Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH :
Nur Fadhillah Luthfiyah
1911604063
KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
2020
KASUS 1
Pre Anestesi
Nn. K, Umur 23 th, diagnosa pre operasi EDH, CKR Temporal Dextra, tindakan operasi Craniotomy,
Pasien rujukan dari PKU Muhammadiyah Bantul post kecelakaan lalu lintas sepeda motor tadi pagi
jam 08.10, Kepala terbentur aspal, pasien tidak ingat kejadian saat kecelakaan. Pasien pingsan post
jatuh, Pusing (+), mual muntah (+), Tidak ada riwayat penyakit dahulu, Tidak ada anggota keluarga
yang mempunyai penyakit sistemik seperti DM dan hipertensi, Kesadaran: Apatis, BB: 55 kg, GCS:
E4.V4.M5, TB: 154 cm, RR: 28 x/mnt, N: 88 x/mnt, TD : 115/79 mmHg, Kepala terdapat hematoma
pada temporal dekstra, terdapat banyak darah pada mulut pasien, Suara nafas gurgling, Pasien
mengatakan nyeri pada mulut, hidung dan tangan kiri. Nyeri dirasa terus menerus dengan skala nyeri
7. Terdapat Luka terbuka pada mulut dan fraktur nasal. Nyeri pada mulut dan hidung dan tangan kiri,
senut senut, perih di mulut dan hidung sampai dengan seluruh muka serta tangan kiri, skala 7 secara
terus menerus. Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi sebelumnya. Pasien
menyatakan takut dengan operasinya. Pasien tampak gelisah. diagnosa medis EDH CKR temporal
Dekstra direncanakan dilakukan Craniotomy status fisik ASA II direncanakan general anestesi dengan
ETT
Pemeriksaan penunjang
Pasien tiba di IBS pukul 11.45 WIB, Pasien mengalami fraktur nasal dan luka terbuka pada mulut
sehingga susah untuk dilakukan intubasi. Pemberian obat premedikasi pukul 12.00 yaitu Fentanyl
100 mcg. Observasi tanda-tanda vital: TD: 118/73 mmHg, N : 89 x/mnt; SpO2: 99%; RR : 20x/mnt.
Kemudian induksi dengan obat Propofol 100 mg pada pukul 12.02 WIB. TD: 112/79 mmHg, N : 84
x/mnt; SpO2: 99 %; RR : 20x/mnt, dilakukan pre oksigenasi 100%, Kemudian pasien diberikan Tramus
25 mg dan dilanjutkan preoksigenasi sampai dengan 3 menit. Kemudian dilakukan intubasi dengan
ETT ukuran 7. Terdapat secret pada mulut.
13.10 70 99% 130/82 lt/mnt+ 6 lt/mnt 0 vol% 12 Operasi selesai, tinggal menjahit kulit
13.15 78 99% 113/78 2 lt/mnt+ 2 0 vol% 16 Melakukan suction pada jalan nafas
lt/mnt
Post Anestesi
Operasi selesai pukul 13.15 WIB, jalan nafas dibuka dengan jaw trust, Monitor tanda vital sebelum
pasien di bawa ke RR TD: 113/78 mmHg, N: 78 x/mnt; SpO2 : 99 %; RR: 16 x/mnt. Pasien post
operasi, tingkat kesadaran diukur menggunakan aldrete skor dengan hasil nilai skor 9, pasien belum
sadar penuh. Pasien membuka mata saat dipanggil saja
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny K
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat : sleman
No RM : 123456
2. Anamnesa
3. Pemerikasaan Fisik
a. Kesadaran : Apatis.
b. BB : 55 kg
c. GCS : E4.V4.M5
d. TB : 154 cm
e. TD : 115/79 mmHg
f. RR : 28 x/mnt
g. N : 88 x/mnt
h. Suhu: 36,50C
b. Status Generalis
• Inspeksi : tidak ada penggunaan alat bantu nafas, paru paru terlihat
simetris, tidak ada retraksi dada,ekspansi dada maksimal
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak antara
taktil fremitus kanan dan kiri
• Perkusi : Suara resonan
• Auskultasi : Suara nafas gurgling
Jantung
Abdomen
- Genetalia:
Terpasang kateter urine yang bertujuan sebagai mengatasi retensi atau tertahannya urine dan
dapat mengukur serta memantau jumlah output urine mengosongkan kandung kemih sebelum
atau selama operasi berlangsung.
- Ekstremitas
• Bawah : Tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada kelemahan otot, dan tidak ada
edema
• Kekuatan otot : 5/5
- Pemeriksaan Vertebrata
Normal ( tidak ada kelainan pada tulang belakang, tulang belakang tampak baik )
4. Psikologis
Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi sebelumnya, pasien merasa gelisah dan
takut menjalani operasi.
5. Pemeriksaan penunjang
Darah Rutin
Hematokrit 44 40 – 50%
GDS 93 10-140
6. Diagnosis Anestesi
Pasien atas nama Nn.K yang berusia 23 tahun Diagnosa medis EDH CKR Temporal Dekstra
direncanakan operasi Craniotomy status fisik ASA II direncanakan general anestesi dengan
ETT
B. Persiapan penatalaksanaan anestesi
1. Persiapan Alat
a. Persiapan alat general anestesi dengan teknik ETT dengan ukuran 7. Siapkan
juga laringoscope, stetoscope, LMA ukuran 2,5 dan 3, OPA, Plester,
Introducer, Connector, Suction, Spuit, Jelly, obat-obat premedikasi dan
induksi.
b. Persiapan bedside monitor yaitu pulse oxymetri
c. O2, N2O, Fentanyl
d. Siapkan lembar laporan durante anestesi dan balance cairan
e. Ventilator, Margilforcep, Mesinanestesidan gas anestesi dan Alat pemantau
fungsi vital.
2. Persiapan obat
3. Persiapan pasien
• Pasien tiba di IBS pukul 11.45 WIB
• Serah terima pasien dengan petugas ruangan, periksa status pasien termasuk informed
consent, dan obat-obatan yang telah diberikan diruang perawatan.
• Memindahkan pasien ke brankar IBS
• Memperkenalkan diri kepada pasien, mengecek ulang identitas pasien, nama, alamat
dan menanyakan ulang puasa makan dan minum, dan alergi makanan atau obat,
riwayat penyakit sebelumnya serta berat badan saat ini.
• Memeriksa kelancaran infus dan alat kesehatan yang terpasang pada pasien.
• Menanyakan keluhan pasien saat di ruang penerimaan IBS, dari pasien mengatakan
takut dan cemas menjalani operasi.
• Melakukan pemeriksaan pulmo pasien
• Melaporkan kepada dokter anestesi hasil pemeriksaan di ruang penerimaan dari
kolaborasi dengan dokter anestesi pasien dipindahkan ke meja operasi.
4. Penatalaksanaan anestesi
Penatalaksanaan anestesi di mulai dari memasang alat pelindung diri (APD), alat
monitor, finger sensor, memberitahu pasien akan di bius, menganjurkan pasien untuk berdoa,
memulai persiapan dengan menyuntikkan obat premedikasi, menyuntikan obat induksi,
pengakhiran anestesi dan oksigenasi sampai dengan perawatan di recovery room.
Pasien dipindahkan di meja operasi dilakukan pemasangan monitor pulse oxymetri, saturasi
oksigen , hasil pengukuran monitor :
TD: 115/79 mmHg, N: 88 x/mnt; SpO2: 99%, RR : 28 x/mnt.
a. Pemberian obat premedikasi
Pasien dilakukan pemberian obat premedikasi pukul 12.00 WIB yaitu Fentanyl
100 mcg. Setelah pemberian obat premedikasi dilakukan observasi tanda-
tanda vital:
TD: 118/73 mmHg, N: 89 x/mnt; SpO2: 99%, RR : 20 x/mnt.
b. Melakukan induksi
Kemudian induksi dengan Propofol 100 mg pada pukul 12.02 WIB.
TD: 112/79 mmHg, N : 84 x/mnt; SpO2: 99 %; RR : 20x/mnt, dan
hiperventilasi yang dihubungkan dengan mesin anestesi.
c. Memberikan obat pelumpuh otot Tramus 25 mg dan masih hiperventilasi
selama 3 menit kemudian dilanjutkan dengan pemasangan ETT no. 7
d. Pasien mulai dilakukan insisi pukul 12.10 WIB yang sebelumnya dilakukan
time out.
e. Pasien selesai operasi dilakukan sign out
f. Pukul 13.20 WIB pasien tiba direcovery room.
C. Maintanance
Maintanance menggunakan:
12.00 89 99% 118/73 0 lt/mnt+6 lt/menit - 20 Memberikan premedikasi Fentanyl 100 mcg
12.02 84 99% 112/79 0 lt/mnt+6 lt/menit - 20 Memberikan obat induksi propofol 100 mg,
kemudian hiperventilasi setelah itu
dihubungan dengan mesin anestesi
12.03 85 99% 112/79 2 lt/mnt + 2 lt/mnt 2 vol% 20 Memberikan obat pelumpuh otot Tramus 25
mg dan masih hiperventilasi selama 3 menit
kemudian dilanjutkan pemasangan ETT
13.10 70 99% 130/82 lt/mnt+ 6 lt/mnt 0 vol% 12 Operasi selesai, tinggal menjahit kulit
13.15 78 99% 113/78 2 lt/mnt+ 2 0 vol% 16 Melakukan suction pada jalan nafas
lt/mnt
E. Pengakhiran Anestesi
1. Operasi selesai pukul 13.15 WIB, jalan nafas di buka dengan Jaw Trust
2. Monitor tanda vital sebelum pasien di bawa ke ruang pemulihan TD:113/78
mmHg, N: 78 x/mnt, SpO2 : 99%, RR: 16 x/mnt.
3. Pasien dipindahkan ke recovery roompadapukul 13.20 WIB.
F. Pemantauan di Recovery Room
TD
JAM N SpO2 N2O+O2 Sevo RR Tindakan
(mmHg)
➢ Nyeripadamulutdanhidungdantangan kiri,
senut senut, perih di mulut dan hidung
sampai dengan seluruh muka serta tangan
kiri, skala 7 secara terus menerus.
➢ N : 89 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ RR : 20 x/mnt
➢ N:84 x/mnt
➢ SpO2: 99%
➢ RR : 20x/mnt
➢ Hiperventilasi
➢ N : 85 x/menit
➢ SpO2 : 99%
➢ RR : 20x/menit
➢ Sevo : 2 vol%
➢ N : 89 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ RR : 14 x/menit
➢ Sevo : 2 vol%
➢ N : 82 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ Sevo : 2 vol%
➢ RR : 12 x/menit
➢ N : 70 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ Sevo : 2 vol%
➢ RR : 12 x/Menit
➢ N : 52 x/mnt
➢ SpO2 : 99 %
➢ N2O+O2 : 2 lt/mnt + 2 lt/mnt
➢ Sevo : 2 vol%
➢ RR : 12 x/mnt
➢ N : 72 x/mnt
➢ SpO2 : 90%
➢ Sevo : 2 vol%
➢ RR : 20 x/mnt
➢ N : 72 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ Sevo : 2 vol%
➢ RR : 12 x/mnt
➢ N : 70 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ Sevo : 0 vol%
➢ RR : 12x/menit
➢ N : 78 x/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ Sevo : 0 vol%
➢ RR : 16 x/menit
➢ TD : 112/78 mmHg
➢ SpO2 : 100%
➢ RR : 14 x/mnt
➢ O2 : 2 lt/mnt
➢ TD : 109/67 mmHg
➢ RR : 20 x/mnt
➢ O2 : 2 lt/mnt
➢ SpO2 : 99%
➢ TD : 115/78 mmHg
➢ RR : 16 x/mnt
➢ O2 : 2 lt/mnt
➢ SpO2 : 100%
➢ TD : 114/72 mmHg
➢ RR : 14 x/mnt
➢ O2 : 2 lt/mnt
Data Objektif
➢ RR: 28 x/mnt, N: 88
x/mnt, TD : 115/79
mmHg.
Data 0bjektif
➢ Kepala terdapat
hematoma pada temporal
dekstra
➢ terdapat banyak darah
pada mulut pasien,
➢ Terdapat Luka terbuka
pada mulut dan fraktur
nasal.
Intra Anestesi
1 Data Subjektif : - Jalan nafas tidak Tidak mampu untuk
efektif mengeluarkan sekresi jalan
Data Objektif : napas
➢ 12.50 pasien mengalami
Upnea (napas controled)
Post Anestesi
1 ➢ tingkat kesadaran diukur Resiko Infeksi Surgery
menggunakan aldrete skor
=9
Prioritas Diagnosa
1 Pre Anestesi Anxiety dan nyeri akut
2 Intra Anestesi Jalan nafas tidak efektif
3 Post Anestesi Resiko Infeksi
Perencanaan Keperawatan
N Rencana
Diagnosa Tujuan Rasional
o Intervensi Keperawatan