FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2021
A. Tugas :
1. Buatlah Tata cata penanganan Luka bakar di tempat kejadian!
a. Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong, bila tidak aman
ada hazard) pindahkan ke tempat aman oleh orang yang berwenang (yang bisa
masuk daerah bencana dengan proteksi yang lengkap dan benar).
b. Hentikan segera proses luka bakarnya bila ringan dan sedang gunakan kompres
kain kasa dengan cairan NaCl atau air kemasan.
c. Bila luka bakar luas alirkan air dingin yang bersih (bukan air es) pada bagian
yang terkena luka bakar
d. Sementara melakukan pendinginan seorang penolong melakukan pemeriksaan
ABC dan tingkat kesadaran pasien dan lakukan pemeriksaan cepat (penilaian
dini) bila ada masalah yang mengancam nyawa.
e. Lepaskan pakaian dan perhiasan jika pakaian melekat ketat gunting
sekelilingnya Jangan memaksa untuk melepas bagian yang melekat tersebut
f. Buang kotoran-kotoran dan semua sisa-sisa pembakaran yang melekat dibadan
pasien, jangan digaruk-garuk atau disikat keras-keras. Lakukan pelan-pelan
dengan dua jari tengah siram pertahan-lahan.
g. Tentukan derajat luka bakarnya, ringan, sedang, ataupun berat.
h. Hitung luas permukaan tubuh yang terkena (Rule of Nines) catat lokasi tubuh
yang terkena dan carl kemungkinan cedera lain
i. Dapatkan data secondary survey bila memungkinkan
j. Keringkan tubuh pasien segera, naikkan ke tandu, alas tandu dan tutup badan
pasien dengan alas atau selimut yang tidak berbulu, Jika cukup persediaan kain
kassa tutup baglan yang terbakar dengan kain kassa yang lebar sebaiknya jangan
diplester.
k. Bila yang terkena jari-jari maka masing-masing jari dibalut kain kassa terpisah
l. Segera nalkkan ke ambulans, beri oksigen sesual protokol, pasang infus bila
luka bakar sedang atau berat kalau pertu 2 line dengan jarum besar, bila ada
tanda- tanda syok guyur
m. Bila ada tanda-tanda pasien terhisap uap/udara panas segera lakukan intubasi
endotrakheal.
n. Jaga suhu penderita bila pasien kesakitan dapat diberikan analgesic seperti
morphin, pethidin, codein atau tramadol
o. Rujuk segera pasien ke rumah sakit yang dapat menangani luka bakar
p. Waktu dalam perjalanan hubungi numah sakit yang dituju, laporkan identitas
pasien, keadaan umum, luas luka dan derajat beratnya luka bakar dan tindakan
yang sudah dilakukan,
q. Bila ditemukan pasien masih ada bagian yang terbakar dibadan pasien atau pada
pakalan pasien, bila masih sadar suruh berguling dan tutup badan pasien dengan
selimut atau handuk basah.
3. Karena pasien akan dilakukan penangan Luka bakar secara sterile di kamar
operasi,..Bagaimana persiapan yang anda lakukan untuk pembiusannya
a. Tatalaksana
Saat pasien berada di ruangan preoperasi, pasien diberikan obat-obatan
premedikasi, yaitu : Sedative : Midazolam 0,05-0,1 mg/KgBB, Analgetik :
Antrain 8-16 mg/KgBB, Antiemetik : Ondancentron 0,05-0,1 mg/KgBB,
Ranitidine 1-2 mg/KgBB,
• Pasien dibaringkan di meja operasi
• diag-obatan induksi : Fentanyl 1-2 µg/KgBB, Propofol 2-2,5mg/KgBB,
• Oksigenasi dengan O2 6-10 liter/menit.
• Memompa nafas pasien sesuai dengan frekuensi nafas normal (± 14-18 kali
per menit).
• Maintenance dengan sevoflurance 1% (N2O dan O2 dengan perbandingan
50:50)
• Setelah operasi selesai, melakukan pembersihan jalan nafas dari sekret
dengan menggunakan suction.
• Ekstubasi ET setelah os bernafas spontan
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 24 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Belum Menikah
Golongan darah :A
Alamat : jln. Bulu indah No.7
No. CM : 19870
Diagnosa medis : Combustio termal grade 2a
Tanggal masuk : 29 November 2020
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada lengan kiri bawah dan paha kanan
2) Air
a) Sebelum sakit :
2- Sumber air yang digunakan : PAM
3- Konsumsi air : Mineral
4- Kondisi air : Bersih
5- Skala mandi : 2 x/hari
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 4-6 gelas/hari
- Jenis : Mineral
- Cara : Mandiri
- Keluhan :-
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
1- Frekuensi : 3x/hari
2- Jenis : Nasi dan lauk-pauk
3- Porsi : 1 Piring
1- Diet khusus :-
2- Makanan yang disukai : Nasi Goreng
3- Pantangan :-
4- Napsu makan :-
b) Saat sakit :
5- Frekuensi : 2x/hari
6- Jenis : Bubur
7- Porsi : Porsi kecil dan sering
4- Diet khusus : Rendah lemak dan serat
5- Makanan yang disukai : -
6- Pantangan :-
8- Napsu makan :-
9- Puasa : 8 jam
4) Eliminasi
a) BAB
1- Sebelum sakit :
1 Frekuensi : 3x/hari
2 Konsistensi : Setengah padat
3 Warna : Kuning kecoklatan
4 Bau : Khas fases
5 Cara : Mandiri
6 Keluhan :-
2- Saat Sakit :
1 Frekuensi : 1x/hari
2 Konsistensi : setengah padat
3 Warna : kecoklatan
4 Bau : khas feses
5 Cara : di bantu
6 Keluhan :-
b) BAK
3- Sebelum sakit :
7 Frekuensi : 4-5x/hari
8 Konsistensi : Cair
9 Warna : Kuning jernih
10 Bau : Khas amoniak
11 Cara : Mandiri
12 Keluhan :-
4- Saat sakit :
13 Frekuensi : 3-4x/hari
14 Konsistensi : Cair
15 Warna : Kuning
16 Bau : Khas amoniak
17 Cara : Di bantu
18 Keluhan :-
7) Pemeliharaan kesehatan
1- Kebersihan kamar mandi : Baik
2- Konsumsi vitamin :-
3- Imunisasi : Baik
4- Olahraga : Kurang
5- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
6- Sters dan adaptasi : Kurang
8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
1- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman:
Baik
2- Pemanfaatan pelayanan kesehatan :Baik
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : 15
E: 4 V: 5 M: 6
Penampilan : tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital : Nadi = 86 x/menit, Suhu =37,8 0 C, TD = 110/70mmHg, RR
= 20x/menit
BB : 70 kg
Tb : 170 cm
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala : (dolicephalus/ lonjong, brakhiocephalus/ bulat ), kesimetrisan
( +). hidrochepalus - ), Luka ( - ), darah (-), trepanasi ( - ).
Palpasi : Nyeri tekan ( - ), fontanella / pada bayi (cekung / tidak)
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : tegang, Warna dan kondisi wajah:sedikit
pucat dan kondisi wajah normal
Struktur wajah : normal
Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )
4. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem ( - ), ptosis ( - ),
peradangan ( - ) luka ( - ), benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak
e. Konjunctiva dan sclera : konjungtiva merah muda dan sclera
berwarna putih p
f. Warna iris : hitam
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis / midriasis) isokor (- )
h. Kornea : warna
i. Nigtasmus (- ), Strabismus (- )
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan (Kurang )
j. Pemeriksaan lapang pandang : baik
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : tidak teraba benjolan
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk: normal dan simetris
b. Dengan otoskop periksa membran tympany : normal
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : baik
- Dengan arloji : baik
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
- Uji swabach : sama
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi ( tidak ada
pembengkakan )
- Amati meatus : perdarahan (- ), Kotoran ( +), Pembengkakan ( - ),
pembesaran / polip (- )
8. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher (simetris), peradangan ( - ), jaringan parut (- ),
perubahan warna (- ), massa ( - )
b. Kelenjar tiroid, pembesaran (- )
c. Vena jugularis : pembesaran (- )
d. Pembesaran kelenjar limfe (- ), kelenjar tiroid (- ), posisi trakea
(simetris)
9. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest), bentuk dada (simetris), keadaan kulit
bersih
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi
suprasternal (- ), pernafasan cuping hidung ( - ).
- Amati : cianosis ( - )
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama)
Perkusi
Area paru : (-)
Auskultasi
- Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih) , Area Bronchial : ( bersih )
Area Bronkovesikuler ( bersih)
- Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni (- ), Egophoni (- ), Pectoriloqy (- )
- Suara tambahan
Terdengar : Rales (- ), Ronchi (- ), Wheezing (- ), Pleural
fricion rub ( - )
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Ictus cordis ( +)
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
Perkusi
Batas-batas jantung normal
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, ( keras), ( reguler)
BJ II terdengar (tunggal ), (keras ), ( reguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm (-), Murmur
(- )
- Edem :
4 4
- uji kekuatan otot : 4444
44
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus
tertentu.
a. Reflek babinski ( -)
b. Reflek chaddok ( -)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)
1. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
WBC : 9,4
RBC 4,40
HGB 11,6
HCT 34,9
PLT 348
BT 3’00”
CT : 8’30”
2. Therapi
1. IVFD RL 22 tpm
2. Antrain 8 mg/KgBB
3. Pertimbangan Anestesi
a. Jenis anastesi : GA face mask
b. Obat-obatan
a) Premedikasi :
Sedative : Midazolam 0,05-0,1 mg/KgBB, Analgetik : Antrain 8-16
mg/KgBB, Antiemetik : Ondancentron 0,05-0,1 mg/KgBB, Ranitidine 1-2
mg/KgBB,
b) Induksi : Fentanyl 1-2 µg/KgBB (IV), Propofol 2-2,5mg/KgBB
c) konsentrasi 50:50 (N2O:O2= 4 : 4) volatile sevofluran MAC 1%
Analisa data
N Symptom Etiologi Problem
o
↓
DO:
• Pasien tamapak
gmeringis Transmisi stimulus
kesakitan
↓
• Luas luka bakar
lengan kiri bawah Serabut saraf A-delta dan
9% paha kanan serabut
luas 9% , bula (+)
↓
TTV :
Kornus posterior medulla
Nadi = 86 spinalis
x/menit, Suhu
0
=37,8 C, TD
=110/70mmHg, Persepsi nyeri
RR = 20x/menit
• P: nyeri saat
Nyeri
melakukan
gerakan
• Q: nyeri terasa
panas /terbakar
• R: lengan kiri
bawah dan paha
kanan
• S: 6 dari 10
• T: nyeri yang
dalam dan terasa
menusuk begitu
kuat
DO :
TD : 100/60 MmHg
Cairan tubuh menurun
Nadi : 110x/menit
Suhu : 37,8 C
Resiko tinggi kekurangan
volume cairan
DO:
debridement
• Ekspresi wajah
pasien tampak
lemah Kerusakan jaringan neuro
• P:nyeri saat
melakukan
gerakan
• Q:nyeri terasa
Hilangnya pengaruh
perih
anestesi
• R: lengan kanan
bawah dan paha
kanan
• S: 3 dari 10
• T: nyeri hilang Kembalinya respon sensori
timbul
• TD:109/60 mmhg
N:68x/menit
RR:20x/menit
Nyeri pasca operasi
S:36℃
Problem (masalah kesehatan )
1. Pra anastesi (nyeri, kerusakan integritas kulit)
2. Intra anastesi (Risiko tinggi kekurangan cairan, RK disfungsi respirasi)
3. Post anastesi (nyeri debridement)
II. Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
o Pra Anestesi
Nama : Tn. A No. CM : 19870
1. Resiko Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Observasi TTV 1. Monitoring TTV DS : Pasien team
Kerusakan keperawatan anestesi selama 1x24 2. Observasi 2. Memonitoring mengatakan
intergritas kulit keadaan luka keadaan luka pasien
jam, diharapkan tidak terjadi resiko lukanya menbaik
pasien
3. Menberikan posisi
kerusakan kulit dengan kriteria hasil: 3. Berikan posisi DO :Luka pasien
yang nyaman agar
- Elastisitas kulit meningkat yang nyaman agar luka tidak tertekan tamapk menbaik
luka tidak
- Kerusakanjaringan 4. Ajarkan pasien cara
tertekan TTV : TD:
menurung perawatan luka
4. Ajarkanpasien
5. Memgkolaborasi 115/82 mmhg
- Testur kulit menbaik cara perawatan
dengan ahli gizi
- Tidak tampak adanya tanda- N : 68 x/mnt, RR
tanda gangguan integritas luka terkait pemenuhan : 17 x/mnt, S:
5. Kolaborasi nutrisi untuk
kulit (postila, eritema dan 36,7°c
dengan ahli gizi penyembuhan luka
lesi) A:
terkait
2. Tanda-tanda vital dalambatas pemenuhan masalahteratasi
normal nutrisi untuk
TD : S : 90-12- mmHg/ penyembuhan P : lanjutkan
luka Intervensi
D : 60-90 mmHg
RR : 12-24x/menit
N : 60-100x/menit
S : 36,5-37,5 ℃
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan anestesi 1. Observasi tanda-tanda 1) Mengobservasi TTV S: pasien team
selama 1 x 24 jam diharapkan nyeri vital 2) Mengobservasi mengatakan
pasien berkurang dengan kriteria 2. Pertahankan derajat, lokasi, nyeri sudah
hasil: imobilasasi bagian yang durasi,frekuensi, berkurang
1. Klien mengatakan nyeri sakit dengan tirah baring, karakteristik O:
berkurang gips, bidai dan atau traksi (PQRST) nyeri -TTV : TD
2. Klien Tampak Tenang dan rileks, 3. Kaji skala nyeri 3) Mengajarkan teknik 110/70 mmHg,
3. Skala nyeri ringan (1-3) dengan metode PQRST distraksi relakasi Nadi 80x/menit,
4. Tanda-tanda vital dalam batas 4. Ajarkan penggunaan 4) Berikan kompres RR 20x/menit
normal teknik manajemen nyeri hangat pada pasien - Pasien tampak
- TD : 110/80mmHg-120/90 mmHg. (latihan napas dalam) 5) Delegasi dengan lebih tenang
- Nadi : 60-100 x/menit. 5. Delegasi pemberian dokter dalam
- RR : 16-20 x/menit. analgetik sesuai indikasi. pemberian obat - skala nyeri 2
(ketorolac 3x30 mg IV) ketorolac 30 mg IV A:masalah
teratasi
P:pertahankan
keadaan pasien
Tanggal :
CATATAN LAINNYA:
Intra Anestesi
Nama : Tn. A No. CM : 19870
Tujuan Intervensi
P
4 ml x 70= 280 ml
P: Pertahankan intervensi
Infus perifer : Tempat dan ukuran Obat-obatan / Infus
1. Terdapat pada tangan kiri ukuran abocat 18 G Midazolam 0,05-0,1 mg/KgBB
Antrain 8-16 mg/KgBB
CVC : Tidak Ada Ondancentron0,05-0,1 mg/KgBB
Posisi Ranitidine 1-2 mg/KgBB,
Terlentang □ Lithotomi □ Perlindungan mata Fentanyl 1-2 µg/KgBB
□ Prone □ Lateral □ Ka □ Ki □ Lain-lain Propofol 2-2,5mg/KgBB
Premedikasi
□ Oral : Tidak Ada
□ I.M : Tidak ada
□ I.V: Midazolam 0,05-0,1 mg/KgBB, Analgetik : Antrain 8-
16 mg/KgBB, Antiemetik : Ondancentron 0,05-0,1 mg/KgBB,
Ranitidine 1-2 mg/KgBB,
Induksi N2O / O2 / Air
□ Intravena : Fentanyl 1-2 µg/KgBB (IV),Propofol 2- Gas : Isof/Sevo/Des %
2,5mg/KgBB
□ Inhalasi :
Tata Laksana Jalan nafas RR N TD
Face mask No Oro/Nasopharing 28 220
ETT No Jenis Fiksasi cm 20 200
LMA No Jenis 16 180
Trakhesotomi · N 12 160
Bronkoskopi fiberoptik Ú Sis
8 180 140
Glidescope Ù Dis 160 120 VV VV VV V
Lain-lain + RR 140 100 VVV V V
Intubasi 120 80 ˄ ˄ ˄ ˄ ˄ ˄ ˄
□ Sesudah tidur □ Blind □ Oral □Nasal □ Ka □ 100 60 ˄ ˄ ˄ ●● ●
˄
KiTrakheostomi
□ 80 40 ●●●●●●● ●
□ Sulit ventilasi : tidak ada 60 20 + + + + + + + + + + + +
□ Sulit intubasi : tidak dilaksanakan 0
□ Dengan stilet □ Cuff □ Level ETT □
Ventilasi
Pack
□ Spontan □ Kendali □ Ventilator: TV RR PEEP Mulai anestesia X® Selesai anestesia ←X Mulai pembedahan O→ Selesai pembedahan ←O
□ Konversi : Tidak terkaji
Intubasi ↑ Ekstubasi ↓ Pemantauan
SpO2 99%
Tindkan Anestesi
PE CO2 100mm Hg
Teknik Regional/Blok Perifer FiO2 21%
Jenis : Lain-lain :
Lokasi Cairan infus ml
Jenis Jarum / No :
Kateter : □ Tidak Darah ml
Urin ml
Perdarahan ml
Obat-obat : Lama pembiusan : 4 jam 13 menit
Komplikasi : Tidak Ada
Lama pembedahan :1 jam 20menit
Hasil : □ Target Blok
Masalah Intra Anesstesi: Hipotermi terjadi karena suhu ruangan kamar operasi yang dingin sekitar 20ᵒC dan proses
pembedahan yang lama dari waktu yang ditentukan mengakibatkan pasien mengigil
Pasca Anestesi
Nama : Tn. A No. CM : 19870
Umur : 24 tahun Dx : Combustio termal grade 2a
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : UGD
No Problem( Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama & Pa
Masalah)
Tujuan Intervensi
1. Nyeri Post Setelah dilakukan tindakan a. Observasi tanda- 1. Mengobservasi S: Pasien mengatakan
Debridem anastesi diharapkan nyeri post tanda vital tanda-tanda vital nyeri berkurang
ent debridement dapat teratasi b. Lakukan pengkajian 2. Melakukan
dengan kriteria hasil nyeri (PQRST) pengkajian nyeri O:
c. Ajarkan pasien (PQRST) - Tidak ada tanda
1. Pasien tampak tenang untuk melakukan 3. Mengajarkan
2. Nyeri bekurang atau kemerahan ataupun
teknik distraksi dan pasien untuk pembengkakan
terkontrol relaksasi melakukanteknik
3. Skala nyeri ringan (1- - Pasien tampak
d. Kolaborasi dengan ditraksi dan tenang dan rileks
3) dokter spesialis relaksasi Team
4. Observasi TTV dalam anestesi dalam 4. Berkolaborasi A: Masalah teratasi
batas normal pemberian analgetik dengan dokter
- TD : 110/80 ( ketorolac) spesialis anestesi P: pertahankan kondisi
mmHg dalam pemberian pasien
- Nadi : 60-100 analgetik
x/menit (ketorolax)
- RR : 16-20
x/menit
- SpO2 > 95%
PASCA ANESTESI
Pernafasan : Spontan
S S S
Frekuensi nadi
Tekanan darah
SKALA
ALDRETTE
NYERI C STEWARD C C
BROMAGE SCORE
O SCORE O O
SCORE
(Lingkar) R R R
28 220 E E E
Gerakan penuh dari
20 200 + + + + Saturasi O2 Pergerakan
0 tungkai
26 180
1
12 160
2 Tak mampu
8 180 140 Pernapasan Pernafasan
ekstensi tungkai
160 120 v v v v 3
140 100 4
Tak mampu fleksi
120 80 ˄ ˄ ˄ Sirkulasi Kesadaran
5 lutut
100 60 ˄
6
● Aktifitas Tak mampu fleksi
80 40 ● ● ●
̭ 7 motorik pergelangn kaki
60 20
8
0
9 Kesadaran
SCORE ALDRETTE :8
Nyeri : □ ada
Hasil pemeriksaan penunjang/obat/barang milik pasien) yang diserahkan melalui perawat ruangan/ICU :
1) Tidak ada