data setelah lulus ujian penelitian dan

setelah mendapat persetujuan dari pembimbing dan penguji.


2) Peneliti mengajukan ijin ke Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Sukabumi dan meminta ijin penelitian kepada Direktur Rumah

Sakit Kartika Cibadak.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pada penelitian ini, langkah awal peneliti melaksanaan

pengumpulan data. Peneliti mengidentifikasi responden pada

pasien post sectio caesaria yang memenuhi kriteria inklusi,

2) Kemudian peneliti memberikan penjelasan penelitian, meminta ijin

kepada responden serta meminta persetujuan untuk ikut serta dalam

penelitian dengan mengisi informed consent.

3) Setelah responden menyepakati dan menandatangani informed

consent, responden mengisi lembar data demografi yang telah

disiapkan.

4) Data Demografi yang telah diisi diperiksa kelengkapannya, bila

tidak lengkap responden diminta melengkapinya dan

mengembalikannya kembali pada peneliti untuk di lengkapi,

5) Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang cara

mengisi formulir Visual analogue scale. Skor Visual analogue scale

dihitung berdasarkan jarak yang diukur dari titik 0, dimana

responden dapat menjawab apa yang dirasakannya.


58

6) Peneliti tidak langsung melakukan pengukuran Visual analogue

scale karna mengantisipasi masih adanya efek anestesi yang dapat

mengurangi sensasi nyeri yang dirasakan pasien. Selama rentang

waku 8 jam.

7) Setelah 8 Jam Post Operasi Sectio Caesaria, peneliti melakukan

pengukuran tingkat nyeri atau skala nyeri pada pasien sebelum

dilakukan tindakan relaksasi nafas dalam (Pre Test) dengan

menggunakan Skor Visual analogue scale.

8) Setelah peneliti mengetahui skala nyeri responden sebelum

dilakukan teknik relaksasi nafas dalam maka di dokumentasikan

kedalam lembar observasi, selanjutnya pasien di ajarkan teknik

relaksasi nafas dalam dan pasien diminta untuk mempraktikan

teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri, setiap sesi di

laksanakan sebanyak 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap

5 kali. Terapi nafas dalam ini dilakukan kepada responden

sebanyak 6x perlakuan selama 3 hari berturut – turut (12

jam/perlakuan).

9) Setelah itu, peneliti melakukan pengukuran skala nyeri (post test)

kepada responden yang telah diberikan 6 perlakuan terturut- turut

dengan menggunakan Skor Visual analogue scale . Hasil dari post

test skala nyeri di dokumentasikan kedalam lembar observasi

10) Hasil tingkat nyeri pasien dapat dilihat dalam lembar observasi

yang di dalamnya terdapat skala nyeri pasien sebelum teknik


59

relaksasi nafas dalam dan setelah di laksanakan teknik relaksasi

nafas dalam selama 6 kali perlakuan secara berturut-turut. Teknik

relaksasi pernafasan dikatakan berpengaruh apabila terdapat

perbedaan penurunan skala nyeri yang bermakna secara statistik,

peneliti melaksanakan penelitian kepada responden pada tangal 27

Oktober 2016 dan selesai dilakukan teknik relaksasi nafas dalam

kepada 18 responden pada tanggal 7 November 2016.


60

c. Alur Penelitian

Bagan 3.2 Alur Pelaksanaan Penelitian Eksperimen Teknik


Relaksasi Nafas Dalam terhadap Intensitas
Nyeri Post Operasi Sectio Caesaria

PERIJINAN

POPULASI (Pasien Post Operasi Di Rs Kartika Cibadak periode 1


oktober – 10 November 2016 sebanyak 100 Pasien)
SAMPLE (Pasien Post Operasi Sectio Caesaria Di Rs
Kartika Cibadak) berdasarkan kriteria inklusi dengan
Informed
jumlah consent18
sample di laksanakan
Responden pada
. pasien yang masuk kedalam
kriteria inkklusi dan bersedia menjadi responden

PRETEST (Pasien Post Operasi Sectio Caesaria 8 jam


di nilai tingkat nyeri dengan VAS score)

INTERVENSI (Pasien di lakukan teknik relaksasi nafas


dalam 6 kali perlakuan selama 3 hari berturut turut dengan
setiap sesi 15 kali yag di selingi istirahat setiap 5 kali.
am/pelakukan) dilaksanakan setiap 12 jam/perlakuan.

POST TES (Pasien setelah di lakukan teknik relaksasi


6 kali berturut turut dan di nilai kembali tingkat nyeri
menggunakan VAS Score untuk mengetahui ada
perubahan tingkat nyeri pasien)

Analisa Hasil Pengukuran dilaksanakan pada tanggal 8


November 2016

E. Populasi dan Sampel Hasil Dan Kesimpulan


1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek
61

tersebut (Hidayat, 2007 ). Populasi dalam penelitian adalah subjek

(misalnya manusia ; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2008 ).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi yang

tercatat dalam register ruang operasi dan data rekam medis periode 1

oktober – 10 November 2016 sebanyak 100 pasien . kemudian diambil 10

pasien sebagai studi pendahuluan jadi total populasinya sebanyak 90

pasien Post operasi.

2. Sampel

a. Definisi

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

(Hidayat, 2007 ). Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil

menggunakan cara-cara tertentu (Wasis, 2008 ).

Sample dalam penelitian ini adalah penderita Post operasi Sectio

Caesaria yang ada di Rumah Sakit Kartika Cibadak Kabupaten

Sukabumi.

b. Kriteria Sampel

Dalam penelitian keperawatan kriteria sampel dapat meliputi

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria itu menentukan

dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan. (Hidayat, 2007 ).


62

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk

mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel-

variabel kontrol ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang

kita teliti. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu

inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2008 ).

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan

ilmiah harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi.

(Nursalam, 2008 ). Kriteria Inklusi responden dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1) Wanita dewasa berusia 20- 40 tahun.

2) Pasien Pasca Operasi atau tindakan bedah mayor Sectio Caesaria


3) Pasien dengan dilakukan Anastesi spinal.
4) Jenis Obat Analgetik yang diberikan adalah ketorolak dan tramadol
5) Pasien 8 jam post operasi SC ( setelah efek analgetik tramadol dan

ketorolak hilang)
6) Pasien dengan skala nyeri ≤ 6

7) Bersedia mengikuti kegiatan Pelaksanaan teknik relaksasi nafas 6 x

pelakuan selama 3 hari berturut turut (setiap 12 Jam.)


Kriteria eklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.

(Nursalam, 2008 ). Kriteria eklusi responden dalam penelitian ini

adalah penderita Post Operasi sectio Caesaria dengan Komplikasi dan

yang tidak memenuhi kriteria inklusi.

c. Cara Pengambilan Sampel


63

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

nonprobability sampling, dengan jenis Quota Sampling (Judgment

Sampling) yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara

menetapkan setiap strata populasi berdasarkan tanda-tanda yang

mempunyai pengaruh terbesar variabel yang akan diselidiki. Quota

artinya penetapan subjek berdasarkan kapasitas atau daya tampung

yang diperlukan dalam penelitian (Nursalam, 2008 ).

Dalam menentukan besar sampel ada panduan umum yang dapat

membantu menentukan besar sampel, yaitu :

a. Sampel sebesar 10% dari populasi dianggap minimum untuk

riset deskriptif. Pada populasi yang lebih kecil, mungkin

dibutuhkan sekitar 20%-nya. Lima belas subjek pada setiap

kelompok dianggap minimum untuk riset eksperimental.

Sepuluh sampai dua puluh subjek per kelompok dianggap

minimum untuk studi yang simpel dengan kontrol

eksperimental yang kuat.

b. Analisis statistik pada sampel kurang dari 10 tidak dianjurkan

dan sampel sebesar 30 atau lebih dianggap mewakili

keakuratan populasi (Ann Patricia & Dempsey, 2002 ).

Dalam penelitian ini, Sampel yang digunakan kurang dari 100

sampel. Menurut Dempsey A D dan Dempsey P A (2002) sampel

quasi eksperimen minimal 15 cukup representative. Namun untuk

mengantisipasi apabila terdapat data yang kurang lengkap atau


64

responden tidak mau lagi ikut berpartisipasi dalam penelitian,

maka jumlah sampel ditambah sebanyak 20% dari jumlah sampel

awal.

Pada penelitian kuasi eksperimen perlu diantisipasi

kemungkinan Pasien Post Sectio caesaria drof out selama proses

penelitian, dengan melakukan pengurangan taksiran ukuran sampel

agar presesi penelitian tetap terjaga. Peningkatan taksiran ukuran

sampel menggunakan rumus (Sastroasmoro & Ismail, 2008)

sebagai berikut :

Keterangan

ukuran sampel setelah direvisi

ukuran sampel asli

1-f = perkiraan proporsi drop out (f = 0,1)


Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diperkirakan

jika jumlah sampel adalah 15 responden dan dari penelitian

sebelumnya drop out kira-kira 20%, maka jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah:

15

18
65

Jadi berdasarkan hasil perhitungan sampel dan koreksi drop out

pada responden, maka jumlah sampel yang akan dilakukan dalam

penelitian ini sebanyak 18 responden.


Dalam Penelitian ini tidak adaresponden yang drop out sehingga

jumlah sample yang dilaksanakan dalam penelitian ini sebanyak 18

Responden
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik

dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. (Umar, 2005 ).

Data primer pada penelitian ini adalah pengkajian secara langsung dengan

cara mengukur Tingkat Nyeri pasien menggunakan Vicual Analoque Scale

(VAS), dan Wong-Baker Faces Pain Rating Scale, yang dilakukan oleh

peneliti kepada responden.

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

melalui pengukuran langsung terhadap tingkat nyeri pasien yang di

dilakukan teknikrelaksasi nafas dalam dengan penilaian sekala nyeri

menggunakan VAS.

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain,

misalnya dalam bentuk tabel atau diagram. (Umar, 2005 ).


Data sekunder untuk penelitian ini didapat dari data statistik Dinas

Kesehatan Kabupaten Sukabumi angka persalinan dan ibu hamil tahun


66

2016, Dan data rekamedis di Rumah Sakit Kartika Cibadak Kabupaten

Sukabumi tahun 2016.

3. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan

atau melakukan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian

untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. (Hidayat, 2007).

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

secara struktur, yaitu peneliti secara cermat mendefinisikan apa yang akan

diobservasi melalui suatu perencanaan yang matang. Peneliti tidak hanya

mengobservasi fakta-fakta yang ada pada subjek tetapi lebih didasarkan

pada perencanaan penelitian yang sudah disusun sesuai

pengelompokkannya, pencatatan dan pemberian kode terhadap hal-hal

yang sudah ditetapkan. (Nursalam, 2008 ).

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

mengukur tingkat nyeri menggunakan Vicual Analoque Scale (VAS)

mengamati dan mencatat perubahan tingkat nyeri pada responden sebelum

dan sesudah pemberian Teknik Relaksasi.

G. Instrument penelitian

Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis,

sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur

atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang penelitian,

instrument diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai


67

variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian. (Djaali & Muljono,

2007 ).

Instument yang digunakan dalam mengukur Tingkat Nyeri pasien adalah

Vicual Analoque Scale (VAS), dan formulir observasi untuk mengetahui hasil

dari pengukuran tingkat nyeri pasien, kriteria nilai Vicual Analoque Scale

(VAS) adalah 0 = Tidak nyeri, 1-3 =Nyeri ringan, 4-6 = Nyeri sedang dan 7-10

= Nyeri berat.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur, validitas pngukuran mencakup

alat ukur, metode ukur, dan pengukur / peneliti (Saryono, 2013)


Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas karena alat yang

digunakan sudah baku.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Saryono, 2013). Karena

Alat yang digunakan sudah baku maka tidak lagi dilakukan uji reliabilitas.

I. Teknik Pengolahan Data

Menurut (Notoatmodjo 2012), sebelum dilakukan pengolahan data,

variabel penelitian diberikan skor dengan bobot jawaban pada tiap pilihan

jawaban dari pernyatan yang disediakan.


Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap sebagai berikut :

a. Editing
68

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.


Pada penelitian ini, setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam

dan di lakukan pengukuran skala nyeri pada responden baik pada saat

pre test maupun post test. Dalam penelitian ini terdapat 3 responden

tidak terisi kuesioner demografi secara lengkap, namun peneliti

langsung mengembalikan kembali untuk dilengkapi secara

lengkap.Hasil penelitian demografi bahwa sebagian besar usia

responden 20-35 dengan jumlah 17 orang atau 94,4%, untuk

pendidikan sebagian besar SMA dengan jumlah 9 orang atau 50 % dan

untuk pekerjaan sebagian besar wiraswasta dengan jumlah 8 orang

atau 44,4%.
b. Coding
Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat

lokasi dalam arti suatu kode dari suatu variabel.


Dalam penelitian ini dilaksanakan pengkodingan dengan

memberikan kode pada responden yang berjumlah 18 responden yang

akan dilakukan perlakuan teknik relaksasi nafas dalam dan penulisan

pada lembar observasi.dan dilakukan pengcodingan pada usia

responden. Pada usia Responden usia responden < 20 tahun berjumlah


69

0 orang atau 0%, 20-35 tahun berjumlah 17 Orang atau 94,4% dan

>35 tahun berjumlah 1 orang atau 5,6%.


c. Scoring
Tahap ini meliputi nilai masing-masing pertanyaan dan

penjumlahan hasil scoring dari semua pertanyaan.


Dalam penelitian ini dilaksanakan scoring, dimana hasil penilaian

pengkajian sekala nyeri menggunakan Visual Analog scale , hasil

skala nyeri responden di kelompokan sesuai dengan tingkatan nyeri

dari mulai tidak nyeri, nyeri ringan dan nyeri berat.Dalam penelitian

ini tingkat nyeri pasien sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas

dalam sebagian besar tingkat nyeri pasien nyeri sedang berjumlah 18

responden dengan nilao rata-rata 5,89 , dan setelah dilakukan teknik

relaksasi nafas dalam sebagian besar responden tingkat nyeri ringan

berjumlah 16 pasien dengan nilai rata-rata 2,67.


d. Data entry
Data yang sudah di entry ke dalam komputer dengan menggunakan

Microsoft Excel 2007 lalu menjumlahkan hasil selanjutnya

distribusikan dan di code dengan menggunkan SPSS 16.0 untuk

dilakukan analisa data.


Data yang sudah terkumpul yaitu data hasil pre test dan post test

skala nyeri pasien dan dimasukan ke dalam microsoft excel 2007

secara manual oleh peneliti, lalu peneliti menggunakan SPSS 16.0

dalam melakukan penghitungan distribusi dan menganalisa data.


e. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang dimasukkan,

dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu

dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.


70

Pada saat peneliti memasukan data ke dalam komputer terdapat

beberapa kekeliruan memasukan angka, dan peneliti segera

memperbaikinya.
Pada tahapan cleaning ini, peneliti melakukan pengecekan ulang

terhadap data yang sudah di entry dalam komputer karena ditakutkan

terjadi kesalahan pada saat memasukan dan jika terdapat kesalahan,

peneliti akan segera memperbaikinya


f. Melakukan teknik analisis
Proses pengolahan data untuk melihat bagaimana

menginterpretasikan data, kemudian menganalisa data dari hasil yang

sudah ada pada tahap hasil pengolahan data.


Peneliti melakukan teknik analisis setelah data yang di entry

telah di cek kembali atau di perbaiki jika ada kesalahan pengetikan.

Teknik analisis menggunakan SPSS 16.0 dari mulai mendistribusi

karakteristik responden, pre test dan post test sampai melakukan

analisa bivariat wilcoxon.


J. Teknik Analisa Data
Tekhnik analisa data akan dilakukan dengan menggunakan software

program SPSS versi 16.0. yang secara otomatis bisa menganalisa data,

ataupun dengan menggunakan rumus hitung tertentu untuk melakukan

analisa univariat dan bivariat.


a. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap sebuah

variabel. Bentuknya bermacam-macam, misalnya : distribusi

frekuensi, rata-rata, proporsi, standar deviasi, varians, mean, median,

modus, dan sebagainya.dengan analisis univariat dapat diketahui

apakah konsep yang kita ukur berada dalam kondisi yang siap untuk
71

di analisis lebih lanjut, selain juga dapat mengetahui bagaimana

gambaran konsep itu secara terperinci. Dengan analisis univariat pula,

kita dapat mengetahui bagaimana sebaiknya menyiapkan ukuran dan

bentuk konsep untuk analisis berikutnya. (Umar, 2004).

Analisa data univariat yang akan digunakan yaitu distribusi

frekuensi relatif, dari variabel Tingkat Nyeri sebelum dan sesudah

intervensi serta karakteristik responden, yaitu umur, 8 Jam Post

Operasi, tidak diberikan analgetik secara continue.

Tekhnik analisa univariat atau deskriptif secara manual/dengan

rumus hitung tertentu yaitu sebagai berikut :

Rumus hitung distribusi frekuensi relative. (Soeryanto, 2008 ).

Rumus hitung rata-rata (mean). (Soeryanto, 2008 ).

Keterangan : M : Mean (rata-rata)


X : Jumlah nilai
N : Jumlah individu
b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara 2

variabel yaitu masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. Uji


72

statistik yang digunakan adalah uji t-test tidak berpasangan. Jika data

tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji Wilcoxon

Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan teknik relaksasi nafas

dalam terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria

di Rs Kartika Cibadak, digunakan T-test atau Uji statistik Wilcoxon dan

Mann-Whitney dengan menggunakan SPSS. Dimana derajat

kemaknaan ditentukan ρ< 0,05 artinya jika hasil uji statistik

menunjukkan ρ< 0,05 maka H1 di terima artinya ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

K. Prosedur Penelitian

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan

lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Arikunto (2013) bahwa

tahap ini diawali untuk menentukan permasalah atau fokus penelitian

Pada penelitian ini dilaksanakan tahapan penelitian yang meliputi

Langkah 1 :Memilih masalah, pada penelitian ini dipilih responden

yang sesuai dengan kriteria inklusi, diman didapatkan 18

Responden
Langkah 2 :Studi pendahuluan, pada penelitian ini dilaksanakan studi

pendahuluan pada tanggal 19-21 September 2016 dengan

hasil 10 pasien tidak mengetahui bagaimana cara yang

benar untuk menghilangkan atau menurunkan rasa nyeri.


Langkah 3 :Merumuskan masalah, dalam penelitian ini rumusan

masalah yang didapat “ Adakah pengaruh penatalaksanaan


73

teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada

pasien post operasi sectio caesaria.”


Langkah 4 :Merumuskan hipotesis, pada penelitian ini hipotesis yng

merupakan jawaban sementara yaitu ada pengaruh

penatalaksanaan teknik relaksasi nafas dalam terhadap

intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria


Langkah 5 :Memilih pendekatan, diman pendekatan terhadap pasien

yang akan menjadi responden penelitian


Langkah 6 :Menentukan Variabel, variabel independen dalam

penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam dan

variable dependen dalam penelitian ini adalah tingkat

nyeri pasien post operasi sectio caesaria.


Langkah 7 :Menentukan sumber data, sumberdata dalam penelitian

ini data primer diman didapatkan melalui pengukuran

langsung terhadap nyei pasien dan data sekunder didapat

dari data statistik Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

dan data rekam medis Rumah Sakit Kartika.


Langkah 8 :Menentukan dan menyusun instrument, instrumen dalam

penelitian ini Visual Analog scale ( VAS) untuk mengukur

tingkat nyeri pasien.


Langkah 9 :Mengumpulkan data, dimulai dari editing, coding,scoring,

Data entry, Cleaning dan teknik analisis.


Langkah 10 :Analisa data, Analisa data di penelitian ini , Analisa

Univariat yaitu distribusi frekuensi relatif. Dan analisa

bivariat uji statistik Wilcoxon


Langkah 11 : Menarik kesimpulan
Langkah 12 : Menyusun laporan
74

L. Etika Penelitian

Etika penelitian menurut (Hidayat, 2007 ). Masalah etika penelitian

keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,

mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia,

maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian.


Sebelum dilakukan teknik relaksasi ini , peneliti terlebih dahulu

melakukan informed concent kepada responden . Mereka yang setuju

harus menandatangani lembar persetujuan yang disediakan oleh

peneliti.
Dalam penelitian ini semua responden menandatangani persetujuan

menjadi responden atau Informed consent


2. Tanpa Nama ( Anonimity )
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama Responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.


Dalam penelitian ini semua responden menggunakan angka pada

kuesioner tanpa menggunakan nama langsung responden.


75

3. Kerahasiaan ( Confidentiality )
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.


Dalam penelitian ini tidak akan mempublikasikan dimana hanya

untuk persentasi hasil penelitian dan setelah inu memusnahkan data

responden setelah penelitian berhasil.


4. Menghormati martabat

Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat

seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi

subjek harus dihargai. Dalam penelitian ini semua pasien yang termasuk

kriteria inklusi bersedia menjadi responden.

5. Asas kemanfaatan
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan

resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila

manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko yang akan terjadi.

Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan

harus menjaga kesejahteraan manusia.


Dalam penelitian ini manfaat bagi Rumah Sakit Kartika dapat

mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam sangat efektif untuk

dilaksanakan bagi penatalaksanaan perawat terhadap pasien post

operasi sectio caesaria. Dan bagi responden menjadi mengerti dan

paham bila pasien merasa nyeri yang dapat dilaksanakan oleh pasien

terhadap nyeri yang dirasakannya.


76

6. Asas Berkeadilan
Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian

setiap orang diperlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi

manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus

seimbang. Dalam penelitian ini semua responden diberikan intervensi

yang sama dan perlakuan yang sama karna dalam penelitian ini terdiri

dari satu kelompok penelitian atau one group .

Anda mungkin juga menyukai