C
DENGAN MIOMA UTERI TINDAKAN SPINAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA BANDA ACEH
Disusun Oleh :
IRWAN SAYUTI
2014301130
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM B
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Senin,14 Desember 2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian 09.45 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah 09.45 3. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
c. Menyusun rencana intervensi 09.50 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Tn.A dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 6. Membantu mengatur posisi pasien
e. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 7. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Tn. U
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
f. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 10. Menilai bromage score
11.15 11. Menilai score nyeri
11.20 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : rabu,16 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian 09.45 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah 09.45 3. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
c. Menyusun rencana intervensi 09.50 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. A dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 6. Membantu mengatur posisi pasien
e. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 7. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. A
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
f. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 10. Menilai bromage score
11.15 11. Menilai score nyeri
11.20 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : jumat,18 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi 08.15 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian 08.20 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah 08.25 3. Menyiapkan obat2 anestesi umum
c. Menyusun rencana intervensi 08.30 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. U dengan General
- Lakukan induksi Anestesi (lMA), tindakan ekstirpasi + biopsi
- Lakukan intubasi tumor payudara dengan obat ondansentron 4
e. Melaksanakan intervensi pasca mg, ketamine 30 mg, fentanyl 100 µg, propofol
anestesi 150 mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,0
- Lakukan ekstubasi vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen 09.20 6. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
- Kaji tingkat kesadaran obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Kaji score nyeri mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. U
f. Evaluasi Pasca Anestesi dengan General Anestesi (LMA) post op
ekstirpasi + biopsi tumor payudara
09.25 7. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
- Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
09.35 10. Menilai aldrette score
09.35 11. Menilai score nyeri
09.40 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
09.50 13. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Sabtu,19 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian 09.45 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah 09.45 3. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
c. Menyusun rencana intervensi 09.50 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. R dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 6. Membantu mengatur posisi pasien
e. Melaksanakan intervensi 11.00 7. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
pasca anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. R
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
f. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 10. Menilai bromage score
11.15 11. Menilai score nyeri
11.20 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 13. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian 09.45 14. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah 09.45 15. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
i. Menyusun rencana intervensi 09.50 16. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 17. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. A dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 18. Membantu mengatur posisi pasien
k. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. A
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 20. Memindahkan pasien ke ruang RR
l. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 21. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 22. Menilai bromage score
11.15 23. Menilai score nyeri
11.20 24. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi 08.15 14. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian 08.20 15. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah 08.25 16. Menyiapkan obat2 anestesi umum
i. Menyusun rencana intervensi 08.30 17. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 18. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. U dengan General
- Lakukan induksi Anestesi (lMA), tindakan ekstirpasi + biopsi
- Lakukan intubasi tumor payudara dengan obat ondansentron 4
k. Melaksanakan intervensi pasca mg, ketamine 30 mg, fentanyl 100 µg, propofol
anestesi 150 mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,0
- Lakukan ekstubasi vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen 09.20 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
- Kaji tingkat kesadaran obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Kaji score nyeri mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. U
l. Evaluasi Pasca Anestesi dengan General Anestesi (LMA) post op
ekstirpasi + biopsi tumor payudara
09.25 20. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
- Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 21. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 22. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
09.35 23. Menilai aldrette score
09.35 24. Menilai score nyeri
09.40 25. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
09.50 26. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 13. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian 09.45 14. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah 09.45 15. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
i. Menyusun rencana intervensi 09.50 16. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 17. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. R dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 18. Membantu mengatur posisi pasien
k. Melaksanakan intervensi 11.00 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
pasca anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. R
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 20. Memindahkan pasien ke ruang RR
l. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 21. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 22. Menilai bromage score
11.15 23. Menilai score nyeri
11.20 24. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 25. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian 09.45 26. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah 09.45 27. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
o. Menyusun rencana intervensi 09.50 28. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 29. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. A dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 30. Membantu mengatur posisi pasien
q. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 31. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. A
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 32. Memindahkan pasien ke ruang RR
r. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 33. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 34. Menilai bromage score
11.15 35. Menilai score nyeri
11.20 36. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Jumat, 01 Januari 2021 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi 08.15 27. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian 08.20 28. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah 08.25 29. Menyiapkan obat2 anestesi umum
o. Menyusun rencana intervensi 08.30 30. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 31. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. U dengan General
- Lakukan induksi Anestesi (lMA), tindakan ekstirpasi + biopsi
- Lakukan intubasi tumor payudara dengan obat ondansentron 4
q. Melaksanakan intervensi pasca mg, ketamine 30 mg, fentanyl 100 µg, propofol
anestesi 150 mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,0
- Lakukan ekstubasi vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen 09.20 32. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
- Kaji tingkat kesadaran obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Kaji score nyeri mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. U
r. Evaluasi Pasca Anestesi dengan General Anestesi (LMA) post op
ekstirpasi + biopsi tumor payudara
09.25 33. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
- Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 34. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 35. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
09.35 36. Menilai aldrette score
09.35 37. Menilai score nyeri
09.40 38. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
09.50 39. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Januari 2021 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan 09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi 09.40 25. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian 09.45 26. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah 09.45 27. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
o. Menyusun rencana intervensi 09.50 28. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca 09.55 29. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. R dengan obat
- Lakukan induksi ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi 10.00 30. Membantu mengatur posisi pasien
q. Melaksanakan intervensi 11.00 31. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
pasca anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. R
- Kaji tingkat kesadaran dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri 11.10 32. Memindahkan pasien ke ruang RR
r. Evaluasi Pasca Anestesi 11.12 33. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 34. Menilai bromage score
11.15 35. Menilai score nyeri
11.20 36. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa
( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,
A. Mioma Uteri
1. Pengertian
Mioma Uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos, sedangkan
untuk otot-otot rahim disebut dengan mioma uteri. (Achadiat, Chrisdiono M.,
2004). Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya.
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan
ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma, atau
fibroid.(Mansjoer, Arif, 2001).
Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa Mioma Uteri adalah suatu
pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikat,
neoplasma yang berasal dari otot uterus yang merupakan jenis tumor uterus yang paling
sering, dapat bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai ukuran besar, biasanya mioma uteri
banyak terdapat pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35 tahun.
2. Etiologi
Faktor-faktor penyebab mioma uteri belum diketahui, namun ada 2 teori yang
berpendapat:
1) Teori Stimulasi Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat
bahwa:
a. Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil,
b. Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche,
c. Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause,
d. Hiperplasia endometriumsering ditemukan bersama dengan mioma uteri
2) Teori Cellnest atau genitoblas Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot
imatur yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus
oleh estrogen. (Prawirohardjo, 1996:282)
3. Tanda dan Gejala
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan pelvik rutin.Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa dan
tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik meliputi :
1. Besarnya mioma uteri,
2. Lokalisasi mioma uteri,
3. Perubahan-perubahan pada mioma uteri.
Gejala dan tanda kasus mioma uteri secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik
uteri, penderita tidak mempunyai keluhan dan tidak sadar bahwa mereka mengandung
satu tumor dalam uterus. Gejala-gejala tergantung dari lokasi mioma uteri (cervikal,
intramural, submucous) digolongkan sebagai berikut:
3) Miomektomi
4) Penanganan radioterapi
5) Laparotomi/Histrektom
B. Pertimbangan Anestesi
1. Definisi Anestesi
Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika
dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam
hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan kondisi optimal bagi
pelaksanaan pembedahan (Sabiston, 2011)
Anestesi adalah menghilangnya rasa nyeri, dan menurut jenis kegunaannya dibagi
menjadi anestesi umum yang disertai hilangnya kesadaran, sedangakan anestesi regional
dan anestesi local menghilangya rasa nyeri disatu bagian tubuh saja tanpa menghilangnya
kesadaran (Sjamsuhidajat & De Jong, 2012)
Anestesi merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan
pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh
(Morgan, 2011)
Dari beberapa definisi anestesi menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
Anestesti merupakan suatu tindakan menghilangkan rasa sakit pada saat pembedahan
atau melakukan tindakan prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit dengan cara trias
anestesi yaitu hipnotik, analgetik, relaksasi.
2. Jenis Anestesi
a. General Anestesi
Anestesi umum melibatkan hilangnya kesadaran secara penuh. Anestesi umum dapat
diberikan kepada pasien dengan injeksi intravena atau melalui inhalasi (Royal College
of Physicians (UK), 2011)
Anestesi umum meliputi:
1. Induksi inhalasi, rumatan anestesi dengan anestetika inhalasi (VIMA=Volatile
Induction and Maintenance of Anesthesia)
2. Induksi intravena, rumatan anestesi dengan anestetika intravena (TIVA=Total
Intravenous Anesthesia)
Anestesi umum merupakan suatu cara menghilangkan seluruh sensasi dan
kesadarannya. Relaksasi otot mempermudah manipulasi anggota tubuh.Pembedahan
yang menggunakan anestesi umum melibatkan prosedur mayor, yang membutuhkan
manipulasi jaringan yang luas.
b. Regional Anestesi
1) Pengertian Anestesi Spinal
Anestesi spinal adalah injeksi agen anestesi ke dalam ruang intratekal, secara
langsung ke dalam cairan serebrospinalis sekitar region lumbal di bawah level
L1/2 dimana medulla spinalis berakhir (Keat, dkk, 2013).
Spinal anestesi merupakan anestesia yang dilakukan pada pasien yang masih
dalam keadaan sadar untuk meniadakan proses konduktifitas pada ujung atau
serabut saraf sensori di bagian tubuh tertentu(Rochimah, dkk, 2011)
2) Tujuan Anestesi Spinal
Menurut Sjamsuhidayat & De Jong tahun 2010 anestesi spinal dapat digunakan
untuk prosedur pembedahan, persalinan, penanganan nyeri akut maupun kronik.
3) Kontraindikasi Anestesi Spinal
Menurut Sjamsuhidayat & De Jong tahun 2010 anestesi regional yang luas seperti
spinal anestesi tidak boleh diberikan pada kondisi hipovolemia yang belum
terkontrol karena dapat mengakibatkan hipotensi berat.
Komplikasi yang dapat terjadi pada spinal anestesi menurut Sjamsuhidayat & De
Jong tahun 2010, ialah :
a) Hipotensi terutama jika pasien tidak prahidrasi yang cukup;
b) Blokade saraf spinal tinggi, berupa lumpuhnya pernapasan dan memerlukan
bantuan napas dan jalan napas segera;
c) Sakit kepala pasca pungsi spinal, sakit kepala ini bergantung pada besarnya
diameter dan bentuk jarum spinal yang digunakan.
4. Rumatan Anestesi
a. Regional Anestesi
1) Oksigen nasal 2 Liter/menit;
2) Obat Analgetik;
3) Obat Hipnotik Sedatif;
4) Obat Antiemetik;
5) Obat Vasokonstriktor.
b. General Anestesi
1) Induksi inhalasi, rumatan anestesi dengan anestetika inhalasi (VIMA=Volatile
Induction and Maintenance of Anesthesia);
2) Induksi intravena, rumatan anestesi dengan anestetika intravena (TIVA=Total
Intravenous Anesthesia);
3) Obat Pelumpuh Otot;
4) Obat Analgetik;
5) Obat Hipnotik Sedatif;
6) Obat Antiemetik.
5. Resiko
Menurut Latief (2002), beberapa risiko yang mungkin terjadi pada pasien mioma uteri
dengan anestesi spinal adalah :
a. Reaksi alergi;
b. Sakit kepala yang parah (PDPH);
c. Hipotensi berat akibat blok simpatis, terjadi ‘venous pooling’;
d. Bradikardi akibat paralisis saraf frenikus atau hipoperfusi pusat kendali napas;
e. Trauma pembuluh darah;
f. Mual muntah;
g. Blok spinal tinggi atau spinal total
Komplikasi yang dapat terjadi pada spinal anestesi menurut Sjamsuhidayat & De Jong
tahun 2010, ialah :
a) Hipotensi terutama jika pasien tidak prahidrasi yang cukup
b) Blokade saraf spinal tinggi, berupa lumpuhnya pernapasan dan memerlukan bantuan
napas dan jalan napas segera.
c) Sakit kepala pasca pungsi spinal, sakit kepala ini bergantung pada besarnya diameter
dan bentuk jarum spinal yang digunakan
C. Web Of Caution (WOC)
REGIONAL ANESTESI
INTRA
ANESTESI MASALAH YANG PASCA
MUNCUL ANESTESI
Teknik
pembiusan Tindakan
Efek obat spinal pembedahan
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Hipotensi Luka insisi post
op
Nyeri
Teknik
pembiusan
Tindakan Efek obat
pembedahan anestesi
Gangguan pembekuan darah Blok pada saraf
kkkkkkkkkkkmotorik
Resiko
Pk ketidakseimbangan elektrolit
Jatuh
Teknik
pembiusan
Suhu
ruangan
Menggigi
l
Pk disfungsi termoregulasi
D. Tinjauan Teori Askan Pembedahan Khusus
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang penderita agar dapat mengidentifikasi kebutuhan serta
masalahnya. Pengkajian meliputi :
a. Data Subjektif
1) Pasien mengeluh nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah
2) Pasien mengatakan menstruasinya tidak teratur
3) Pasien mengatakan sakit pada perut bagian bawah
4) Pasien mengatakan takut di operasi
5) Pasien merasa tidak dapat rileks
6) Pasien mengatakan belum pernah menjalani operasi
7) Pasien mengeluh mual dan pusing
8) Pasien mengatakan kedinginan
9) Pasien mengatakan kaki sulit digerakkan
b. Data obyektif
1) Skala nyeri sedang sampai berat
2) Wajah pasien tampak grimace
3) Mukosa bibir kering dan pucat
4) Akral teraba dingin
5) CRT >3 detik
6) Tekanan darah pasien dibawah batas normal
7) Denyut nadi lemah dan tidak teratur
8) Pasien tampak lemah
9) Suhu tubuh >37,5oC
10) Bromag score normal
3. Rencana Intervensi
Pre Anestesi :
a. Ansietas
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cemas
berkurang/hilang.
2) Kriteria hasil :
a) Pasien menyatakan tahu tentang proses kerja obat anestesi/pembiusan
b) Pasien menyatakan siap dilakukan pembiusan
c) Pasien mengkomunikasikan perasaan negative secara tepat
d) Pasien tampak tenang dan kooperatif
e) Tanda-tanda vital normal
3) Rencana tindakan :
a) Kaji tingkat ansietas, catat verbal dan non verbal pasien.
b) Jelaskan jenis prosedur tindakan prosedur yang akan dilakukan
c) Berikan dorongan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan
d) Ajarkan teknik relaksasi
e) Kolaborasi untuk pemberian obat sedasi
Intra Anestesi :
a. Hipotensi
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anestesi diharapkan
tidak terjadi hipotensi lebih dari 30%.
2) Kriteria hasil :
a) Tidak ada tanda tanda hipotensi
b) Tekanan darah dalam batas normal
3) Rencana tindakan :
a) Monitor hemodinamik
b) Monitor status cairan (intake dan output)
c) Monitor TTV
d) Kolaborasi pemberian cairan koloid
b. Risiko Perdarahan
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak
terjadi perdarahan pada saat pembedahan.
2) Kriteria hasil :
a. Tidak ada tanda tanda perdarahan
b. Tekanan darah dalam batas normal
c. Tidak ada kehilngan darah yang signifikan
4) Rencana tindakan :
e) Monitor ketat tanda tanda perdarahan
f) Monitor TTV
g) Monitor status cairan (intake dan output)
h) Kolaborasi pemberian transfusi darah
c. Disfungsi thermoregulasi
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anastesi diharapkan
pasien tidak menunjukkan tanda-tanda thermoregulasi.
2) Kriteria hasil :
a) Akral hangat
b) Suhu tubuh dalam batas normal (36,50C- 37,5oC)
c) CRT <2 detik
d) Pasien mengatakan tidak kedinginan
e) Pasien tidak menggigil
3) Rencana tindakan :
a) Motitoring TTV
b) Berikan selimut blanket warmer
c) Berikan infus hangat
d) Kolaborasi pemberian obat petidin 25mg untuk mengurangi menggigil
Post Anestesi :
a. Hambatan mobilitas ekstremitas bawah
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anastesi diharapkan
pasien mampu menggerakkan ekstremitas bawah (sendi dan otot).
2) Kriteria hasil :
a) Tidak ada neuropati
b) Pasen Mampu menggerakkan ekstremitas bawah
c) Bromage score : 2
3) Rencana tindakan
a) Monitoring TTV
b) Lakukan penilaian bromage score
c) Buat posisi nyaman pada pasien
d) Ajarkan teknik pergerakan yang aman
e) Latih angkat atau gerakan ekstrimitas bawah
b. Risiko jatuh
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anastesi diharapkan
pasien aman setelah pembedahan.
2) Kriteria hasil :
a) TTV dalam batas normal
b) Bromage score :2
c) Pasien mengatakan kaki dapat digerakkan
d) Pasien tampak tidak lemah
3) Rencana tindakan :
a) Monitoring TTV
b) Lakukan penilaian bromage score
c) Berikan pengaman pada tempat tidur pasien
d) Berikan gelang resiko jatuh
e) Latih angkat atau gerakkan ekstremitas bawah
c. Nyeri
1) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan anestesi diharapkan nyeri pasca
operasi teratasi
2) Kriteria Hasil :
a. Tanda – tanda vital dalam batas normal TD: 110 – 120 / 70 – 80 mmhg Nadi
: 60 – 100 x/menit Suhu : 36-37°C RR : 16 – 20 x/menit
b. Skala nyeri hilang
c. Pasien tampak tenang
3) Rencana Intervensi
a. Observasi TTV
b. Lakukan pengkajian PQRST
c. Anjurkan pasien mengatur nafas
d. Ajarkan teknik distraksi relaksasi
e. Delegatif pemberian analgetik petidine 25mg
4. Implementasi anestesi
Tahap proses Askan dengan melaksanakan berbagai strategi tindakan keperawatan
anestesi yg telah direncanakan. Perawat anestesi harus mengetahui berbagai hal: bahaya
fisik, perlindungan pasien, teknik komunikasi, prosedur tindakan
5. Evaluasi anestesi
Evaluasi dalam keperawatan anastesi merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan anestesi yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan pasien secara optimal dan mengukur hasil dari proses asuhan keperawatan
anasthesi
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
PASIEN MIOMA UTERI DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI MIOMEKTOMI DENGAN
TINDAKAN ANESTESI SPINAL DI KAMAR OPERASI BHAYANGKARA ACEH
PADA TANGGAL 10 DESEMBER 2020
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Cut Raziah
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Golongan darah :O
No. CM : 113452
Jaminan : BPJS
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan sultan Iskandar muda, No. 2 blang cut, banda aceh
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Haid siklus memanjang lebih dari 14 hari.
b. Saat Pengkajian
Pasien mengeluh haid terus-menerus
5) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Ya
Jika ya, menderita penyakit apa? Kista Ovarium
- Riwayat operasi sebelumnya : tahun: 2012 jenis: Laparatomy
Komplikasi: Obesitas Gr. II
- Riwayat anestesi sebelumnya : tahun: 2012 jenis : General Anestesi
Komplikasi: Hipotensi
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Ya
jika ya, jumlah : 2 kolf PRC , Reaksi alergi: tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? tidak
Jika ya, sebutkan……
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan: 2
jumlah anak : 2
mensturasi terakhir : 10/12/2020
menyusui : tidak
2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 2000 cc
- Jenis : Air Mineral, dan Teh
- Cara : Mandiri
- Minum Terakhir : 100 cc
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada
Saat Ini
- Frekuensi : Normal
- Jenis : Air Mineral
- Cara : Mandiri
- Minum Terakhir : Jam 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada
3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
Saat ini
b) BAK
Sebelum sakit
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
6) Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: Saling
berinteraksi dengan lingkungan sekitar
7) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Ya
- Rasa Nyaman : Ya
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Ya
2. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis / apatis / delirium/ somnolen / sopor/ koma
GCS : Verbal: 5 Motorik : 6 Mata : 4
2) Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala (bulat), kesimetrisan (+), hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-),
trepanasi (-).
Palpasi :
Nyeri tekan (-), fontanella / pada bayi (tidak)
3) Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi :
Ekspresi wajah (rilex), dagu kecil (+), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya: tidak ada
4) Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
- Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
- Kelopak mata / palpebra : oedem (-), ptosis (-), peradangan (-) luka (-),
benjolan (-)
- Bulu mata (tidak rontok)
- Konjunctiva dan sclera : pucat
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor (+)
- Kornea : warna coklat tua
- Nigtasmus (-), Strabismus (-)
- Ketajaman Penglihatan (Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak
- Lainnya: tidak ada
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : TN = Tekanan bola mata normal
5) Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : normal
Lesi (-), nyeri tekan (-),peradangan (-), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (-), perforasi (-).
- Tes kepekaan telinga :. Tes Rinne
- Lainnya:………………
6) Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak ada pembengkakan )
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-),
pembesaran/polip (-)
- pernafasan cuping hidung (-).
- Lainnya: normal
8) Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-),
massa (-)
- Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
- Vena jugularis : pembesaran (-)
- Pembesaran kelenjar limfe (-), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Leher pendek: Ya
- Lainnya: normal
Palpasi
- Kelenjar tiroid: ukuran normal, intensitas ..
- Vena jugularis : tekanan normal
- Jarak thyro mentalis , 6 cm : (+)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Lainnya : Leher Pendek
Palpasi
- Nyeri tekan (-), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa (-), mobile (-)
- Lainnya:………………
b) Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Ictus cordis ( + ), pelebaran ........cm
Lainnya:………………
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Kuat)
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Lainnya:………………
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
Lainnya:………………
Lainnya:………………
Lainnya:………………
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-) pemeriksaan Rectal Toucher ……………
Lainnya:………………
ROM: Aktif
Lainnya:……………..
Palpasi
Perfusi: Baik.
CRT: 1 detik
Edema : ( 1 – 4)
Lainnya
b) Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -)
Fraktur (-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur ……………………
kebersihan luka…………………….., terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot
(-)
ROM: Aktif
Lainnya:………………
Palpasi
Perfusi:Baik
CRT:1 Detik
Edema : (1 – 4 )
Lainnya:………………
- Edema :
4
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Nervus V, Thrigeminus :
Pemeriksaan Radiologi :
Photo Thorak PA : Cor dan Pulmo tidak tampak kelainan
USG :
6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit: Obesitas, Leher pendek
b. Jenis Anestesi: Regional Anestesi
Indikasi: Operasi Miomektomi
c. Teknik Anestesi: Spinal/Epidural
Indikasi:
d. Persiapan Alat:
1) Aparatus Anestesi
2) STATICS
3) Alat lainnya : Spinal Set ( Spinocain 27, Spuit 3. 5. 10.cc, Betadine,
Alkohol, Kassa Steril, Duk Spinal), Epidural Set
e. Obat2an Anestesi :
- Levobupivacain
- Marcain
- Fentanyl
- Midazolam
- Ondancentron
- Paracetamol
- Tramadol
- Efedrin
- Catapres
- Sulfat Atropin
- Efinepfrin
f. Persiapan mesin anestesi
- Kalibrasi mesin anestesi
g. Persiapan pasien:
- Puasa 6 jam
- Surat izin anestesi (SIO)
- Hemodinamik dalam batas normal
h. Cairan
1) Kristaloid:
Jenis: Ringer Lactat
Jumlah: 1000 cc
2) Koloid:
Jenis: FIMA HES
Jumlah:1KOLP
3) Produk Darah:
Jenis: PRC
Jumlah: 480 cc
B. Analisa Data
DO :
Pasien tampak
bertanya-tanya efek
Anestesi pembedahan
Pasien tampak gelisah
TD : 120/91 mmHg
N : 105 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Leukosit : 17,9 ribu/uL
Neutrophil : 75%
Pasien mengatakan
belum siap untuk
dilakukan tindakan Risiko cedera anestesi
anestesi
Pasien selalu
bertanya perihal
lokasi insisi
tindakan operasi
DO:
TD : 146/91 mmHg
N : 105 x/mnt
RR : 20 x/mnt
II. INTRA ANESTESI
DO:
Pasien tampak
gemetaran dan
menggigil
CRT >3dtk
N: 60 x/mnt
RR: 21x/mnt
T: 34,20C
DO:
Pasien mengatakan ↓
kakinya belum bisa
Penurunan fungsi sensorik dan
bergerak
motoric dan otonom
Pasien mengatakan
↓
kakinya masih
kebas/kesemutan Risiko komplikasi neuro
muskuler
DO:
Pasien tampak
menggunakan pin
berwarna kuning pada
gelang identitas (risiko
jatuh)
Pasien tampak
dilindungi oleh bagian
samping brankar
DO: bawah
Bromage score : 4
Pasien mengatakan ↓
kedinginan
Hipotermi
Pasien meminta
menyelimutinya
DO:
Pasien tampak
gemetaran dan
menggigil
CRT >3dtk
N: 60 x/mnt
RR: 21x/mnt
T: 34,20C
Pre Anestesi
6. Lepaskan aksesoris
9. Tetapkan kriteria
mallampati
Intra Anestesi
a. Akral hangat
b. Suhu tubuh dalam batas
(36,5-37,5oC)
c. CRT <2 detik
d. Pasien mengatakan tidak
kedinginan
e. Pasien mengatakan tidak
menggigil
4 Resiko Setelah dilakukan monitoring 1. Monitoring TTV
Komplikasi selama 2 jam diharapkan pasien 2. Berikan posisi nyaman pada
hipotermi mampu menggerakkan pasien
ekstremitas bawah (sendi dan 3. Berikan obat pencegahan
otot) dengan kriteria hasil : hipotermi (pethidin 25 mg)
4. Berikan selimut (airwarming)
d) Tidak ada neuropati
5. Berikan infuse hangat
e) Mampu menggerakkan
6. Atur suhu ruangan
ekstremitas bawah
f) Bromage score : >3
Post Anestesi
a) Akral hangat
b) Suhu tubuh 36,5℃
c) Pasien tidak menggigil
V. Pelaksanaan
Nama : Ny. C No. RM : 113452
Umur : 39 tahun Diagnosa : Mioma uteri
Jenis Kelamin : perempuan Ruangan : durian
TD : 125/75 mmHg
N : 91 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,6oC
TD : 110/65 mmHg
N : 71 x/mnt
R : 19 x/mnt
S : 36,5oC
N : 75 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5oC
VI. Evaluasi
Nama : Ny. C No. RM : 113452
Umur : 39 tahun Diagnosa : Mioma uteri
Jenis Kelamin : Perempuan Ruangan : durian
1 Rabu, Cemas S:
TD : 125/75 mmHg
N : 91 x/mnt
R : 20 x/mnt
S: 36,6oC
2 Risiko cidera S:
O:
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
3 Rabu, Resiko S:
komplikasi
9 desember 2020 Pasien mengatakan dingin
hipotermi
berkurang
10.00 WIB
Pasien mengatakan sudah tidak
menggigil
O:
TD : 105/65 mmHg
N : 70 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5oC
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
3 Rabu, Risiko S:
komplikasi
9 desember 2020 Pasien mengatakan kakinya
neuromuskular
sudah bisa digerakkan
16.00 WIB
Pasien mengatakan kebas/
kesemutan hilang
O:
Bromage score : 1
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
4 Rabu, Risiko S:
komplikasi
9 desember 2020 Pasien mengatakan sesak hilang
repirasi
O:
P : Lanjutkan intervensi 1, 2
N : 71 x/mnt
R : 19 x/mnt
S : 36,5oC
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
TD : 110/70 mmHg
N : 75 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5oC
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
ECG
Chang, E. dkk.2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC
Doenges, Marlynn E. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: ECG
Latief, Said. dkk. 2002. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Mansjoer, A. (2001). Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media Aesculapius FKUI
Medical Mini Notes. 2019. Anesthesia and Intensive Care. MMN
Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. 2011. Clinical Anesthesiology, 4thed. Lange Medical
Books/McGraw-Hill
Syamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. Jakarta: EGC
RESUME KASUS INDIVIDU
Masalah Kesehatan :
Pra Anestesi :
1. Ansietas
2. Risiko cidera anestesi
Intra Anestesi :
1. Risiko komplikasi hipotensi
2. Risiko komplikasi hipotermi
Pasca Anestesi :
1. Resiko komplikasi disfungsi neuromuskuler
2. Risiko jatuh
3. Risiko komplikasi disfungsi respirasi
4. Resiko shivering
Masalah Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Nama
Kesehatan & Paraf
Setelah diberikan edukasi 1. Kaji tingkat ansietas, catat 5. Mengkaji tingkat DS :
Ansietas
tentang tindakan pembiusan verbal dan non verbal ansietas, catat verbal Pasien
diharapkan cemas pasien pasien dan non verbal pasien mengatakan sudah
berkurang/hilang dengan 2. Jelaskan jenis prosedur 6. Menjelaskan jenis paham dam
kriteria hasil : mengerti dengan
tindakan prosedur yang prosedur tindakan
1. Pasien menyatakan tindakan
akan dilakukan prosedur yang akan
tahu tentang proses pembiusan yang
3. Berikan dorongan pada dilakukan
kerja obat akan dilakukan
pasien untuk 7. Memberikan dorongan
anestesi/pembiusan
mengungkapkan perasaan pada pasien untuk Pasien
2. Pasien menyatakan
4. Ajarkan teknik relaksasi mengungkapkan mengatakan tidak
siap dilakukan
5. Kolaborasi untuk pemberian perasaan merasa cemas lagi
pembiusan
obat sedasi 8. Mengajarkan teknik DO :
3. Pasien Pasien tampak
relaksasi
mengkomunikasikan melakukan teknik
perasaan negative relaksasi dengan
secara tepat baik
4. Pasien tampak
Pasien tampak
tenang dan
lebih tenang
kooperatif
Tanda- tanda vital
5. Tanda-tanda vital TD : 120/80
normal (TD : 120- mmHg
127/70-80 mmHg, N : 91 x/mnt
6. N : 60-100 x/mnt
7. R : 16-24 x/mnt, R : 20 x/mnt
8. S : 36,5-37,5oC) S : 36,6oC
x/mnt R : 16-24
atau gerakkan Pasien tampak
ekstremitas bawah menggeser kakinya
x/mnt, S : 36,5-
kesamping
37,5oC)
Pasien tempak
f) Bromage score >3
lebih nyaman
g)Pasien mengatakan
Bromage score : 1
kaki dapat
Pada pergelangan
digerakkan
tangan kanan
h) Pasien
pasien tampak
tampak tidak lemah
terpasang gelang
risiko jatuh
Terpasang
pengaman pada
tempat tidur pasien
Tanda- tanda vital
TD : 110/65
mmHg
N : 71 x/mnt
R : 19 x/mnt
S : 36,5oC
Risiko Setelahdilakukannya 4. Monitoring tanda-tanda vital 5. Memonitoring tanda- DS :
shivering monitoring selama 1 jam 5. Berikan selimut hangat (air tanda vital Pasien mengatakan
diharapkan tidak terjadi warming) 6. Memberikan selimut tidak merasakan
thermoregulasi dengan 6. Kolaborasi dalam pemberian hangat( air warming) kedinginan atau
kriteri hasil : obat petidin 25mg 7. Memberikan infuse menggigil
d) Akral hangat hangat DO :
e) Suhu tubuh 36,5℃ 8. Berkolaborasi dengan Pasien tempak
f) Pasien tidak menggigil dokter dalam nyaman
pemberian petidin Tanda- tanda vital
25mg (IV)
TD : 110/70
mmHg
N : 75 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5oC
Resiko Setelah dilakukan tindakan 5. Ajarkan pasien untuk 1. Mengajarkan DS:
komplikasi keperawatan anestesi menggerakkan ektremitas pasien untuk Pasien
disfungsi diharapkan tidak terjadi bawah menggerakkan mengatakan
neuromuskuler disfungsi neuromuskuler 6. Latih ROM ektremitas bawah kakinya sudah
dengan kriteria hasil:
4. Bromedscore normal 7. Monitoring TTV 2. Melatih ROM bisa digerakkan
5. Ektremitas bawah 8. Latih angkat atau gerakkan 3. Memonitoring TTV Pasien
normal ekstremitas bawah 4. Melatih angkat mengatakan
6. Dapat atau gerakkan kebas/
menggerakkan ekstremitas bawah kesemutan hilang
ektremitas bawah DO:
Pasien tampak
sudah bisa
mengangkat
kakinya
Bromage score :
1
Risiko Setelah dilakukan tindakan 6. Monitoring Vital sign 1. Memonitoring Vital DS:
komplikasi keperawatan anestesi 7. Monitoring saturasi sign Pasien mengatakan
disfungsi diharapkan tidak terjadi oksigen pasien 2. Memonitoring sesak hilang
respirasi disfungsi respirasi dengan 8. Atur posisi pasien saturasi oksigen O:
kriteria hasil: 9. Berikan oksigen pasien TD: 120/80
5. Tidak terjadinya mmHg
10. Kolaborasi dengan dokter 3. Mengatur posisi
high spinal
anestesi dalam pasien HR: 80x/ m
6. Pasien dapat
pemasangan alat ventilasi 4. Memberikan RR: 20x/m
bernafas dengan
relaks mekanik (k/p) oksigen Pasien tampak
7. RR normal : 16-20 Kolaborasi dengan tenang
x/menit dokter anestesi
8. SaO2 normal : 95– dalam pemasangan
100 % alat ventilasi
mekanik (k/p)
Irwan Sayuti
2014301130
Format Resume Kasus Individu (UJIAN)
RESUME KASUS INDIVIDU DENGAN MULTIPLE VULNUS LACERATUM
FRONTAL
Tanggal: 27 DESEMBER 2020
Data Subyektif :
Pasien mengeluh sakit dibagian kepala, keluar darah dibagian kepala dan telinga,
pasien juga mengatakan kepala pusing dan badan terasa lemas serta takut
dilakukan operasi
Data objektif:
Pasien terlihat hanya berbaring ditempat tidur, terdapat luka robek dibagian
kepala dan telinga, keluar darah dari kepala dan daun telinga, pasien tampak
Pra Anestesi :
3. Ansietas
4. Risiko cidera anestesi
Intra Anestesi :
3. Risiko Cedera Trauma Pembedahan
4. Risiko Disfungsi Respirasi
5. Risiko Disfungsi Kardiovaskuler
Pasca Anestesi :
1. Nyeri
2. Risiko Jatuh
Masalah Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Nama
Kesehatan &
Paraf
Setelah diberikan edukasi 6. Kaji tingkat ansietas, catat 9. Mengkaji tingkat DS :
Ansietas tentang tindakan pembiusan verbal dan non verbal ansietas, catat verbal Pasien
diharapkan cemas pasien pasien dan non verbal pasien mengatakan sudah
berkurang/ hilang dengan 7. Jelaskan jenis prosedur 10. Menjelaskan paham dam
kriteria hasil : tindakan prosedur yang jenis prosedur tindakan mengerti dengan
9. Pasien menyatakan akan dilakukan prosedur yang akan tindakan
tahu tentang proses 8. Berikan dorongan pada dilakukan pembiusan yang
kerja obat pasien untuk 11. Memberikan akan dilakukan
anestesi/pembiusan mengungkapkan perasaan dorongan pada pasien Pasien
10. Pasien menyatakan 9. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengungkapkan mengatakan tidak
siap dilakukan 10. Kolaborasi untuk perasaan merasa cemas lagi
pembiusan pemberian obat sedasi 12. Mengajarkan DO :
11. Pasien teknik relaksasi Pasien tampak
mengkomunikasikan melakukan teknik
perasaan negative relaksasi dengan
secara tepat baik
12. Pasien tampak Pasien tampak
tenang dan lebih tenang
kooperatif Tanda- tanda vital
13. Tanda-tanda vital TD : 120/80
normal (TD : 120- mmHg
127/70-80 mmHg, N : 91 x/mnt
14. N : 60-100 x/mnt R : 20 x/mnt
15. R : 16-24 x/mnt, S : 36,6oC
16. S : 36,5-37,5oC)
Risiko cidera Setelah diberikan asuhan 24. Lakukan persiapan 6. Melakukan DS :
anestesi keperawatan anestesi sebelum pembedahan persiapan sebelum Pasien
diharapkan tidak terjadi 25. Kaji status nutrisi pasien pembedahan mengatakan
cedera anestesi dengan sudah siap untuk
(menimbang BB) 7. Mengkaji status
kriteria hasil : nutrisi pasien dilakukan
5. Pasien siap untuk 26. Anjurkan pasien untuk tindakan operasi
(menimbang BB)
dilakukan tindakan anestesi berpuasa dan pasien
27. Anjurkan pasien untuk 8. Menganjurkan mengatakan juga
6. Pemilihan teknik pasien untuk
mengosongkan kadung sudah berpuasa.
anestesi yang tepat sesuai
kemih sebelum operasi berpuasa DO :
kondisi pasien
9. Menganjurkan Pasien tampak
28. Lakukan balance cairan tenang
pasien untuk
29. Lepaskan aksesoris mengosongkan Pasien masih
kadung kemih dalam keadaan
30. Lakukan latihan pra
sebelum operasi puasa
anestesi Tanda-tanda vital
31. Pantau penyulit yang akan 10. Melakukan balance TD : 120/85
terjadi cairan mmHg
32. Tetapkan kriteria N : 80 x/mnt
mallampati R : 20 x/mnt
S : 36,7oC
33. Tentukan status fisik
menurut ASA
34. Delegasi dalam
pemberian obat
pramedikasi
35. Kolaborasi penetapan
teknik anestesi
Risiko Cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Siapkan peralatan dan 9. Menyiapkan peralatan DS:
Trauma keperawatan anestesi obat-obatan sesuai dengan dan obat-obatan untuk -
Pembedahan diharapkan tidak terjadinya perencanaan teknik regional anestesi DO:
risiko cedera trauma anestesi 10. Mengatur posisi a. Pasien telah
pembedahan dengan kriteria 2. Atur posisi pasien pasien teranestesi
hasil : 3. Bantu pemasangan alat 11. Membantu LMA, relaksasi
1. Tidak adanya tanda- monitoring non invasif pemasangan alat otot cukup, dan
tanda trauma 4. Monitor vital sign monitoring tidak
pembedahan 5. Pantau 12. Monitor vital sign menunjukkan
2. Pasien tampak rilaks kecepatan/kelancaran 13. Memantau respon nyeri
selama operasi infus kecepatan/kelancaran b. Tidak adanya
berlangsung 6. Pasang nasal kanul 3 infus tanda-tanda
3. Tanda – tanda vital lt/menit 14. Memasang LMA trauma
dalam batas normal 7. Bantu pelaksanaan 15. Membantu pembedahan
TD: 110 – 120 / 70 – anestesi (Regional pelaksanaan anestesi c. Pasien tampak
80 mmhg Nadi : 60 – anestesi) sesuai dengan LMA rilaks selama
100 x/menit Suhu : program kolaboratif 16. Mengatur pasien operasi
36-37°C RR : 16 – 20 spesialis anestesi dalam posisi berlangsung
x/menit 8. Atur pasien dalam posisi pembedahan d. TTV dalam
4. Saturasi oksigen pembedahan 17. Monitoring batas normal
>95% 9. Lakukan monitoring intraanestesi (TD : 120/80
5. Pasien telah perianestesi 18. Melakukan mmHg, N :
teranestesi, relaksasi 10. Atasi penyulit yang timbul pengakhiran tindakan 80x/mnt, S:
otot cukup, dan tidak 11. Lakukan pemeliharaan anestesi 36,5ºC, RR: 16
menunjukkan respon jalan napas x/menit)
nyeri 12. Lakukan pemasangan alat e. Saturasi
6. Tidak adanya ventilasi mekanik oksigen 99%
komplikasi anestesi 13. Lakukan pengakhiran f. Tidak adanya
selama operasi tindakan anestesi komplikasi
berlangsung anestesi selama
operasi
berlangsung
Resiko Setelah dilakukan tindakan 9. Ajarkan pasien untuk 5. Mengajarkan DS:
komplikasi keperawatan anestesi menggerakkan ektremitas pasien untuk
-
disfungsi diharapkan tidak terjadi bawah menggerakkan
neuromuskuler disfungsi neuromuskuler 10. Latih ROM ektremitas bawah DO:
dengan kriteria hasil: 11. Monitoring TTV 6. Melatih ROM Pasien tampak
7. Bromedscore normal 12. Latih angkat atau 7. Memonitoring sudah bisa
8. Ektremitas bawah gerakkan ekstremitas TTV mengangkat
normal bawah 8. Melatih angkat kakinya
9. Dapat atau gerakkan
Bromage score :
menggerakkan ekstremitas bawah
1
ektremitas bawah
Risiko Setelah dilakukan tindakan 11. Monitoring Vital sign 5. Memonitoring DS:
komplikasi keperawatan anestesi 12. Monitoring saturasi Vital sign -
disfungsi diharapkan tidak terjadi oksigen pasien 6. Memonitoring O:
respirasi disfungsi respirasi dengan 13. Atur posisi pasien saturasi oksigen TD: 120/80
kriteria hasil: 14. Berikan oksigen pasien mmHg
9. Tidak terjadinya 15. Kolaborasi dengan dokter 7. Mengatur posisi HR: 80x/ m
high spinal anestesi dalam pasien RR: 20x/m
10. Pasien dapat pemasangan alat ventilasi 8. Memberikan Pasien tampak
bernafas dengan mekanik (k/p) oksigen tenang
relaks Kolaborasi dengan
11. RR normal : 16-20 dokter anestesi
x/menit dalam pemasangan
12. SaO2 normal : 95– alat ventilasi
100 % mekanik (k/p)
Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengobservasi DS:
keperawatan anestesi 2. Lakukan pengkajian TTV Pasien mengatakan
diharapkan nyeri pasca PQRST 2. Melakukan merasakan sedikit
operasi teratasi dengan 3. Anjurkan pasien pengkajian sakit dibagian
kriteria hasil : mengatur nafas PQRST kepala
1. Tanda – tanda vital 4. Ajarkan teknik distraksi 3. Menganjurkan DO:
dalam batas normal relaksasi pasien mengatur a. TTV dalam
TD: 110 – 120 / 70 – 5. Delegatif pemberian nafas batas normal
80 mmhg Nadi : 60 – analgetik 4. Mengajarkan (TD : 120/80
100 x/menit Suhu : 36- teknik distraksi mmHg, N :
37°C RR : 16 – 20 relaksasi 80x/mnt, S:
x/menit 5. Melakukan 36,5ºC, RR: 16
2. Skala nyeri 0-3 delegasi x/menit)
3. Pasien tampak tenang pemberian b. Skala nyeri 2
analgetik c. Pasien tampak
(pethidine) tenang