Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI PRE-OPERATIF

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN :


LITERATURE REVIEW

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
AYU NOVITA SARI
1811604020

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI PRE-OPERATIF
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN :
LITERATURE REVIEW
HALAMAN JUDUL

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Terapan


Keperawatan Anestesiologi
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh :
AYU NOVITA SARI
1811604020

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022

ii

iii

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI PRE-OPERATIF
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN :
LITERATURE REVIEW1
Ayu Novita Sari2, Raden Sugeng Riyadi3

ABSTRAK

Latar belakang: Kecemasan pre-operatif adalah gangguan perasaan yang dialami


seseorang yang akan menjalani operasi. Penyebab kecemasan pre-operatif yaitu
kurangnya pengetahuan mengenai pembedahan.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi pre-operatif terhadap
tingkat kecemasan pasien.
Metode: Penelitian menggunakan Literature Review, penelusuran literature
melalui Google Scholar, Pubmed dan Sciencedirect (2017-2021). Artikel yang lulus
uji kelayakan JBI Critical Appraisal didapatkan 6 artikel.
Hasil: Terdapat hubungan antara pemberian edukasi pre-operatif terhadap tingkat
kecemasan pasien.
Simpulan: Edukasi pre-operatif berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien.
Saran: Dosen Univeritas ‘Aisyiyah Yogyakarta dapat menjadikan hasil literature
ini sebagai reverensi. Penata anestesi dapat meningkatkan edukasi terkait
pembedahan. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini.

Kata Kunci : Kecemasan, Edukasi, Pre-operatif, HARS


Kepustakaan : 2 buku, 30 jurnal (2017-2021), 3 website
Halaman : xi, 55 halaman, 4 tabel, 3 gambar, 8 lampiran
1
Judul skripsi
2
Mahasiswa Keperawatan Anestesiologi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
3Dosen Keperawatan Anestesiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

iv

v

1

PENDAHULUAN peningkatan sebesar 148 juta jiwa.

Tindakan pembedahan Tindakan pembedahan

memiliki angka mortalitas tertinggi menimbulkan kecemasan pada

di negara berkembang (A. pasien karena merupakan ancaman

Darmawan & T. Rihiantoro, 2017). terhadap tubuh. Adapun kecemasan

Prevalensi angka kejadian yang terkait dengan pembedahan

mortalitas sekitar 5-10% dengan dapat dipengaruhi oleh jenis

komplikasi 3-16% di negara operasi, berat ringannya operasi,

berkembang, sedangkan kematian berat ringannya penyakit dan

di negara-negara maju berjumlah persiapan operasi atau anestesi, baik

0,4-0,8% dengan komplikasi 3-16% fisik maupun psikologis seperti

dan hampir tujuh juta pasien adanya nyeri, diagnosa yang belum

mengalami komplikasi mayor pasti, keganasan, kegagalan,

termasuk satu juta orang yang lingkungan kamar operasi dan cerita

meninggal selama atau setelah yang mengerikan dari orang lain

tindakan pembedahan per tahun (A. sehingga menimbulkan kecemasan

Darmawan & T. Rihiantoro, 2017). (I. Fatimah, Induniasih, & R.

Berdasarkan data yang diperoleh Ekwantini, 2017).

dari World Health Organization Kecemasan pre-operatif

(2013), tercatat di tahun 2011 digambarkan sebagai pengalaman

terdapat 140 juta pasien seluruh emosional yang tidak

rumah sakit di dunia, sedangkan menyenangkan, yang melibatkan

pada tahun 2012 data mengalami perasaan tegang, ketakutan, gugup,

aktivitas otonom yang tinggi dan dan perawat sebagai bentuk kerja

stimulasi endokrin pada pasien yang sama dan dapat membantu pasien

akan menjalani operasi (Akhlaghi et untuk mempersiapkan diri baik

al., 2020). Menurut M. Widiyanti & secara fisik maupun psikologis (N.

F. Setyani (2021) 90% pasien pre- Colifah & D. Widodo, 2019). Sesuai

operatif berpotensi mengalami dengan sebuah hadist yang

kecemasan. Kecemasan tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah

tidak hanya berupa kecemasan saw bersabda: “Setiap penyakit ada

terhadap proses yang terjadi saat obatnya. Apabila ditemukan obat

operasi, tetapi juga komplikasi yang yang tepat untuk suatu penyakit,

kemungkinan bisa didapatkan akan sembuhlah penyakit itu

setelah dilakukan pembedahan. dengan izin Allah ‘azza

Kecemasan sebelum pembedahan wajalla.” (HR. Muslim). Allah

juga tidak hanya memberikan efek SWT juga menganjurkan umatnya

terhadap psikologis, tetapi juga untuk selalu berikhtiar, salah

pada aspek fisiologis seperti satunya dengan melakukan

timbulnya, takikardia, peningkatan pemberian edukasi pre-operatif

tekanan darah, mual, dan yang komprehensif mengenai

berkeringat yang dapat segala sesuatu tentang proses

menghambat proses pembedahan pembedahan melalui edukasi pre-

(D. Pefbrianti et al., 2018). operatif (H. Aryani & M. Shomad,

Pemberian informasi dan persiapan 2017).

operasi sangat penting bagi pasien

Edukasi pre-operatif adalah dilakukan perlu diberikan kepada

pemberian informasi dari penata setiap pasien, sebagai hak dan

anestesi ke pasien juga keluarga kewajiban pasien yang menerima

pasien meliputi berbagai informasi perawatan di rumah sakit (R. Sajow,

tentang tindakan operasi, persiapan T. Lumunon, & J. Sondakh, 2021).

sebelum operasi sampai dengan Edukasi pre-operatif dapat

perawatan pasca operasi yang mana dilakukan dengan berbagai media,

edukasi ini diperlukan untuk seperti media elektronik dan media

menurunkan kecemasan pasien cetak (S. Ulfah, 2021). Penata

yang akan menjalani tindakan anestesi mempunyai peranan yang

pembedahan (Sukarini, Dewi, I. sangat penting dalam setiap

Rimba, B. Indah, 2018). Informasi tindakan pembedahan, dan setelah

yang diberikan kepada pasien pada memberikan edukasi pre-operatif

saat pre-operatif mencakup tujuan penata anestesi melakukan

tindakan operasi, jenis pembiusan pengukuran tingkat kecemasan

dan resiko pembedahan (N. Colifah tersebut dengan menggunakan

& D. Widodo, 2019). Hal ini sesuai instrumen pengkajian yang sudah

dengan Peraturan Undang-Undang teruji validitas dan reabilitasnya

Republik Indonesia Nomor 44 yaitu dengan menggunakan

Tahun 2009 Pasal 29 Tentang Hamillton Anxiety Rating Scale

Rumah Sakit, yang menjelaskan (HARS) (D. Setiani, 2017).

bahwa pemberian informasi tentang Berdasarkan latar belakang

penyakit dan tindakan yang akan di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang pengaruh tindakan


METODOLOGI PENELITIAN
edukasi pre-operatif terhadap
A. Strategi Pencarian Literature
tingkat kecemasan. Hal ini akan
1. Analisis Masalah (PICOST)
menjadi dasar untuk menentukan
Pada kegiatan analisis masalah
cara yang dapat membantu
digunakan format PICOST untuk
meminimalkan kecemasan pasien,
mempermudah pencarian literature.
yang nantinya berpotensi
Pada dasarnya kegiatan ini juga dapat
meningkatkan kepuasan,
digunakan untuk menentukan kata
kenyamanan, dan kesiapan pasien
kunci dan kriteria literature.
untuk bekerja sama dengan tim
Analisis Masalah (PICOST) :
penata anestesi.
Population Pasien pre-operatif
RUMUSAN MASALAH Intervention Edukasi Pre-operatif
Comparation -
Berdasarkan latar belakang di Output Kecemasan
Study Quasy Ekperimental
atas, dapat dirumuskan pertanyaan
Time Tahun 2017 sampai 2021
penelitian sebagai berikut
2. Kata Kunci dan Database
“Bagaimana Pengaruh Pemberian
Pada literature review ini
Edukasi Pre-Operatif Terhadap
menggunakan kata kunci berbahasa
Tingkat Kecemasan Pasien?”.
Indonesia “edukasi pre-operasi”
TUJUAN PENELITIAN
DAN “kecemasan” DAN “HARS”,
Untuk mengetahui pengaruh
selain itu literature review ini juga
pemberian edukasi pre-operatif
menggunakan kata kunci berbahasa
terhadap tingkat kecemasan pasien.
Inggris seperti “education pre-

operative” OR “,pre-operative

teaching” AND “anxiety” AND Hamillton Anxiety Rating

“HARS”. Scale (HARS)

Kata kunci dan database : c. Menggunakan metode

Kecemasan Edukasi Pre-operatif penelitian Quasy


AND AND AND
Experimental
Anxiety Education Pre-
operative d. Lulus uji JBI Appraisal
Kecemasan Pre-operatif
Analytical Quasi
Edukasi
AND OR OR Eksperiment
HARS Teaching Pre-
operative
e. Naskah fulltext

B. Kriteria Literature f. Bahasa yang digunakan

1. Kriteria inklusi adalah Bahasa Indonesia dan

Kriteria inklusi adalah Bahasa inggris

karakter umum subjek dalam g. Tahun terbit jurnal 2017

populasinya yang dapat diambil sampai 2021

sebagai sampel (M. Nazmi, 2. Kriteria eksklusi

2020). Kriteria inklusi pada Kriteria eksklusi adalah

penelitian ini sebagai berikut: kriteria untuk mengeluarkan

a. Diakses dari database subjek yang memenuhi kriteria

Google Scholar, Pubmed dan inklusi karena beberapa sebab

Sciencedirect atau karena subjek menolak

b. Artikel yang menggunakan untuk mengikuti penelitian (M.

instrument kecemasan Nazmi, 2020). Kriteria ekslusi

pada penelitian ini sebagai studi kemudian dihitung dan

berikut: dijumlahkan. Critical appraisal

a. Jurnal literature review untuk menilai studi yang telah

b. Jurnal berbayar memenuhi syarat serta

c. Jurnal yang tidak sesuai dilakukan oleh peneliti. Apabila

dengan topik penelitian hasil penjumlahan <50% maka

3. Penilaian kualitas/kelayakan. artikel dikatakan tidak layak

Penilaian kualitas untuk dilakukan literature

literarture menggunakan The review.

Joanna Briggs Institute (JBI) C. Seleksi literature (PRISMA)

Critical Appraisal pada 1. Hasil pencarian

penelitian ini yaitu Seleksi pencarian literature

menggunakan studi Quasi terdiri atas 4 tahapan yakni

Experimental. Checklist daftar identifikasi, skrining, kelayakan

penilaian berdasarkan JBI dan diterima. Tahap selanjutnya

Critical Appraisal terdiri dari dilakukan kritis oleh penulis

delapan pertanyaan. Penilaian mengenai artikel atau jurnal yang

kriteria diberi nilai ‘jelas’, dipilih sesuai dengan kriteria

‘tidak’, ‘kurang jelas’ atau inklusi yang telah ditentukan dan

‘tidak sesuai’, dan setiap mendapatkan 6 jurnal terpilih.

kriteria dengan skor ‘jelas’ 2. Proses Pengumpulan Data

diberi satu poin dan nilai Literature Review

lainnya adalah nol, setiap skor

Dalam penelitian ini proses d. Melakukan penyisiran literature

pengumpulan data dapat menggunakan guideline PRISMA

dijelaskan sebagai berikut: dan penilaian kelayakan

menggunakan JBI Appraisal


a. Penyusunan literature review
Analytical Quasi Eksperiment.
sesuai topik yang telah disetujui
e. Melakukan analisis literature dan
antara pembimbing dan
pelaporan hasil literature review.
mahasiswa. Topik pada penelitian

ini adalah “Pengaruh Pemberian HASIL PENELITIAN

Edukasi Pre-Operatif Terhadap Berdasarkan hasil

Tingkat Kecemasan Pasien”. penelusuran literature review pada

b. Menentukan kata kunci dan database Google Scolar, Pubmed dan

kriteria literature yang digunakan Sciencedirect menggunakan

menggunakan PICOST. Kata guideline PRISMA dan penilaian uji

kunci pada penelitian ini adalah kelayakan menggunakan JBI

Tindakan keperawatan pre- Appraisal Analytical Quasi

operatif, kecemasan. Adapun Eksperiment. Penulusuran yang telah

kriteria literature terbagi menjadi dilakukan mendapatkan hasil

dua yakni kriteria inklusi dan sejumlah 6 artikel dan telah dilakukan

kriteria ekslusi. skrining berdasarkan kriteria inklusi

c. Menentukan database yang akan yang sudah ditetapkan oleh peneliti

digunakan yaitu Google Scholar, serta telah dilakukan uji kelayakan

Pubmed dan Sciencedirect. menggunakan JBI Appraisal

Analytical Quasi Eksperiment.

Artikel tersebut didapatkan dengan menggunakan Hamilton Anxiety

memasuan kata kunci bahasa Rating Scale (HARS) tingkat

Indonesia “edukasi pre-operatif” kecemasan pasien sangat tinggi

DAN “kecemasan” DAN “HARS”, sebelum dilakukan edukasi pre-

selain itu literature review ini juga operatif, rata-rata tingkat kecemasan

menggunakan kata kunci berbahasa pasien pada skala sangat berat dan

Inggris seperti “education pre- berat, kemudian setelah dilakuan

operative” OR “,pre-operative tindakan edukasi pre-operatif dan

teaching” AND “anxiety” AND dilakukan pengukuran skala

“HARS”. kecemasan kembali dengan

PEMBAHASAN menggunakan Hamilton Anxiety

Kecemasan pre-operatif Rating Scale (HARS) didapatkan

digambarkan sebagai pengalaman hasil bahwa rata-rata tingkat

emosional yang tidak menyenangkan, kecemasan pasien menurun menjadi

yang melibatkan perasaan tegang, tingkat kecemasan sedang dan ringan.

ketakutan, gugup, aktivitas otonom Hal ini dibuktikan oleh penelitian M.

yang tinggi dan stimulasi endokrin Angkasa, Isrofah & Rustono (2018)

pada pasien yang akan menjalani tentang efektifitas pemberian

operasi (Akhlaghi et al., 2020). Dari 6 konseling keperawatan terhadap

artikel yang telah direview oleh penurunan tingkat kecemasan pasien

peneliti mendapatkan hasil yang pre operasi mayor. Hasil penelitian

sama, setelah dilakukan pengukuran sebelum diberikan konseling

skala kecemasan dengan keperawatan jumlah responden yang

mengalami tingkat kecemasan skala anestesi memberikan edukasi pre-

ringan 0 responden (00.0%), sedang 9 operatif kepada pasien, kemudian

responden (20.0%), berat 25 pasien bisa memahami dengan baik

responden (55.6%), berat sekali/panik dan mengerti teknik anestesi yang

11 responde (24.4%), total 45 akan digunakan, proses pembiusan,

responde (100.0%). Kemudian jalannya operasi hingga pasien

setelah diberikan konseling dibangunkan, maka akan membentuk

keperawatan dan dilakukan rasa percaya kepada tenaga medis dan

pengukuran kecemasan kembali di pasien akan merasa aman serta

dapatkan hasil, skala ringan 10 merasa siap dilakukan tindakan

responden (22.2%), sedang 16 operasi. Hal ini di dukung oleh

responden (35.6%), berat 13 Prabowo (2018) yang menyatakan

responden (28.9%), berat sekali/panik bahwa kurangnya pengetahuan pasien

6 responden (13.3%). mengenai tindakan pembedahan

Kecemasan ini terjadi karena dapat menimbulkan tingkat

kurangnya pengetahuan pasien kecemasan yang tinggi, sehingga

terhadap prosedur pembedahan yang perlu dilakukan edukasi terhadap

akan dijalani, mengakibatkan pasien pasien.

merasa cemas ketika akan Penggunaan media dalam

menghadapi pembedahan, hal ini melakukan tindakan edukasi sangat

terjadi karena pasien belum mempengaruhi tingkat pemahaman

mengetahui apa saja yang akan terjadi pasien dalam menerima informasi

kepada dirinya, dan setelah penata yang di berikan oleh penata anestesi.



10

Dari 6 artikel yang direview oleh responden (0%), sedangkan setelah di

peneliti terdapat berbagai media yang berkan informasi melalui audio visual

digunakan seperti video, audio visual tingkat kecemasan skala tidak cemas

dan leaflet. Berdasarkan hasil 0 responden (0%), ringan 41

penelitian penggunaan video dan responden (82%), sedang 9 responden

audio visual setelah dilakukan (18%), berat 0 responden (0%), panik

edukasi, tingkat kecemasan pasien 0 responden (0%), dari data tersebut

skala ringan lebih banyak dari pada dapat dilihat bahwa rata-rata skala

yang hanya melakukan pembelajaran kecemasan pasien adalah skala

tanpa menggunakan media. Hal ini di ringan, bahkan pada skala berat dan

buktikan oleh penelitian Hartuti, I. sangat berat terdapat 0 responden.

Rahmawati dan I. Mustikarani (2019) Hal ini didukung oleh

penelitian ini melakukan edukasi pre- penelitian yang dilakukan M. Yadav,

operatif dengan menggunakan audio S. Kodi & R. Deol (2020), Fitria

visual, untuk mengetahui apakah Annisa Rizki, Mugi Hartoyo dan

penggunaan media lebih efektif pada Sudiarto (2019), Brij Mohan, Rajan

penurunan tingkat kecemasan pasien. Kumar, Joginder Pal Attri, Veena

Didapatkan hasil 50 pasien yang akan Chatrath dan Neeru Bala (2017) dan

menjalani pembedahan mengalami Nawal Kamal Abd Elkhalek, Marwa

kecemasan, skala tidak cemas 0 A. Shahin, Hussein Mohamed Magdi

responden (0%), ringan 1 responden Fakhreldin Mohamed, Joanne C.

(2%), sedang 34 responden (68%), Jaramillo, Noha Hassan Abd Elfattah

berat 15 responden (30%), panik 0 Mohamed (2021), keempatnya



11

menggunakan media sebagai alat visual dianggap lebih efektif

edukasi pre-operatif dan hasilnya digunakan untuk mengatasi

terbukti penggunaan media lebih kecemasan pasien, karena memiliki

signifikan dalam menurunkan tingkat daya tarik yang tinggi sehingga

kecemasan pasien di bandingkan pasien dan keluarga pasien mampu

hanya memberikan pembelajaran menyerap informasi dengan baik.

tanpa media. Berdasarkan data diatas

Penggunaan media terbukti didapatkan hasil bahwa, tingkat

lebih efektif dalam menurunkan kecemasan pasien pre-operatif

tingkat kecemasan pasien, karena sebelum dilakukan edukasi lebih

infomasi yang diberikan kepada tinggi dibandingkan setelah

pasien melalui pemaparan gambar dilakukan edukasi. Pemberian

dapat secara mudah dibayangkan dan edukasi pre-operatif dapat

di pahami oleh pasien. Hal ini menggunakan berbagai media,

didukung oleh pernyataan Dias, et., namun media elektronik dianggap

al, (2016); Hartuti, I. Rahmawati & I. lebih signifikan dalam membantu

Mustikarani (2019) menjelaskan pasien memahami prosedur apa yang

bahwa pemberian informasi melalui akan diberikan kepada dirinya,

audio visual sebelum pembedahan sehingga menyebabkan tingkat

dapat menurunkan kecemasan kecemasan pasien lebih menurun.

dibandingkan pembelajaran biasa.


SIMPULAN DAN SARAN
Daryanto (2016); S. Ulfah (2021)
A. Simpulan
menyatakan bahwa video dan audio
Edukasi pre-operatif menurunkan



12

tingkat kecemasan pasien. pre-operatif terhadap tingkat

Penggunaan media seperti video, kecemasan pasien.

audio visual, dan leaflet terbukti 2. Bagi penata anestesi

lebih efektif dari pada hanya Diharapkan penata anestesi

pemberian edukasi tanpa dapat lebih meningkatkan

menggunakan media. Berdasarkan edukasi terkait pembedahan.

hasil analisis tersebut dapat 3. Bagi penelitian selanjutnya

disimpulkan bahwa terdapat Diharapkan kepada peneliti

pengaruh pemberian edukasi pre- selanjutnya dapat meneliti

operatif terhadap tingkat kecemasan pengaruh lain seperti

pasien. perbedaan tingkat kecemasan

B. Saran pasien pada tingkat

1. Bagi Dosen Universitas Pendidikan SD, SMP, SMA

‘Aisyiyah Yogyakarta dan perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil DAFTAR PUSTAKA


penelurusan literature review Akhlaghi, F., Azizi, S., Malek, B.,
Mahboubi, F., Shams, S., &
ini peneliti menyarakan Karimizadeh, M. (2020). Effect
of Preoperative Anesthesia
kepada institusi untuk Consultation on Decreasing
Anxiety in Patients Undergoing
menjadikan hasil penelitian Oral and Maxillofacial Surgery.
Journal of Dentistry
ini sebagai referensi guna (Shiraz,Iran),21(2),102105.https
://doi.org/10.30476/DENTJODS
mengembangkan penelitian .2019.77883.0
terkait faktor lain yang dapat Anggita, A. (2021). Hubungan Status
Gizi, BBLR Dan Imunisasi
berhubungan dengan edukasi Dengan Kejadian Ispa Pada
Balita: Literature Review.



13

Angkasa, M. P., Isrofah, I., & Hartuti, Isnaini Rahmawati, I. K. M.


Rustono, R. (2018). Efektivitas (2019). Pengaruh Pemberian
Pemberian Konseling Informasi Melalui Audio Visual
Keperawatan terhadap Terhadap Tingkat Kecemasan
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Laminektomi
Pasien Pre Operasi Mayor di Di Rumah Sakit Ortopedi Prof
Ruang Mawar RSUD Kajen DR. R. Soeharso Surakarta. 20,
Kabupaten Pekalongan. Jurnal 1–7.
Ilmu Keperawatan Medikal
Bedah, 1(1), 8. Hasanah, N. (2017). Hubungan
https://doi.org/10.32584/jikmb.v Pengetahuan Pasien Tentang
1i1.94 Informasi Pre Operasi Dengan
Kecemasan Pasien Pre Operasi.
Aryani, H. P., & Shomad, M. (2017). Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2),
Pengaruh Pendidikan Kesehatan 48–53.
Tentang Persiapan Fisik Pre https://doi.org/10.35952/jik.v6i1
Operasi Dalam Menurunkan .91
Kecemasan Pada Pasien Hernia.
Keperawatan Dan Kebidanan, Imas Masturoh, A. N. (2018).
9(2), 24–29. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Pusat Pendidikan
Chrisanto, E. Y., & Nopianti, W. Sumber Daya Manusia
(2020). Hubungan Caring Kesehatan Badan
Perawat Dengan tingkat Pengembangan dan
Kecemasan Pasien Pre Operatif Pemberdayaan Manusia SDM
Di Rsud. Alimudin Umar Liwa Kesehatan.
Kabupaten Lampung
Barat. Malahayati Nursing Ismiyatun, N. (2017). Hubungan
Journal, 2(2), 293-304. Pemberian Komunikasi
Terapeutik dengan Tingkat
Diana Pebrianti, Hamdan Hariawan, Kecemasan Pasien Pre Operasi di
Setyo Kurniawan, Hery Rumah Sakit Umum Daerah
Sasongko, Galih Noor Alivian, Tugurejo Semarang. Universitas
A. Y. (2018). Intervensi Muhammadiyah Semarang, 45.
Nonfarmakologik Untuk
Menurunkan Kecemasan Pada Kamal Abd Elkhalek, N., A Shahin,
Pasien Preoperasi. 2(2), 35–43. M.,Mohamed Magdi Fakhr Eldin
Mohamed, H., C Jaramillo, J., &
Fatimah, I., Induniasih, & Ekwantini, Hassan AbdElfattah Mohamed,
R. D. (2017). Hubungan Tingkat N. (2021). Effect of Video
Kecemasan Dengan Kadar Gula Assisted Teaching Guidelines on
Darah Pada Pasien Pre General Knowledge and Anxiety Level
Anestesi Di Rsud Kota among Primigravida Mothers
Yogyakarta Imsakul. Caring, undergoing Caesarian
6(1), 34–42. Section. Egyptian Journal of
Health Care, 12(4), 409-421.



14

Lubis, K. (2020). Hubungan Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho,


Pemberian Informasi Dengan A., Erliyani, N., Laily, N., &
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Anhar, V. Y. (2018).Promosi
Pre Operasi di Ruang Kenanga I Kesehatan. Pusat Penerbitan dan
dan Melati III RSUD Dr. Percetakan Universitas
Pirngadi Medan Tahun 2019. Airlangga: Airlangga University
Press.
Mohan, B., Kumar, R., Attri, J.,
Chatrath, V., & Bala, N. (2017). Nursalam. (2017). Manajemen
Anesthesiologist’s role in Keperawatan, Aplikasi dalam
relieving patient’s anxiety. Praktek Keperawatan
Anesthesia: Essays and Profesional. Jakarta: Salemba
Researches, 11(2), 449. Medika
https://doi.org/10.4103/0259-
1162.194576 Prabowo, H. A. (2018). Hubungan
Antara Religiusitas Islam dengan
Monica Tri Anggaini Widayanti, F. Tingkat Kecemasan pada Usia
A. R. S. (2021). Tingkat Remaja di SMA Negeri 3 Kota
Kecemasan Pasien Pre Operasi Magelang. 9–30.
Di Salah Satu Rumah Sakit
Swasta Di Yogyakarta Monica. Pratiwi, S. R., Widianti, E., &
Journal of the Mining Institute of Solehati, T. (2017). Gambaran
Japan, 81(922), 235–236. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan
Nazemi, M. (2020). Tingkat Kecemasan Pasien Kanker
Pengetahuan Pegawai Di Payudara dalam Menjalani
Disdikpora Kab. Gunung Mas Kemoterapi. Jurnal Pendidikan
Terhadap Phbs (Perilaku Hidup Keperawatan Indonesia, 3(2),
Bersih Dan Sehat)Sebagai Upaya 167.
Pencegahan Covid-19. Tingkat https://doi.org/10.17509/jpki.v3i
Pengetahuan Pegawai Di 2.9422
Disdikpora Kab. Gunung Mas
Terhadap Phbs (Perilaku Hidup Putri, N. (2018). Aplikasi Asuhan
Bersih Dan Sehat)Sebagai Keperawatan Psikososial
Upaya Pencegahan Covid-19, Dengan Masalah Kecemasan
43. Pada Penderita Bells Palsy.

Ningsih, D. A., & Maryati, S. (2020). Ribka Aletha Sajow, Theodorus H.W.
Hubungan Pengetahuan dengan Lumunon, J. S. (2021).
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Tanggung Gugat Rumah Sakit
Operasi Sectio Caesarea di Terhadap Pasien Di Unit Gawat
Rumkit Tk IV 02.0. 01 Darurat Berdasarkan Uu Nomor
44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Arifin, Z. (2018). Jurnal Ilmiah Sakit. 12(1), 187–193.
Kesehatan Ar-Rum
Salatiga, 4(2),35-41. Rihiantoro, T., Kemenkes, P., &



15

Karang, T. (2019) Pengetahuan, Ulfah, S. (2021). Pengaruh


Sikap dan Perilaku Mobilisasi Pendidikan Kesehatan Dengan
Dini. April 2017. Media Video Terhadap
Penurunan Kecemasan Pasien
Rizki, F. A., Hartoyo, M., & Sudiarto, Pre Operasi Bedah Di Rsud
S. (2019). Health Education Muntilan Kabupaten Magelang.
Using the Leaflet Media Reduce https://emea.mitsubishielectric.c
Anxiety Levels in Pre Operation om/ar/products-
Patients. Jendela Nursing solutions/factory-
Journal, 3(1), 49. automation/index.html
https://doi.org/10.31983/jnj.v3i1
.4536 Widodo, A. (2019). Universitas
Muhammadiyah Purworejo
Sari, I. D. A. H. (2019). Hubungan Pengaruh Stimulasi Massage
Tindakan Persiapan Perawatan Terhadap Penurunan Kadar The
Preoperasi Dengan Tingkat 9 th University Research
Kecemasan Pasien Di Ruang Colloqium 2019 Universitas
Rawat Inap Bedah RST dr. Muhammadiyah Purworejo.
Soedjono Magelang. Skripsi, 1– University Research Colloqium,
48. file:///D:/SEMESTER 152–162.
4/perioperatif/jurnal esay/2.pdf
Wijayanto, T., & YunitaSari, M.
Setiani, D. (2017). Identifikasi (2018). Pendidikan Kesehatan
Tingkat Kecemasan Pre Operasi Terhadap Tingkat Kecemasan
Pasien Fraktur di Ruang Aster Pada Pasien Preoperasi Kanker
dan Cempaka RSUD Abdul Payudara. Jurnal Wacana
Wahab Sjahranie Samarinda. Kesehatan, 3(1).
Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 83–
87. Yadav, M., Kodi, S. M., & Deol, R.
https://doi.org/10.30650/jik.v5i2 (2020). Effect of Preoperative
.55 Educational Schedule on Anxiety
and Coping Mechanism Among
Sitti Aminah, A. K. (2021). Tinjauan Children and Their Parents: A
Terhadap Hak Dan Kewajiban Randomized Controlled
Pasien Dalam Pelayanan Trail. Journal of Pediatric
Kesehatan. 3(November 2021), SurgicalNursing, 9(4),127-135.
572–580.

Sukarini, Dewi, Imram Radne Rimba


P, B. I. (2018). Pengaruh
Pemberian Edukasi Pre Operasi
Dengan Media Booklet Terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi Dibangsal Cendrawasih
2 RSUP DR Sardjito Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai