Anda di halaman 1dari 106

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PADA Ny.

C
DENGAN MIOMA UTERI TINDAKAN SPINAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA BANDA ACEH

Disusun Oleh :

IRWAN SAYUTI
2014301130

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM B
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Senin,14 Desember 2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian  09.45 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah  09.45 3. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
c. Menyusun rencana intervensi  09.50 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Tn.A dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 6. Membantu mengatur posisi pasien
e. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 7. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Tn. U
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
f. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 10. Menilai bromage score
11.15 11. Menilai score nyeri
11.20 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Selasa,15 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian  08.20 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah  08.25 3. Menyiapkan obat2 anestesi umum
c. Menyusun rencana intervensi  08.30 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi
anestesi general anestesi pada pasien Ny.R dengan
- Lakukan induksi  General Anestesi (intubasi), tindakan
- Lakukan intubasi  laparatomi dengan obat ondansentron 4 mg,
e. Melaksanakan intervensi pasca sedacum 3mg, fentanyl 100 µg, propofol 150
anestesi mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,5
- Lakukan ekstubasi  vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen  09.20 6. Melakukan tindakan delegatif dalam
- Kaji tingkat kesadaran  pemberian obat keterolac 30 mg melalui IV,
- Kaji score nyeri  tramadol 100 mg drip ke dalam cairan RL 500
f. Evaluasi Pasca Anestesi  ml pada Ny. S dengan General Anestesi
(intubasi) post op laparatomi
09.25 7. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
8. Melakukan tindakan ekstubasi intubasi
9. Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 10. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 11. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal
09.35 canul
09.35 12. Menilai aldrette score
09.40 13. Menilai score nyeri
14. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
09.50 anestesi
15. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : rabu,16 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian  09.45 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah  09.45 3. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
c. Menyusun rencana intervensi  09.50 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. A dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 6. Membantu mengatur posisi pasien
e. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 7. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. A
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
f. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 10. Menilai bromage score
11.15 11. Menilai score nyeri
11.20 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : kamis,17 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian  08.20 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah  08.25 3. Menyiapkan obat2 anestesi umum
c. Menyusun rencana intervensi  08.30 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi
anestesi general anestesi pada pasien Ny. D dengan
- Lakukan induksi  General Anestesi (LMA), tindakan fr.
- Lakukan intubasi  Clavicula sinistra dengan obat ondansentron
e. Melaksanakan intervensi pasca 4 mg, sedacum 3mg, fentanyl 100 µg,
anestesi propofol 100 mg, dexamethasone 50 mg,
- Lakukan ekstubasi  sevoflurane 2,5 vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2
- Lakukan terapi oksigen  09.20 L/mnt
- Kaji tingkat kesadaran  6. Melakukan tindakan delegatif dalam
- Kaji score nyeri  pemberian obat keterolac 30 mg melalui IV,
f. Evaluasi Pasca Anestesi  tramadol 100 mg drip ke dalam cairan RL
500 ml pada Ny. D dengan General Anestesi
(LMA) post op fr. Clavicula sinistra
09.25 7. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
09.30 - Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.32 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal
09.35 canul
09.35 10. Menilai aldrette score
09.40 11. Menilai score nyeri
12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan
09.50 mesin anestesi
13. Melakukan sterilisasi alat anestesi

Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : jumat,18 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian  08.20 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah  08.25 3. Menyiapkan obat2 anestesi umum
c. Menyusun rencana intervensi  08.30 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. U dengan General
- Lakukan induksi  Anestesi (lMA), tindakan ekstirpasi + biopsi
- Lakukan intubasi  tumor payudara dengan obat ondansentron 4
e. Melaksanakan intervensi pasca mg, ketamine 30 mg, fentanyl 100 µg, propofol
anestesi 150 mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,0
- Lakukan ekstubasi  vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen  09.20 6. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
- Kaji tingkat kesadaran  obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Kaji score nyeri  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. U
f. Evaluasi Pasca Anestesi  dengan General Anestesi (LMA) post op
ekstirpasi + biopsi tumor payudara
09.25 7. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
- Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
09.35 10. Menilai aldrette score
09.35 11. Menilai score nyeri
09.40 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
09.50 13. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Sabtu,19 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 1. Melakukan persiapan mesin anestesi
a. Melakukan pengkajian  09.45 2. Melakukan persiapan alat2 anestesi
b. Menentukan masalah  09.45 3. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
c. Menyusun rencana intervensi  09.50 4. Melakukan persiapan administrasi pasien
d. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 5. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. R dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 6. Membantu mengatur posisi pasien
e. Melaksanakan intervensi 11.00 7. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
pasca anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. R
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 8. Memindahkan pasien ke ruang RR
f. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 9. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 10. Menilai bromage score
11.15 11. Menilai score nyeri
11.20 12. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Senin, 21 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 13. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian  09.45 14. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah  09.45 15. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
i. Menyusun rencana intervensi  09.50 16. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 17. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Tn.A dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 18. Membantu mengatur posisi pasien
k. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Tn. U
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 20. Memindahkan pasien ke ruang RR
l. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 21. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 22. Menilai bromage score
11.15 23. Menilai score nyeri
11.20 24. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 16. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian  08.20 17. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah  08.25 18. Menyiapkan obat2 anestesi umum
i. Menyusun rencana intervensi  08.30 19. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 20. Melakukan tindakan kolaborasi induksi
anestesi general anestesi pada pasien Ny.R dengan
- Lakukan induksi  General Anestesi (intubasi), tindakan
- Lakukan intubasi  laparatomi dengan obat ondansentron 4 mg,
k. Melaksanakan intervensi pasca sedacum 3mg, fentanyl 100 µg, propofol 150
anestesi mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,5
- Lakukan ekstubasi  vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen  09.20 21. Melakukan tindakan delegatif dalam
- Kaji tingkat kesadaran  pemberian obat keterolac 30 mg melalui IV,
- Kaji score nyeri  tramadol 100 mg drip ke dalam cairan RL 500
l. Evaluasi Pasca Anestesi  ml pada Ny. S dengan General Anestesi
(intubasi) post op laparatomi
09.25 22. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
23. Melakukan tindakan ekstubasi intubasi
24. Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 25. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 26. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal
09.35 canul
09.35 27. Menilai aldrette score
09.40 28. Menilai score nyeri
29. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
09.50 anestesi
30. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 13. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian  09.45 14. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah  09.45 15. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
i. Menyusun rencana intervensi  09.50 16. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 17. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. A dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 18. Membantu mengatur posisi pasien
k. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. A
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 20. Memindahkan pasien ke ruang RR
l. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 21. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 22. Menilai bromage score
11.15 23. Menilai score nyeri
11.20 24. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Kamis,24 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 14. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian  08.20 15. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah  08.25 16. Menyiapkan obat2 anestesi umum
i. Menyusun rencana intervensi  08.30 17. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 18. Melakukan tindakan kolaborasi induksi
anestesi general anestesi pada pasien Ny. D dengan
- Lakukan induksi  General Anestesi (LMA), tindakan fr.
- Lakukan intubasi  Clavicula sinistra dengan obat ondansentron
k. Melaksanakan intervensi pasca 4 mg, sedacum 3mg, fentanyl 100 µg,
anestesi propofol 100 mg, dexamethasone 50 mg,
- Lakukan ekstubasi  sevoflurane 2,5 vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2
- Lakukan terapi oksigen  09.20 L/mnt
- Kaji tingkat kesadaran  19. Melakukan tindakan delegatif dalam
- Kaji score nyeri  pemberian obat keterolac 30 mg melalui IV,
l. Evaluasi Pasca Anestesi  tramadol 100 mg drip ke dalam cairan RL
500 ml pada Ny. D dengan General Anestesi
(LMA) post op fr. Clavicula sinistra
09.25 20. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
09.30 - Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.32 21. Memindahkan pasien ke ruang RR
22. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal
09.35 canul
09.35 23. Menilai aldrette score
09.40 24. Menilai score nyeri
25. Melakukan pemeliharaan peralatan dan
09.50 mesin anestesi
26. Melakukan sterilisasi alat anestesi

Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 14. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian  08.20 15. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah  08.25 16. Menyiapkan obat2 anestesi umum
i. Menyusun rencana intervensi  08.30 17. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 18. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. U dengan General
- Lakukan induksi  Anestesi (lMA), tindakan ekstirpasi + biopsi
- Lakukan intubasi  tumor payudara dengan obat ondansentron 4
k. Melaksanakan intervensi pasca mg, ketamine 30 mg, fentanyl 100 µg, propofol
anestesi 150 mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,0
- Lakukan ekstubasi  vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen  09.20 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
- Kaji tingkat kesadaran  obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Kaji score nyeri  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. U
l. Evaluasi Pasca Anestesi  dengan General Anestesi (LMA) post op
ekstirpasi + biopsi tumor payudara
09.25 20. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
- Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 21. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 22. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
09.35 23. Menilai aldrette score
09.35 24. Menilai score nyeri
09.40 25. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
09.50 26. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 13. Melakukan persiapan mesin anestesi
g. Melakukan pengkajian  09.45 14. Melakukan persiapan alat2 anestesi
h. Menentukan masalah  09.45 15. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
i. Menyusun rencana intervensi  09.50 16. Melakukan persiapan administrasi pasien
j. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 17. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. R dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 18. Membantu mengatur posisi pasien
k. Melaksanakan intervensi 11.00 19. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
pasca anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. R
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 20. Memindahkan pasien ke ruang RR
l. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 21. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 22. Menilai bromage score
11.15 23. Menilai score nyeri
11.20 24. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 25. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian  09.45 26. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah  09.45 27. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
o. Menyusun rencana intervensi  09.50 28. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 29. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Tn.A dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 30. Membantu mengatur posisi pasien
q. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 31. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Tn. U
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 32. Memindahkan pasien ke ruang RR
r. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 33. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 34. Menilai bromage score
11.15 35. Menilai score nyeri
11.20 36. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Selasa, 29 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 31. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian  08.20 32. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah  08.25 33. Menyiapkan obat2 anestesi umum
o. Menyusun rencana intervensi  08.30 34. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 35. Melakukan tindakan kolaborasi induksi
anestesi general anestesi pada pasien Ny.R dengan
- Lakukan induksi  General Anestesi (intubasi), tindakan
- Lakukan intubasi  laparatomi dengan obat ondansentron 4 mg,
q. Melaksanakan intervensi pasca sedacum 3mg, fentanyl 100 µg, propofol 150
anestesi mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,5
- Lakukan ekstubasi  vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen  09.20 36. Melakukan tindakan delegatif dalam
- Kaji tingkat kesadaran  pemberian obat keterolac 30 mg melalui IV,
- Kaji score nyeri  tramadol 100 mg drip ke dalam cairan RL 500
r. Evaluasi Pasca Anestesi  ml pada Ny. S dengan General Anestesi
(intubasi) post op laparatomi
09.25 37. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
38. Melakukan tindakan ekstubasi intubasi
39. Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 40. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 41. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal
09.35 canul
09.35 42. Menilai aldrette score
09.40 43. Menilai score nyeri
44. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
09.50 anestesi
45. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 25. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian  09.45 26. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah  09.45 27. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
o. Menyusun rencana intervensi  09.50 28. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 29. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. A dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 30. Membantu mengatur posisi pasien
q. Melaksanakan intervensi pasca 11.00 31. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. A
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 32. Memindahkan pasien ke ruang RR
r. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 33. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 34. Menilai bromage score
11.15 35. Menilai score nyeri
11.20 36. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Desember2020 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 27. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian  08.20 28. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah  08.25 29. Menyiapkan obat2 anestesi umum
o. Menyusun rencana intervensi  08.30 30. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 31. Melakukan tindakan kolaborasi induksi
anestesi general anestesi pada pasien Ny. D dengan
- Lakukan induksi  General Anestesi (LMA), tindakan fr.
- Lakukan intubasi  Clavicula sinistra dengan obat ondansentron
q. Melaksanakan intervensi pasca 4 mg, sedacum 3mg, fentanyl 100 µg,
anestesi propofol 100 mg, dexamethasone 50 mg,
- Lakukan ekstubasi  sevoflurane 2,5 vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2
- Lakukan terapi oksigen  09.20 L/mnt
- Kaji tingkat kesadaran  32. Melakukan tindakan delegatif dalam
- Kaji score nyeri  pemberian obat keterolac 30 mg melalui IV,
r. Evaluasi Pasca Anestesi  tramadol 100 mg drip ke dalam cairan RL
500 ml pada Ny. D dengan General Anestesi
(LMA) post op fr. Clavicula sinistra
09.25 33. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
09.30 - Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.32 34. Memindahkan pasien ke ruang RR
35. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal
09.35 canul
09.35 36. Menilai aldrette score
09.40 37. Menilai score nyeri
38. Melakukan pemeliharaan peralatan dan
09.50 mesin anestesi
39. Melakukan sterilisasi alat anestesi

Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Jumat, 01 Januari 2021 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  08.10 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 08.13 Mencuci tangan
Anestesi  08.15 27. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian  08.20 28. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah  08.25 29. Menyiapkan obat2 anestesi umum
o. Menyusun rencana intervensi  08.30 30. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca 08.35 31. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. U dengan General
- Lakukan induksi  Anestesi (lMA), tindakan ekstirpasi + biopsi
- Lakukan intubasi  tumor payudara dengan obat ondansentron 4
q. Melaksanakan intervensi pasca mg, ketamine 30 mg, fentanyl 100 µg, propofol
anestesi 150 mg, dexamethasone 50 mg, sevoflurane 2,0
- Lakukan ekstubasi  vol%, N2O 2 L/mnt, O2 2 L/mnt
- Lakukan terapi oksigen  09.20 32. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
- Kaji tingkat kesadaran  obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Kaji score nyeri  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. U
r. Evaluasi Pasca Anestesi  dengan General Anestesi (LMA) post op
ekstirpasi + biopsi tumor payudara
09.25 33. Melakukan tindakan pengakhiran tindakan
anestesi
- Melakukan tindakan ekstubasi LMA
- Melakukan suctioning (swab) jalan nafas
09.30 34. Memindahkan pasien ke ruang RR
09.32 35. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
09.35 36. Menilai aldrette score
09.35 37. Menilai score nyeri
09.40 38. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
09.50 39. Melakukan sterilisasi alat anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

(Zulfadhli. SKM )
(Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM)
Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa (LOG BOOK)
Departemen : PK 1 Ruang : OK RS Bhayangkara Aceh
Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Januari 2021 Shift : Pagi 08.00 -14.00 WIB
Pencapaian Kegiatan Lain Yang Didapat Ket
No Waktu Rencana Kegiatan Dapat Tidak Waktu Kegiatan
1 08.00- Melakukan Asuhan Kepenataan  09.30 Menggunakan APD
14.00 Anestesi pada Pra, Intra, Pasca 09.35 Mencuci tangan
Anestesi  09.40 25. Melakukan persiapan mesin anestesi
m. Melakukan pengkajian  09.45 26. Melakukan persiapan alat2 anestesi
n. Menentukan masalah  09.45 27. Menyiapkan obat2 spinal Anestesi
o. Menyusun rencana intervensi  09.50 28. Melakukan persiapan administrasi pasien
p. Melaksanakan intervensi pasca  09.55 29. Melakukan tindakan kolaborasi induksi general
anestesi anestesi pada pasien Ny. R dengan obat
- Lakukan induksi  ondansentron 4 mg
- Lakukan Spinal Anestesi  10.00 30. Membantu mengatur posisi pasien
q. Melaksanakan intervensi 11.00 31. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian
pasca anestesi obat keterolac 30 mg melalui IV, tramadol 100
- Lakukan terapi oksigen  mg drip ke dalam cairan RL 500 ml pada Ny. R
- Kaji tingkat kesadaran  dengan spinal anestesi
- Kaji score nyeri  11.10 32. Memindahkan pasien ke ruang RR
r. Evaluasi Pasca Anestesi  11.12 33. Memberikan terapi O2 2L/mnt via nassal canul
11.15 34. Menilai bromage score
11.15 35. Menilai score nyeri
11.20 36. Melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin
anestesi
Mahasiswa

( Irwan Sayuti )
Mengetahui,
Preseptor, Pembimbing Akademik,

( Zulfadhli. SKM ) ( Ns. Emanuel lleatan Lewar, S.Kep.,MM )


LAPORAN PENDAHULUAN
MIOMA UTERI

A. Mioma Uteri
1. Pengertian
Mioma Uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos, sedangkan
untuk otot-otot rahim disebut dengan mioma uteri. (Achadiat, Chrisdiono M.,
2004). Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya.
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan
ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma, atau
fibroid.(Mansjoer, Arif, 2001).
Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa Mioma Uteri adalah suatu
pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikat,
neoplasma yang berasal dari otot uterus yang merupakan jenis tumor uterus yang paling
sering, dapat bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai ukuran besar, biasanya mioma uteri
banyak terdapat pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35 tahun.

2. Etiologi
Faktor-faktor penyebab mioma uteri belum diketahui, namun ada 2 teori yang
berpendapat:
1) Teori Stimulasi Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat
bahwa:
a. Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil,
b. Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche,
c. Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause,
d. Hiperplasia endometriumsering ditemukan bersama dengan mioma uteri
2) Teori Cellnest atau genitoblas Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot
imatur yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus
oleh estrogen. (Prawirohardjo, 1996:282)
3. Tanda dan Gejala
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan pelvik rutin.Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa dan
tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik meliputi :
1. Besarnya mioma uteri,
2. Lokalisasi mioma uteri,
3. Perubahan-perubahan pada mioma uteri.

Gejala dan tanda kasus mioma uteri secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik
uteri, penderita tidak mempunyai keluhan dan tidak sadar bahwa mereka mengandung
satu tumor dalam uterus. Gejala-gejala tergantung dari lokasi mioma uteri (cervikal,
intramural, submucous) digolongkan sebagai berikut:

1) Perdarahan tidak normal Perdarahan ini serng bersifat hipermenore; mekanisme


perdarahan ini tidak diketahui benar, akan tetapi faktor-faktor yang kiranya
memegang peranan dalam hal ini adalah telah meluasnya permukaan endometrium
dan gangguan dalam kontraktibilitas myometrium,
2) Rasa nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah Dapat terjadi jika:
a. Mioma menyempitkan kanalis servikalis,
b. Mioma submukosum sedang dikeluarkan dari rongga Rahim,
c. Adanya penyakit adneks, seperti adneksitis, salpingitis, ooforitis,
d. Terjadi degenerasi merah,
3) Tanda-tanda penekanan Terdapat tanda-tanda penekanan tergantung dari besar dan
lokasi mioma uteri. Tekanan bisa terjadi pada traktus urinarius, pada usus, dan pada
pembuluh-pembuluh darah. Akibat tekanan terhadap kandung kencing ialah distorsi
dengan gangguan miksi dan terhadap uretes bisa menyebabkan hidro ureter,
4) Infertilitas dan abortus Infertilitas bisa terajdi jika mioma intramural menutup atau
menekan pors interstisialis tubae; mioma submukosum memudahkan terjadinya
abortus. (Prawirohardjo,1996: 288)
4. Pemeriksaan Diagnostik/Pemeriksaan Penunjang
a. Laporoskopi : untuk mengetahui ukuran dan lokasi tumor,
b. USG abdominal dan transvaginal,
c. Biopsi : untuk mengetahui adanya keganasan,
d. Dilatasi serviks dan kuretase akan mendeteksi adanya fibroid subserous. (Kapita
Selekta, 1999)
5. Penatalaksanaan Medis
Penanganan yang dapat dilakukan ada dua macam yaitu penanganan secara
konservatif dan penanganan secaraoperatif.
1) Penanganan konservatif sebagai berikut:
a. Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
b. Pemberian zat besi,
c. Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
2) Penanganan operatif, bila:
a. Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14minggu.
b. Pertumbuhan tumorcepat.
c. Mioma subserosa bertangkai dantorsi.
d. Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilanberikutnya.
e. Hipermenorea pada miomasubmukosa.
f. Penekanan pada organsekitarnya.

Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa:


1) EnukleasiMioma
2) Histerektomi

3) Miomektomi
4) Penanganan radioterapi
5) Laparotomi/Histrektom
B. Pertimbangan Anestesi
1. Definisi Anestesi
Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika
dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam
hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan kondisi optimal bagi
pelaksanaan pembedahan (Sabiston, 2011)
Anestesi adalah menghilangnya rasa nyeri, dan menurut jenis kegunaannya dibagi
menjadi anestesi umum yang disertai hilangnya kesadaran, sedangakan anestesi regional
dan anestesi local menghilangya rasa nyeri disatu bagian tubuh saja tanpa menghilangnya
kesadaran (Sjamsuhidajat & De Jong, 2012)
Anestesi merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan
pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh
(Morgan, 2011)
Dari beberapa definisi anestesi menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
Anestesti merupakan suatu tindakan menghilangkan rasa sakit pada saat pembedahan
atau melakukan tindakan prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit dengan cara trias
anestesi yaitu hipnotik, analgetik, relaksasi.

2. Jenis Anestesi
a. General Anestesi
Anestesi umum melibatkan hilangnya kesadaran secara penuh. Anestesi umum dapat
diberikan kepada pasien dengan injeksi intravena atau melalui inhalasi (Royal College
of Physicians (UK), 2011)
Anestesi umum meliputi:
1. Induksi inhalasi, rumatan anestesi dengan anestetika inhalasi (VIMA=Volatile
Induction and Maintenance of Anesthesia)
2. Induksi intravena, rumatan anestesi dengan anestetika intravena (TIVA=Total
Intravenous Anesthesia)
Anestesi umum merupakan suatu cara menghilangkan seluruh sensasi dan
kesadarannya. Relaksasi otot mempermudah manipulasi anggota tubuh.Pembedahan
yang menggunakan anestesi umum melibatkan prosedur mayor, yang membutuhkan
manipulasi jaringan yang luas.
b. Regional Anestesi
1) Pengertian Anestesi Spinal
Anestesi spinal adalah injeksi agen anestesi ke dalam ruang intratekal, secara
langsung ke dalam cairan serebrospinalis sekitar region lumbal di bawah level
L1/2 dimana medulla spinalis berakhir (Keat, dkk, 2013).
Spinal anestesi merupakan anestesia yang dilakukan pada pasien yang masih
dalam keadaan sadar untuk meniadakan proses konduktifitas pada ujung atau
serabut saraf sensori di bagian tubuh tertentu(Rochimah, dkk, 2011)
2) Tujuan Anestesi Spinal
Menurut Sjamsuhidayat & De Jong tahun 2010 anestesi spinal dapat digunakan
untuk prosedur pembedahan, persalinan, penanganan nyeri akut maupun kronik.
3) Kontraindikasi Anestesi Spinal
Menurut Sjamsuhidayat & De Jong tahun 2010 anestesi regional yang luas seperti
spinal anestesi tidak boleh diberikan pada kondisi hipovolemia yang belum
terkontrol karena dapat mengakibatkan hipotensi berat.
Komplikasi yang dapat terjadi pada spinal anestesi menurut Sjamsuhidayat & De
Jong tahun 2010, ialah :
a) Hipotensi terutama jika pasien tidak prahidrasi yang cukup;
b) Blokade saraf spinal tinggi, berupa lumpuhnya pernapasan dan memerlukan
bantuan napas dan jalan napas segera;
c) Sakit kepala pasca pungsi spinal, sakit kepala ini bergantung pada besarnya
diameter dan bentuk jarum spinal yang digunakan.

4) Jenis – Jenis Obat Spinal Anestes


Lidokain, Bupivakain, dan tetrakain adalah agen anestesi lokal yang utama
digunakan untuk blockade spinal. Lidokain efektif untuk 1 jam, dan bupivacaine
serta tetrakain efektif untuk 2 jam sampai 4 jam (Reeder, S., 2011).
3. Teknik Anestesi
Sebelum memilih teknik anestesi yang digunakan, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan diantaranya keselamatan pasien, kenyamanan pasien serta kemampuan
operator di dalam melakukan operasi pada penggunaan anestesi tersebut. Terdapat dua
kategori umum anestesi diantaranya Generał Anesthesia (GA) dan Regional Anesthesia
(RA) dimana pada RA termasuk dua teknik yakni teknik spinal dan teknik epidural.
Teknik anestesi dengan GA biasanya digunakan untuk operasi yang emergensi dimana
tindakan tersebut memerlukan anestesi segera dan secepat mungkin.Teknik anestesi GA
juga diperlukan apabila terdapat kontraindikasi pada teknik anestesi RA, misalnya
terdapat peningkatan pada tekanan intrakranial dan adanya penyebaran infeksi di sekitar
vertebra.
Terdapat beberapa resiko dari GA yang dapat dihindari dengan menggunakan
teknik RA, oleh karena itu lebih disarankan penggunaan teknik anestesi RA apabila
waktu bukan merupakan suatu prioritas.Penggunaan RA spinal lebih disarankan untuk
digunakan dibandingkan dengan teknik GA pada sebagian kasus mioma uteri.Salah satu
alasan utama pemilihan teknik anestesi RA dibandingkan dengan GA adalah adanya
resiko gagalnya intubasi trakea serta aspirasi dari isi lambung pada teknik anestesi GA.

4. Rumatan Anestesi
a. Regional Anestesi
1) Oksigen nasal 2 Liter/menit;
2) Obat Analgetik;
3) Obat Hipnotik Sedatif;
4) Obat Antiemetik;
5) Obat Vasokonstriktor.

b. General Anestesi
1) Induksi inhalasi, rumatan anestesi dengan anestetika inhalasi (VIMA=Volatile
Induction and Maintenance of Anesthesia);
2) Induksi intravena, rumatan anestesi dengan anestetika intravena (TIVA=Total
Intravenous Anesthesia);
3) Obat Pelumpuh Otot;
4) Obat Analgetik;
5) Obat Hipnotik Sedatif;
6) Obat Antiemetik.

5. Resiko
Menurut Latief (2002), beberapa risiko yang mungkin terjadi pada pasien mioma uteri
dengan anestesi spinal adalah :
a. Reaksi alergi;
b. Sakit kepala yang parah (PDPH);
c. Hipotensi berat akibat blok simpatis, terjadi ‘venous pooling’;
d. Bradikardi akibat paralisis saraf frenikus atau hipoperfusi pusat kendali napas;
e. Trauma pembuluh darah;
f. Mual muntah;
g. Blok spinal tinggi atau spinal total
Komplikasi yang dapat terjadi pada spinal anestesi menurut Sjamsuhidayat & De Jong
tahun 2010, ialah :
a) Hipotensi terutama jika pasien tidak prahidrasi yang cukup
b) Blokade saraf spinal tinggi, berupa lumpuhnya pernapasan dan memerlukan bantuan
napas dan jalan napas segera.
c) Sakit kepala pasca pungsi spinal, sakit kepala ini bergantung pada besarnya diameter
dan bentuk jarum spinal yang digunakan
C. Web Of Caution (WOC)
REGIONAL ANESTESI

INTRA
ANESTESI MASALAH YANG PASCA
MUNCUL ANESTESI
Teknik
pembiusan Tindakan
Efek obat spinal pembedahan
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Hipotensi Luka insisi post
op
Nyeri

Teknik
pembiusan
Tindakan Efek obat
pembedahan anestesi
Gangguan pembekuan darah Blok pada saraf
kkkkkkkkkkkmotorik
Resiko
Pk ketidakseimbangan elektrolit
Jatuh

Teknik
pembiusan
Suhu
ruangan
Menggigi
l
Pk disfungsi termoregulasi
D. Tinjauan Teori Askan Pembedahan Khusus
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang penderita agar dapat mengidentifikasi kebutuhan serta
masalahnya. Pengkajian meliputi :
a. Data Subjektif
1) Pasien mengeluh nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah
2) Pasien mengatakan menstruasinya tidak teratur
3) Pasien mengatakan sakit pada perut bagian bawah
4) Pasien mengatakan takut di operasi
5) Pasien merasa tidak dapat rileks
6) Pasien mengatakan belum pernah menjalani operasi
7) Pasien mengeluh mual dan pusing
8) Pasien mengatakan kedinginan
9) Pasien mengatakan kaki sulit digerakkan
b. Data obyektif
1) Skala nyeri sedang sampai berat
2) Wajah pasien tampak grimace
3) Mukosa bibir kering dan pucat
4) Akral teraba dingin
5) CRT >3 detik
6) Tekanan darah pasien dibawah batas normal
7) Denyut nadi lemah dan tidak teratur
8) Pasien tampak lemah
9) Suhu tubuh >37,5oC
10) Bromag score normal

2. Masalah Kesehatan Anestesi


Pre Anestesi :
a. Ansietas
b. Resiko cedera anastesi
c. Menentukan ASA
Intra Anestesi :
a. Hipotensi
b. Risiko komplikasi respirasi
c. Risiko komplikasi potensial syok kardiogenik
d. Risiko disfungsi thermoregulasi
e. Risiko trauma pembedahan
Post Anestesi :
a. Risiko shivering
b. Resiko komplikasi neuromuskuler
c. Risiko jatuh hambatan mobilitas ekstremitas bawah
d. Resiko PDPH (sakit kepala post op)
e. Resiko respirasi
f. Nyeri

3. Rencana Intervensi
Pre Anestesi :
a. Ansietas
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cemas
berkurang/hilang.
2) Kriteria hasil :
a) Pasien menyatakan tahu tentang proses kerja obat anestesi/pembiusan
b) Pasien menyatakan siap dilakukan pembiusan
c) Pasien mengkomunikasikan perasaan negative secara tepat
d) Pasien tampak tenang dan kooperatif
e) Tanda-tanda vital normal
3) Rencana tindakan :
a) Kaji tingkat ansietas, catat verbal dan non verbal pasien.
b) Jelaskan jenis prosedur tindakan prosedur yang akan dilakukan
c) Berikan dorongan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan
d) Ajarkan teknik relaksasi
e) Kolaborasi untuk pemberian obat sedasi
Intra Anestesi :
a. Hipotensi
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anestesi diharapkan
tidak terjadi hipotensi lebih dari 30%.
2) Kriteria hasil :
a) Tidak ada tanda tanda hipotensi
b) Tekanan darah dalam batas normal
3) Rencana tindakan :
a) Monitor hemodinamik
b) Monitor status cairan (intake dan output)
c) Monitor TTV
d) Kolaborasi pemberian cairan koloid
b. Risiko Perdarahan
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak
terjadi perdarahan pada saat pembedahan.
2) Kriteria hasil :
a. Tidak ada tanda tanda perdarahan
b. Tekanan darah dalam batas normal
c. Tidak ada kehilngan darah yang signifikan
4) Rencana tindakan :
e) Monitor ketat tanda tanda perdarahan
f) Monitor TTV
g) Monitor status cairan (intake dan output)
h) Kolaborasi pemberian transfusi darah
c. Disfungsi thermoregulasi
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anastesi diharapkan
pasien tidak menunjukkan tanda-tanda thermoregulasi.
2) Kriteria hasil :
a) Akral hangat
b) Suhu tubuh dalam batas normal (36,50C- 37,5oC)
c) CRT <2 detik
d) Pasien mengatakan tidak kedinginan
e) Pasien tidak menggigil
3) Rencana tindakan :
a) Motitoring TTV
b) Berikan selimut blanket warmer
c) Berikan infus hangat
d) Kolaborasi pemberian obat petidin 25mg untuk mengurangi menggigil
Post Anestesi :
a. Hambatan mobilitas ekstremitas bawah
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anastesi diharapkan
pasien mampu menggerakkan ekstremitas bawah (sendi dan otot).
2) Kriteria hasil :
a) Tidak ada neuropati
b) Pasen Mampu menggerakkan ekstremitas bawah
c) Bromage score : 2
3) Rencana tindakan
a) Monitoring TTV
b) Lakukan penilaian bromage score
c) Buat posisi nyaman pada pasien
d) Ajarkan teknik pergerakan yang aman
e) Latih angkat atau gerakan ekstrimitas bawah
b. Risiko jatuh
1) Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan anastesi diharapkan
pasien aman setelah pembedahan.
2) Kriteria hasil :
a) TTV dalam batas normal
b) Bromage score :2
c) Pasien mengatakan kaki dapat digerakkan
d) Pasien tampak tidak lemah
3) Rencana tindakan :
a) Monitoring TTV
b) Lakukan penilaian bromage score
c) Berikan pengaman pada tempat tidur pasien
d) Berikan gelang resiko jatuh
e) Latih angkat atau gerakkan ekstremitas bawah

c. Nyeri
1) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan anestesi diharapkan nyeri pasca
operasi teratasi
2) Kriteria Hasil :
a. Tanda – tanda vital dalam batas normal TD: 110 – 120 / 70 – 80 mmhg Nadi
: 60 – 100 x/menit Suhu : 36-37°C RR : 16 – 20 x/menit
b. Skala nyeri hilang
c. Pasien tampak tenang
3) Rencana Intervensi
a. Observasi TTV
b. Lakukan pengkajian PQRST
c. Anjurkan pasien mengatur nafas
d. Ajarkan teknik distraksi relaksasi
e. Delegatif pemberian analgetik petidine 25mg

4. Implementasi anestesi
Tahap proses Askan dengan melaksanakan berbagai strategi tindakan keperawatan
anestesi yg telah direncanakan. Perawat anestesi harus mengetahui berbagai hal: bahaya
fisik, perlindungan pasien, teknik komunikasi, prosedur tindakan

5. Evaluasi anestesi
Evaluasi dalam keperawatan anastesi merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan anestesi yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan pasien secara optimal dan mengukur hasil dari proses asuhan keperawatan
anasthesi
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
PASIEN MIOMA UTERI DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI MIOMEKTOMI DENGAN
TINDAKAN ANESTESI SPINAL DI KAMAR OPERASI BHAYANGKARA ACEH
PADA TANGGAL 10 DESEMBER 2020

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Cut Raziah

Umur : 39 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Suku Bangsa : Aceh

Status perkawinan` : Kawin

Golongan darah :O

Alamat : Jalan sultan Iskandar muda , No. 2 blang cut, banda


aceh

No. CM : 113452

Diagnosa medis : Mioma Uteri

Tindakan Operasi : Miomektomi

Tanggal MRS : 8 Desember 2020

Tanggal pengkajian : 9 Desember 2020 Jam Pengkajian: 10.00 Wib

Jaminan : BPJS

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Saleh
Umur : 42 Tahun

Jenis kelamin : Pria

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku Bangsa : Aceh

Hubungan dg Klien : Suami

Alamat : Jalan sultan Iskandar muda, No. 2 blang cut, banda aceh

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Haid siklus memanjang lebih dari 14 hari.

b. Saat Pengkajian
Pasien mengeluh haid terus-menerus

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan haid memanjang 14-15 hari yang dialami sejak
setahun terahir, perdarahan diluar siklus (-), nyeri (-), darah yang keluar merah
gelap, darah menggumpal (-), perdarahan post coital (-), keputihan (-).

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah operasi kista tahun 2012 di rumah sakit daerah kabupaten

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit keluarga

5) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Ya
Jika ya, menderita penyakit apa? Kista Ovarium
- Riwayat operasi sebelumnya : tahun: 2012 jenis: Laparatomy
Komplikasi: Obesitas Gr. II
- Riwayat anestesi sebelumnya : tahun: 2012 jenis : General Anestesi
Komplikasi: Hipotensi
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Ya
jika ya, jumlah : 2 kolf PRC , Reaksi alergi: tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? tidak
Jika ya, sebutkan……
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan: 2
jumlah anak : 2
mensturasi terakhir : 10/12/2020
menyusui : tidak

6) Riwayat pengobatan/konsumsi obat:


a) Obat yang pernah dikonsumsi: Tidak Ada
b) Obat yang sedang dikonsumsi: Tidak Ada
7) Riwayat Alergi : Alergi ayam, tahu, tempe
8) Kebiasaan :
a) Merokok : Tidak Ada
b) Alkohol : Tidak Ada
c) Teh : Tidak Ada
d) Tidur Telat : Ya

c. Pola Kebutuhan Dasar


1) Udara atau oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Tidak Ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak Ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada

2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 2000 cc
- Jenis : Air Mineral, dan Teh
- Cara : Mandiri
- Minum Terakhir : 100 cc
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada
Saat Ini
- Frekuensi : Normal
- Jenis : Air Mineral
- Cara : Mandiri
- Minum Terakhir : Jam 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada

3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit

- Frekuensi : 3 kali sehari


- Jenis : MB
- Porsi : Sedang
- Diet khusus : Tidak Ada
- Makanan yang disukai : Junk Food
- Napsu makan : Normal
- Puasa terakhir : Tanggal 10/12/2020 Jam : 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada
Saat ini

- Frekuensi : 3 kali sehari


- Jenis : MB
- Porsi : Sedikit
- Diet khusus : Tidak Ada
- Makanan yang disukai : Normal
- Napsu makan : Baik
- Puasa terakhir : Tanggal 10/12/2020 Jam : 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada

4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit

- Frekuensi : 2 kali Sehari


- Konsistensi : Lembek
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Konstipasi
- Lainnya : Tidak ada

Saat ini

- Frekuensi : 2 kali Sehari


- Konsistensi : Lembek
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Konstipasi
- Lainnya : Tidak ada

b) BAK
Sebelum sakit

- Frekuensi : 2 Kali Sehari


- Konsistensi : Cair
- Warna : Kuning
- Bau : Keton
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak ada
Saat ini

- Frekuensi : 2 Kali Sehari


- Konsistensi : Cair
- Warna : Kuning
- Bau : Keton
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak ada

5) Pola aktivitas dan istirahat


a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum √

Mandi √
Toileting √

Berpakaian √

Berpindah √

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b) Istirahat Dan Tidur


Sebelum sakit

- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Ya


- Berapa jam anda tidur: malam 4 jam, siang tidak ada
Saat ini

- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Ya


- Berapa jam anda tidur: malam 4 jam, siang 3 jam

6) Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: Saling
berinteraksi dengan lingkungan sekitar

7) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Ya
- Rasa Nyaman : Ya
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Ya

8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial


sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : Tidak
- Imunisasi : Ya
- Olahraga : Tidak
- Upaya keharmonisan keluarga : Ya
- Stres dan adaptasi : Tidak

2. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis / apatis / delirium/ somnolen / sopor/ koma
GCS : Verbal: 5 Motorik : 6 Mata : 4

Penampilan : Cemas, Gelisah

Tanda-tanda Vital : Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36,5 0 C, TD = 137/80 mmHg,

RR = 21 x/menit, Skala Nyeri: -

BB: 90 Kg, TB: 155 Cm, BMI: 36,5 Kg/m2

2) Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi :
Bentuk kepala (bulat), kesimetrisan (+), hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-),
trepanasi (-).

Lainnya: tidak ada

 Palpasi :
Nyeri tekan (-), fontanella / pada bayi (tidak)

Lainnya: tidak ada

3) Pemeriksaan Wajah :
 Inspeksi :
Ekspresi wajah (rilex), dagu kecil (+), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya: tidak ada

4) Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
- Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
- Kelopak mata / palpebra : oedem (-), ptosis (-), peradangan (-) luka (-),
benjolan (-)
- Bulu mata (tidak rontok)
- Konjunctiva dan sclera : pucat
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor (+)
- Kornea : warna coklat tua
- Nigtasmus (-), Strabismus (-)
- Ketajaman Penglihatan (Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak
- Lainnya: tidak ada

 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : TN = Tekanan bola mata normal

Lainnya: tidak ada

5) Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : normal
Lesi (-), nyeri tekan (-),peradangan (-), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (-), perforasi (-).
- Tes kepekaan telinga :. Tes Rinne
- Lainnya:………………

6) Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak ada pembengkakan )
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-),
pembesaran/polip (-)
- pernafasan cuping hidung (-).
- Lainnya: normal

7) Pemeriksaan Mulut dan Faring


 Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal (tidak ada), warna bibir pucat, lesi (-),
bibir pecah (-).
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gingivitis (-), gigi palsu (-
), gigi goyang (-), gigi maju (-).
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm : (+)
- Lidah : Warna lidah : merah muda , Perdarahan (-), Abses (-), Ukuran 7,9 cm
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : normal, uvula (simetris), Benda
asing : (tidak)
- Tonsil : T 0
- Mallampati : I
- Perhatikan suara klien : normal
- Lainnya:normal

8) Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-),
massa (-)
- Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
- Vena jugularis : pembesaran (-)
- Pembesaran kelenjar limfe (-), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Leher pendek: Ya
- Lainnya: normal

 Palpasi
- Kelenjar tiroid: ukuran normal, intensitas ..
- Vena jugularis : tekanan normal
- Jarak thyro mentalis , 6 cm : (+)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Lainnya : Leher Pendek

9) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Bentuk (simetris), pembengkakan (-).
- Kulit payudara : warna normal, lesi (-)
- Areola : perubahan warna (-)
- Putting : cairan yang keluar (-), ulkus (-), pembengkakan (-)
- Lainnya: Normal

 Palpasi
- Nyeri tekan (-), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa (-), mobile (-)
- Lainnya:………………

10) Pemeriksaan Torak


a) Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest), keadaan kulit Normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
(-), Sternomastoid (-)
- Pola nafas : (Normal)
- Batuk (-), jelaskan..................
- Lainnya:………………
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama). Lebih bergetar sisi ..............
Lainnya:………………
 Perkusi
Area paru : (sonor)
Lainnya:………………
 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : (halus) ,
 Area Bronchial : (kasar)
 Area Bronkovesikuler : (kasar)
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni (+), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales (-), Ronchi (-), Wheezing (-), Pleural fricion
rub (-)
- Lainnya:………………

b) Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis ( + ), pelebaran ........cm
Lainnya:………………

 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Kuat)

 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :

Batas atas : ………………….. ( N = ICS II )

Batas bawah : …....................... ( N = ICS V)

Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)

Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)

Lainnya:………………

 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )

BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), ( reguler / irreguler )

Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur (+ /-)

Lainnya:………………

11) Pemeriksaan Abdomen


 Inspeksi
- Bentuk abdomen : ( cembung)
- Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan (+),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
- Lainnya:………………
 Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 30x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi (+)

Lainnya:………………

 Perkusi : Tympani (+), dullness ( +), Lainnya.........................


 Palpasi
- Distensi (+), Difans muskular (-)
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (-), pembesaran (-), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi hepar
(tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien : Pembesaran lien : (-)
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri menjalar kontralateral
(-).
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (- ) Undulasi (-)
- Palpasi Ginjal :Nyeri tekan(-), pembesaran (-). (N = ginjal tidak teraba).
- Lainnya: Scopel, tidak teraba massa

12) Pemeriksaan Tulang Belakang :


 Inspeksi:
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-)
Perlukaan (-), infeksi (-), mobilitas (leluasa)
- Lainnya:………………
 Palpasi:
Fibrosis (-), HNP (-)
Lainnya……………………..

13) Pemeriksaan Genetalia


Pada Wanita
 Inspeksi :
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi (-),eritema (-), keputihan (-),
peradangan (-).
Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( - )
Terpasang kateter (+)
Lainnya…………………

14) Pemeriksaan Anus


 Inspeksi
Atresia ani (-), tumor (-), haemorroid (-), perdarahan (-)

Perineum : jahitan (-), benjolan (-)

Lainnya:………………

 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-) pemeriksaan Rectal Toucher ……………

Lainnya:………………

15) Pemeriksaan Ekstremitas


a) Ekstremitas Atas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -)

Fraktur (-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur ……………………


kebersihan luka…………………….., terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot
(-)

IV line: terpasang di metakarpal, ukuran abocatch 18, tetesan: 20 Tpm

ROM: Aktif

Lainnya:……………..

 Palpasi
Perfusi: Baik.

CRT: 1 detik

Edema : ( 1 – 4)

Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )

Lainnya

b) Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -)
Fraktur (-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur ……………………
kebersihan luka…………………….., terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot
(-)

IV line: terpasang di...................., ukuran abocatch............., tetesan:..................

ROM: Aktif

Lainnya:………………

 Palpasi
Perfusi:Baik

CRT:1 Detik

Edema : (1 – 4 )

Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )

Lainnya:………………

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edema :

- uji kekuatan otot : 4 4


4 4

4
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

1. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak


Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual –muntah (-)
riwayat kejang (-), penurunan tingkat kesadaran (-), riwayat pingsan (-), tanda-tanda
TIK lainnya:………………

2. Memeriksa nervus cranialis


Nervus I , Olfaktorius (pembau) DBN

Nervus II, Opticus ( penglihatan ) DBN

Nervus III, Ocumulatorius DBN

Nervus IV, Throclearis DBN

Nervus V, Thrigeminus :

- Cabang optalmicus : DBN

- Cabang maxilaris : DBN

- Cabang Mandibularis : DBN.

Nervus VI, Abdusen DBN

Nervus VII, Facialis DBN

Nervus VIII, Auditorius DBN

Nervus IX, Glosopharingeal DBN

Nervus X, Vagus DBN

Nervus XI, Accessorius DBN.

Nervus XII, Hypoglosal DBN

3. Memeriksa fungsi sensorik


Kepekaan saraf perifer : benda tumpul (+), benda tajam (+), Menguji sensasi panas /
dingin (+), kapas halus (+).

4. Memeriksa reflek kedalaman tendon


- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.

a. Reflek babinski (-)


b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)

3. Data Penunjang Diagnostik


 Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 10.7 12.0 – 15.0 g/dL
Hematokrit 35 37 – 47 108/mm3
Leukosit 7.7 4.5 – 10.5 103/mm3
Eritrosit 5.2 4.2 – 5.4 10/mm3
MCV 68 80 – 100 fL
MCH 21 27 – 31 pg
MCHC 30 32 – 36 %
RDW 23.9 11.5 – 14.5 %
LED 69 < 20 mm/jam
Monosit 9 2–8%
Trombosit 381 150 – 450 103/mm3

 Pemeriksaan Radiologi :
Photo Thorak PA : Cor dan Pulmo tidak tampak kelainan

USG :

- Uterus anteflasi ukuran 11 x 7,5 x 8 cm


- EL ( +) 8,5 mm
- Tampak gambaran leiomyoma uterus 8 x 5 cm Batas tegas, feeding arteri (+)
- Ovarium kanan ukuran 2 x 1,7 cm
- Ovarium kiri ukuran 1,7 x 1,7 cm
- Cairan felo negatif
- Kesan Mioma Uteri

4. Therapi Saat ini : KATROPEN SUPP 200MG = 2 kali sehari


5. Kesimpulan status fisik (ASA): ASA II
- Obes Gr. II, BMI : 36,5 Kg/M2 , SDPBANG Score I Low Risk Of OSA
- Anemia HB 10,7 g/dL

6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit: Obesitas, Leher pendek
b. Jenis Anestesi: Regional Anestesi
Indikasi: Operasi Miomektomi
c. Teknik Anestesi: Spinal/Epidural
Indikasi:
d. Persiapan Alat:
1) Aparatus Anestesi
2) STATICS
3) Alat lainnya : Spinal Set ( Spinocain 27, Spuit 3. 5. 10.cc, Betadine,
Alkohol, Kassa Steril, Duk Spinal), Epidural Set
e. Obat2an Anestesi :
- Levobupivacain
- Marcain
- Fentanyl
- Midazolam
- Ondancentron
- Paracetamol
- Tramadol
- Efedrin
- Catapres
- Sulfat Atropin
- Efinepfrin
f. Persiapan mesin anestesi
- Kalibrasi mesin anestesi
g. Persiapan pasien:
- Puasa 6 jam
- Surat izin anestesi (SIO)
- Hemodinamik dalam batas normal
h. Cairan
1) Kristaloid:
Jenis: Ringer Lactat
Jumlah: 1000 cc
2) Koloid:
Jenis: FIMA HES
Jumlah:1KOLP
3) Produk Darah:
Jenis: PRC
Jumlah: 480 cc

B. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


I. PRE ANESTESI
1 DS : Prosedur Anestesi dan Anxietas
 Pasien mengatakan
Operasi
takut di operasi
 Pasien merasa tidak
dapat rileks

DO :
 Pasien tampak
bertanya-tanya efek
Anestesi pembedahan
 Pasien tampak gelisah
 TD : 120/91 mmHg
N : 105 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Leukosit : 17,9 ribu/uL
Neutrophil : 75%

2 DS: Tindakan Anestesi Risiko cidera anestesi

 Pasien mengatakan
belum siap untuk
dilakukan tindakan Risiko cedera anestesi
anestesi
 Pasien selalu
bertanya perihal
lokasi insisi
tindakan operasi

DO:

 Pasien tampak tegang


dan gelisah

 TD : 146/91 mmHg

N : 105 x/mnt

RR : 20 x/mnt
II. INTRA ANESTESI

1 DS: Suhu ruangan dan agent anestesi Resiko komplikasi


hipotermi
 Pasien mengatakan ↓
kedinginan
Hipotermi
 Pasien meminta
menyelimutinya

DO:

 Pasien tampak
gemetaran dan
menggigil

 Akral pasien teraba


dingin

 CRT >3dtk

 TD: 104/68 mmHg

N: 60 x/mnt
RR: 21x/mnt

T: 34,20C

 Suhu ruangan : 200c

2 DS: Efek obat anestesi Resiko komplikasi


hipotensi
Pasien mengatakan mual
dan pusing
Vasodilatasi
Pasien mengatakan lemas

DO:

 TD: 90/50 mmHg


 HR: 120x/ m
 RR: 20x/m
 Pasien tampak gelisah

II. PASCA ANESTESI

1 DS: Efek obat anestesi Resiko jatuh

 Pasien mengatakan ↓
kakinya belum bisa
Penurunan fungsi sensorik dan
bergerak
motoric dan otonom
 Pasien mengatakan

kakinya masih
kebas/kesemutan Risiko komplikasi neuro
muskuler
DO:

 Pasien tampak belum


bisa mengangkat
kakinya

 Pasien tampak
menggunakan pin
berwarna kuning pada
gelang identitas (risiko
jatuh)

 Pasien tampak
dilindungi oleh bagian
samping brankar

2 DS: Efek obat anestesi Resiko komplikasi


disfungsi
 Pasien mengatakan ↓
neuromuskuler
kakinya belum bisa
Penurunan fungsi sensorik dan
bergerak
motoric serta otonom
 Pasien mengatakan

kakinya masih kebas/
kesemutan Hambatan mobilitas ekstremitas

DO: bawah

 Pasien tampak belum


bisa mengangkat
kakinya

 Bromage score : 4

3 DS: Efek obat anestesi Resiko komplikasi


disfungsi respirasi
Pasien mengatakan sedikit ↓
sesak
vasodilatasi
DO:

 TD: 100/60 mmHg


 HR: 120x/ m
 RR: 20x/m
 Pasien tampak gelisah

4 DS: Suhu ruangan dan agent anestesi Resiko shivering

 Pasien mengatakan ↓
kedinginan
Hipotermi
 Pasien meminta
menyelimutinya

DO:

 Pasien tampak
gemetaran dan
menggigil

 Akral pasien teraba


dingin

 CRT >3dtk

 TD: 104/68 mmHg

N: 60 x/mnt

RR: 21x/mnt

T: 34,20C

 Suhu ruangan : 200c

III. Prioritas Masalah


a. Pre Anestesi
1) Ansietas
2) Risiko cidera anestesi
b. Intra Anestesi
1) Resiko komplikasi hipotensi
2) Resiko komplikasi hipotermi
c. Post Anestesi
1) Resiko komplikasi disfungsi neuromuskuler
2) Risiko jatuh
3) Risiko komplikasi disfungsi respirasi
4) Resiko shivering

IV. Rencana Intervensi


Nama : Ny. C No. RM : 113452
Umur : 39 tahun Diagnosa : Mioma uteri
Jenis Kelamin : perempuan Ruangan : durian

Prioritas Masalah Kesehatan Anestesi


a. Ansietas (pre anestesi)
b. Hipotensi (intra anestesi)
c. Risiko jatuh (post anestesi)
N Problem (Masalah Perencanaan
o Kesehatan Anestesi
Tujuan Intervensi

Pre Anestesi

1 Ansietas Setelah diberikan edukasi 1. Kaji tingkat ansietas, catat


tentang tindakan pembiusan verbal dan non verbal pasien
diharapkan cemas pasien 2. Jelaskan jenis prosedur tindakan
berkurang/hilang dengan kriteria anestesi yang akan dilakukan
hasil : 3. Berikan dorongan pada pasien
untuk mengungkapkan perasaan
a. Pasien menyatakan tahu
4. Ajarkan teknik relaksasi
tentang proses kerja obat
5. Kolaborasi untuk pemberian
anestesi/pembiusan
obat sedasi
b. Pasien menyatakan siap
dilakukan pembiusan
c. Pasien mengkomunikasikan
perasaan negative secara
tepat
d. Pasien tampak tenang dan
kooperatif
e. Tanda-tanda vital normal
(TD : 110-120/70-80
mmHg, N : 60-100 x/mnt R
: 16-24 x/mnt, S : 36,5-
37,5oC)
2 Risiko cidera Setelah diberikan asuhan 1. Lakukan persiapan sebelum
anestesi keperawatan anestesi diharapkan pembedahan
tidak terjadi cedera anestesi
2. Kaji status nutrisi pasien
dengan kriteria hasil :
(menimbang BB)
1. Pasien siap untuk dilakukan
3. Anjurkan pasien untuk
tindakan anestesi
berpuasa
2. Pemilihan teknik anestesi
4. Anjurkan pasien untuk
yang tepat sesuai kondisi pasien
mengosongkan kadung
kemih sebelum operasi

5. Lakukan balance cairan

6. Lepaskan aksesoris

7. Lakukan latihan pra anestesi

8. Pantau penyulit yang akan


terjadi

9. Tetapkan kriteria
mallampati

10. Tentukan status fisik


menurut ASA

11. Delegasi dalam pemberian


obat pramedikasi

12. Kolaborasi penetapan teknik


anestesi

Intra Anestesi

3 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Atur posisi pasien


Komplikasi keperawatan anestesi diharapkan 2. Asistensi deligasi pemberian
Hipotensi pasien tidak menunjukkan vasodilator
termoregulasi dengan kriteria 3. Loading cairan 500-1000 cc
hasil : 4. Kaji nyeri diluka operasi

a. Akral hangat
b. Suhu tubuh dalam batas
(36,5-37,5oC)
c. CRT <2 detik
d. Pasien mengatakan tidak
kedinginan
e. Pasien mengatakan tidak
menggigil
4 Resiko Setelah dilakukan monitoring 1. Monitoring TTV
Komplikasi selama 2 jam diharapkan pasien 2. Berikan posisi nyaman pada
hipotermi mampu menggerakkan pasien
ekstremitas bawah (sendi dan 3. Berikan obat pencegahan
otot) dengan kriteria hasil : hipotermi (pethidin 25 mg)
4. Berikan selimut (airwarming)
d) Tidak ada neuropati
5. Berikan infuse hangat
e) Mampu menggerakkan
6. Atur suhu ruangan
ekstremitas bawah
f) Bromage score : >3
Post Anestesi

5 Risiko Jatuh Setelah dilakukan monitoring 1. Monitoring TTV


selama 2 jam diharapkan pasien 2. Lakukan penilaian bromage
aman setelah pembedahan score
dengan kriteria hasil : 3. Berikan pengaman pada tempat
tidur pasien
a) TTV dalam batas
4. Berikan gelang risiko jatuh
normal (TD : 105-
5. Latih angkat atau gerakkan
120/70-80 mmHg, N :
ekstremitas bawah
60-100 x/mnt R : 16-24
x/mnt, S : 36,5-37,5oC)
b) Bromage score
>3
c) Pasien
mengatakan kaki dapat
digerakkan
d) Pasien tampak
tidak lemah

6 Resiko komplikasi Setelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan pasien untuk


disfungsi keperawatan anestesi diharapkan menggerakkan ektremitas
neuromuskuler tidak terjadi disfungsi bawah
neuromuskuler dengan kriteria 2. Latih ROM
hasil: 3. Monitoring TTV
4. Latih angkat atau gerakkan
1. Bromedscore normal
ekstremitas bawah
2. Ektremitas bawah
normal
3. Dapat menggerakkan
ektremitas bawah
7 Risiko komplikasi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring Vital sign
disfungsi respirasi keperawatan anestesi diharapkan 2. Monitoring saturasi oksigen
tidak terjadi disfungsi respirasi pasien
dengan kriteria hasil: 3. Atur posisi pasien
1. Tidak terjadinya high 4. Berikan oksigen
spinal 5. Kolaborasi dengan dokter
2. Pasien dapat bernafas anestesi dalam pemasangan
dengan relaks alat ventilasi mekanik (k/p)
3. RR normal : 16-20
x/menit
4. SaO2 normal : 95–100
%
8 Risiko shivering Setelahdilakukannya monitoring 1. Monitoring tanda-tanda vital
selama 1 jam diharapkan tidak 2. Berikan selimut hangat (air
terjadi thermoregulasi dengan warming)
kriteri hasil : 3. Kolaborasi dalam petidin 25mg

a) Akral hangat
b) Suhu tubuh 36,5℃
c) Pasien tidak menggigil

V. Pelaksanaan
Nama : Ny. C No. RM : 113452
Umur : 39 tahun Diagnosa : Mioma uteri
Jenis Kelamin : perempuan Ruangan : durian

N Hari/Tanggal/J Problem (Masalah Tindakan Evaluasi Paraf


o am Kesehatan Anestesi)

1 Rabu, Ansietas 1. Mengkaji tingkat DS :


ansietas, catat verbal
9 desember  Pasien mengatakan
dan non verbal
2020 sudah paham dam
pasien
mengerti dengan
09.30 WIB 2. Menjelaskan jenis
tindakan pembiusan
prosedur tindakan
yang akan dilakukan
prosedur yang akan
 Pasien mengatakan
dilakukan
tidak merasa cemas
3. Memberikan
lagi
dorongan pada
DO :
pasien untuk
mengungkapkan  Pasien tampak
perasaan melakukan teknik
4. Mengajarkan teknik relaksasi dengan baik
relaksasi  Pasien tampak lebih
tenang
 Tanda- tanda vital

TD : 125/75 mmHg

N : 91 x/mnt

R : 20 x/mnt

S : 36,6oC

2 Rabu, Resiko komplikasi 1. Memonitoring DS :


Hipotermia TTV
9 desember  Pasien mengatakan
2. Memberikan posisi
2020 dingin berkurang
nyaman pada
 Pasien mengatakan
15.20 WIB pasien
sudah tidak menggigil
3. Memberikan obat
DO :
pencegahan
hipotermi (pethidin  Pasien tampak rileks
25 mg)  Pasien tampak tidak
4. Memberikan menggigil
selimut  Tanda- tanda vital
(airwarming)
TD : 105/65 mmHg
5. Memberikan infuse
hangat N : 70 x/mnt
6. Mengatur suhu
R : 20 x/mnt
ruangan
S : 36,5oC

3 Rabu, Risiko cidera 1. Melakukan DS:


anestesi persiapan sebelum
9 desember  Pasien
pembedahan
2020 mengatakan siap
2. Mengkaji status
untuk dilakukan
15.35 WIB nutrisi pasien
tindakan
(menimbang BB)
anestesi
3. Menganjurkan  Pasien sudah
pasien untuk mengetahui
berpuasa lokasi insisi
4. Menganjurkan tindakan operasi
pasien untuk
DO:
mepaskan
aksesoris  Pasien tampak
5. Memantau tenang
penyulit yang akan  TD : 120/80 mmHg
terjadi
N : 90 x/mnt
6. Menentukan status
fisik menurut ASA RR : 20 x/mnt
7. Mendelegasi
dalam pemberian
obat pramedikasi
8. Berkolaborasi
penetapan teknik
anestesi

4 Rabu, Resiko Komplikasi 1. Mengatur posisi DS: pasien


Hipotensi pasien mengatakan mual
9 desember
2. Mengasistensi muntah hilang
2020
deligasi pemberian
DO:
17.40 WIB vasodilator
3. Melakukan loading  TD: 120/80 mmHg
cairan 500-1000 cc  HR: 90x/ m
4. Mengkaji nyeri  RR: 20x/m
diluka operasi  Pasien tampak
tenang

5 Rabu, Risiko jatuh 1. Memonitoring TTV DS :


2. Melakukan
9 desember penilaian bromage  Pasien mengatakan
2020 score kakinya sudah bisa
3. Memberikan digerakkan
18.00 WIB
pengaman pada  Pasien mangatakan
tempat tidur pasien kakinya tidak
4. Memberikan gelang kesemutan
risiko jatuh DO :
5. Melatih angkat atau
 Pasien tampak
gerakkan
menggeser kakinya
ekstremitas bawah
kesamping
 Pasien tempak lebih
nyaman
 Bromage score : 1
 Pada pergelangan
tangan kanan pasien
tampak terpasang
gelang risiko jatuh
 Terpasang pengaman
pada tempat tidur
pasien
 Tanda- tanda vital

TD : 110/65 mmHg

N : 71 x/mnt

R : 19 x/mnt

S : 36,5oC

6 Rabu Risiko shivering 1. Memonitoring DS :


tanda-tanda vital
9 desember  Pasien mengatakan
2. Memberikan selimut
2020 hangat( air tidak merasakan
warming) kedinginan atau
18.15 WIB
3. Memberikan infuse menggigil
hangat DO :
4. Berkolaborasi
 Pasien tempak
dengan dokter dalam
nyaman
pemberian petidin
 Tanda- tanda vital
25mg (IV)
TD : 110/70 mmHg

N : 75 x/mnt

R : 20 x/mnt

S : 36,5oC
VI. Evaluasi
Nama : Ny. C No. RM : 113452
Umur : 39 tahun Diagnosa : Mioma uteri
Jenis Kelamin : Perempuan Ruangan : durian

N Hari/Tanggal/Jam Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf


o Anestesi

1 Rabu, Cemas S:

9 desember 2020  Pasien mengatakan sudah paham


dam mengerti dengan tindakan
09.30 WIB
pembiusan yang akan dilakukan
 Pasien mengatakan tidak merasa
cemas lagi
O:

 Pasien tampak melakukan teknik


relaksasi dengan baik
 Pasien tampak lebih tenang
 Tanda- tanda vital

TD : 125/75 mmHg

N : 91 x/mnt

R : 20 x/mnt

S: 36,6oC

A : Masalah teratasi Sebagian

P : Lanjutkan intervensi 1, 2 dan 3

2 Risiko cidera S:

 Pasien mengatakan siap


operasi untuk dilakukan tindakan
anestesi
 Pasien sudah mengetahui
lokasi insisi tindakan
operasi

O:

 Pasien tampak tenang

 TD : 120/80 mmHg

N : 90 x/mnt

RR : 20 x/mnt

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

3 Rabu, Resiko S:
komplikasi
9 desember 2020  Pasien mengatakan dingin
hipotermi
berkurang
10.00 WIB
 Pasien mengatakan sudah tidak
menggigil
O:

 Pasien tampak rileks


 Pasien tampak tidak menggigil
 Tanda- tanda vital

TD : 105/65 mmHg

N : 70 x/mnt

R : 20 x/mnt
S : 36,5oC

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

4 Rabu, Resiko S: pasien mengatakan mual muntah


komplikasi hilang
9 desember 2020
hipotensi
O:
10.30 WIB
 TD: 120/80 mmHg
 HR: 90x/ m
 RR: 20x/m
 Pasien tampak tenang

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

3 Rabu, Risiko S:
komplikasi
9 desember 2020  Pasien mengatakan kakinya
neuromuskular
sudah bisa digerakkan
16.00 WIB
 Pasien mengatakan kebas/
kesemutan hilang

O:

 Pasien tampak sudah bisa


mengangkat kakinya

 Bromage score : 1

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi
4 Rabu, Risiko S:
komplikasi
9 desember 2020 Pasien mengatakan sesak hilang
repirasi
O:

 TD: 120/80 mmHg


 HR: 80x/ m
 RR: 20x/m
 Pasien tampak tenang

A : Masalah teratasi Sebagian

P : Lanjutkan intervensi 1, 2

5 Rabu, Risiko jatuh S:

9 desember 2020  Pasien mengatakan kakinya sudah


bisa digerakkan
18.00 WIB
 Pasien mangatakan kakinya tidak
kesemutan
O:

 Pasien tampak menggeser kakinya


kesamping
 Pasien tempak lebih nyaman
 Bromage score : 2
 Pada pergelangan tangan kanan
pasien tampak terpasang gelang
risiko jatuh
 Terpasang pengaman pada tempat
tidur pasien
 Tanda- tanda vital
TD : 110/65 mmHg

N : 71 x/mnt

R : 19 x/mnt

S : 36,5oC

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

6 Rabu, Risiko shivering S:

9 desember 2020  Pasien mengatakan tidak


kedinginan dan menggigil
18.15 WIB

O :airway normal

 Pasien tempak nyaman


 Tanda- tanda vital

TD : 110/70 mmHg

N : 75 x/mnt

R : 20 x/mnt

S : 36,5oC

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
ECG
Chang, E. dkk.2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC
Doenges, Marlynn E. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: ECG
Latief, Said. dkk. 2002. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Mansjoer, A. (2001). Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media Aesculapius FKUI
Medical Mini Notes. 2019. Anesthesia and Intensive Care. MMN
Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. 2011. Clinical Anesthesiology, 4thed. Lange Medical
Books/McGraw-Hill
Syamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. Jakarta: EGC
RESUME KASUS INDIVIDU

Tanggal: 23 DESEMBER 2020

Pengkajian (Data fokus) :


Ny. C umur 39 tahun, dibawa perawat ruangan ke Ruang Instalasi Bedah Sentral untuk
dilakukan operasi elektif dengan tindakan miomektomi. Ny. C. mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat tertentu, tidak memiliki riwayat asma, dan tidak
memiliki riwayat operasi sebelumnya. Ny. C mengatakan berulang kali bahwa ini pengalaman
pertamanya menjalani operasi, ibu tampak cemas dan gelisah. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90 x/menit, pernapasan 20 x/menit, dan suhu
tubuh 36,50 C.

Masalah Kesehatan :

Pra Anestesi :
1. Ansietas
2. Risiko cidera anestesi

Intra Anestesi :
1. Risiko komplikasi hipotensi
2. Risiko komplikasi hipotermi

Pasca Anestesi :
1. Resiko komplikasi disfungsi neuromuskuler
2. Risiko jatuh
3. Risiko komplikasi disfungsi respirasi
4. Resiko shivering
Masalah Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Nama
Kesehatan & Paraf
Setelah diberikan edukasi 1. Kaji tingkat ansietas, catat 5. Mengkaji tingkat DS :
Ansietas
tentang tindakan pembiusan verbal dan non verbal ansietas, catat verbal  Pasien
diharapkan cemas pasien pasien dan non verbal pasien mengatakan sudah
berkurang/hilang dengan 2. Jelaskan jenis prosedur 6. Menjelaskan jenis paham dam
kriteria hasil : mengerti dengan
tindakan prosedur yang prosedur tindakan
1. Pasien menyatakan tindakan
akan dilakukan prosedur yang akan
tahu tentang proses pembiusan yang
3. Berikan dorongan pada dilakukan
kerja obat akan dilakukan
pasien untuk 7. Memberikan dorongan
anestesi/pembiusan
mengungkapkan perasaan pada pasien untuk  Pasien
2. Pasien menyatakan
4. Ajarkan teknik relaksasi mengungkapkan mengatakan tidak
siap dilakukan
5. Kolaborasi untuk pemberian perasaan merasa cemas lagi
pembiusan
obat sedasi 8. Mengajarkan teknik DO :
3. Pasien  Pasien tampak
relaksasi
mengkomunikasikan melakukan teknik
perasaan negative relaksasi dengan
secara tepat baik
4. Pasien tampak
 Pasien tampak
tenang dan
lebih tenang
kooperatif
 Tanda- tanda vital
5. Tanda-tanda vital TD : 120/80
normal (TD : 120- mmHg
127/70-80 mmHg, N : 91 x/mnt
6. N : 60-100 x/mnt
7. R : 16-24 x/mnt, R : 20 x/mnt
8. S : 36,5-37,5oC) S : 36,6oC

Risiko cidera Setelah diberikan asuhan 13. Lakukan persiapan 1. Melakukan DS :


anestesi keperawatan anestesi sebelum pembedahan persiapan sebelum Pasien
diharapkan tidak terjadi pembedahan mengatakan sudah
14. Kaji status nutrisi pasien
cedera anestesi dengan siap untuk
(menimbang BB) 2. Mengkaji status
kriteria hasil : dilakukan
15. Anjurkan pasien untuk nutrisi pasien
3. Pasien siap untuk tindakan operasi
berpuasa (menimbang BB)
dilakukan tindakan anestesi dan pasien
16. Anjurkan pasien untuk 3. Menganjurkan mengatakan juga
4. Pemilihan teknik anestesi
mengosongkan kadung pasien untuk sudah berpuasa.
yang tepat sesuai kondisi
kemih sebelum operasi berpuasa DO :
pasien
17. Lakukan balance cairan 4. Menganjurkan  Pasien tampak
pasien untuk tenang
18. Lepaskan aksesoris
mengosongkan  Pasien masih
19. Lakukan latihan pra
kadung kemih dalam keadaan
anestesi puasa
sebelum operasi
20. Pantau penyulit yang akan  Tanda-tanda vital
5. Melakukan balance
terjadi TD : 120/85
cairan
21. Tetapkan kriteria mmHg
mallampati N : 80 x/mnt

22. Tentukan status fisik R : 20 x/mnt


S : 36,7oC
menurut ASA

23. Delegasi dalam pemberian


obat pramedikasi

Kolaborasi penetapan teknik


anestesi
Resiko Setelah dilakukan tindakan 5. Atur posisi pasien 5. Mengatur posisi DS: pasien
Komplikasi keperawatan anestesi 6. Asistensi deligasi pemberian pasien mengatakan mual
Hipotensi diharapkan pasien tidak vasodilator 6. Mengasistensi muntah hilang
menunjukkan termoregulasi 7. Loading cairan 500-1000 cc deligasi pemberian DO:
dengan kriteria hasil : 8. Kaji nyeri diluka operasi vasodilator  TD: 120/80
f. Akral hangat mmHg
7. Melakukan loading
g. Suhu tubuh dalam  HR: 90x/ m
cairan 500-1000 cc
batas
8. Mengkaji nyeri diluka  RR: 20x/m
o
(36,5-37,5 C)  Pasien tampak
operasi
h. CRT <2 detik
tenang
i. Pasien mengatakan
tidak kedinginan
j. Pasien mengatakan
tidak menggigil
Resiko Setelah dilakukan 7. Monitoring TTV 7. Memonitoring TTV DS :
Komplikasi monitoring selama 2 jam 8. Berikan posisi nyaman pada 8. Memberikan posisi  Pasien mengatakan
hipotermi diharapkan pasien mampu pasien nyaman pada pasien dingin berkurang
menggerakkan ekstremitas 9. Berikan obat
pencegahan 9. Memberikan obat  Pasien mengatakan
bawah (sendi dan otot) hipotermi (pethidin 25 mg) sudah tidak
pencegahan
dengan kriteria hasil : 10. Berikan selimut menggigil
hipotermi (pethidin
g) Tidak ada neuropati (airwarming) DO :
25 mg)
h) Mampu menggerakkan 11. Berikan infuse hangat  Pasien tampak
10. Memberikan selimut
ekstremitas bawah 12. Atur suhu ruangan rileks
(airwarming)
i) Bromage score : >3  Pasien tampak
11. Memberikan infuse
tidak menggigil
hangat
 Tanda- tanda vital
12. Mengatur suhu
ruangan TD : 105/65
mmHg
N : 70 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5oC
Risiko Jatuh Setelah dilakukan 6. Monitoring TTV 6. Memonitoring TTV DS :
monitoring selama 2 jam 7. Lakukan penilaian bromage 7. Melakukan penilaian  Pasien mengatakan
diharapkan pasien aman score bromage score kakinya sudah bisa
setelah pembedahan dengan 8. Berikan pengaman pada 8. Memberikan pengaman digerakkan
kriteria hasil : tempat tidur pasien pada tempat tidur
e) TTV dalam 9. Berikan gelang risiko jatuh pasien  Pasien mangatakan
batas normal (TD : 10. Latih angkat atau 9. Memberikan gelang kakinya tidak
105-120/70-80 gerakkan ekstremitas bawah risiko jatuh kesemutan

mmHg, N : 60-100 10. Melatih angkat DO :

x/mnt R : 16-24
atau gerakkan  Pasien tampak
ekstremitas bawah menggeser kakinya
x/mnt, S : 36,5-
kesamping
37,5oC)
 Pasien tempak
f) Bromage score >3
lebih nyaman
g)Pasien mengatakan
 Bromage score : 1
kaki dapat
 Pada pergelangan
digerakkan
tangan kanan
h) Pasien
pasien tampak
tampak tidak lemah
terpasang gelang
risiko jatuh
 Terpasang
pengaman pada
tempat tidur pasien
 Tanda- tanda vital

TD : 110/65
mmHg
N : 71 x/mnt
R : 19 x/mnt
S : 36,5oC
Risiko Setelahdilakukannya 4. Monitoring tanda-tanda vital 5. Memonitoring tanda- DS :
shivering monitoring selama 1 jam 5. Berikan selimut hangat (air tanda vital  Pasien mengatakan
diharapkan tidak terjadi warming) 6. Memberikan selimut tidak merasakan
thermoregulasi dengan 6. Kolaborasi dalam pemberian hangat( air warming) kedinginan atau
kriteri hasil : obat petidin 25mg 7. Memberikan infuse menggigil
d) Akral hangat hangat DO :
e) Suhu tubuh 36,5℃ 8. Berkolaborasi dengan  Pasien tempak
f) Pasien tidak menggigil dokter dalam nyaman
pemberian petidin  Tanda- tanda vital
25mg (IV)
TD : 110/70
mmHg
N : 75 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,5oC
Resiko Setelah dilakukan tindakan 5. Ajarkan pasien untuk 1. Mengajarkan DS:
komplikasi keperawatan anestesi menggerakkan ektremitas pasien untuk  Pasien
disfungsi diharapkan tidak terjadi bawah menggerakkan mengatakan
neuromuskuler disfungsi neuromuskuler 6. Latih ROM ektremitas bawah kakinya sudah
dengan kriteria hasil:
4. Bromedscore normal 7. Monitoring TTV 2. Melatih ROM bisa digerakkan
5. Ektremitas bawah 8. Latih angkat atau gerakkan 3. Memonitoring TTV  Pasien
normal ekstremitas bawah 4. Melatih angkat mengatakan
6. Dapat atau gerakkan kebas/
menggerakkan ekstremitas bawah kesemutan hilang
ektremitas bawah DO:
 Pasien tampak
sudah bisa
mengangkat
kakinya

 Bromage score :
1

Risiko Setelah dilakukan tindakan 6. Monitoring Vital sign 1. Memonitoring Vital DS:
komplikasi keperawatan anestesi 7. Monitoring saturasi sign Pasien mengatakan
disfungsi diharapkan tidak terjadi oksigen pasien 2. Memonitoring sesak hilang
respirasi disfungsi respirasi dengan 8. Atur posisi pasien saturasi oksigen O:
kriteria hasil: 9. Berikan oksigen pasien  TD: 120/80
5. Tidak terjadinya mmHg
10. Kolaborasi dengan dokter 3. Mengatur posisi
high spinal
anestesi dalam pasien  HR: 80x/ m
6. Pasien dapat
pemasangan alat ventilasi 4. Memberikan  RR: 20x/m
bernafas dengan
relaks mekanik (k/p) oksigen  Pasien tampak
7. RR normal : 16-20 Kolaborasi dengan tenang
x/menit dokter anestesi
8. SaO2 normal : 95– dalam pemasangan
100 % alat ventilasi
mekanik (k/p)

Banda Aceh,23 Desember 2020

Irwan Sayuti
2014301130
Format Resume Kasus Individu (UJIAN)
RESUME KASUS INDIVIDU DENGAN MULTIPLE VULNUS LACERATUM
FRONTAL
Tanggal: 27 DESEMBER 2020

NAMA : IRWAN SAYUTI


NIM : 2014301130
PEMBIMBING AKADEMIK: Ns. EMANUEL ILEATAN LEWAR, S. Kep, MM

Pengkajian (Data fokus) :

Data Subyektif :

Pasien mengeluh sakit dibagian kepala, keluar darah dibagian kepala dan telinga,

pasien juga mengatakan kepala pusing dan badan terasa lemas serta takut

dilakukan operasi

Data objektif:

Pasien terlihat hanya berbaring ditempat tidur, terdapat luka robek dibagian

kepala dan telinga, keluar darah dari kepala dan daun telinga, pasien tampak

lemas dan gelisah


Masalah Kesehatan :

Pra Anestesi :

3. Ansietas
4. Risiko cidera anestesi

Intra Anestesi :
3. Risiko Cedera Trauma Pembedahan
4. Risiko Disfungsi Respirasi
5. Risiko Disfungsi Kardiovaskuler

Pasca Anestesi :
1. Nyeri
2. Risiko Jatuh
Masalah Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Nama
Kesehatan &
Paraf
Setelah diberikan edukasi 6. Kaji tingkat ansietas, catat 9. Mengkaji tingkat DS :
Ansietas tentang tindakan pembiusan verbal dan non verbal ansietas, catat verbal  Pasien
diharapkan cemas pasien pasien dan non verbal pasien mengatakan sudah
berkurang/ hilang dengan 7. Jelaskan jenis prosedur 10. Menjelaskan paham dam
kriteria hasil : tindakan prosedur yang jenis prosedur tindakan mengerti dengan
9. Pasien menyatakan akan dilakukan prosedur yang akan tindakan
tahu tentang proses 8. Berikan dorongan pada dilakukan pembiusan yang
kerja obat pasien untuk 11. Memberikan akan dilakukan
anestesi/pembiusan mengungkapkan perasaan dorongan pada pasien  Pasien
10. Pasien menyatakan 9. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengungkapkan mengatakan tidak
siap dilakukan 10. Kolaborasi untuk perasaan merasa cemas lagi
pembiusan pemberian obat sedasi 12. Mengajarkan DO :
11. Pasien teknik relaksasi  Pasien tampak
mengkomunikasikan melakukan teknik
perasaan negative relaksasi dengan
secara tepat baik
12. Pasien tampak  Pasien tampak
tenang dan lebih tenang
kooperatif  Tanda- tanda vital
13. Tanda-tanda vital TD : 120/80
normal (TD : 120- mmHg
127/70-80 mmHg, N : 91 x/mnt
14. N : 60-100 x/mnt R : 20 x/mnt
15. R : 16-24 x/mnt, S : 36,6oC
16. S : 36,5-37,5oC)
Risiko cidera Setelah diberikan asuhan 24. Lakukan persiapan 6. Melakukan DS :
anestesi keperawatan anestesi sebelum pembedahan persiapan sebelum Pasien
diharapkan tidak terjadi 25. Kaji status nutrisi pasien pembedahan mengatakan
cedera anestesi dengan sudah siap untuk
(menimbang BB) 7. Mengkaji status
kriteria hasil : nutrisi pasien dilakukan
5. Pasien siap untuk 26. Anjurkan pasien untuk tindakan operasi
(menimbang BB)
dilakukan tindakan anestesi berpuasa dan pasien
27. Anjurkan pasien untuk 8. Menganjurkan mengatakan juga
6. Pemilihan teknik pasien untuk
mengosongkan kadung sudah berpuasa.
anestesi yang tepat sesuai
kemih sebelum operasi berpuasa DO :
kondisi pasien
9. Menganjurkan  Pasien tampak
28. Lakukan balance cairan tenang
pasien untuk
29. Lepaskan aksesoris mengosongkan  Pasien masih
kadung kemih dalam keadaan
30. Lakukan latihan pra
sebelum operasi puasa
anestesi  Tanda-tanda vital
31. Pantau penyulit yang akan 10. Melakukan balance TD : 120/85
terjadi cairan mmHg
32. Tetapkan kriteria N : 80 x/mnt
mallampati R : 20 x/mnt
S : 36,7oC
33. Tentukan status fisik
menurut ASA
34. Delegasi dalam
pemberian obat
pramedikasi
35. Kolaborasi penetapan
teknik anestesi
Risiko Cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Siapkan peralatan dan 9. Menyiapkan peralatan DS:
Trauma keperawatan anestesi obat-obatan sesuai dengan dan obat-obatan untuk -
Pembedahan diharapkan tidak terjadinya perencanaan teknik regional anestesi DO:
risiko cedera trauma anestesi 10. Mengatur posisi a. Pasien telah
pembedahan dengan kriteria 2. Atur posisi pasien pasien teranestesi
hasil : 3. Bantu pemasangan alat 11. Membantu LMA, relaksasi
1. Tidak adanya tanda- monitoring non invasif pemasangan alat otot cukup, dan
tanda trauma 4. Monitor vital sign monitoring tidak
pembedahan 5. Pantau 12. Monitor vital sign menunjukkan
2. Pasien tampak rilaks kecepatan/kelancaran 13. Memantau respon nyeri
selama operasi infus kecepatan/kelancaran b. Tidak adanya
berlangsung 6. Pasang nasal kanul 3 infus tanda-tanda
3. Tanda – tanda vital lt/menit 14. Memasang LMA trauma
dalam batas normal 7. Bantu pelaksanaan 15. Membantu pembedahan
TD: 110 – 120 / 70 – anestesi (Regional pelaksanaan anestesi c. Pasien tampak
80 mmhg Nadi : 60 – anestesi) sesuai dengan LMA rilaks selama
100 x/menit Suhu : program kolaboratif 16. Mengatur pasien operasi
36-37°C RR : 16 – 20 spesialis anestesi dalam posisi berlangsung
x/menit 8. Atur pasien dalam posisi pembedahan d. TTV dalam
4. Saturasi oksigen pembedahan 17. Monitoring batas normal
>95% 9. Lakukan monitoring intraanestesi (TD : 120/80
5. Pasien telah perianestesi 18. Melakukan mmHg, N :
teranestesi, relaksasi 10. Atasi penyulit yang timbul pengakhiran tindakan 80x/mnt, S:
otot cukup, dan tidak 11. Lakukan pemeliharaan anestesi 36,5ºC, RR: 16
menunjukkan respon jalan napas x/menit)
nyeri 12. Lakukan pemasangan alat e. Saturasi
6. Tidak adanya ventilasi mekanik oksigen 99%
komplikasi anestesi 13. Lakukan pengakhiran f. Tidak adanya
selama operasi tindakan anestesi komplikasi
berlangsung anestesi selama
operasi
berlangsung
Resiko Setelah dilakukan tindakan 9. Ajarkan pasien untuk 5. Mengajarkan DS:
komplikasi keperawatan anestesi menggerakkan ektremitas pasien untuk
-
disfungsi diharapkan tidak terjadi bawah menggerakkan
neuromuskuler disfungsi neuromuskuler 10. Latih ROM ektremitas bawah DO:
dengan kriteria hasil: 11. Monitoring TTV 6. Melatih ROM  Pasien tampak
7. Bromedscore normal 12. Latih angkat atau 7. Memonitoring sudah bisa
8. Ektremitas bawah gerakkan ekstremitas TTV mengangkat
normal bawah 8. Melatih angkat kakinya
9. Dapat atau gerakkan
 Bromage score :
menggerakkan ekstremitas bawah
1
ektremitas bawah
Risiko Setelah dilakukan tindakan 11. Monitoring Vital sign 5. Memonitoring DS:
komplikasi keperawatan anestesi 12. Monitoring saturasi Vital sign -
disfungsi diharapkan tidak terjadi oksigen pasien 6. Memonitoring O:
respirasi disfungsi respirasi dengan 13. Atur posisi pasien saturasi oksigen  TD: 120/80
kriteria hasil: 14. Berikan oksigen pasien mmHg
9. Tidak terjadinya 15. Kolaborasi dengan dokter 7. Mengatur posisi  HR: 80x/ m
high spinal anestesi dalam pasien  RR: 20x/m
10. Pasien dapat pemasangan alat ventilasi 8. Memberikan  Pasien tampak
bernafas dengan mekanik (k/p) oksigen tenang
relaks Kolaborasi dengan
11. RR normal : 16-20 dokter anestesi
x/menit dalam pemasangan
12. SaO2 normal : 95– alat ventilasi
100 % mekanik (k/p)
Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengobservasi DS:
keperawatan anestesi 2. Lakukan pengkajian TTV Pasien mengatakan
diharapkan nyeri pasca PQRST 2. Melakukan merasakan sedikit
operasi teratasi dengan 3. Anjurkan pasien pengkajian sakit dibagian
kriteria hasil : mengatur nafas PQRST kepala
1. Tanda – tanda vital 4. Ajarkan teknik distraksi 3. Menganjurkan DO:
dalam batas normal relaksasi pasien mengatur a. TTV dalam
TD: 110 – 120 / 70 – 5. Delegatif pemberian nafas batas normal
80 mmhg Nadi : 60 – analgetik 4. Mengajarkan (TD : 120/80
100 x/menit Suhu : 36- teknik distraksi mmHg, N :
37°C RR : 16 – 20 relaksasi 80x/mnt, S:
x/menit 5. Melakukan 36,5ºC, RR: 16
2. Skala nyeri 0-3 delegasi x/menit)
3. Pasien tampak tenang pemberian b. Skala nyeri 2
analgetik c. Pasien tampak
(pethidine) tenang

Risiko Jatuh Setelah dilakukan 11. Monitoring TTV 11. Memonitoring DS :


monitoring selama 2 jam 12. Lakukan penilaian TTV  Pasien
diharapkan pasien aman bromage score 12. Melakukan mengatakan
setelah pembedahan dengan 13. Berikan pengaman pada penilaian bromage kakinya sudah
kriteria hasil : tempat tidur pasien score bisa digerakkan
i) TTV dalam batas 14. Berikan gelang risiko 13. Memberikan  Pasien
normal (TD : 105- jatuh pengaman pada tempat mangatakan
120/70-80 mmHg, N 15. Latih angkat atau tidur pasien kakinya tidak
: 60-100 x/mnt R : gerakkan ekstremitas bawah 14. Memberikan kesemutan
16-24 x/mnt, S : gelang risiko jatuh DO :
36,5-37,5oC) 15. Melatih angkat  Pasien tampak
j) Bromage score >3 atau gerakkan menggeser
k) Pasien ekstremitas bawah kakinya
mengatakan kaki kesamping
dapat digerakkan  Pasien tempak
l) Pasien tampak tidak lebih nyaman
lemah  Bromage score : 1
 Pada pergelangan
tangan kanan
pasien tampak
terpasang gelang
risiko jatuh
 Terpasang
pengaman pada
tempat tidur
pasien
 Tanda- tanda vital
TD : 110/65
mmHg
N : 71 x/mnt
R : 19 x/mnt
S : 36,5oC

Anda mungkin juga menyukai