Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI By. Ny. N F PADA OPERASI VP SHUNT


HIDROCHEPHALUS DENGAN TEKNIK GENERAL ANESTESI

Disusun untuk memenuhi Tugas Individu Praktik Klinik Keperawatan Anestesi IV


Prodi S.T. Keperawatan Anestesiologi Semester 7

Dosen Pembimbing : Ns.Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep.

Disusun Oleh :

Akhmad Bagus S P07130318033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI By. Ny. N F DENGAN HIDROCHEPHALUS PADA


OPERASI VP SHUNT DENGAN TEKNIK GENERAL ANESTESI DI IBS RSUD
KARDINAH KOTA TEGAL

Diajukan untuk disetujui pada,

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Ns.Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep.) (Tobi’in, Amk.An)


A. Pengkajian
Hari/tanggal : Rabu, 01 September 2021
Jam : 07.00 WIB
Tempat : IBS RSUD Kardinah Kota Tegal
Metode : Observasi, Pemeriksaan fisik, Studi dokumen
Sumber data : Klien, tim kesehatan, status kesehatan klien
Oleh : Akhmad Bagus Setiyanto
Rencana tindakan : Vp Shunt
1. Identitas Pasien
Nama : By. Ny N F
Umur : 6 hari
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Tegal
No RM : 1003676
Diagosa pre operasi : Hidrochephalus
Tindakan operasi : VP Shunt
Tanggal operasi : 01 September 2021
Dokter bedah : dr. Rizal, Sp.BS
Dokter anestesi : dr. Trisanto Nugroho, Sp. An
.

2. Anamnesis
1. Keluhan Utama :
Klien terlihat pembesaran pada daerah kepala
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Hidrochephalus
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
4. Riwayat penyakit Keluarga : Tidak ada
4. Status Gizi
- BB awal : 2 kg
- TB : 60 cm
- IMT : -
5. Pemeriksaan Fisik
a. Breath
- RR 20x/menit
- Tidak ada sumbatan jalan nafas
- Pasien tidak mengalami sesak nafas
- Suara nafas vesikuler
- Tidak ada cuping hidung
- Tidak ada retraksi dada
b. Blood
- TD :
- Nadi : 110x/menit
- Hasil EKG : NSR
c. Brain
- Kesadaran : CM
d. Bladder
Produksi urin : ±50cc
e. Bowel
- Tidak ada pembesaran hepar
- Terdengar bising usus
f. Bone
- Tidak ada kaku kuduk
- Tidak ada fraktur
- Tidak ada kelainan tulang belakang
6. Psikologis
- Klien tampak pucat
- Klien tampak tegang

1. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12.3-17.5 g/dl
Leukosit 4.4 – 11.3 ribu/ul
Trombosit 150-400 ribu/ul
Ureum 10-50 mg/dL
Kreatinin <0.9 mg/dL
SGOT <31 U/I
SGPT <32 U/I
Masa Perdarahan (BT) <6 menit
Masa Penjendalan (CT) <12 menit
Gol Darah
HBsAg Negatif Negatif
HIV Negatif Negatif
Covid Negatif Negatif

2. Klasifikasi ASA
Klien berusia 6 hari dengan diagnosa medis Hidrochephalus akan dilakukan tindakan VP
Shunt dengan status fisik ASA 2 penyulit Pediatri direncanakan dengan teknik General
anestesi.
B. Persiapan penatalaksanaan anestesi
A. Pengkajian Pre Anestesi
1. Persiapan Alat
a. Persiapan alat general anestesi. Alat yang dipersiapkan : Stetoskop, Laringoskop,
ETT KINGKING 3, 3,5, 4 OPA, Plester , Connector, Magil forceps , Suction,
Spuit, Jelly, obat-obat premedikasi dan induksi.
b. Persiapan bedside monitor yaitu tekanan darah, nadi, RR, pulse oxymetri
c. Siapkan lembar laporan durante anestesi
2. Persiapan obat
a. Obat Emergency
Lidocaine
Sulfat Atropin
Epidrin
Fentanyl
b. Obat untuk Premedikasi
Tidak ada
c. Obat induksi
Sevo 8 vol %
d. Obat Analgetik
e. Obat Antibiotik
Tidak ada
f. Obat Antifibronliti
g. Obat Anti Alergi
h. Maintenance
Sevoflurane
i. Cairan infuse
Kristaloid : RL 500 cc

C. Pengkajian Durante Anestesi


Anestesi mulai : pukul 09.00 WIB
Anestesi selesai : pukul 10.15 WIB
Operasi mulai : 09.25 WIB
Operasi Selesai : 10.00 WIB
Gas : O2 = 50%, Sevofluran 4%
Ukuran ET : 3.0
Jumlah perdarahan : ±500 ml
Tabel Monitoring Durante Anestesi
No. Waktu TD HR SpO2 Tindakan
1. 09.00 120x/mnt 100%
2. 09.15 100x/mnt 98% Injeksi Sulfas
Atrophine 0,25 mg /
IV
3. 09.30 130x/mnt 100%
4. 09.45 130x/mnt 98%
5. 10.00 120x/mnt 100%
6. 10.15 130x/mnt 98%
D. Pengkajian Post Anestesi
Masuk PICU pukul 10.30 WIB
Kesadaran : Somnolen
Stewart score : 3
A: clear
B: vesikuler, napas 20 x/menit
C: 99%, 61x/mnt, akral dingin
D: GCS 9 (Somnolen), mobilisasi terbatas
Skala morse : risiko rendah

E. Analisa Data

Data Masalah Penyebab


PRE ANESTESI
Ds : - Nyeri Cedera Biologis
Do :
- Klien terdiagnosis Hidrochephalus
- Klien tampak tegang dan pucat

DURANTE ANESTESI
Ds : - Risiko Perdarahan Prosedur
Do : Pembedahan
- Perdarahan ± 500 cc
Ds : - Risiko alergi Efek obat
Do :
- Dibwah pengaruh obat anestesi general
Ds : - Syok Prosedur
Do : Hipoovolemik Pembedahan
- Pembedahan
- Terpasang ETT
- Tekanan Darah Turun
Ds : - Hipotermi Suhu Ruangan
Do:
- Tubuh klien dingin
POST ANESTESI
DS : Risiko Jatuh Efek Obat Anestesi

DO :
- Steward score : 3
- Morse score = risiko jatuh besar
Ds: - Hipotermi Suhu ruangan
Do:
- Klien menggigil
- Kulit klien dingin

F. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah


1. Pre Anestesi
a. Risiko infeksi karena rencana tindakan operasi
2. Durante Anestesi
a. Risiko syok hipovolemi yang disebabkan prosedur pembedahan
b. Risiko Hipotermi akibar suhu ruangan operasi
3. Post Anestesi
a. Hipotermi karena Paparan suhu ruangan operasi
b. Risiko jatuh karena Efek obat anestesi
KESIMPULAN

Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Anestesi pada By. Ny. N F didapatkan masalah
keperawatan yang muncul, antara lain:
1. Pre Anestesi
a. Risiko infeksi b.d rencana tindakan operasi teratasi.
2. Intra Anestesi
a. Risiko syok hipovolemik b.d tindakan bedah teratasi.
b. Risiko Shivering b.d suhu ruangan teratasi.
3. Post Anestesi
a. Risiko nyeri b.d efek pembedahan teratasi.
b. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasive teratasi
c. Risiko jatuh b.d efek obat anestesi teratasi.
d. Risiko Shivering b.d suhu ruangan teratasi.

Untuk masalah keperawatan anestesi yang masih teratasi sebagian diperlukan implementasi
lanjutan sesuai dengan rencana keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai